Tempat dan Waktu Penelitian Alat Bahan Pengukuran pH Pemeriksaan Pola Penyemprotan Pengujian Daya Sebar Lekat

15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Laboratorium Penelitian II dan Laboratorium Kimia Obat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dari bulan Juni hingga September 2014.

3.2 Alat

Alat yang digunakan adalah Lumpang dan alu, timbangan analitik, batang pengaduk, spatula, hot plate maspion, alumunium foil, becker glass Pyrex, kaca arloji, buret, pH meter Horiba, Viskometer Haake, oven, lemari pendingin, botol semprot, plastic mika Asahi

3.3 Bahan

Aquadest, Karbopol 940 Sahdong Bio-Technology, Hidroksipropil Metilselulosa atau HPMC ShiEtSu, Propilen Glikol Bumi Indah Group, Trietanolamine Bumi Indah Group, Metil Paraben atau Nipagin Brataco, Propil Paraben atau Nipasol Brataco, Etanol, NaCl Brataco, dan Tisu. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Formulasi Gel Semprot

Tabel 3.1 Tabel Formulasi Gel Semprot Bahan Formula A B C D E F Karbopol 0,4 0,8 0,4 0,6 1,2 0,6 HPMC 0,4 0,4 0,8 0,6 0,6 1,2 Trietanolamine 8 tetes 12 tetes 9 tetes 12 tetes 13 tetes 13 tetes Propilen Glikol 15 15 15 15 15 15 Metil Paraben 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 Propil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 Etanol 20 20 20 20 20 20 Natrium Klorida 0,27 0,54 0,27 0,45 0,9 0,45 Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Sumber : Kamishita, Takuzo., et al., 1992. Cara Pembuatan Sediaan : a. Semua bahan ditimbang dalam gram bb dan vb kecuali trietanolamine dalam bentuk tetesan atau ml. b. Karbopol didispersikan di air dingin dan ditambahkan air panas hingga karbopol terdispersi seluruhnya, kemudian ditambahkan TEA hingga terbentuk massa gel yang transparan. c. HPMC didispersikan di air dingin dan ditambahkan air hangat hingga HPMC terdispersi seluruhnya dan menjadi cairan bening dengan konsistensi yang cukup kental. d. Metil paraben dan propil paraben dilarutkan dalam etanol. e. Natrium klorida NaCl dilarutkan dalam 30 ml aquadest panas aquadest diambil dari aquadest tiap formula dan dimasukkan ke dalam buret. f. Karbopol dan HPMC dicampurkan hingga homogen di dalam lumpang berukuran besar, kemudian ditambahkan propilen glikol, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta etanol, dan aquadest. Sediaan diaduk dengan pelan menggunakan tangan hingga semua bahan tercampur. g. Sediaan di titrasi dengan NaCl dengan indikator kekeruhan, ketika sediaan yang bening transparan sudah berubah menjadi keruh maka proses dihentikan. h. Sediaan ditambahkan dengan aquadest sisa yang sudah ditimbang dan ditambahkan aquadest hingga sediaan mencapai 200 gram.

3.4.2 Evaluasi Gel Semprot

a. Pemeriksaan Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan cara melakukan pengamatan warna, bau, dan tekstur dari sediaan yang telah dibuat Djajadisastra Joshita., Abdul Mun’im, Dessy NP., 2009. b. Pemeriksaan Homogenitas Sediaan gel diuji homogenitasnya dengan mengoleskannya pada sekeping kaca preparat transparan. Dilihat ada tidaknya partikel zat yang belum tercampur secara homogen Sudjono, T.A, Mimin Honniasih, Yunita Ratna pratimasari, 2012. c. Pengukuran Viskositas Sediaan disiapkan dalam becker glass 100 ml, kemudian spindle dengan nomor tertentu dan kecepatan tertentu rpm disetel kemudian dicelupkan ke dalam sediaan sampai alat menunjukkan nilai viskositas sediaan. Nilai viskositas cPs yang ditunjukkan pada alat Viskometer Haake merupakan nilai viskositas sediaan Septiani, S., N. Wathoni, dan S. R. Mita. 2011. Evaluasi viskositas, dilakukan dengan menggunakan Spindel R5 dengan kecepatan 30 rpm.

d. Pengukuran pH

Sediaan gel diukur pH nya menggunakan pH meter yang telah di kalibrasi Sudjono, T.A, Mimin Honniasih, Yunita Ratna pratimasari, 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

e. Pemeriksaan Pola Penyemprotan

Sediaan disemprotkan pada selembar plastik yang sudah diukur beratnya dan sudah diberi nomor dengan jarak 3 cm, 5 cm, 10 cm, 15 cm, dan 20 cm kemudian diukur waktu mengering menggunakan stopwatch dan ditimbang setalah disemprotkan. Pengujian setiap jarak dilakukan secara triplo, pada uji ini yang diamati adalah pola pembentukan semprotan, diameter dari pola semprot yang terbentuk, dan banyaknya sediaan yang keluar gram setiap semprotnya dengan jarak yang sama.

f. Pengujian Daya Sebar Lekat

Uji ini dilakukan di kulit dengan cara disemprotkan pada bagian lengan atas dari jarak 30 mm atau 3 cm. Setelah disemprotkan dihitung selama 10 detik untuk melihat apakah sediaan menempel atau tetesan dari hasil semprot menetes ke bawah Kamishita T et al., 1992.

g. Uji Stabilitas 1 Uji Sentrifugasi