makna simbolis sesuai dengan bentuknya. Keberadaan tato merupakan ungkapan imajinasi yang muncul dari ide-ide dari segi bentuk yang merupakan simbol
tersirat imajinasi. Cooley dalam Triguna, 2000:40 yang mengatakan bahwa imajinasi yang
dimiliki manusia merupakan fakta masyarakat yang solid dan berfungsi sebagai suatu warisan realitas dunia subjektif. Makna dapat pula diartikan dari hasil
interaksi antara satu individu dengan individu lain, sehingga memberikan suatu arti dalam bentuk simbol tertentu sebagai suatu kesepakatan bersama.
Blumer sebagai pengamat teori interaksi modern dalam karyanya Man and Society, meletakkan landasan teori interaksionalisme simbolik sebagai interaksi
khas antarmanusia sebab dalam skala kecil hubungan antarpersonal terjadi melalui proses saling menerjemahkan, mengevaluasi dan mendefinisikan makna yang
diberikan terhadap tindakan orang lain. Penggunaan simbol, interpretasi, dan pemahaman maksud tindakan merupakan unsur penting yang harus diperhatikan.
Inti dari Blumer, penafsiran bertindak berdasarkan simbol-simbol, sedangkan makna yang dikemukakan Weber, pentingnya arti subjektif melalui proses
penafsiran dan pemahaman, jelas menempatkan dirinya sebagai pemerhati makna dan berbagai nilai serta gagasan yang ada di balik benda atau tindakan sosial.
Triguna, 2000:43:45.
4.2.1 Makna Simbol Tato Sebagai Makna Sekuler
Makna sekuler adalah makna yang dimiliki oleh gambar tato yang sebelumnya memiliki makna religius dalam perkembangannya gambar tato
memiliki beberapa makna sehingga dipandang sebagai makna dekorasi. Tukang
Universitas Sumatera Utara
tato mempunyai pandangan yang sedikit berbeda yaitu mereka mempunyai pandangan ekonomis terhadap tato. Gambar tato dapat pula diberikan makna
secara denotatif, denotatif adalah berkaitan dengan denotasi, denotasi adalah 1 arti harfiah, 2 indikasi, 3 lambang, tanda. Sedangkan denotatif adalah makna
denotasi Peter dan Yuni, 1991:338. Makna yang memberi arti atau makna dari gambar tato, secara langsung mampu diterjemahkan sesuai bentuk visual yang
diinginkan, perwujudannya adalah sebagai pemenuhan secara langsung kebutuhan dan tujuan dari bentuk tato.
4.2.2 Makna Simbol Tato Sebagai Makna Estetis Estetis atau keindahan adalah tujuan utama yang ingin dicapai dalam
penampilan gambar, penilaian diberikan atas bentuk visual secara langsung memberikan arti keindahan dan mempunyai makna hiasan atau dekorasi dalam
bentuk lukisan tanpa menginginkan pencarian tujuan tertentu. Susilo 2006:138 mengatakan bahwa makna estetis ditunjukkan dengan pergeseran esensi
kehidupan dalam rangka pengakuan identitasnya sendiri dan penguatan status identitas.
Dalam kajian atau pemberian arti atau makna, arti atau pesan diberikan terutama dari segi estetis, seperti bentuk-bentuk rajahan, aksara suci, serta bentuk
yang lain menyimbolkan makna keindahan bentuk. Tujuan pembentukan gambar tato mencari makna yang ada dalam gambar itu sendiri berdasarkan arti yang
diberikan oleh pemakai atau tukang tato, seperti bentuk bunga, dimana bentuk ini
hanya dapat diberikan pemaknaan indah dalam arti keindahan bentuk.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Makna Simbol Tato Sebagai Ekspresi Diri Ekspresi merupakan visual dari bentuk emosional dari perwujudan tato
sehingga didapatkan gambar yang menjadi tujuan pemakai. Pengungkapan bentuk ini umumnya berdasarkan curahan perasaan si pencipta rasa keindahan yang
dimilikinya muncul sehingga mampu mewujudkannya kedalam bentuk tato. Karya ini umumnya tanpa diperhitungkan terlebih dahulu karena munculnya ide
secara tiba-tiba. Tato dapat diartikan sebagai makna ekpresi berdasarkan curahan dari perasaan pemakai tato. Curahan atau ekspresi perasaan pemakai yang muncul
secara tiba-tiba yang mampu diterjemahkan dalam bentuk gambar, bisa saja memberikan makna yang lain sesuai sudut pandang yang dipergunakan pemakai
tato tersebut.
4.2.4 Makna Simbol Tato Sebagai Filosofis