Jenis, Potensi Dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan Yang Di Manfaatkan Masyarakat Sekitar Kawasan Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus: Desa Dolat Rayat Kecamatan Dolat Rayat Dan Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran )

JENIS, POTENSI DAN NILAI EKONOMI HASIL HUTAN YANG DI MANFAATKAN MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN TAHURA BUKIT BARISAN
(Studi Kasus: Desa Dolat Rayat Kecamatan Daulat Rayat Dan Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran )
SRIPSI
Oleh : Dapot Parasian Siagian 081201011 / Manajemen Hutan
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara

JENIS, POTENSI DAN NILAI HASIL HUTAN YANG DI MANFAATKAN MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN
TAHURA BUKIT BARISAN (Studi Kasus: Desa Dolat Rayat Kecamatan Daulat Rayat Dan Desa
Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran )
SRIPSI
Oleh : Dapot Parasian Siagian 081201011 / Manajemen Hutan
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi
Nama Nim Program Studi


: Jenis, Potensi Dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan Yang Di Manfaatkan Masyarakat Sekitar Kawasan Tahura Bukit Barisan. (Studi Kasus: Desa Dolat Rayat Kecamatan Dolat Rayat Dan Desa Kuta Rayat Kecamatan Naman Teran ).
: Dapot Parasian Siagian : 081201011 : Manajemen Hutan

Disetujui Oleh, Komisi Pembimbing

(Oding Affandi, S.Hut, MP) Ketua

(Ir. Liliek P Asmono) Anggota

Mengetahui,
(Siti Latifah, S.Hut, M.Si, Ph.D) Ketua Program Studi Kehutanan
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK DAPOT PARASIAN SIAGIAN : Jenis, Potensi dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan yang Dimanfaatkan Masyarakat sekiata Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Desa Dolat Rayat dan Desa Kuta Rayat Kabupaten Karo), dibimbing oleh Oding Affandi, S.Hut, MP dan Ir. Liliek Asmono.
Taman Hutan Raya adalah KPA untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan/atau bukan jenis asli, yang tidak invasive. Selain dimanfaatkan untuk kawasan konservasi, pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat dapat juga dilakukan.
TAHURA Bukit Barisan merupakan kawasan hutan yang memiliki tingkat interaksi cukup tinggi dengan masyarakat sekitarnya. Seperti masyarakat Desa Dolat Raya dan Desa Kuta Rayat, yang memiliki tingkat interaksi pemanfaatan berbagai jenis hasil hutan dari kawasan ini. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat di kedua desa serta untuk mengetahui besarnya kontribusi terhadap pendapatan total mereka.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat di sekitar kawasan TAHURA adalah bambu Petung , bambu Tali, tanaman hias, satwa, kayu bakar, humus, dan anakan pohon. Nilai ekonomi yang paling besar di Desa Dolat Rayat adalah pemanfaatan tanaman hias sebesar 55,1271% dan pada desa Kuta Rayat adalah pemanfaatan bambu sebesar 60.1709%. Sementara kontribusi hasil hutan terhadap pendapatan ekonomi Desa Dolat Rayat adalah: 46% kontribusi pendapatan ekonomi di luar hasil hutan sebesar 54%. Dan di Desa Kuta Rayat kontribusi pendapatan ekonomi dari hasil hutan sebesar 51% sedangkan pendapatan di luar hasil hutan sebesar 49%. Kata Kunci : TAHURA, jenis, potensi, kontribusi
Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
DAPOT PARASIAN SIAGIAN : Type, Potency And Economic Value Result of Exploited Forest result by Society in Tahura Bukit Barisan Range ( Case Study Countryside Dolat Rayat and Countryside Kuta Rayat Sub-Province Karo), guided by Oding Affandi, S.Hut, MP And Ir. Liliek Asmono.
Taman Hutan raya is KPA for the purpose of plant collection and/or natural animal or non experiencing of original type and/non genuiness type, that it isn’t invasive. Besides exploited for the area of conservation, traditional exploiting by local society earn also conducted.
TAHURA Bukit Barisan represent forest area owning high interaction storey level enough with vinicity society. Like Great Countryside Dolat society and Countryside Kuta Rayat, owning exploiting interaction storey level various type result of forest from this area. For this research is/conducted to know type result of exploited by forest society in both countryside and also to know the level of contribution to total earnings of them.
Pursuant to result of interview with responder, type result of exploited by forest society around TAHURA area is Petung bamboo , Tali bamboo, decorative crop, animal, firewood, humus, and tree seed. The biggest Economics value at Countryside Dolat Rayat is decorative crop exploiting equal to 55,1271% and at Kuta Rayat countryside is bamboo exploiting equal to 60.1709%. Whereas contribution result of forest to economic earnings of Countryside Dolat Rayat is 46% economic earnings contribution outside result of forest equal to 54%. And at Countryside Kuta Rayat earnings contribution economic from result of forest equal to 51% while earnings outside result of forest equal to 49 %
Keyword : TAHURA, type, potency, contribution
Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP DAPOT PARASIAN SIAGIAN Lahir pada 19 Februari 1990 di Desa Lobu Rappa, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Dari pasangan Sabungan Siagian (Alm) dengan Reliana Tampubolon. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Umum di Yayasan Perguruan Harapan Lobu Rappa. Tamat tahun 2008, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan melalui jalur Pemanduan Minat dan Prestasi (PMP) di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Program Studi Kehutanan. Penulis melaksanakan praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PEH) di sekitar kawasan Gunung Sinabung (Desa Lau Kawar) dan Taman Wisata Alam Deleng Lancuk, kabupaten Karo. Praktek Kerja Lapang (PKL) Penulis laksanakan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat pada Februari sampai Maret 2012.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan berkat dan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat mengerjakan penelitian ini.
Penelitian ini berjudul “JENIS, POTENSI DAN NILAI EKONOMI HASIL HUTAN YANG DI MANFAATKAN MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN TAHURA BUKIT BARISAN”. Yang dilakukan di dua desa yaitu di Desa Dolat Rayat kecamatan Dolat Rayat dan di Desa Kuta Rayat kecamatan Naman Teran kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Dalam penelitian ini akan di jelaskan jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat sekitar Tahura Bukit Barisan dan metode perhitungan nilai ekonominya serta seberapa besar kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat sekitar Tahura Bukit Barisan.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Oding Affandi S.Hut, MP., dan Bapak Ir. Liliek P Asmono sebagai Sebagai Dosen pembimbing skripsi saya, yang telah memberikan yang telah membimbing saya sepanjang penelitian ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini, serta kepada teman-teman di Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan sumbangsinya atas penyelesaian laporan ini.
Penulis juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalam Penelitian ini. Untuk itu penulis terbuka terhadap berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan penelitian ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2012
Penulis
Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ..................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................1 Tujuan Penelitian................................................................................................4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4 Batasan Masalah .................................................................................................4 TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................5 Defenisi Hutan.........................................................................................................5 Potensi dan Hasil Hutan..........................................................................................6 Hutan dan Masyarakat ............................................................................................7 Taman Hutan Raya Bukit Barisan.......................................................................10 Definisi Taman Hutan Raya ............................................................................10 Bentuk Pemanfaatan Tahura ............................................................................11
Universitas Sumatera Utara

Kondisi Umum Lokasi Tahura Bukit Barisan .....................................................11 Letak Dan Luas.................................................................................................11 Topografi Dan Iklim.........................................................................................12 Flora Dan Fauna ...............................................................................................12 Sosial Ekonomi Masyarakat ............................................................................13 Obyek Wisata....................................................................................................13
Desa Dolat Rayat...................................................................................................14 Desa Kuta Rayat ....................................................................................................16 METODE PENELITIAN .....................................................................................18 Lokasi Dan Waktu Penenlitian .............................................................................18 Alat Dan Bahan .....................................................................................................18 Metode Penelitian..................................................................................................18
Metode Pengumpulan Data..............................................................................18 Teknik Dan Tahapan Pengambilan Data ........................................................19 Skema Umum Penelitian.......................................................................................20 Analisis Data..........................................................................................................21 Batasan Oprasional................................................................................................23
Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................24 Jenis Hasil Hutan Yang Dimanfaatkan Masayarakat .........................................28 Kontribusi Terhadap Pendapatan Rumah Tangga...............................................38 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................45 Kesimpulan ............................................................................................................45 Saran ....................................................................................................................... 45 MATRIKS METOTODOLOGI ...........................................................................46 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................48 LAMPIRAN ..........................................................................................................51
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis Hasil Hutan Yang Dimanfaatkan Masyarakat Dolat Rayat Dan Kuta
Rayat Serta Persentase Kontribusi Nilai Ekonominya ........................... …24 Tabel 2. Nilai Ekonomi Dan Persentase Nilai Ekonomi Tiap Jenis Hasil Hutan Yang
Dimanfaatkan Responden .............................................................................35 Tabel 3. Persentase Perbandingan Pendapatan Rumah Tangga Per Tahun Di Luar
Hasil Hutan Dan Dari Hasil hutan……………………………………….38
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR Gambar 1a Bambu Petung ....................................................................................27 Gambar 1b Bambu Tali.........................................................................................27 Gambar 2a Anggrek Bulan ..................................................................................30 Gambar 2b. Kadaka...............................................................................................30 Gambar 2c. Tumbuhan Paku ................................................................................30 Gambar 2d. Kantong Semar .................................................................................30 Gambar 3a Kupu-kupu..........................................................................................31 Gambar 3b Kepompong ........................................................................................31 Gambar 3c Babi Hutan..........................................................................................31 Gambar 4 Humus...................................................................................................32 Gambar 5 Kayu Bakar...........................................................................................34

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR DIAGRAM Diagram 1. Persentase Pendapatan Masyarakat Desa Desa Dolat Rayat ...............41 Diagram 2. Persentase Pendapatan Masyarakat Desa Desa Kuta Rayat ................42 Diagram 3. Persentase Pendapatan Masyarakat Dikedua Desa...............................43
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel Karakteristik Responden Desa Dolat Rayat......................... …51 Lampiran 2. Tabel Jenis Hasil Hutan Yang Dimanfaatkan
Masyarakat Desa Dolat Rayat .......................................................................52 Lampiran 3. Tabel Persentase Nilai Ekonomi Hasil Hutan Yang
Dimanfaatkan Masyarakat Desa Dolat Rayat ..............................................53 Lampiran 4. Tabel Pendapatan Masyarakat Dari Hasil Hutan
Desa Dolat Rayat...........................................................................................58 Lampiran 5. Tabel Pendapatan Diluar Hasil Hutan Desa Dolat Rayat ...................60 Lampiran 6. Tabel Karakteristik Responden
Masyarakat Desa Kuta Rayat .......................................................................62 Lampiran 7. Tabel Jenis Hasil hutan yang Dimanfaatkan Masyarakat
Desa Kuta rayat ..............................................................................................63 Lampiran 8. Tabel Persentase Nilai Ekonomi Hasil Htan Yang
Dimanfaatkan Masyarakat Desa Kuta Rayat................................................64 Lampiran 9. Tabel Pendapatan Masyarakat Dari Hasil Hutan
Desa Kuta Rayat............................................................................................66 Lampiran 10. Tabel Pendapatan Diluar Hasil Hutan Desa Kuta Rayat ..................67
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK DAPOT PARASIAN SIAGIAN : Jenis, Potensi dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan yang Dimanfaatkan Masyarakat sekiata Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Desa Dolat Rayat dan Desa Kuta Rayat Kabupaten Karo), dibimbing oleh Oding Affandi, S.Hut, MP dan Ir. Liliek Asmono.
Taman Hutan Raya adalah KPA untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan/atau bukan jenis asli, yang tidak invasive. Selain dimanfaatkan untuk kawasan konservasi, pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat dapat juga dilakukan.
TAHURA Bukit Barisan merupakan kawasan hutan yang memiliki tingkat interaksi cukup tinggi dengan masyarakat sekitarnya. Seperti masyarakat Desa Dolat Raya dan Desa Kuta Rayat, yang memiliki tingkat interaksi pemanfaatan berbagai jenis hasil hutan dari kawasan ini. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat di kedua desa serta untuk mengetahui besarnya kontribusi terhadap pendapatan total mereka.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat di sekitar kawasan TAHURA adalah bambu Petung , bambu Tali, tanaman hias, satwa, kayu bakar, humus, dan anakan pohon. Nilai ekonomi yang paling besar di Desa Dolat Rayat adalah pemanfaatan tanaman hias sebesar 55,1271% dan pada desa Kuta Rayat adalah pemanfaatan bambu sebesar 60.1709%. Sementara kontribusi hasil hutan terhadap pendapatan ekonomi Desa Dolat Rayat adalah: 46% kontribusi pendapatan ekonomi di luar hasil hutan sebesar 54%. Dan di Desa Kuta Rayat kontribusi pendapatan ekonomi dari hasil hutan sebesar 51% sedangkan pendapatan di luar hasil hutan sebesar 49%. Kata Kunci : TAHURA, jenis, potensi, kontribusi
Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
DAPOT PARASIAN SIAGIAN : Type, Potency And Economic Value Result of Exploited Forest result by Society in Tahura Bukit Barisan Range ( Case Study Countryside Dolat Rayat and Countryside Kuta Rayat Sub-Province Karo), guided by Oding Affandi, S.Hut, MP And Ir. Liliek Asmono.
Taman Hutan raya is KPA for the purpose of plant collection and/or natural animal or non experiencing of original type and/non genuiness type, that it isn’t invasive. Besides exploited for the area of conservation, traditional exploiting by local society earn also conducted.
TAHURA Bukit Barisan represent forest area owning high interaction storey level enough with vinicity society. Like Great Countryside Dolat society and Countryside Kuta Rayat, owning exploiting interaction storey level various type result of forest from this area. For this research is/conducted to know type result of exploited by forest society in both countryside and also to know the level of contribution to total earnings of them.
Pursuant to result of interview with responder, type result of exploited by forest society around TAHURA area is Petung bamboo , Tali bamboo, decorative crop, animal, firewood, humus, and tree seed. The biggest Economics value at Countryside Dolat Rayat is decorative crop exploiting equal to 55,1271% and at Kuta Rayat countryside is bamboo exploiting equal to 60.1709%. Whereas contribution result of forest to economic earnings of Countryside Dolat Rayat is 46% economic earnings contribution outside result of forest equal to 54%. And at Countryside Kuta Rayat earnings contribution economic from result of forest equal to 51% while earnings outside result of forest equal to 49 %
Keyword : TAHURA, type, potency, contribution
Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Defenisi hutan sangat beragam, tegantung konteks pembahasan hutan itu sendiri. Dalam penelitian ini defenisi hutan yang dimaksud mengacu pada UndangUndang Republik Indonesia No. 41/1999 tentang Kehutanan Pasal 1 ayat 2, yakni hutan didefinisikan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Dan dijelaskan pada ayat 3 kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Salah satu kawasan hutan tetap yang ditetapkan pemerintah untuk tetap di pertahankan adalah Taman Hutan Raya (Tahura). Taman Hutan Raya Bukit Barisan merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Provinsi Sumatera Utara yang memberikan kontribusi terhadap penghidupan masyarakat yang berada disekitarnya. Namun pada saat ini kondisi kawasan Tahura Bukit Barisan cukup mendapat tekanan dari berbagai bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat yang kurang terkendali sehingga mengancam kelestarian ekosistem kawasan Tahura Bukit Barisan, misalnya pencurian humus yang sudah menjadi rahasia umum menjadi salah satu sebab rusaknya kawasan tersebut dan dampaknya sekarang dirasakan oleh masyarakat sekitar yang berinteraksi dengan kawasan Tahura (Balai Konservasi Sumberdaya Alam I Medan (Medan, 1999)
Universitas Sumatera Utara

Jika kita melihat Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dijelaskan bahwa, Taman Hutan Raya (Tahura) adalah Kawasan Pelestarian Alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau jenis bukan asli, yang di manfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi.
Sebagai salah satu sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, manfaat hutan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: manfaat tangible (langsung/nyata) dan manfaat intangible (tidak langsung/tidak nyata). Manfaat tangible atau manfaat langsung hutan antara lain : kayu, hasil hutan ikutan, dan lain-lain. Sedangkan manfaat intangible atau manfaat tidak langsung hutan antara lain : pengaturan tata air, rekreasi, pendidikan, kenyamanan lingkungan, dan lain-lain (Affandi & Patana, 2002).
Selanjutnya Arief (2001) menjelaskan manfaat tangible diantaranya berupa hasil kayu dan non kayu. Hasil hutan kayu dimanfaatkan untuk keperluan kayu perkakas, kayu bakar dan pulp. Sedangkan hasil-hasil hutan yang termasuk non kayu antara lain tanaman hias, rotan, kina, sutera alam, kayu putih, gondorukem dan terpentin, humus dan lain-lain.
Pembagian manfaat tangible dan intangible ini juga sama seperti pembagian yang dilakukan Salim (1997) menggolongkan manfaat hutan ke dalam manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat langsung adalah manfaat yang dapat
Universitas Sumatera Utara


dirasakan secra langsung oleh masyarakat yaitu masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan hasil hutan.
Sumber daya hutan mempunyai karakteristik yang sangat spesifik. Dengan spesifiknya karakter hutan ini, maka apabila satu fungsi digunakan akan dapat menurunkan fungsi yang lainnya. Dari spesifiknya karakter sumber daya hutan ini maka dalam pengelolaan kehutanan hendaknya diarahkan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup serta memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha (Warsid, 2000).
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka meningkat pula kebutuhan terhadap lahan untuk berbagai kepentingan. Hal ini juga yang terjadi di sekitar kawasan hutan Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan ini sangat tinggi, karena sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dalam pengelolaan lahan pertaniannya mereka membutuhkan lahan. Sehingga kawasan hutan Tahura Bukit Barisan sangat rentan dari gangguan masyarakat sekitar. Karena pola pemanfaatan yang dilakukan selama ini bersifat ekstraktif ( hanya mengambil) hasil hutan saja tanpa ada upaya budidaya. Ini merupakan yang menjadi alasan dari penelitian ini.
Sehingga perlu pengelolaan hutan yang lebih utuh, seperti yang dikemukakan Rekhohadiprojo (1994), pentingnya hutan bagi kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat kini dirasakan semakin meningkat, hal ini menuntut kesadaran tidak
Universitas Sumatera Utara

hanya dari segi finansial saya namun diperluas menjadi pengolahan hutan secara utuh. Untuk menjawab tantangan antara pertambahan penduduk dengan semakin berkurangnya lahan. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui jenis dan potensi hasil hutan kayu atau non kayu yang
dimanfaatkan oleh masyarakat yang berinteraksi dengan kawasan Tahura. 2. Mengetahui besaran nilai ekonomi setiap jenis hasil hutan yang dimanfaatkan. 3. Mengetahui besaran nilai persentase hasil hutan terhadap pendapatan masyarakat Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi dan acuan bagi para pihak terkait guna memperkuat pengelolaan Tahura sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai fungsi pokok: perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa pemanfaatan secara lestari, serta memberikan deskripsi mengenai potensi dan jenis tumbuhan atau hewan yang memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Batasan Masalah 1. Masyarakat sekitar hutan yang dimaksud adalah penduduk yang bertempat tinggal
di desa-desa sekitar Tahura Bukit Barisan, baik asli maupun pendatang, yang
Universitas Sumatera Utara

mempunyai kepentingan langsung terhadap pemanfaatan dan pelestarian Tahura Bukit Barisan. 2. Hasil hutan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil hutan berupa kayu dan non kayu yang dimanfaatkan masyarakat sekitar Tahura Bukit Barisan.
Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Hutan
Menurut Helms, (1999). Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang besar peranannya baik segi ekonomi maupun segi sosial yang sangat penting bagi masyarakat yaitu berupa manfaat langsung yang dirasakan dan manfaat tidak langsung. Manfaat hutan tersebut dirasakan apabila hutan terjamin eksistensinya, sehingga dapat berfungsi secara optimal. Fungsi-fungsi ekologi, ekonomi, dan social dari hutan akan memberikan peranan nyata apabila pengelolaan sumberdaya alam berupa hutan seiring dengan upaya pelestarian guna mewujudkan pembangunan nasional berkelanjutan.
Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem, mengingat hutan dibentuk atau disusun oleh banyak komponen yang masing-masing komponen tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa dipisah-pisahkan, bahkan saling mempengaruhi dan saling bergantung (Indriyanto, 2006). Hutan juga merupakan hal yang esensial bagi kehidupan manusia. Hutan dapat menyediakan barang dan jasa sebagai material dasar bagi pembangunan dan kehidupan manusia.

Fungsi hutan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh manusia dalam memanipulasi penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya hutan untuk kepentingan kehidupan dan lingkungan. Dengan diterimanya posisi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pembangunan sumberdaya hutan di semua fungsi hutan (produksi, lindung, dan konservasi), maka semangat dan kesadaran masyarakat dapat didorong
Universitas Sumatera Utara

untuk membangun, memelihara, dan memanfaatkan sumberdaya hutan secara lestari. Ketergantungan antara hutan dan masyarakat dapat dilihat dari ketergantungan masyarakat terhadap produksi dan jasa hasil hutan. Hutan sebagai sumberdaya juga memerlukan masyarakat untuk pengelolaannya (Awang, 2004).
Adanya nilai yang dimiliki oleh suatu barang dan jasa (sumber daya dan lingkungan) pada gilirannya akan mengarahkan perilaku pengambilan keputusan yang dilakukan oleh individu, masyarakat maupun organisasi. Jika nilai sumber daya (ekosistem) hutan, ataupun lebih spesifik barang dan jasa hutan telah tersedia informasinya, seperti halnya harga berbagai produk yang ada di pasar, maka pengelolan hutan dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan seperti pengambilan keputusan pengelolaan, perencanaan dan lain-lain (Bahruni, 1999). Potensi Dan Hasil Hutan
Kehutanan merupakan salah satu sektor terpenting yang perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat lebih dari 67% luas daratan Indonesia berupa hutan. Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia. Hutan juga dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Hutan memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia yaitu berupa manfaat langsung (tangible) dan manfaat yang tidak langsung (Intangible). Manfaat hutan tersebut diperoleh apabila hutan terjamin eksistensinya sehingga dapat berfungsi secara optimal. Fungsi-fungsi ekologi, ekonomi dan sosial dari hutan akan memberi peranan nyata apabila dalam pemanfaatan hutan itu menerapkan prinsip kelestarian hasil (Sustainable Yield
Universitas Sumatera Utara

Principle) yaitu pemanfaatan hutan yang harus diikuti dengan kegiatan pelestarian sehingga manfaat hutan tersebut dapat selalu dirasakan (Zain, 1998).
Selain itu hutan merupakan sumberdaya alam yang memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan perekonomian masyarakat, seperti yang di sebutkan di atas, baik manfaat tangible yang dirasakan secara langsung, maupun intangible yang dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang. Sedangkan manfaat tidak langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, pencegahan erosi (Rahmawaty, 2004).
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pamulardi (1999) Hutan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, mulai dari pengatur tata air, paru-paru dunia, sampai pada kegiatan industri. Hutan mempunyai banyak manfaat (multi benefit) yang sangat berguna bagi kesinambungan kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Manfaat hutan luar biasa besarnya selain menyediakan kayu dan produkproduk lainnya, hutan menyimpan sejumlah besar informasi genetik, mengatur iklim dan tata air, melindungi dan memperkaya tanah, mengendalikan hama dan penyakit, mengatur penyerbukan tumbuhan bermanfaat dan menyebarkan benihnya, menjaga kualitas air, menyediakan pemandangan indah dan memperkaya kita secara spritual (Santoso dan Robert, 2002). Hutan Dan Masyarakat
Masyarakat sekitar hutan adalah masyarakat yang tinggal di kawasan hutan baik yang memanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung hasil hutan tersebut. Hutan bagi masyarakat di sekitarnya merupakan sumber untuk memperoleh pangan, papan, obat-obatan, kayu bakar, lahan perluasan pertanian dan pemukiman,
Universitas Sumatera Utara

tempat penggembalaan, tempat melakukan kegiatan spiritual, dan lain-lain. Dalam

masyarakat biasanya terdapat perbedaan status diantara anggota masyarakatnya.

Perbedaan tersebut dapat berasal dari faktor keturunan, ekonomi, pendidikan,


keterampilan, agama, atau sumber-sumber lain yang bernilai penting bagi

masyarakat. Reaksi kelompok sosial menurut statusnya akan berbeda beda terhadap

suatu objek, termasuk terhadap objek berupa hutan. Masyarakat sekitar hutan

mempunyai sistem hubungan sosial, ekonomi dan budaya tersendiri dengan

lingkungan (Warsid, 2000).

Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka

tidak hanya melihat hutan sebagai sumberdaya potensial saja, melainkan memang

merupakan sumber pangan, obat-obatan, energi, sandang, lingkungan dan sekaligus

tempat tinggal meraka. Bahkan ada sebagian masyarakat tradisional yang meyakini


bahwa hutan memiliki nilai spiritual, yakni percaya bahwa hutan atau komponen

biotik dan abiotik yang ada di dalamnya sebagai obyek yang memiliki kekuatan

dan/atau pesan supranatural yang mereka patuhi.

(Agus Purwoko, 2002).

Sejak dahulu masyarakat melihat hutan sebagai sumberdaya penunjang

keperluan hidup sehari-hari. Manfaat hutan berdasarkan bentuk dan wujudnya dapat

dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu manfaat tangible (langsung) dan manfaat

intangible (tidak langsung). Manfaat langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan

dan dinikmati secara langsung oleh masyarakat baik hasil hutan yang berupa kayu

(kayu bulat maupun kayu bakar) yang merupakan hasil utama hutan serta berbagai


Universitas Sumatera Utara

hasil hutan bukan kayu seperti rotan, bambu, getah, sayuran hutan, buah-buahan, madu dan lain-lain.
Dan hingga saat ini sebagian besar penduduk Indonesia masih menggantungkan hidup dengan memanfaatkan hasil hutan. Hutan sebagai tempat sumber mata pencaharian mereka sehingga hubungan antara manusia dengan lingkungannya dalam hal ini hutan sangatlah erat sehingga dapat dianggap bahwa masalah manusia adalah merupakan masalah lingkungan dan sebaliknya masalah lingkungan juga menjadi masalah manusia, sebab masalah lingkungan akan muncul apabila hubungan manusia dengan lingkungan tidak sejalan, yang pada umumnya dipacu oleh pertambahan manusia yang semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan perkembangan lingkungan (Bambang, 1995).
Ketergantungan inilah yang tanpa pengelolaan dengan prinsip hutan lestari yang menurut Rido (2003) menjadi faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain adalah: (1) pertambahan penduduk (2) berkurangnya lahan pertanian (3) perladangan berpindah (4) sempitnya lapangan pekerjaan (5) kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya fungsi hutan.
Ketergantungan masyarakat terhadap hasil hutan bukan saja terhadap hasil hutan kayu tetapi juga terhadap hasil hutan non kayu merupakan manfaat langsung hasi hutan yang didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bersifat material (bukan kayu) yang diambil dari hutan untuk dimanfatkan bagi kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam upaya mengubah haluan pengelolaan hutan dari timber extraction menuju sustainable forest management, hasil hutan non kayu (HHNK) atau Non Timber Forest Products (NTFP) memiliki nilai yang sangat
Universitas Sumatera Utara

strategis. HHNK merupakan salah satu sumber daya hutan yang memiliki keunggulan

komparatif dan bersinggungan langsung dengan masyarakat sekitar hutan (BPDAS

Jenebrang, 2010).

Menurut Ramelgia (2009) dalam Linda Sri Agustina Wati (2011) tingkat

ketergantungan dibagi ke dalam beberapa kategori, antara lain :

Tabel Persentase Kontribusi Nilai Ekonomi Terhadap Tingkat Ketergantungan


No Persentase Kontribusi

Tingkat Ketergantungan

1 0% -