BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian Pengukuran Shear Bond Strength
Data shear bond strength pada saat breket lepas yang diperoleh dari penelitian ini dalam satuan satuan Kilogram force Kgf dan dikonversikan ke satuan
Newton kemudian ke Megapascals Mpa. Hasil data yang diperoleh terlebih dahulu diuji distribusi normalitasnya dengan menggunakan metode Anderson Darling,
sedangkan Levene’s test digunakan untuk menguji homogenitas varians data. Pengujian metode Anderson Darling dengan tingkat kemaknaan
α = 5 diperoleh nilai peluang P-value 0,111 0,05 sehingga menunjukkan semua data terdistribusi
normal P0,05 Gambar 4.1.
Shear Bond St rengt h P
e r
c e
n t
14 12
10 8
6 4
2
99 95
90 80
70 60
50 40
30 20
10 5
1 Mean
0.111 6.001
StDev 2.758
N 3
AD 0.596
P-Value
Probability Plot of Shear Bond Strength MPa
Normal
Gambar 4.1. Grafik distribusi normal menunjukkan probabilitas dari semua data shear bond strength berada di sekitar garis normal.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian homogenitas varians data dari Levene’s test dengan tingkat kemaknaan
α = 5 diperoleh nilai peluang 0.152 0,05 maka data shear bond strength memiliki varians yang homogen P0,05 Gambar 4.2. Hasil uji distribusi
normal dan uji homogenitas varians data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
D a
t a
Kelompok2 Kelompok 1
14 12
10 8
6 4
2
Test Homogeneity Variance for Shear Bond Strength MPa
Levenes Test any continuous distribution
Test statistic = 2.17, p-value = 0.152
Gambar 4.2. Grafik homogenitas varians data shear bond strength pada kedua kelompok memiliki varians yang homogen P0,05.
Tabel 4.1. menunjukkan kondisi sampel setelah dilakukan uji shear bond strength. Dari 30 sampel yang dilakukan uji geser, 27 sampel terjadi kegagalan
perlekatan antara bahan adhesif dengan basis breket cohesive failure sedangkan 3 sampel terjadi kegagalan perlekatan antara permukaan enamel dengan
Universitas Sumatera Utara
bahan adhesif adhesive failure Gambar 4.3. Dari 3 sampel yang mengalami adhesive failure dilakukan uji shear bond strength kembali dengan sampel yang
baru. Tabel 4.1. Kondisi sampel setelah uji shear bond strength
Kelompok I Kelompok II
Cohesive failure 14
13 Adhesive failure
1 2
Keterangan : Kelompok I : Breket dengan mesh base Mini Edgewise Nickel-Lite Opti-MIM Kelompok II : Breket dengan retention groove base Mini Dyna-Lock
A B
Gambar 4.3. Kondisi sampel setelah uji shear bond strength, A. Kegagalan perlekatan antara bahan adhesif dengan basis breket cohesive failure, B. Kegagalan
perlekatan antara permukaan enamel dengan bahan adhesif adhesive failure.
Universitas Sumatera Utara
Data hasil penelitian pengukuran shear bond strength breket dengan mesh
base Mini Edgewise Nickel-Lite Opti-MIM dan retention groove base Mini Dyna-Lock pada kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Data hasil pengukuran shear bond strength SBS kelompok I dan II
Kelompok I
SBS MPa Kelompok
II SBS MPa
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
4,39 6,52
7,55 7,66
13,52 7,51
7,75 12,34
10,17 8,48
8,73 4,98
6,86 4,78
5,30 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
4,49 4,87
2,42 5,19
4,25 5,96
1,14 3,50
5,79 5,22
2,61 4,68
6,23 3,68
3,45
Keterangan : Kelompok I : Breket dengan mesh base Mini Edgewise Nickel-Lite Opti-MIM Kelompok II : Breket dengan retention groove base Mini Dyna-Lock
4.2. Analisis Hasil Penelitian