b. Menyelesaikan problem-problem yang saat ini dihadapi Berdasarkan tujuan-tujuan diatas maka penulis memberikan solusi
dengan membangun sistem PC cloning karena dengan system ini dapat mengurangi anggaran dana untuk pengadaan unit computer
baru.
4.2 Mengembangkan model komputer dari sistem
Dalam tahap ini penulis melakukan beberapa hal untuk merancang sistem PC kloning, berikut adalah tahap-tahapan yang penulis buat:
a.
Mendisain tata letak komputer yang kondusif untuk proses belajar mengajar. Berdasarkan ruangan yang ada penulis mendisain seperti
gambar berikut.
Gambar 4.1 Rancangan Disain Komputer BIC
b.
Menentukan spesifikasi komputerPC. Kebutuhan dari spesifikasi komputerPC yang harus disediakan dalam
pembuatan PC Clonning diantaranya yaitu :
67
Client Client
Host
Papan
Tabel 4.1 Spesifikasi PC kloning
c.
Merinci dana yang dibutuhkan untuk membangun system PC Kloning. Berdasarkan analisa spesifikasi kebutuhan sytem PC kloning diatas
kemudian penulis menghitung dan merinci berapa anggaran dana yang harus dikeluarkan oleh pihak BIC untuk membuat system PC kloning
ini. Untuk rincian anggaran dananya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Anggaran Tiga PC
No. Jenis Barang
Harga Total
1. PC Pentium Dual Core
• MB : Asus P5KPL –SE
• Pros : Intel Dual Core 1.6
GHz •
HDD : Segeat 160G •
RAM : V-Gen 1 G DDR2 Rp.2.350.000,-pa
ket x 3 PC Rp.7.050.000,-
2. Monitor 14“
• 3 unit monitor
Rp. 300.000unit Rp. 900.000,-
3. Paket mouse + keyboard
• 3 Paket
Rp.40.000paket Rp. 120.000,-
Total Anggaran Dana Rp.8.070.000,-
68
No. Nama Barang
Jumlah
1. CPU
1 unit 2.
monitor 3 unit
3. keyboard
3 unit 4.
mouse 3 unit
5. VGA card
•
PCI –E •
PCI 1 unit
1 unit 6.
Converter USB to PS2
2 unit 7.
USB HUB 2 unit
Tabel 4.3 Rincian Harga Spesifikasi PC Kloning
No. Jenis Barang
Harga Total
1. PC Pentium Dual Core
• MB : Asus P5KPL –SE
• Pros : Intel Dual Core 1.6
GHz •
HDD : Segeat 160G •
RAM : V-Gen 1 G DDR2 Rp.2.350.000,-pa
ket Rp.2.350.000,-
2. Monitor 14“
• 3 unti monitor
Rp. 300.000unit Rp. 900.000,-
3. VGA Card
• Nividia Gevorce 7300 GT
• Ati Radeon 128 Pro
Rp.345.000,- Rp.200.000,-
Rp. 545.000,- 4.
Paket mouse + keyboard •
3 Paket Rp.40.000paket
Rp. 120.000,- 5.
USB HUB •
2 unit Rp. 30.000,-
Rp. 60.000,- 6.
Converter USB to PS2 •
2 unit Rp. 20.000,-
Rp. 20.000,-
Total Anggaran Dana Rp.3.995.000,-
d.
Menyiapkan tools-tools yang mendukung terbentuknya system Pc Kloning.
Selain dari kebutuhan hardware sistem PC kloning ini juga membutuhkan beberapa kebutuhan software pokok untuk melakukan
sistem ini. Kebutuhan dari perangkat lunak software yang harus disediakan dalam pembuatan PC klonning adalah sebai berikut :
Tabel 4.4 Harga Windows dan Office
No. Jenis Barang
Harga Total
1. Windows xp
profesianal Rp 1.300.000user x3 user
Rp 3.900.000,- 2.
Office 2007 Home Basic
Rp 750.000,- 3user Rp 750.000,-
Total Dana
Rp.4.650.000,-
69
Tabel 4.5 Rincian Dana Kebutuhan Software PC Kloning
No. Jenis Barang
Harga Total
1. Software Betwin
Rp 900.000,-user x3user Rp 1.800.000,-
2. Software Core temp
Free 3.
Windows xp profesianal
Rp 1.300.000user Rp 1.300.000,-
4. Office 2007 Home
Basic Rp 750.000,- 3user
Rp 750.000,-
Total Dana Rp.3.850.000,-
4.3 Mengembangkan komputer untuk PC kloning
Dalam tahap ini, penulis akan melakukan beberapa hal diantaranya yaitu :
a.
Menyiapkan kebutuhan system PC kloning sebelum instalasi. Namun yang lebih utama sebelum melakukan instalasi betwin adalah
memasang kartu grafis dan mensetting system kloning pada kartu grafis. Settingan ini dilakukan agar dua port pada kartu grafis mampu di gunakan
kedua-duanya kartu grafis yang support multi chaneldual layer.
Gambar 4.2 Pemasangan Kartu Grafis PCI Pada PC
b.
Setting sytem kloning pada pada kartu gravis.
1.
Setelah proses instalasi driver selesai lihat apakah monitor yang terpasang pada VGA yang ditambahkan sudah nyala atau belum, untuk
melihatnya klick kanan pada desktop, kemudian klick “Setting” maka menyetingnya lewat kotak dialog berikut.
70
Gambar 4.3 Monitoring tiga Monitor
2.
Bila monitor belum nyala maka klick kotak gambar nomor dua yang masih transparan tersebut, lalu beri centang pada “Extend my
Windows desktop onto this monitor” kemudian klick “Apply” dan “OK”. Maka monitor pada client akan nyala.
Gambar 4.4 Extend Monitor di aktifkan Settingan kloning inilah yang nantinya akan di gunakan sebagai
bahan pokok sitem kloning oleh software betwin. Karena tanpa adanya 71
settingan kloning pada kartu grafis maka secara otomatis kartu vga yang dapat digunakan adalah kartu vga yang berada pada primari
dapat dilihat di BIOS vga saja. Selain itu juga apabila menggunakan kartu grafis yang memiliki dua port vga maka hanya satu port saja
yang dapat di gunakan. Dengan demikian settingan kloning sebelum instalasi betwin ini sangat penting karena setelah dilakukan instalasi
betwin menu kloning extendet tidak akan muncul lagi, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.5 system extended yang telah mati
c. Membuat User logon pada Xp Setelah semua hardware terdeteksi lalu buat User sesuai jumlah yang
diinginkan. Langkah membuat user pada windows XP adalah sebagai berikut :
o Klick Start menu pada dekstop.
72
o Kemudian klick Control panel, klick pada icon User Account.
o Klick Home dan pilih Create a new account.
o Ketik nama user yang diinginkan, lalu klick next.
o
Kemudian pilih status user sebagai admin atau client.
o
Lakukan hal yang sama untuk menambah Client sesuai jumlah yang dibutuhkan.
Gambar 4.6 Hasil User Account
4.4
Membuat program software komputer
a.
Melakukan instalasi software Betwin.
1.
Klik 2 kali program Be Twin.exe. Jika tampil dialog Welcome to the InstallShield Wizard fot Be Twin 2000XP, klik tombol Next untuk
memulai proses installasinya.
73
Gambar 4.7 Setup Betwin
2.
Klik tombol Yes
Gambar 4.8 Menu Instalasi Betwin
3.
Pada Choose Destination Location, biarkan pada kondisi default, klik Next.
Gambar 4.9 Pemilihan Directori saat instal betwin
4.
Klik Next lagi untuk memulai proses installasinya.
74
Gambar 4.10 Instal Betwin Pada Directori Terpilih
5.
Tunggu hingga proses ini selesai.
Gambar 4.11 Proses Instalasi Betwin
6.
Selanjutnya biarkan masih pada kondisi default, klik Next.
Gambar 4.12 Proses Instalasi Selesai
7.
Terakhir restart komputer anda dengan cara mengklik tombol Finish.
75
Gambar 4.13 Restart Betwin
b.
Melakukan settingan user pada Betwin. Setelah semua proses instalasi betwin selesai, kemudian melakukan
settingan pada betwin. Adapun langkah-langkahnya adlah sebagai berikut:
1.
Buka program betwin tersebut dengan cara, klik StartAll Programs betwin
2.
Jika jendela BeTwin tampil, klik tombol Station Configuration
Gambar 4.15 Station Configurasi Betwin
3.
Selanjutnya akan tampil dialog Station Configuration, klik tombol Add Station
Gambar 4.16 Membuat Stationclient baru
76
4.
Pada New Station Name, masukkan nama station kemudian klik Ok.
Gambar 4.17 Memberi Nama Pada Client Baru
5.
Jika dialog BeTwin ini tampil, klik OK lagi.
Gambar 4.18 Client Baru Selesai
6.
Maka pada bagian bawah komputer Host akan tampil komputer baru dengan nama “Betwin station 1” sesuai dengan yang anda buat
sebelumnya. Klik komputer Betwin station 1 tersebut, lalu klik
Hardware Configuration
Gambar 4.19 Mengkonfigurasi Hardware 77
7.
Sekarang pada dialog Hardware Configuration. Pilih hardware yang
ingin digunakan sebagai station dan yang ingin digunakan secara bersama-sama Free Hardware dengan cara meng-klik tombol “
atau “. Jika telah selesai, klik tombol OK.
Gambar 4.20 Pemasukan Hardware Pada Client
8.
Jika dialog Restart Windows tampil seperti gambar dibawah ini, klik saja OK.
Gambar 4.21 Proses Rebort
Sistem PC kloning ini berjalan dengan memangfaatkan sistem extended pada setiap kartu grafis agar kartu grafis yang lain dapat di
gunakan. Software betwin akan membagi setiap device yang terhubung ke dalam PC untuk di jalankan pada client atau host. Hal inilah yang di
78
jadikan sebagai bahan penelitian efisiensi VGA oleh penulis. Efisiensi VGA disini adalah mendayagunakan slot VGA yang tak terpakai serta
mendayagunakan port pada kartu grafis dual chanel yang sering terabaikan. Selain itu penulis juga menggunakan port USB yang sering
tidak terpakai terutama port USB bagian belakang. Pada penelitian ini penulis menggunakan port USB pada PC bagian belakang untuk
menghubungann converter PS2 ke USB dimana converter ini berfungsi sebagi penghubung alat input mouse dan keyboard.
c.
Melakukan instalasi Core temp
1.
Instal Core temp Klik dua kali program Core temp.exe. Karena core temp bersifat
portable maka akan secara otomatis tampil seperti pada gambar dibawah ini dan menandakan core temp siap di gunakan.
Gambar 4.22 Tampilan Core temp
2.
Setelah core temp siap, kemudian setting core temp agar setiap restart atu komputer mati ketika menyala core temp secara otomatis akan
79
mulai merecord suhu prosessor. Agar core temp berjalan sesuai dengan yang diharapkan di atas user hanya menceklis pada menu Start
loging automatically.
Gambar 4.23 Settingan Core Temp
3.
Lakukan settingan agar core temp mampu merecord suhu prosessor. Settingan ini dapat dilakukan hanya dengan menekan tombol F4 atau
mengklik pada menu tools kemudian pilih Logging on. Penyimpanan hasil record core temp akan secara otomatis tersimpan dimana tempat
folder aplikasi core temp tersimpan.
80
Gambar 4.24 Menu LogOn
4.
Delay pada CoreTemp adalah 10 second. Sebagai gambaran laporan selisih waktu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Gambar 4.25 Delay Core Temp
Pada gambar diatas terlihat jelas interval waktu dari yang satu ke yang lain adalah berjarak 10 detik. Sedangkan untuk pengaturan interval
waktunya tidak dapat diubah. 5. Untuk melihat lebih detail prosessor, user juga dapat melihat dengan
cara menekan menekan tombol F3.
Gambar 4.26 Monitoring Prosessor
6.
CoreTemp juga memberikan menu untuk screnshot. Dengan menu ini user dapat membuat semua informasi yang di tampilkan oleh
coretemp menjadi .png.
81
Gambar 4.27 Screenshot coretemp
d.
Melakukan instalasi GPU-Z
1.
Instal GPU-Z Klik 2 kali program GPU-Z.exe. Karena GPU-Z bersifat portable
maka akan secara otomatis tampil seperti pada gambar dibawah ini dan menandakan GPU-Z siap di gunakan.
Gambar 4.28 Tampilan GPU-Z Pada nVidia 2. Untuk melakukan perekaman suhu yang terjadi pada VGA card
kita dapat melakukanya hanya dengan menceklis Log To File. Dan
82
ketika kita menceklis untuk pertama kali saat kita mengaktifan menu ini, maka kita di perintahkan untuk memilih direktori mana
yang akan kita gunakan untuk menyimpan hasil perekaman suhu VGA card.
Gambar 4.29 Proses Menyimpan Record GPU-Z
4.5 Menguji, memverifikasi dan menvalidasi PC kloning
Setelah semua perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini selesai di rancang dan di konfigurasi, maka tahap selanjutnya
adalah pengujian sistem, pada pengujian sistem ini dilakukan tes terhadap beberapa kondisi dari aktivitas PC Untuk Ms. Office, Multi media, dan
Koneksi Internet.
a.
Menjalankan sistem PC kloning yang telah dibangun. Setelah pembangunan sistem efisiensi VGA dan port USB menggunakan
PC kloning selesai dijalankan, ternyata sistem ini sangat efektif untuk menekan dana anggaran yang harus dikeluarkan oleh pihak bimbel.
Dengan adanya sistem PC kloning ini sebuah komputer yang tadinya hanya dapat digunakan oleh satu user saja kini telah dapat digunakan oleh
83
tiga orang secara bersamaan dan tidak mengalami gangguansukses. Berikut adalah gambar sebelum dan sesudah dilakukan Kloning.
Gambar 4.30 Sebelum di Kloning Tampilan Desktop pada setiap user setelah di lakukan kloning dapat di
lihat di bawah ini :
Gambar 4.31 Layar Desktop pada PC 1
Gambar 4.32 Layar Desktop pada PC 2
84
Jam
C
Gambar 4.33 Layar Desktop pada PC 1
b.
Merecord temperature suhu Prosessor dengan Core temp Setelah perekaman suhu pada prosessor dilakukan ternyata efisiensi
penggunaan VGA dan port USB ini sangat efektif digunakan karna tidak mengalami komputer hang dan lain sebagainya. Hasil suhu yang telah
direcord untuk dapat di lihat pada gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih detailnya dapat di lihat pada halaman lampiran.
1. Koneksi Internet Pada koneksi internet ini penulis melakukan browsing pada
google.com dan membuka situs facebook.com. Koneksi internet yang di jalankan baik setelah kloning maupun sebelum kloning adalah sama
seperti yang penulis jelaskan tadi.
Gambar 4.34 perkembangan suhu prosessor 0 sebelum di kloning
85
High Core 0
Low
Jam
C
Jam
Gambar 4.35 perkembangan suhu prosessor 0 setelah di cloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu C
Pada pengujian diatas ketika PC di gunakan untuk melakukan koneksi internet, baik sebelum maupun sesudah dilakukan kloning perbedaan suhu
pada prosessor 0 tidak terlalu jauh berbeda. Ini di buktikan dengan adanya laporan dari coretemp ketika sebelum di kloning suhu rata-rata pada
prosessor 0 adalah 39.5 C, sedangkan setelah di kloning suhu rata-rata
pada prosessor 0 adalah 40.5 C.jadi selisih antara sebelum dan sesudah di
kloning adalah 1 C.
Gambar 4.36 Perkembangan Core Load pada Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
86
High Core 0
Low
Jam
Jam
Gambar 4.37 Perkembangan Core Load pada Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
Pada coreload prosessor 0 sebelum di kloning rata-rata mencapai 10, sedangkan sesudah di kloning 13. Pada prosessor 0 coreload mengalami
peningkatan sebesar 3 dari sebelum di kloning. Namun peningkatan ini tidak terlalu besar karena hanya naik 3 saja.
Gambar 4.38 Perkembangan Core Speed pada Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
87
MHz
o
C
Jam Jam
Gambar 4.39 Perkembangan Core Speed pada Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
Pada corespeed prosessor 0 keika di berikan peklerjaan saat koneksi internet speed sebelum di cloning sebesar 1599.78MHz, sedangkan
setelah di cloning sebesar 1599.79MHz. pada core speed prosessor 0 ketika koneksi internet hanya meningkat 0.01MHz saja, sehingga tidak
berpengaruh besar untuk kinerja koneksi internet.
Gambar 4.40 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
88
High Core 0
Low MHz
o
C
Jam
Jam
Gambar 4.41 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu C
Pada perkembangan suhu prosessor 1 sebelum dan sesudah tidak mengalami perubahan pada suhu rata-rata yaitu berkisar pada 40.5
C. berbeda dengan prosessor 0 ketika mengolah data konekti suhu
meningkat sebesar 1 C.
Gambar 4.42 Core Load Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
89
High Core 0
Low
Jam
Jam
Jam
Gambar 4.43 Core Load Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
Tidak jauh berbeda dengan prosessor 0, pada prosessor 1 Coreload mengalami peningkatan sebesar 1.5 dari suhu rata-rata sebelum di
kloining 11, dan setelah di cloning 12.50.
Gambar 4.44 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.45 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning 90
MHz
MHz
Jam
o
C
Jam
o
C
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
Jika pada prosessor 0 ketika koneksi internet meningkat walau hanya 0.001MHz namun pada prosessor 1 tidak mengalami peningkaan sama
sekali. Pada prosessor 1 sore speed rata-rata mencapai 1599.78 MHz baik sebelum maupun sesudah di cloning.
2.
Untuk Office Ms. Word Pada pengetikan ini penulis melakukan pengetikan standar. Semua
hasil laporan core temp dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 4.46 Perkembangan Suhu Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.47 perkembangan suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning 91
High Core 0
Low
High Core 0
Low
Jam
Jam Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk
sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan suhu yaitu
C
Pada pengujian kali ini penulis menggunakan PC untuk kinerja office Ms. Word. Pada pengujian ini suhu prosessor sebelum di kloning
mencapai 37 C, sedangkan setelah di kloning meningkat 1.5
C sehingga menjadi 38.5
C. Memang peningkatan suhu pada pengujian office memang lebih tinggi di bandingkan saat digunakan untuk
koneksi intenet. Pada saat koneksi internet peningkatan hanya mencapai 1
C, walaupun demikian suhu rata-rata saat koneksi sebelum dan sesudah di kloning unutuk kinerja office lebih rendah dari pada
saat koneksi internet.
Gambar 4.48 Core Load Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.49 Core Load Prosessor 0 Setelah Di Kloning 92
Jam Jam
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
Coreload pada prosessor 0 sebelum di kloning 5, sedangkan sesudah dikloning adalah sebesar 6. Pada pengujian kali ini coreload
hanya meningkat 1 saja lebih rendah di bandingkan saat melakukan koneksi internet yang meningkat sebesar 3 pada prosessor 0.
Gambar 4.50 Core Speed Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.51 Core Speed Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
93
MHz MHz
Jam
O
C
Jam
O
C
Speed pada prosessor 0 meningkat sebesar 200.06MHz dimana speed sebelum di kloning sebesar 1399.82MHz, dan setelah di kloning
1599.76MHz. Pada kinerja office ini memang lebih tinggi di banding saat melakukan koneksi internet, peningkatan ini terjadi karena pada
saat pengujian penulis memberikan tugas pada prosessor terus menerus untuk melakukan pengolahan data, sehingga speed pada prosessor 0
meningkat.
Gambar 4.52 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.53 Perkembangan suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu C
94
High Core 0
Low
High Core 0
Low
Jam Jam
Suhu yang terjadi pada prosessor 1 tidaklah jauh berbeda dengan prosessor 0. Perubahan suhu yang terjadi pada saat sebelum di kloning
sebesar 37 C, sedangkan setelah dikloning sebesar 38.5
C. Peningkatan pada prosessor 1 sama persis dengan prosessor 0 yaitu
sebesar 1.5 C.
Gambar 4.54 Core Load Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.55 Core Load Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
95
Jam Jam
Coreload pada prosessor 1 meningkat lebih tinggi di bandingkan pada sebelum di lakukan kloning. Coreload sebelum di lakukan kloning
adalah sebesar 9, sedangkan setelah dilakukan kloning meningkat menjadi 17, jadi peningkatan pada prosessor 1 sebesar 5.
Gambar 4.56 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.57 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
96
MHz MHz
Jam
O
C
O
C
Jam
O
C
Pada speed prosessor 1 hanya sedikit menglamai peningkatan di bandingkan pada prosessor 0. Sebelum dilakukan kloning speed
prosessor 1 sebesar 1599.76 MHz, sedangkan setelah dilakukan kloning meningkat sebesar 1599.79MHz. pengkatan ini sebesar
0.03Mhz.
3.
Aplikasi Multi Media Phootoshop Pada penggunaan multi media ini, penulis menggunakan photoshop
CS3, penulis melakukan pengeditan foto. Semua yang dilakukan pada tahap sebelum dan sesudah koning adalah sama. Pada penggunaan
multimedia dibandingkan dengan penggunaan PC untuk standar Office dan koneksi internet, suhu pada prosessor lebih tinggi, di buktikan
dengan adanya laporan dari coretemp dimana suhu prosessor sering mencapai batas maximum atas pada batasan core temp. Untuk lebih
detailnya dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4.58 Perkembangan Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
97
High Core 0
Low
Jam
Gambar 4.59 Perkembangan suhu Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu C
Peningkatan suhu prosessor pada saat dilakukan pengujian multimedia memang tidaklah sangat besar yaitu berkisar hanya 0.5
C. Dilihat dari suhu rata-rata sebelum dikloning 39
C dan setelah di kloning 39.5 C.
Peningkatan ini lebih rendah dari pada peningkatan suhu rata-rata pada pengujian ofiice. Namun biarpun peningkatan lebih kecil tapi suhu
rata-rata pada prosessor 0 ketika pengujian multi media sebesar 39 C
sedangkan pada saat pengujian office hanya 38 C.
Gambar 4.60 Core Load Prosessor 0 Sebelum Di Kloning
98
High Core 0
Low
Jam
Jam
Gambar 4.61 Core Load Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
Coreload pada multi media ini mengkat sekitar 3 dari 2 sebelum di koning , dan 5 setelah diklonng. Peningkatan ini tidah jauh berbeda
dengan koneksi internet dan office. Walau peningkatan speed tidak terlalu tinggi namun suhu prosessor sangatlah tinggi di bandingkan
dengan yang lain. Seua itu disebabkan karena kinerja prosessor sangat meningkat untuk pengolahan gambar, peningkatan ini didukung juga
karena RAM yang digunakan penulis masih relatif kecil untuk penggunaan multi media yaitu hanya 512Mb.
Gambar 4.62 Core Speed Prosessor 0 Sebelum Di Kloning 99
MHz
Jam
Jam
O
C
Gambar 4.63 Core Speed Prosessor 0 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
Peningkatan yang di sebabkan kecilnya RAM untuk membantu pengolahan multi media juga terjadi pada speed kinerja prosessor.
Seperti yang penulis uraikan diatas dengan kecilnya RAM yang digunakan sangatlah berpengaruh pada kinerja prosessor terutama
dalam pengolahan multi media. Peningkatan speed prosessor pada prosessor 0 sebesar 200.00MHz. dari speed rata-rata sebelum
dikloning 1399.84 MHz, dan speed rata-rata setelah dikloning sebesar 1599.84 MHz.
Gambar 4.64 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
100
High Core 0
Low
MHz
Jam
O
C
Jam
Gambar 4.65 Perkembangan Suhu Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y dalam satuan
suhu yaitu C
Peningkatan suhu pada prosessor 1 sama juga seperti pada prosessor 0. Suhu rata-rata prosessor 1 ketika sebelum di kloning adalah 39
C, dan setelah di kloning adalah 39.5
C, jadi peningkatan suhu rata-rata adalah sebesar 0.5
C.
Gambar 4.66 Core Load Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
101
High Core 0
Low
Jam
Gambar 4.67 Core Load Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y adalah
persentase coreload.
Pada peningkatan suhu prosessor 0 dan prosessor 1 adalah sama, namun pada coreload pada prosessor 1 lebih tinggi dari pada prosessor
0. Peningkatan pada prosessor 1 sebesar 6, dari coreload rata-rata sebelum dikloning 4, dan stelah di kloning 10. Peningkatan pada
prosessor 0 adalah 3 sedangkan pada prosessor 1 6. Peningkatan core load ini lebih tinggi dari pada saat pengujian untuk kinerja office
maupun kioneksi internet. Semua ini di karenakan tingga software multi media menggunakan RAM serta prossessor untuk pengolahan
data multimedia.
102
Jam
Jam
Gambar 4.68 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.70 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning
Ket : Kedua gambar grafik di atas adalah hasil record core temp dimana untuk sumbu X dalam satuan waktu, sedangkan dalam sumbu Y MHz.
Speed pada prosessor 1 meningkat sekitar 0.02MHz. speed rata-rata sebelum dikloning adalah 1599.82MHz,dan setelah dikloning sebesar
1599.84 MHz. Dari uraian analisa coretemp diatas, dapat dilihat jelas bahwa
penggunaan sistem pc kloning ini tidaklah terlalu memberatkan kinerja komputer terutama untuk kinerja office. Semua itu terbukti dari
laporan carretemp saat untuk kinerja office suhu prosessor baik pada
103 MHz
MHz
prosessor 0 maupun prosessor 1 lebih rendah suhu rata-ratanya dari pada saat untuk knerja koneks internet maupun untuk melakukan
pengolahan multimedia. Jadi pembangunan PC kloning ini sangat membantu pihak BIC dalam memenuhi kebutuhan untuk membangun
laboratorium komputer yang hanya berbasis Ms.Office, karena tidak membuat komputer menjadi hang atau stag pada saat digunakan.
c.
Merecord temperature suhu Prosessor dengan VGA dengan GPU-Z. Selain perekaman suhu pada prosessor penulis juga merekam
perkembangan suhu pada VGA, dimana perekaman ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana perubahan suhu ketika sebelum dan sesudah
dikloning berpengaruh besar atau tidak. Hasil suhu yang telah direcord untuk lebih detailnya dapat di lihat pada lampiran.
1. Ms. Office Pada pengujian hardisk ini penulis melakukan hal yang sama seperti
yang dilaukaan saat pengujian suhu pada prosessor. Pada pengujian kali ini penulis melakukan kinerja Ms. Word untuk pengertika, hasil
dari record kinerja HDD dapat dilihat di bwah ini.
Tabel 4.6 Sebelum VGA di Kloning Untuk Ms.Office
Date , GPU Core Clock [MHz] , GPU Memory Clock [MHz] , GPU Temperature [°C]
2010-02-06 17:45:48 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:49 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:50 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:51 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:52 , 400.0 , 266.0 , 46.0 , ,
2010-02-06 17:45:53 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:54 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:55 , 400.0 , 266.0 , 46.0
2010-02-06 17:45:56 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
104
2010-02-06 17:45:57 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:58 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:45:59 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:00 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:01 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:02 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:03 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:04 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:05 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
2010-02-06 17:46:06 , 400.0 , 266.0 , 46.0 ,
Tabel 4.7 Setelah VGA di Kloning Untuk Ms.Office
Date , GPU Core Clock [MHz] , GPU Memory Clock [MHz] , GPU
Temperature [°C]
2010-03-19 18:18:48 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:49 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:50 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:51 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:52 , 400.0 , 266.0 , 48.0 ,
2010-03-19 18:18:53 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:54 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:55 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:56 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:57 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:58 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:18:59 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:00 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:01 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:02 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:03 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:04 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:05 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
105
2010-03-19 18:19:06 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
2010-03-19 18:19:07 , 400.0 , 266.0 , 49.0 ,
Dari kedua tabel GPU-Z di atas dapat di simpulkan bahwa perubahan suhu sebelum dan sesudah di kloning tidak terlalu besar mengalami
peningkatan. Peningkatan suhu rata-rata pada VGA hanya 3 C, dari
suhu rata-rata sebelum dikloning 46 C dan sesudah dikloning 49
C.
2. Koneksi Iternet Pada Koneksi internet ini penulis melakukan pengujian pada VGA
sama dengan pada waktu pengujian pada suhu prosessor. Penulis mebuka browser dan searching pada google, serta membuka
facebook.com. hasil suhu pada VGA dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 4.8 Sebelum VGA di Kloning Untuk Koneksi Iternet
Time GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature
[°C]
2010-02-06 21:42:34
400.0 266.0
42° 2010-02-06
21:42:35 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:36
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:37 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:38
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:39 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:40
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:41 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:42
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:43 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:44
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:45 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:46
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:47 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:48
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:49 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:42:50
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:42:51 400.0
266.0 45°
106
Tabel 4.9 Setelah VGA di Kloning Untuk Koneksi Iternet
Time GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature
[°C]
2010-02-06 21:50:00
400.0 266.0
44° 2010-02-06
21:50:01 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:02
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:03 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:04
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:05 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:06
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:07 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:08
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:09 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:10
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:11 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:12
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:13 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:14
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:15 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:16
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:17 400.0
266.0 45°
2010-02-06 21:50:18
400.0 266.0
45° 2010-02-06
21:50:19 400.0
266.0 45°
Pada table record VGA di atas dapat di ambil pengertian bahwa suhu pada VGA setelah dan sesudah di cloning untuk melakukan koneksi
internet suhu rata-ratanya adalah sama yaitu 45
O
C.
3.
Multi media Photoshop CS 3 Pada pengujian kali ini penulis juga melakukan hal yang sama seperti
pengujian-pengujian pada prosessor maupun HDD. Pengujian pada basis multi media ini penulis menggunakan photoshop CS3 untuk
pengujian. Hasil pengujian dapat dilihat dibawah ini. Tabel 4.10 Sebelum VGA di Kloning Untuk Photoshop
107
Time GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature
[°C]
2010-02-07 19:15:05
400.0 266.0
42° 2010-02-07
19:15:06 400.0
266.0 42°
2010-02-07 19:15:07
400.0 266.0
42° 2010-02-07
19:15:08 400.0
266.0 42°
2010-02-07 19:15:09
400.0 266.0
42° 2010-02-07
19:15:10 400.0
266.0 42°
2010-02-07 19:15:11
400.0 266.0
42° 2010-02-07
19:15:12 400.0
266.0 42°
2010-02-07 19:15:13
400.0 266.0
42° 2010-02-07
19:15:14 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:15:15
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:15:16 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:15:17
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:15:18 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:15:19
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:15:20 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:15:21
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:15:22 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:15:23
400.0 266.0
45°
Tabel 4.11 Setelah VGA di Kloning Untuk Photoshop
Time GPU Core Clock [MHz]
GPU Memory Clock [MHz]
GPU Temperature
[°C]
2010-02-07 19:20:00
400.0 266.0
43° 2010-02-07
19:20:01 400.0
266.0 43°
2010-02-07 19:20:02
400.0 266.0
43° 2010-02-07
19:20:03 400.0
266.0 43°
2010-02-07 19:20:04
400.0 266.0
43° 2010-02-07
19:20:05 400.0
266.0 43°
2010-02-07 19:20:06
400.0 266.0
43° 2010-02-07
19:20:07 400.0
266.0 43°
2010-02-07 19:20:08
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:09 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:20:10
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:11 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:20:12
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:13 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:20:14
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:15 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:20:16
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:17 400.0
266.0 45°
108
2010-02-07 19:20:18
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:19 400.0
266.0 45°
2010-02-07 19:20:20
400.0 266.0
45° 2010-02-07
19:20:21 400.0
266.0 45°
Pada pengujian VGA untuk membuka aplikasi dan pengeditan foto Multimedia, suhu pada VGA mengalami peningkatan dari suhu
rata-rata sebelum di cloning 40
O
C menjadi 47
O
C, besar peningkatan suhu VGA untuk multi media sebesar 7
O
C. Semua user juga tlah mengetahui bahwa penggunaan multimedia memakan memori VGA
yang besar sehingga peningkatan suhu VGA yang relative tinggi untuk aplikasi multimedia seperti photoshop dianggap wajar.
d.
Record pada Hardisk Selain perekaman suhu pada prosessor juga dilakukan perekaman
terhadap kinerja pada hardisk. Dari perekaman ini penulis menguji kinerja pada hardisk sebelum dan setelah di kloning. Ada beberapa pengujian
yang penulis lakukan terhadap kinerja hardisk, yaitu untuk Ms.Office, Multi Media, dan koneksi internet. Hasil perekaman kinerja komputer
dapat dilohat dibawah ini. 1. Ms. Office
Pada pengujian hardisk ini penulis melakukan hal yang sama seperti yang dilaukaan saat pengujian suhu pada prosessor. Pada pengujian
kali ini penulis melakukan kinerja Ms. Word untuk pengertika, hasil dari record kinerja HDD dapat dilihat di bwah ini.
109
Gambar 4.71 Sebelum Di Kloning Untuk Ms.Office
Gambar 4.72 Setelah Di Kloning Untuk Ms.Office
Pada kedua gambar diatas dapat terlihat jelas bahwa transfer rate sebelum dan setelah di kloning transfer rate max untuk kinerja office
adalah sama yaitu 107..5MBS. Namun pada kinerja rata-rata HDD sedikit mengalami peningkatan dari 85.0 MBS, menjadi 87.4MBS,
peningkatan kinerja hardisk sebesar 2.4MBS. Dengan sedikitnya peningkatan terhadap kinerja HDD untuk Ms.Office membuktikan
bahwa dengan sistem PC kloning ini tidak berpengaruh besar pada kineja HDD.
110
2. Konekasi Internet
Gambar 4.73 Sebelum Di Kloning Untuk Koneksi internet
Gambar 4.74 HDD Setelah Di Kloning Untuk Koneksi internet Pada gambar diagram diatas terlihat jelas, kenaikan pembaacan HDD
juga mengalami peningkatan saat melakukan koneksi internet, pembacaan rata- rata HDD sebelum di kloning adalah 11.7MBs,
sedangkan setelah dikloning 15.8MBs. peningkatan pembacaan HDD mencapai 4.1MBs.
111
3. Multi Media PhotoShop CS3
Gambar 4.75 Core Speed Prosessor 1 Sebelum Di Kloning
Gambar 4.76 Core Speed Prosessor 1 Setelah Di Kloning Seperti halnya saat pengujian pada prosessor, kinerja HDD saat
penggunaan multi media juga mengalamai peningkatan yang sangat tinggi. Dari pembacaan rata-rata sebelum dikloning 16.0MBs
menjadi 43.2MBs, peningkatan pembacaan HDD untuk kinerja multi media naik sampai 27.2MBs.
112
e.
Melakukan pengujian apakah sistem PC kloning telah berjalan sesuai prosedur atau belum.
Pada pengujian aplikasi ini penulis menggunakan pengujian white box. Pengujian dilakukan untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang.
1.
Prosedur Pamakaian BeTwin Pada Windows 2000XP Control center BeTwin dapat digunakan untuk mengatur
pilihan pada hardware dan software BeTwin. Control center ini mengizinkan untuk mengatur user yang bekerja pada sistem serta
menu-menu untuk membantu mengatasi berbagai masalah. Control center mempunyai empat mode station, user, message dan eventlog.
Keempat tombol digunakan untuk memilih mode yang diinginkan. Masing-masing
mode mempunyai perbedaan gambar untuk
memudahkannya. Mode Station
Mode Message
Mode User Mode Eventlog
Gambar 4.77 Control Center Betwin
113
Mode Station Mode station berfungsi untuk konfigurasi station
client, dan mengirimkan pesan untuk station. Sehingga waktu memulai control center tampil, tombol yang dipilih pertama
kali adalah mode station. Saat berada pada mode lain, dapat memilih mode station dengan mengklik tombol station.
Mengklik pada pilihan station
configuration akan
mengkonfigurasikan sebuah hardware yang terdapat pada server dan client.
Gambar 4.78 User Pada Betwin Mode User
Mode user berfungsi untuk menambah, menghapus atau mengadakan perubahan profil disetiap user dan dapat mengirim pesan
untuk client. Mode user dipilih dengan mengklik tombol. Mengklik pada pilihan user configuration akan mengaktifkan bagian Windows
user yang dapat digunakan untuk menambah, menghapus atau mengubah pengaturan profil pada setiap user.
114
Gambar 4.79 Profil User
Mode Message Mode message berfungsi untuk mengirim pesan kepada user
client maupun server yang lain atau untuk memeriksa pesan-pesan yang masuk. Mode message dipilih dengan mengklik tombol message.
Dengan mengklik send, pilihan pesan akan menampilkan kotak yang berisi pesan. Dengan menekan tombol
panah membuat pesan yang sudah ditandai, akan segera dikirimkan.
Gambar 4.80 Mode send message pada BeTwin
115
Mode Eventlog Mode eventlog berfungsi untuk menampilkan log-log event
yang berguna keperluan troubleshooting sistem yang error sehingga kesalahan itu bisa dihapus dan dirubah. Mode eventlog dipilih dengan
mengklik tombol eventlog seperti gambar 3.4. Hanya software- software yang berhubungan dengan BeTwin akan ditampilkan pada
saat ada kesalahan.
Gambar 4.81 Mode Event Log
Menu-menu Tambahan Diatas Control Center terdapat menu bar yang akan
menampilkan beberapa menu tambahan yang ada yaitu :
1.
Menu program, berfungsi untuk keluar dari BeTwin control center atau melakukan shutdown pada windows.
2.
Menu user memiliki beberapa fungsi, yaitu :
•
User configuration, berfungsi untuk menjalankan bagian Windows user.
116
•
Statistics, berfungsi menampilkan sebuah utility yang memonitor pemakaian sumber daya sistem.
•
Show program, berfungsi menampilkan semua program yang dijalankan pada keduanya host dan station.
3.
Menu Station, berfungsi untuk masuk ke mode station dengan mengkonfigurasikan station.
4.
Menu Message, berfungsi untuk menjalankan mode message dan terdapat juga mode eventlog. Beberapa pilihan yang terdapat pada
menu message, yaitu send message, check message, eventlog message, delete eventlog message, dan show all eventlog message.
5.
Menu Option, terdapat beberapa pilihan yang fungsinya berbeda yaitu:
a.
Interface language, berfungsi untuk memilih bahasa yang lain pada BeTwin control center.
b.
Set configuration, berfungsi untuk membuat software BeTwin menjadi disable guna keperluan beberapa pengujian. Dalam hal
ini software BeTwin menjadi disable sebelum terjadi berbagai perubahan hardware yang dibuat dalam sistem. Juga perlu
untuk membuat disable BeTwin software dan reboot untuk mencegah kegagalan saat uninstall BeTwin atau sebelum meng-
update software BeTwin ke versi yang baru.
c.
Set secure shutdown, berfungsi untuk server menetapkan suatu keamanan pada saat mematikan atau merestart komputer, yang
digunakan oleh user.
117
d.
Set shutdown message, berfungsi untuk server menetapkan suatu kiriman pesan dalam menutup sistem pada sebuah user.
e.
Set remote desktop, berfungsi untuk mengijinkan server dalam menghubungkan user dengan menggunakan tampilan desktop.
6.
Menu help dilengkapi dengan BeTwin help index yang sama baiknya dengan BeTwin version information.
User administrator adalah tempat sistem BeTwin administrator dapat mengontrol isi user privileges semudah mengontrol isi aksi yang
terjadi pada station. Tab user mengatur user perorangan yang mengikuti atau membolehkan dari kemampuan untuk dapat melakukan
shutdown windows. User rights digunakan untuk menetapkan hak “default” user. Ini adalah patokan yang windows gunakan saat kotak
login dilewati dengan menekan cancel pada login permulaan. Tab station mengizikan untuk mengatur logon otomatis. Setiap
station dapat diset ulang untuk nama user tertentu dan password. Logon dan shutdown sebuah client sebagai memulai permulaan PC
Clonning pada windows XP2000 yaitu:
1.
Logon sebagai user yang berbeda. Setiap user dimungkinkan untuk logon ke komputer konsol
atau pada station BeTwin manapun dengan menggunakan nama dan password yang dimiliki masing-masing untuk mengakses desktop
windows itu sendiri.
118
Gambar 4.82 Menu Login Pada penelitian ini penulis menemukan beberapa kelemahan
dari sitem pc kloning, kelemahan tersebut adalah : 1. Semua data dapat dilihat oleh semua user baik pada hardisk
maupun flasdisk yang terhubung. 2. Apabila satu device pada PC mengalami kerusakan maka
semua user tidak dapat berfungsi atau tidak dapat di gunakan.
3. Mempersingkat umur hardware. 4. Kurang privasi.
f. Melakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan PC kloning dilakukan untuk menjaga sistem ini tetap berjalan sebagaimana mestinya. Pada saat pemeliharaan user dapat
melihat pada hasil record yang dilakukan core temp untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Karena dengan melihat hasil
119
perekaman dapat menentukan menambah atau tidak pendinginkipas untuk mengurangi suhu ketika prosessor mengalami suhu tinggi atau
tidak.
g.
Meminta tanggapan pihak BIC tentang aplikasi ini untuk bahan evaluasi.
Selain hal-hal diatas, selama penelitian penulis juga meminta tanggapan bagaimana tingkat kenyamanan penggunaan sistem PC
kloning pada pihak BIC. Semua tanggapan itu dijadikan penulis sebagai bahan untuk evaluasi tingkat kenyamanan pengguna.
Dari tanggapan yang diberikan oleh pengguna sistem kepada penulis, dapat di katakan bahwa sistem PC kloning ini dapat berjalan sebagai
mana mestinya dan tidak mengganggu sistem belajar komputer pada BIC karena dengan PC kloning ini tidak membuat komputer menjadi
lambat atau hang. Sebagai bahan bukti saya lampirkan tanggapan pihak BIC sebagai pengguna sistem PC kloning terlampir di lampiran.
h.
Efisiensi PC kloning pada BIC Efisiensi yang tlah terbukti dengan adalanya sistem PC kloning ini
adalah pada : 1. Efisiensi harga pembelian hardware dan software
Dari tabel 4.2 dan table 4.4 dapat dilihat bahwa anggaran dana yang harus di persiapkan untuk mengadakan tiga buah PC beserta
software operating sistem dan office-nya lumayan besar. Dengan tabel tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengadakan tiga unit
120
komputer beserta office dan OS membutuhkan anggaran dana
Rp.8.070.000,- + Rp. 4.650.000,- = Rp 13.720.000,-. Dengan
angka yang begitu besar lembaga bimbel BIC mengakui tidak mampu untuk mengeluarkan anggaran dana yang begitu besarnya,
walau di akui oleh mereka kebutuhan perangkat komputer untuk memenuhi kebutuhan belajar terutama dalam belajar komputer
sangat dibutuhkan. Sedangkan apabila mereka menggunakan system PC kloning
anggaran dana yang pada awalnya berjumlah Rp 13.720.000,- dapat di minimalisir . untuk lebih detailnya dapat dilihat pada table
4.3 dan tabel 4.5, untuk membuat system PC kloning membutuhkan anggaran dana Rp 3.995.000,- + Rp 3.850.000,- =
Rp 7.845.000,- dengan adanya system PC kloning ini BIC mampu meminimalisir dana sebanyak Rp 5.785.000,-. Dengan uraian
perhitungan dan perincian dana diatas dapat di katakan bahwa sistem PC kloning benar-benar mampu meminimalisir anggaran
dana, karena yang pada awalnya anggaran dana untuk mengadakan
tiga unit komputer beserta OS dan Office-nya mencapai Rp 13.720.000,- dengan sistem kloning hanya mengeluarkan dana Rp
7.845.000,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 4.6 Efisiensi anggaran dana No. Keterangan
Total Harga 1.
Anggaran dana untuk pengadaan 3 untuk PC sebelum menggunakan PC
cloning
-
3 PC Komputer
-
3 Mouse
Rp 13.720.000,-
121
-
3 Keyboard -
3 Monitor -
3 OS -
1 Microsoft Office bisa 3 user
2. Anggaran dana untuk pengadaan 3
user dengan PC cloning -
1 PC Komputer -
3 Mouse -
3 Keyboard -
3 Monitor
-
1 OS -
1 Microsoft Office bisa 3 user
-
Softaware betwin
Rp 7.845.000,-
Besar Efisiensi anggaran dana
Rp 5.785.000,-
Selain dapat meminimalisir anggaran dana untuk pembelian hardware dan software, PC kloning dapat juga meminimalisir
anggaran untuk biaya update anti virus atau software yang berlisensi lainya. Sebagai contohnya yaitu apabila akan
mengupdate suatu software anti virus dimana untuk satu PC terkena biaya Rp 500.000,- jika tanpa menggunakan sistem kloning
pihak BIC harus mengupdate 3 PC sekaligus sehingga anggaran dana yang harus di keluarkan untuk biaya update adalah Rp
500.000,- X 3 PC = Rp 1.500.000,-. Namun apabila
menggunakan sistem PC kloning lembaga bimbel BIC hanya di wajibkan untuk biaya update sebesar Rp 500.000,- karena hanya
menggunakan satu PC saja. Dengan PC kloning juga mampu menghemat tenaga listrik
sehingga dapat mengurangi tagihan listrik untuk bulananya. PC kloning ini dikatakan dapat menghemat listrik karena penggunaan
122
tiga komputer sekaligus hanya menggunakan satu PC dengan voltase 250V. Berbeda jika kalau menggunakan tiga komputer
bersamaan dengan PC masing-masing di pakai oleh satu user. Dari penjabaran tersebut dapat ditabelkan apabila kebutuhan tiap PC
adalah 250V adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Kebutuhan sumber daya listrik Pada PC
No. Keterangan
Jumlah Total Arus 1.
Jumlah kebutuhan listrik untuk 3 user
750 V 2.
Jumlah Kebutuhan Listrik untuk PC kloning
250 V Total Efisiensi sumber daya listrik
500 V
Dengan uraian di atas dapat di katakan bahwa PC kloning sangat efisien untuk meminimalizir dana, kareana PC kloning telah
mampu meminimalisir dana dari segi pembelian hardware, software, biaya tagihan listrik bahkan biaya untuk update suatu
software berlisensi.
2.
Pengaruh suhu pada prosessor dengan adanya PC kloning Dengan hasil record temperatur suhu yang penulis paparkan pada
bagian 4.1.4 sub b, dimana penulis telah melakukan enam kali perekaman suhu dari dan sebelum di lakukan kloning. Dari semua
itu penulis mambagi kedalam 3 jenis perekaman. Yaitu office, koneksi internet, dan multi media menggunakan photoshop CS3.
Dari hasil perekaman suhu tersebut suhu yang di lakukan core temp dapat di katakan PC kloning ini sangatlah efisien karena selisih
suhu sebelum dan sesudah di lakukan kloning tidak terlalu jauh.
123
3.
Efisiensi port VGA dan USB yang tak terpakai Dalam penelitian ini penulis mencoba mengefisiensikan VGA dan
port USB dimana banyak sekali untuk kedua hardware tersebut kurang di gunakan secara maximal. Pada umumnya port USB pada
PC hanya di pakai untuk menghubungkan flasdisk atu printer saja, maka dalam penelitian ini penulis mencoba memaksimalkan port
USB tersebut terutama port USB bagian belakang PC agar dapat digunakan secara maximum. Penulis menggunkan port tersebut
untuk menghubungkan USB hub dan USB converter USB PS2 ke keyboard dan mouse untuk membangun PC kloning. Dalam
efisiensi ini penulis berharap agar dengan efisiensi ini dapat mengurangi anggaran dana terutama untuk pengadaan unit
komputer baru. Sedangkan pengefisiensinan pada port VGA adalah dimana port
VGA dual chanel yang biasanya di gunakan pada masyarakat satu port saja pada penelitian ini port tersebut di gunakan untuk
membangun sebuah station.
Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa PC kloning menggunakan betwin sangatlah berbeda dengan pc kloning menggunakan winconect maupun
LTSP. Pada winconect diskles biarpun sama-sama menggunakan operating sistem Windows namun untuk winconect pc stationclient masih menggunakan pc
tanpa hardisk sebagai alat untuk inputoutput, sedangkan pada LTSP sistem yang
124
diterapkan sama persis dengan winconect namun yang membedakan hanyalah LTSP berjalan pada linux. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.83 PC Kloning dengan Winconect
Gambar 4.84 PC Kloning Menggunakan Betwin Pada penelitian ini peningkatan jumlah client dengan menggunakan VGA dual
port juga telah berhasil dan tidak mengalami error pada pembacaan vga yang di lakukan oleh betwin. Jumlah client yang penulis lakukan adalah tiga buah user
sedangkan pada penelitian sebelumnya hanya berjumlah dua client saja.
125
Gambar 4.85 PC Kloning Dengan 2 User
Gambar 4.86 PC Kloning Dengan 3 User
126
BAB V PENUTUP