BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nutrisi Tanaman
Nutrisi  tanaman  sangat  diperlukan  untuk  kelangsungan  hidup  tanaman  yang berasal  dari  berbagai  macam  mineralunsur  hara.  Berdasarkan  kegunaannya  dalam
aktivitas  kehidupan,  unsur  hara  atau  mineral  logam  dibagi  menjadi  dua  golongan, yaitu  mineral  logam  esensial  dan  nonesensial.  Logam  esensial  diperlukan  dalam
proses  fisiologis  makhluk  hidup  untuk  membantu  kerja  enzim  atau  pembentukan organ,  sehingga  logam  golongan  ini  merupakan  unsur  nutrisi  penting  yang  jika
kekurangan  dapat  menyebabkan  kelainan  proses  fisiologis  atau  disebut  penyakit defisiensi  mineral.  Unsur-unsur  mineral  esensial  dalam  tubuh  terdiri  atas  dua
golongan,  yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk  komponen  organ  di  dalam  tubuh  dalam  jumlah  yang  cukup  besar
misalnya C, H,O,  P, K, N, S, Ca, Mg. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam  jumlah  sangat  sedikit  dan  umumnya  terdapat  dalam  jaringan  dengan
konsentrasi sangat kecil misalnya Fe, I, Cu, Zn, Mn, dan Co. Mineral non essensial adalah  logam  yang  peranannya  dalam  tubuh  makhluk  hidup  belum  diketahui  dan
kandungannya dalam jaringan sangat kecil.  Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ  tubuh  makhluk  hidup  yang  bersangkutan.  Disamping  dapat  mengakibatkan
keracunan, logam juga dapat menyebabkan penyakit defisiensi Darmono, 1995. Menurut Apandi 1984, unsur yang paling banyak terkandung dalam sayuran
adalah kalium, berkisar antara 60 hingga 600 mg per 100 g jaringan. Kalium terutama berasal dari garam-garam asam organik dalam tanah. Kalium terserap oleh tanaman
menggunakan  ATPase  yang  berada  dalam  membran  plasma  akar  sebagai  pompa untuk  menukar  ion  hidrogen  dari  dalam  sel  dengan  ion  kalium  yang  berasal  dari
luardi dalam tanah Leonard, 1983.
Unsur kalsium pada sayuran atau tumbuhan banyak terdapat di bagian dinding sel,  terutama  “Middle  Lamella”  ,  yaitu  suatu  lapisan  di  antara  dinding-dinding  sel
parenkim  yang  berdekatan.  Pada  bagian  ini,  selain  banyak  terakumulasi  unsur
kalsium,  juga  terdapat  zat  pektik,  polisakarida  non  selulose  dan  magnesium Muchtadi  dan  Sugiono,  1992.  Unsur  kalsium  sebagian  besar  berasal  dari  dalam
tanah  yang  diserap  tumbuhan  melalui  akar  lalu  masuk  melalui  endodermis  dan diangkut  oleh  xilem  ke  bagian  yang  lain  Baker,  1983.  Sayur-sayuran  daun
mempunyai peran yang lebih besar dalam supplai kalsium bila dibandingkan sayuran jenis lain  Smith, 1982.
Pada sayuran besi Fe banyak terakumulasi dalam mitokondria sel tanaman. Pada  mitokondria  tanaman,  atom  besi  dan  sulfur  merupakan  inti  dari  enzim
feredoksin Lehninger, 1993. Millarr dan Heazlewood 2003 mengemukakan  bahwa jumlah terbesar dari
N  dibutuhkan  untuk  membentuk  protein  yang  digunakan  untuk  pembentukan protoplasma  sel-sel  baru,  disamping  untuk  pembentukan  klorofil,  sitokrom  dan
sebagai  enzim  dalam  kloroplas  dan  mitokondria  pada  daun.  Aktivitas  metabolisme dalam tanaman harus didukung oleh ketersediaan ATP sebagai sumber energi.
Fosfor  merupakan  kompenen  penyusun  ATP  dan  ADP  dengan  banyaknya mikoriza  dalam  tanah  maka  dapat  membantu  penyerapan  unsur  ini.  Menurut
Salisbury dan Ross 1995, aktivitas metabolisme dapat berlangsung dengan baik bila didukung oleh ketersediaan P  yang cukup sebagai sumber energi ATP untuk semua
proses metabolisme tanaman. Kapasitas fotosintesis meningkat dengan bertambahnya jumlah daun pada tanaman. Hal tersebut didukung pula oleh aktifnya mikoriza dalam
membantu  penyerapan  unsur  hara  terutama  fosfor  dan  dapat  menyebabkan  unsur fosfor menjadi tersedia.
2.2 Pencemaran Logam Berat pada Tanah