74
X1 X2
X3
X1 1.000000
-0.198341 -0.028942
X2 -0.198341
1.000000 -0.070980
X3 -0.028942
-0.070980 1.000000
Sumber : data diolah E-views, Lampiran 8
dari output di atas dapat kita lihat bahwa tidak terdapat variabel yang memiliki nilai lebih dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas dalam model regresi.
X2 -0.000260
0.000287 -0.198341
1.000000
X3 -0.000121
-6.54E-05 0.002957
-0.028942 -0.070980
1.000000
Sumber : data diolah Eviews, Lam 9
dari data tersebut tidak ada variable yang bernilai diatas 0,8 ini membuktikan bahwa X1 komisi dan proviisi X2 transaksi valuta asing dan X3 Pedapatan
lainnya tidak mengalami perubahan autokolerasi.
4.4.2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah
residual berdistribusi normal adalah uji Jarque-Bera JB. Jika statistik JB χ
2 α,2
75
atau value α, maka keputusan adalah terima H yang berarti asumsi kenormalan
terpenuh.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
Standardized Residuals
Mean -1.93e-20
Median 0.000758
Maximum 0.012043
Minimum -0.011733
Std. Dev 0.004248
Skewness -0.176802
Kurtosis 3.911487
Jarque-Bera 3.584420
Probability 0.166592
Sumber: Data olah E-Views, Lampiran 9
Hasil uji normalitas data dilihat dari nilai Jarque Bera JB yaitu sebesar 3.584420 lebih rendah dari nilai χ
2
tabel χ
2
tabel = 5.99, dapat disimpulkan bahwa return on assets Y berdistribusi normal. Selain dilihat dari nilai JB, dapat
juga dilihat dari tingkat probability sebesar 0.166592 lebih tinggi dari nilai signifikansi 5. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi kenormalan terpenuhi. Hasil
pengujian normalitas dengan histogram dan standardized residuals juga dapat dilihat dari gambar berikut:
76
Gambar 4.5 Histogram
4 8
12 16
20
-0.010 -0.005
0.000 0.005
0.010
Series: Standardized Residuals Sample 2009 2013
Observations 90 Mean
-1.93e-20 Median
0.000758 Maximum
0.012043 Minimum
-0.011733 Std. Dev.
0.004248 Skewness
-0.176802 Kurtosis
3.911487 Jarque-Bera
3.584420 Probability
0.166592
Tingkat signifikansi α menunjukkan peluang kesalahan yang ditetapkan dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol, atau
dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolelir, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam
pengambilan sampel. Sementara itu tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat kepercayaan sejauhmana statistik sampel dapat
mengestimasi dengan benar parameter populasi. Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100. Secara konvensional, para
peneliti dalam ilmu-ilmu sosial sering menetapkan tingkat kepercayaan antara 95 – 99.
4.4. Uji t-Statistik