Terminologi Control Valve Spesifikasi Control Valve

Bonnet Perakitan bonnet mencakup bagian – bagian pencegah bocoran sepanjang batang katup, batang katup dijaga agar jangan longgar dan bergerak menyimpang. Untuk itu diperlukan penuntun yaitu sumbat kerangan. Badan Katup Pada badan katup pembahasan lebih terfokus pada pemilihan jenis material penbuatan badan katup, pada roses pemilihan material pembangunnya di dasarkan pada jenis fluida yang akan melaluinya, dengan memperhatikan tinggi rendahnya temperatur, tekanan, dan kemampuan fluida terhadap terjadinya karat atau pengikisan.

3.4 Terminologi Control Valve

Control Valve merupakan salah satu jenis alat kontrol yang sangat memegang peranan penting dalam suatu proses produksi, dan paling sering digunakan adalah dengan ukuran antara 2 inci sampai 32 inci atau lebih, untuk yang bertekanan rendah atau yang bertekanan tinggi. Control Valve dimodifikasi untuk meminimumkan kebocoran atau mungkin kendala lain yang sering dialaminya, termasuk sudut dudukan dan penggunaan alat – alat penyusunnya Karena desain badannya yang sederhana, maka Control Valve dapat memberikan penyesuaian dalam batasan suhu bahan, termasuk suhu dari zat- zat kimia yang bersuhu tinggi. Tetapi perlu diperhatikan juga bahan – bahan pembentuknya, misalnya bahan aktuator, bonnet, dan lain- lain, semua bahan pembentuknya harus disesuiakan dengan fluida yang akan dikontrol. Agar proses pengontrolan dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Pada Universitas Sumatera Utara umumnya, bahan pembentuk Control Valve terbuat dari jenis logam yang tahan terhadap temperatur tinggi dan tahan karat.

3.5 Spesifikasi Control Valve

Spesifikasi Control Valve di dasarkan pada Body, Actuator, Positioner, Transmitter, Service Conditions. Body Sesuai dengan pembahasan pada sub bab sebelumnya, type body control valve ada beberapa jenis, yaitu : jenis globe, angle, three-way, butterfly, saunders, cage, Y-style dll, yang pemilihan penggunaannya didasarkan pada jenis material pembangunnya yang disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya keterpasangannya berdasarkan besar pipa dalam ukuran inci, juga perakitan bodi yang didalamnya terdapat plat diafragma, packing, stems, dll. Actuator Aktuator juga terdiri dari beberapa jenis yaitu : - Aktuator diafragma Aktuator jenis ini umumnya berbentuk diafragma fleksibel, sistem kerjanya bila ada sinyal udara yang menghasilkan tekanan terhadap diafragma, baik tekanan tinggi atau rendah, maka diafragma akan langsung merespon. - Aktuator piston Aktuator jenis piston umunnya terbuat dari besi tuang sehingga mempunyai rating tekanan yang tinggi, karena mempunyai rating tekanan yang tinggi, sehingga pada diameter kecil memiliki gaya yang sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara - Aktuator hidroelektrik Ada banyak peningkatan penerimaan instrumen kontrol listrik dalam suatu proses kontrol, jenis ini disamping menghasilkan error pneumatik juga dapat mengkoreksi sinyal, menghasilkan berbagai sinyal listrik berdaya rendah yang bersifat transducer. - Aktuator servo kinerja tinggi Aktuator jenis ini digunakan untuk mengatasi tekanan tinggi yang bisa saja tiba - tiba terjadi atau sangat ekstrim yang membutuhkan pembukaan dari katup secara cepat yagn mengarahkannya pada frekuensi gerakan yang sangat tinggi. - Aktuator elektro mekanika Aktuator jenis ini terdiri dari roda – roda bergigi bermotor untuk menggerakan batang katup, aktuator jenis ini memiliki kelemahan tidak dapat berhenti secara langsung atau respon cepat mematikan roda – roda gigi bermotornya. Positioner Positioner yang sering digunakan adalah jenis positioner gerak seimbang, positioner ini juga mempergunakan tekanan balik nozzle sebagai tenaga untuk membuat sumbat relay dalam mengatur besaran sinyal penggerak kontrol, besarnya tekanan balik nozzle di tentukan oleh kerenggangan flepper dan nozzle, sedangkan kerenggangan itu sendiri ditentukan oleh keseimbangan gerak antara bellow input dan cam, pergerakan input di dapat dari sinyal output kontroller sedangkan pergerakan cam di dapat pergerakan tiang penggerak kontrol yang diteruskan melalui tuas – tuas penghubung. Universitas Sumatera Utara Bila kedua pergerakan ini belum seimbang, berarti posisi tiang penggerak kontrol atau bukaan kontrol masih menyimpang dari yang seharusnya. Transmitter Pada bab sebelumnya kita sudah membahas mengenai transmitter, transmitter ada dua jenis, tetapi pada perkembangan sekarang ini yang paling sering digunakan adalah transmitter jenis elektik, tetapi transmitter ini memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu berfungsi untuk mengubah sinyal proses menjadi sinyal pneumatik atau sinyal listrik, serta mengirimkan sinyal itu ke alat penerima seperti pencatat, pengatur, dan penunjuk. Service Conditions Pada bagian service, yang paling penting kita perhatikan adalah jenis fluida yang melaluinya baik berdasarkan viskositas fluida, lalu kapasitas maksimum aliran yang dapat di controlnya, variasi tekanan yang akan diterima, dan suhu yang akan di dapat dari fluida yang mengalir, setelah kita mengetahuinya, maka kita dapat memprediksikan kapan saatnya kontrol tersebut harus diservis atau dikalibrasi ulang, ini untuk kelancaran dari proses produksi dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

3.6 Keterpasangan atau Instalasi Alat