Keuntungan Bedah Krio Kerugian Bedah Krio Konsultasi dan Inform Consent Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Pasien

d. Kriofibrinogen e. Tumor dengan batas yang tidak jelas atau lesi yang berpigmen gelap. 2. Kontraindikasi absolut : a. Lesi yang membutuhkan pemeriksaan histopatologi untuk mendiagnosa. b. Kanker kulit non melanoma yang bersifat rekuren

3.4 Keuntungan dan kerugian

3.4.1 Keuntungan Bedah Krio

Bedah krio memiliki beberapa keuntungan antara lain : 4,14,19,21,22 1. Merupakan suatu perawatan pilihan untuk hemangioma. 2. Efek samping kecil dan waktu terapinya singkat. 3. Prosedurnya mudah 4. Biaya relatif murah 5. Serta hasil yang baik dari segi kosmetik estetik 6. Tidak ada pendarahan.

3.4.2 Kerugian Bedah Krio

Bedah krio memiliki beberapa kerugian antara lain : 19 1. Dapat menghancurkan pigmen melanosit, sehingga jika terjadi penyembuhan, kulit yang mengelilingi lesi akan terlihat lebih terang. 2. Kurangnya pigmen melanosit pada lesi terapi bedah krio dapat menyebabkan lesi tersebut rentan terhadap matahari. Universitas Sumatera Utara 3. Tidak direkomendasikan untuk pengunaan pada area tumbuhnya rambut. Termasuk daerah alis dan bulu mata, dan kulit kepala. Bahkan perawatan yang sangat singkat dari pembekuan dapat merusak akar rambut. 4. Tidak diperoleh potongan jaringan patologis, sehingga tidak mungkin diketahui luas jaringan tumor yang sudah dibersihkan 3.5 Penatalaksanaan Hemangioma pada Bibir dengan Terapi Bedah Krio 3.5.1 Penatalaksanaan Pra-Bedah Perawatan hemangioma dengan teknik bedah krio meliput i konsultasi dan penandatanganan inform consent, pemeriksaan fisik dan riwayat pasien, dan persiapan pra – bedah. 14

3.5.2 Konsultasi dan Inform Consent

Sebelum melakukan perawatan, pasien harus menandatangani lembar persetujuan atau informed consent. Sebelumnya operator dokter gigi menjelaskan prosedur perawatan, kemungkinan berhasilnya perawatan dan prognosa, kemungkinan kambuhnya lesi, dan berbagai komplikasi dari prosedur bedah. Dalam informed consent harus disebutkan adanya kemungkinan terbentuknya pelepuhan dan inflamasi pada kulit, serta perubahan pigmetasi setelah tindakan bedah yang bersifat sementara. 14 Universitas Sumatera Utara

3.5.3 Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Pasien

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai jenis kulit pasien, karakteristik lesi seperti ukuran, batas lesi, lokasi, kedalaman lesi, kebiasaan biologis, perkiraan lokasi saraf superficial, dan sisi yang pernah dirawat sebelumnya. Riwayat pasien meliputi pemeriksaan lengkap mengenai kondisi medis umum, perawatan yang pernah dilakukan sebelumnya, kondisi setelah dilakukan perawatan, apakah lesi bersifat primer atau rekuren. Riwayat sensitivitas terhadap suhu dingin, urtikaria pada suhu dingin, fenomena Raynaud’s atau insufisiensi vaskular juga ditanyakan dan diperiksakan pada pasien. 14

3.5.4 Persiapan Pra – Bedah