4.2.6 Efisiensi Termal Brake
Efisiensi termal brake brake thermal eficiency,
b
η merupakan perbandingan antara daya keluaran aktual terhadap laju panas rata–rata yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Efisiensi termal brake dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
b
η = LHV
m P
f B
. . 3600
dimana:
b
η = Efisiensi termal brake LHV = nilai kalor pembakaran bahan bakar kJkg
Setelah diperoleh harga LHV untuk masing-masing bahan bakar maka dapat dihitung besarnya efisiensi termal brake
b
η . •
Untuk bahan bakar cmpuran C
1:40
, beban 10 kg pada putaran 1000 rpm
b
η = 3600
804 ,
37670 682
. 665
, 3
× ⋅
kg kj
jam kg
kW = 0,51355
= 51,355 Cara perhitungan yang sama dilakukan untuk menghitung efisiensi termal brake
masing-masing bahan bakar pada tiap variasi beban dan putaran. Hasil perhitungan efisiensi termal brake dapat dilihat pada tabel 4.7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Data hasil perhitungan untuk efisiensi termal
Beban kg
Putaran rpm
Efisiensi Thermal Solar
murni C
1:40
C
2:40
C
3:40
10
1000 33,108
51,355 54,647
56,067 1400
34,569 59,571
61,704 60,857
1800 34,388
62,903 63,648
60,1 2200
28,319 54,55
57,692 57,338
2600 28,312
52,285 54,058
52,898 2800
29,567 50,358
51,141 51,221
25
1000 86,192
98,816 99,570
99,320 1400
73,960 97,230
97,711 96,022
1800 73,669
92,148 93,266
95,633 2200
68,602 90,060
87,864 92,691
2600 74,646
84,315 84,481
93,799 2800
76,235 89,815
81,302 85,371
- Pada pembebanan 10 kg, effisiensi termal brake terendah terjadi pada solar
murni pada putaran 2600 rpm yaitu sebesar 28,312 . Sedangkan effisiensi termal brake tertinggi terjadi pada campuran antara zat aditif
dengan solar C
2:40
pada putaran 1800 rpm yaitu sebesar 63,648 . -
Pada pembebanan 25 kg, effisiensi termal brake terendah terjadi pada solar murni pada putaran 2200 rpm yaitu sebesar 68,602 . Sedangkan
effisiensi termal brake tertinggi terjadi pada campuran antara zat aditif dengan solar C
2:40
pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 99,570 . Efisiensi termal brake terendah terjadi ketika menggunakan bahan bakar solar
pada beban 10 kg dan putaran mesin 2600 rpm yaitu sebesar 28,312. sedangkan efisiensi termal brake tertinggi terjadi ketika menggunakan bahan bakar campuran
antara zat aditif dengan solar C
2:40
pada beban 25 kg dan putaran 1000 rpm yaitu sebesar 99,570 .
Perbandingan efisiensi termal brake masing-masing bahan bakar pada tiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada grafik yang terletak pada gambar 4.8
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14. Grafik Effisiensi termal break vs putaran pada beban 10 kg.
Gambar 4.15. Grafik Effisiensi termal break vs putaran pada beban 25kg.
Efisiensi termal dari bahan bakar campuran antara zat aditif dengan solar relatif lebih besar dari efisiensi termal solar, hal ini dapat ditunjukkan dengan
lebih besarnya nilai kalor dari campuran antara zat aditif dengan solar dibandingkan dengan solar.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengujian Emisi Gas Buang 4.3.1
Kadar Carbon Monoksida CO dalam gas buang
Data hasil pengukuran kadar CO dari gas buang hasil pembakaran ke tiga tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Kadar CO dalam gas buang.
Beban kg
Putaran rpm
Kadar CO Solar
murni C
1:40
C
2:40
C
3:40
10
1000 0,042
0,031 0,031
0,027 1400
0,071 0,063
0,052 0,047
1800 0,074
0,062 0,057
0,047 2200
0,081 0,076
0,061 0,054
2600 0,069
0,053 0,040
0,036 2800
0,066 0,054
0.049 0,043
25
1000 0,048
0,038 0,035
0,031 1400
0,064 0,057
0,050 0,044
1800 0,087
0,078 0,071
0,065 2200
0,099 0,083
0,072 0,069
2600 0,099
0,091 0,080
0,076 2800
0,100 0,091
0,087 0,078
• Pada pembebanan 10 kg kadar CO terendah terjadi saat menggunakan
campuran antara zat aditif dengan solar C
3:40
pada putaran 1000 rpm yaitu 0,027 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada
putaran 2200 rpm yaitu sebesar 0,081 . •
Pada pembebanan 25 kg, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan campuran antara zat aditif dengan solar C
3:40
pada putaran 1000 rpm yaitu 0,031 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada
putaran 2800 rpm yaitu sebesar 0,099 .
Universitas Sumatera Utara