itu, le dollar american, dalam leksikalisasi yang subsequent, akan menjadi le billet vert; le
President de la Republique barangkali akan menjadi, sebagai anaporik il, le chef de l’Etat
bahkan l’ Elysee.”
Bila timbul ambiguitas dalam penggunaan referensi, bahasa Inggris seperti
kebanyakan bahasa akan menggunakan repetisi leksikal. Dalam teks-teks legal dan
semi legal penggunaan repetisi leksikal sudah menjadi norma sekalipun ambiguitas
referensi pronominal tidak ditemukan. Disamping referensi leksikal bahasa Inggris
juga menggunakan substitusi untuk menetapkan hubunga kohesif.
2.2 Substitusi dan Ellips
Berbeda dengan referensi, substitusi dan ellips adalah hubungan gramatikal
daripada hubungan semantik. Dalam substitusi, suatu bagian atau item digunakan
oleh item lainnya. Misalnya ‘I like the movies’ dan ‘And I do’. Pada contoh ini ‘do’
adalah substitusi untuk ‘like movies’. Item- item yang biasa digunakan dalam substitusi
bahasa Inggris terdiri dari ‘do’, ‘one’, dan ‘the same’, seperti contoh berikut ini dari
Halliday dan Hasan 1976:89;105:
You think Joan already knows? - I think everybody does Does menggantikan knows
My axe is too blunt. I must get a sharper one. One menggantikan axe.
A: I’ll have two poached eggs on toast, please. B: I’ll have the same. The same replaces two
poached eggs on toast.
Ellips meliputi penghilangan sebuah item. Dengan kata lain, dalam ellips, sebuah
item digantikan oleh sesuatu yang kosong. Ini adalah kasus meninggalkan sesuatu
tanpa dikatakan tetapi dipahami. Tidak termasuk setiap hal dimana pembaca atau
pendengar harus mengisi informasi yang hilang, tetapi hanya pada kasus-kasus di
mana struktur gramatikal itu sendiri menunjuk pada sebuah item yang dapat
mengisi ‘slot’ dalam pertanyaan. Berikut ini beberapa contoh ellips.
Joan brought some carnations, and Catherine some sweet peas. item yang
diellipsiskan: brought pada klausa kedua. Here are thirteen cards. Take any. Now give
me any three. item yang di-Ellipsiskan: card after any pada klausa kedua dan cards after any
three pada Klausa ketiga. Have you been swimming?- Yes, I have.
item-item yang diellipsiskan: been swimming pada klausa kedua. Halliday and Hasan
1976:143, 158:167
Halliday dan Hasan memberikan deskripsi rinci mengenai beberapa tipe
substitusi dan ellips dalam bahasa Inggris. Karena substitusi dan ellips adalah murni
hubungan gramatika yang terjadi diantara bentuk-bentuk bahasa daripada diantatra
bentuk bahasa dan maknanya.
Hoey 1991 dalam Baker 1992:187 memberikan contoh kalimat pertanyaan
seperti Does Agatha sing in the bath? Mungkin mengelitasikan tiga jawaban
dimana jawaban a adalah contoh substitusi, b ellips dan c referensi:
a No, but I do. b Yes, she does.
c Yes, she does it to annoy us, I think.
Jawaban b adalah contoh ellips karena tidak dapat dikatakan mensubstitusi ‘sing’
pada pertanyaan di atas. Item-item yang diellipsiskan ‘Yes, she does ‘ adalah ‘sing in
the bath’. Kekaburan batas dan perbedaan teknis di antara ketiga tipe alat kohesi tidak
berhubungan dengan kata; mungkin cara beroperasinya berbeda pada bahasa lainnya.
2.3 Konjungsi Konjungsi meliputi penggunaan
pemarkah-pemarkah formal untuk menghubungkan kalimat, klausa, dan
paragraf. Konjungsi tidak menginstruksikan pembaca untuk mengisi informasi yang
hilang malahan sebaliknya konjungsi mengisyaratkan pembaca untuk
menghubungkan apa yang akan dikatakan dengan apa yang telah dikatakan
sebelumnya. Konjungsi yang secara tipikal dapat merealisasikan setiap hubungan,
adalah: a.
Additive : and, or, also, in addition, furthermore, besides, similarly,
likewise, by contrast, for instance;
Universitas Sumatera Utara
b. Adversative : but, yet, however, instead,
on the other hand, nevertheless, at any rate, as a matter of fact;
c. Causal : so, consequently, it follows, for,
because, under the circumstances, for this reason;
d. Temporal : then, next, after that, on
another occasion, in conclusion, an hour later, finally, at last;
e. Continuatives : now, of course, well,
anyway, surely, after all.
Ada beberapa hal yang harus diingat disini. Pertama, Konjungsi mungkin
digunakan untuk mengisyarakat hubungan yang berbeda, bergantung pada konteks.
Kedua, hubungan-hubungan ini dapat diungkapkan dengan berbagai cara.
Penggunaan konjungsi bukanlah satu- satunya alat untuk mengungkapkan
hubungan temporal atau kausal. Ketiga, hubungan –hubungan konjungtif tidak
hanya merefleksikan hubungan-hubungan diantara fenomena eksternal, tetapi mungkin
dibuat untuk merefleksikan hubungan- hubungan yang internal pada teks atau
situasi komunikatif. Misalnya, hubungan temporal tidak terbatas pada urutan waktu
yang sebenarnya; mereka mungkin merefleksikan tahapan-tahapan dalam
mengembangkan teks, misalnya penggunaan ‘first’, ‘second’ dan ‘third’.
Ada sedikit keraguan dalam literatur mengenai konjungsi yang terdapat didalam
kalimat dapat dianggap kohesif, karena kohesi bagi beberapa linguis dianggap
hubungan diantara kalimat-kalimat daripada didalam kalimat lihat Halliday dan Hasan
1976: 232 dalam Baker 1992:191.
Bahasa – bahasa sangat bervariasi dalam tipe konjungsi yang digunakan.
Dalam mengisyaratkan hubungan diantara kumpulan informasi. Misalnya, bahasa
Jerman dalam mengekspreikan hubungan menggunakan subordinasi dan struktur-
struktur kompleks sementara bahasa Cina dan Jepang lebih menyukai struktur yang
lebih pendek dan sederhana dan secara eksplisit memarkahi hubungan diantara
struktur-struktur ini. Dan bahasa Arab secara relatif cendrung menggunakan sedikit
konjungsi yang memiliki bermacam-macam makna bergantung pada interpretasi mereka
pada konteks, jadi untuk menduga adanya hubungan sangat bergantung pada
kemampuan pembaca. Konjungsi yang paling sering digunakan dalam bahasa Arab
adalah wa dan fa Al-Jubouri dan Knowles 1988 dalam Baker 1992:193, yang menurut
Holes wa dapat memarkahi urutan waktu, tindakan yang bersamaan, kontras dan
kesetaraan semantik dan fa dapat menjadi pemarkah urutan temporal atau yang
berkenaan dengan waktu, konsekuensi logis, maksud, hasil atau konsesi.
2.4 Kohesi Leksikal