Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1
MEDAN

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING
LOAN, OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO, FINANCING
TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET
BANK MEGA SYARIAH INDONESIA

SKRIPSI

OLEH

BENGET M NAINGGOLAN
070502167
DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara

Medan
2010

ABSTRAK
Benget Maruli Tua Nainggolan, Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio
terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia. Pembimbing
Dr.Khaira Amalia F, SE, MBA, Ak. Ketua Departemen Manajemen, Prof.
Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, Msi. Penguji I Dr. Muslich Lufti, SE, MBA,
Penguji II, Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis Pengaruh
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio,
Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah
Indonesia
Jenis data yang akan diolah dan diteliti adalah data sekunder berupa laporan
keuangan seperti neraca dan laporan laba-rugi serta bahan publikasi lain yang
relevan dengan permasalahan yang diteliti. Tahun buku akuntansi yang dipilih
adalah tahun buku 2007 sampai dengan tahun buku 2010 per bulan. Populasi dari
penelitian ini adalah Laporan keuangan Bank Mega Syariah Indonesia. Metode
analisis data yang digunakan adalah metode statistik parametrik dengan alat

analisis data berupa regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dengan tingkat
signifikan 5%.
Hasil penelitian adalah Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,
Operational Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah
Indonesia. Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan
secara parsial terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia, Non
Performing Loan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia, Operational Efficiency Ratio
memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap Return On Asset
Bank Mega Syariah Indonesia, dan Financing to Deposit Ratio tidak memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Return On Asset Bank Mega
Syariah Indonesia.
Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational
Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio, Return On Asset

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
kasih karunia, bimbingan dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar sarjana ekonomi Departemen Manajemen pada Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun
untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat dan dorongan dari
berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tahbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi, selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Khaira Amelia F, SE, MBA, AK selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses
penulisan serta penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Muslich Lufti SE, MBA selaku Dosen Penguji I .
6. Bapak Safrizal Helmi,SE, Msi selaku Dosen Penguji II.


7. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
yang telah berkenan mengabdikan dirinya sebagai guru bangsa dengan
memberikan serta mengajarkan ilmu pengetahun yang baik serta berguna,
terutama kepada penulis khususnya kepada dosen wali saya ibu Dra. Komaria
Pandia, Msi.
8. Seluruh Staff dan Civitas Akademi di lingkuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah bersama-sama menciptakan lingkungan
yang nyaman dan kondusif dalam menuntut ilmu serta menyelesaikan
perkuliahan.
9. Seluruh Pegawai Departemen Manajemen, Bang Jumadi, Kak Dani, Kak Susi
dan Kak Vina.
10. Buat Tuhan Yesus, Thank you Lord!! Terima Kasih Buat Kasih karunia,
berkat yang melimpah dan rencanaMu yang indah dalam hidup saya.
11. Buat Keluarga, Kedua Orang tua, Bapak (S. Nainggolan), Mama (R.
Simarmata), Terima kasih buat doa, kerja keras, keringat dan air mata yang
kalian cucurkan, aku sayang kalian. Bapak Uda

(A. Nainggolan) dan

Keluarga, terima kasih buat dukungan dan doanya ya uda. Abang Yoel dan

keluarga, Abang Waldemark dan keluarga, Kak Imel dan keluarga, Kak
Roma, terima kasih buat dukungan semangat, dan doanya ya. Uda Rahel (M.
Nainggolan) terima kasih buat dukungan semangatnya ya uda.
12. Mei Sinaga, trima kasih ya buat doa, perhatian dan dukungan semangatnya ya,
trima kasih juga telah menemani aku dalam suka dan duka ku. Tetap
semanngat juga ya and keep pray.

13. .Kelompok kecilku, ada kak Cory Simatupang, Andre, Diana,Osin,Alex, dan
Frengky. Makasi

ya

teman-teman

atas

doanya,

atas


dukungannya.

Kebersamaan kita akan kuingat selamanya dan tetap semangat SHMILY,
kesuksesan telah menantikan kita. And keep pray ya.
14. Teman-teman seperjuangan Manajemen ‘07. Junita silaen dan Iin Lydia
(thanks ya udah jadi notulenku di seminar), Ayu (thanks ya sudah mau jadi
operatorku waktu seminar), Rival Damanik (capek-capek bliin kue buat
seminarku, thanks ya bro!!), Hotland Purba (Thanks Ya Bro!!), Lamsihar,
Fenny K Marpaung, Ester Nababan, Rina Silitonga, Veny C Sembiring, Mega
Wati, Erikson Pakpahan, Patar Situmorang, Ira Wicaca, Rut Siregar,
Anastasya, Frans Sinurat, Rainhard, Ayakhi Banureah, Darwin, Tomy Hansen,
Tomy, Yanti, Sherly

Thanks ya teman-teman buat doa dan dukungan

semangatnya. Tetap semangat dalam meraih sukses ya.
15. Bapak dan ibu kost, teman satu kamar kost (Frengky Banfatin) thanks buat
dukungan dan info-info nya ya.
Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar
memberikan imbalan yang setimpal atas kasih, jerih payah dan jasa-jasa mereka.

Penulis

Benget Maruli Tua Nainggolan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B.Perumusan Masalah ...................................................................... 7
C.Kerangka Konseptual ................................................................... 7
D.Hipotesis ..................................................................................... 10
E.Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 10
F. Metode Penelitian ...................................................................... 10
1. Batasan Operasional ............................................................. 10

2. Definisi Operasional Variabel .............................................. 11
3. Populasi dan Sampel ............................................................ 13
4. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 13
5. Jenis Data ............................................................................. 13
6. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 13
7. Metode Analisis Data ........................................................... 14

BAB II URAIAN TEORETIS
A. Penelitian Terdahulu ................................................................. 21
B. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .................................... 25
C. Pengertian Bank......................................................................... 26
D. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syriah ................ 28
E. Prinsip Bank Syariah ................................................................ 30
F. Produk Perbankan Syariah ......................................................... 35

G. Profitabilitas ............................................................................... 38
H. CAR (Capital Adequacy Ratio) ................................................. 38
I. NPL (Non Performing Loan)..................................................... 42
J. OER (Operational Efficiency Ratio) ......................................... 42
K. FDR (Financing to Deposit Ratio)............................................ 43


BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Berdiri .......................................................................... 45
B. Visi, Misi, dan Nilai-nilai.......................................................... 46
C. Produk Bank Mega Syariah Indonesia ...................................... 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data .......................................................................... 66
B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 69
C. Analisis Kelayakan Model ........................................................ 74
D. Analisis Data dan Pengujian Hepotesis .................................... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................... 81
B. Saran .......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 83

LAMPIRAN


DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1

Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah
(Tahun 2006-Juni 2010) .......................................................... 3

Tabel 1. 2

Rata-rata CAR, ROA, ROE, NPL, FDR, dan OER
(Tahun 2006-Juni 2010) .......................................................... 5

Tabel 1. 3 Kriteria pengambilan keputusan .............................................. 19
Tabel 3. 1 Nisbah Bagi Hasil .................................................................... 52
Tabel 4. 1 Rasio Keuangan Bank Mega Syariah Indonesia
Tahun 2007-2010 .................................................................... 66
Tabel 4. 2 Statistik Deskriptif Bank Mega Syariah Indonesia
Tahun 2007-2010 .................................................................... 68
Tabel 4. 3 Kolmogorov-Smirnov Data Bank Mega Syariah Indonesia .... 70
Tabel 4. 4 Uji Glejser Data Bank Mega Syariah Indonesia ...................... 71
Tabel 4. 5 Uji Multikolinieritas Data Bank Mega Syariah Indonesia ....... 72

Tabel 4. 6 Uji Autokorelasi Data Bank Mega Syariah Indonesia ............. 73
Tabel 4. 7 Uji Breusch-Godfrey (BG) Test ............................................... 74
Tabel 4. 8 Ringkasan Hasil dan Pengolahan Data .................................... 75
Tabel 4. 9 Uji-F ......................................................................................... 76

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1

Kerangka Konseptual .......................................................... 10

Gambar 4.1

Grafik Histogram Data Bank Mega
Syariah Indonesia ................................................................. 68

Gambar 4.2

Grafik Normal Plot Data Bank Mega
Syariah Indonesia ................................................................. 69

Gambar 4.3

Grrafik Scatterplot Bank Mega
Syariah Indonesia ................................................................. 71

ABSTRAK
Benget Maruli Tua Nainggolan, Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio
terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia. Pembimbing
Dr.Khaira Amalia F, SE, MBA, Ak. Ketua Departemen Manajemen, Prof.
Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, Msi. Penguji I Dr. Muslich Lufti, SE, MBA,
Penguji II, Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis Pengaruh
Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio,
Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah
Indonesia
Jenis data yang akan diolah dan diteliti adalah data sekunder berupa laporan
keuangan seperti neraca dan laporan laba-rugi serta bahan publikasi lain yang
relevan dengan permasalahan yang diteliti. Tahun buku akuntansi yang dipilih
adalah tahun buku 2007 sampai dengan tahun buku 2010 per bulan. Populasi dari
penelitian ini adalah Laporan keuangan Bank Mega Syariah Indonesia. Metode
analisis data yang digunakan adalah metode statistik parametrik dengan alat
analisis data berupa regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dengan tingkat
signifikan 5%.
Hasil penelitian adalah Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,
Operational Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio memiliki pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah
Indonesia. Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan
secara parsial terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia, Non
Performing Loan memiliki pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia, Operational Efficiency Ratio
memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara parsial terhadap Return On Asset
Bank Mega Syariah Indonesia, dan Financing to Deposit Ratio tidak memiliki
pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Return On Asset Bank Mega
Syariah Indonesia.
Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational
Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio, Return On Asset

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sistem operasional suatu industri sangat dipengaruhi oleh kondisi
perekonomian. Kondisi perekonomian yang fluktuatif akan membentuk sistem
operasional yang fluktuatif juga. Salah satu industri yang cukup sensitif terhadap
fluktuasi perekonomian adalah industri perbankan, yang banyak mengalami
perubahan sistem operasionalnya seiring dengan perubahan kondisi perekonomian
(Siagian dan Yasin, 2009: 2).
Perekonomian Indonesia mengalami masa resesi sebagai dampak dari
resesi dunia saat memasuki dekade 1980-an. Produk Domestik Bruto (PDB) turun
drastis menjadi hanya 2,2% sementara neraca pembayaran terus memburuk dan
bahkan terjadi defisit sebesar USD 1,930 juta pada tahun 1982. Untuk mengatasi
kondisi perekonomian yang semakin memburuk tersebut, pemerintah melakukan
kebijakan-kebijakan perekonomian termasuk moneter dan deregulasi pada industri
perbankan (Siamat, 2005 : 98).
Deregulasi dan penerapan kebijakan perekonomian ini tentunya sangat
berpengaruh terhadap industri perbankan. Paket Kebijakan Oktober (PAKTO)
tahun 1988 dan UU No. 7 Tahun 1992 memberi kebebasan pada bank untuk
menentukan sendiri tingkat suku bunga sumber dana dan kredit kecuali sektor
yang diprioritaskan dan mempermudah pembentukan bank-bank baru.

Kebijakan dan peraturan pemerintah ini benar-benar sangat merangsang
industri

perbankan.

Banyak

bank-bank

baru

mulai

bermunculan

yang

mengakibatkan persaingan untuk menarik dana dari masyarakat semakin
meningkat. Bank-bank memperoleh kebebasan sendiri untuk menciptakan
berbagai produk perbankan. Akibatnya, bank-bank saling berlomba menawarkan
tingkat bunga deposito dan tabungan yang lebih tinggi, dan tentunya juga
berlomba-lomba menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada investor yang
merupakan usaha pencapaian keuntungan yang maksimal.
Persaingan sengit antar bank dalam penghimpunan dana masyarakat (giro,
tabungan, dan deposito) dan menyalurkannya dalam bentuk kredit oleh bank-bank
komersil mengakibatkan banyak bank kurang berhati-hati dalam penentuan
kebijakannya. Akibatnya, saat krisis perekonomian pada pertengahan tahun 1997
melanda, puluhan bank harus menjalankan operasinya dengan terseok-seok
bahkan 16 bank swasta nasional harus terlikuidasi (Dendawijaya, 2005: xii).
Kondisi ini diakibatkan terlalu besar dan bebasnya bank dalam
menyalurkan dana kreditnya sehingga pada saat krisis terjadi, tingkat kredit macet
dan bermasalah meningkat, sementara kemampuan bank untuk memobilisasi dana
dari masyarakat semakin berkurang. Keadaan ini mengakibatkan bank tersebut
harus

bersusah

payah

mencari

dana

untuk

menjamin

operasionalnya

(Dendawijaya, 2005: xii).
Pada saat puluhan bank harus dilikuidasi akibat masalah kredit macet,
bank Syariah yang berlandaskan sistem bagi hasil menunjukkan ketangguhannya
dengan tetap bertahan walau kondisi perekonomian yang buruk. Ketangguhan itu

ditunjukan oleh bank Muamalat sebagai bank Islam Indonesia pertama, yang tetap
bertahan walaupun dilanda oleh krisis perekonomian (Bedjo Santoso, 2008).
Peristiwa ini membuat bank Syariah mulai dilirik oleh masyarakat dan
investor. Keadaan ini didukung oleh lahirnya UU No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan UU No. 7 Tahun 1992 , membuka kesempatan yang lebar untuk
membentuk dan mengembangkan jaringan perbankan syariah. Selain itu Undangundang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah menugaskan kepada
Bank Indonesia mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas-fasilitas
penunjang yang mendukung operasional bank Syariah (Siamat, 2005: 409).
Bank Syariah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat Sejak tahun
1999 hingga saat ini. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya bank dan
Unit Usaha Syariah (UUS) yang baru dibentuk, kantor-kantor cabang baru dan
peningkatan volume kegiatan bank Syariah. Berikut ini adalah data perkembangan
kantor dan jaringan perbankan syariah :
Tabel 1.1
Perkembangan Jaringan Perbankan Syariah ( Tahun 2006- 2010)
KETERANGAN
2006 2007
2008
2009
2010*
Bank syariah
Jumlah bank
3
3
5
6
10
Jumlah kantor
349
401
581
711
1.058
Bank Konvensional
dengan Unit Usaha Syariah
Jumlah bank
Jumlah kantor
TOTAL KANTOR

20
183
532

26
196
597

27
241
822

25
287
998

23
244
1.302

*Hingga Juni 2010

Sumber : www.bi.go.id diakses 19 Agustus 2010 (dimodifikasi)
Semakin meningkatnya jumlah bank dan unit usaha syariah tentunya
meningkatkan persaingan antar bank. Bank-bank berlomba untuk menarik

perhatian masyarakat untuk menjadikan bank tersebut sebagai sumber investasi
dan sumber pembiayaannya . Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan
tentunya memiliki sikap yang tanggap terhadap pelayanan bank dalam menarik
simpati masyarakat. Masyarakat tentunya lebih tertarik dengan bank yang
memiliki kinerja yang baik.
Penilaian terhadap kinerja suatu bank, baik bank Konvensional maupun
Syariah pada umumnya sama yaitu dengan melakukan analisis terhadap laporan
keuangannya. Laporan keuangan merupakan neraca yang menggambarkan posisi
keuangan dan menunjukkan kondisi laba atau rugi. Laporan ini juga
menggambarkan perkembangan bank tiap tahunnya.
Kondisi keungan bank dapat dihitung dengan analisis rasio profitabilitas.
Rasio

profitabilitas

mengukur

efisiensi

manajemen

berdasarkan

tingkat

profitabilitas dari pinjman dan investasi. Indikator yang digunakan dalam bank
biasanya adalah ROA ( return on asset) yang mengukur kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. ROA dianggap penting bagi
bank karena digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA
merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset (Aktiva). Semakin
besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat
pengembalian semakin besar (Siamat, 2005: 213).
Tinggi rendahnya profitabilitas sebuah bank tentunya dipengaruhi banyak
faktor, baik faktor internal maupun eksternal dari bank itu. Faktor eksternal dapat
berupa peraturan-peraturan pemerintah yang mungkin membuka atau menutup

kesempatan bank dalam meningkatkan profitabilitasnya, kebijakan moneter, dan
tingkat hasrat masyarakat untuk menyimpan sebagian dari harta yang dimilikinya.
Faktor internal berasal dari laporan keuangan bank itu sendiri seperti : rasio
kecukupan modal atau sering kita sebut dengan CAR (Capital Adequacy Ratio),
kredit macet atau (NPL-Non Performing Loan), rasio efisiensi oprasional (OEROperational Efficiency Ratio), serta perbandingan antara jumlah dana yang
disalurkan bank dengan jumlah dana yang mampu dihimpun oleh bank (FDRFinancing to Deposit Ratio).
Berikut ini adalah data mengenai rasio-rasio keuangan bank-bank Syariah
dan Unit Usaha Syariah tahun 2006-2010:
Tabel 1.2
Rata-rata CAR, ROA, ROE, NPL, FDR, dan OER Bank-bank syariah dan
Unit Usaha Syariah
Rasio
2006
2007
2008
2009
2010*
CAR1

13,73%

10,67%

11,36%

12,15%

12,09%

ROA

1,55%

2,07%

2,14%

1,86%

1,78%

NPL

4,75%

4,05%

3.49%

4,82%

4,42%

FDR

98,90%

99,76%

104,84%

97,84%

95,84%

OER

76,77

76,54%

76,14%

77,40%

79,80%

*= Hingga Juni 2010
1 = Hanya bank syariah

Sumber : data statistik Bank Indonesia (www.idx.go.id)
Rasio CAR dan ROA menunjukkan adanya hubungan yang tidak konsisten,
kadang kala positif dan kadang kala negatif. Hal ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nusantara (2009) yang menyimpulkan bahwa
CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

Rasio NPL dan ROA menunjukkan hubungan yang negatif. Kredit macet yang
semakin kecil akan mengurangi rugi atau menambah laba dari bank sehingga
profitabilitasnya akan meningkat. Rasio FDR dan ROA menunjukkan hubungan
yang positif. Semakin besar dana yang berhasil disalurkan oleh bank maka
kesempatan bank dalam memperoleh laba akan semakin besar sehingga
profitabilitas bank akan meningkat. Rasio OER dan ROA menunjukkan hubungan
yang negatif. Semakin kecil biaya yang dikeluarkan maka akan semakin besar
dana yang dapat disalurkan oleh bank, maka akan semakin besar pula
profitabilitas bank (Nusantara,2009:6).
Persaingan yang sengit ini juga sangat dirasakan oleh Bank Mega Syariah
Indoensia. Bank yang resmi berdiri sejak 25 Agustus 2004 berdasarkan Keputusan
Deputi gubernur Bank Indonesia No. 6/10/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004
hal pemberian izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi usaha
berdasarkan prinsip syariah dan Surat Keputusan Deputi gubernur Bank Indonesia
No. 8/11/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004 hal perubahan nama dari PT Bank
Umum Tugu menjadi PT Bank Mega Syariah Indonesia, telah berhasil
menunjukkan daya saingnya dengan memperoleh 11 penghargaan sejak tahun
2004. Sebagai penghargaan terakhir yang baru ini diperoleh adalah penghargaan
sebagai The Best Performance Banking 2010 kategori bank Syariah oleh ABFI
(ASEAN Banking Financial and informative Institute) Banking Award.
Penghargaan ini menunjukkan bahwa performa Bank Mega Syariah dinilai paling
baik diantara bank Syariah yang menunjukkan kondisi keuangan bank Mega
Syariah Indonesia juga sangat baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan,
Operational Efficiency Ratio, Financing to Deposit Ratio terhadap Return on
Asset Bank Mega Syariah Indonesia”.

B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar berlakang yang diuraikan diatas maka permasalahan
yang diteliti adalah “Bagaimana Pengaruh CAR, NPL, OER, FDR terhadap ROA
pada Bank Mega Syariah Indonesia”.

C. Kerangka Konseptual
Untuk mengukur kemampuan bank Syariah dalam menghasilkan laba,
digunakan rasio profitabilitas yaitu ROA (Return on Asset). ROA digunakan
untuk melihat kemampuan manajemen dalam mengelola asset (aktiva) yang
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin besar ROA maka semakin
baiklah kemampuan manajemen dalam mengelola modal untuk menghasilkan laba
(Siamat, 2005 : 213).
Dalam menghasilkan laba, bank Syariah tentunya dipengaruhi oleh banyak
faktor. Dalam hal ini ada empat faktor yang digunakan sebagai faktor yang
mempengaruhi profitabilitas bank Syariah yaitu CAR ( Capital Adequacy Ratio),
NPL (Non Performing Loan), OER (Operational Efficiency Ratio), FDR
(Financing to Deposit Ratio) (Nusantara, 2009: 4).

CAR merupakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko (ATMR) (Muhammad, 2005: 107). CAR merupakan rasio
permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengembangan usaha dan risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh
kegagalan operasi. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi dari sebuah
bank. Menurut Gozali (2007), CAR memiliki hubungan yang negatif dengan
profitabilitas bank. Artinya semakin kecil dana yang disimpan sebagai modal
cadangan maka akan semakin besar profitabilitas dari bank. Hal ini juga
dipengaruhi oleh tingginya risiko sehingga CAR berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas.
NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam mengukur risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur
(Dendawijaya, 2005: 116). NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL
maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.
Menurut Nusantara (2009), NPL berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA. Artinya semakin kecil kredit yang macet maka akan semakin besar
dana yang masuk ke bank sehingga ROA akan meningkat.
OER merupakan rasio yang menunjukkan efisiensi bank dalam
menjalankan usaha pokoknya, terutama kredit, dimana samapai saat ini
pendapatan bank-bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga
kredit. Menurut Nusantara (2009), OER memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA, hal ini dikarenakan semakin kecil OER menunjukkan semakin
efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi biaya

pendapatan maka bank menjadi semakin tidak efisien sehingga ROA semakin
kecil.
FDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa call
money yang harus dipenuhi saat adanya kliring, dimana pemenuhannya dilakukan
dari aktiva lancar yang dimiliki bank (Sudarini,2005). FDR menunjukkan
besarnya dana yang dikeluarkan bank dalam bentuk kredit dibandingkan dengan
besarnya dana yang dihimpun bank dari masyarakat. Menurut Gozali (2007), FDR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank. Artinya semakin
tinggi FDR menunjukkan semakin tinggi dana yang disalurkan bank kepada pihak
ketiga sehingga hal ini diharapkan mampu meningkatkan ROA bank.
Gambar

1.1

menunjukkan

model

kerangka

konseptual

yang

menggambarkan hubungan ataupun pengaruh CAR, NPL, OER (BOPO) dan FDR
terhadap profitabilitas bank (ROA).
CAR
(Capital Adequacy Ratio)
X1

NPL
(Non Performing Loan)
X2
OER
(Operational Efficiency
Ratio)
X3

ROA
(Return On Asset)
Y

FDR
(Financing to Deposit ratio)
X4
Sumber : Nusantara (2009), Gozali (2007), dan Siagian dan Yasin (2009) (dimodifikasi)
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian kerangka konseptual, maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat Pengaruh CAR, NPL, OER,
FDR terhadap ROA pada Bank Mega Syariah Indonesia.
E. Tujuan dan manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh CAR, NPL, OER, FDR terhadap ROA Bank Mega
Syariah Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
a.

Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam
bidang manajemen keuangan khusushnya manajemen keuangan bank.

b.

Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi
penelitian dimasa yang akan datang.

F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Penelitian skripsi ini hanya tebatas pada Bank Mega Syariah Indonesia.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan Januari 2007 sampai dengan Juni
2010 untuk melihat pengaruh CAR, NPL, OER, dan FDR terhadap ROA.

2. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi variabel operasional diperlukan untuk menjelaskan variabelvariabel yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.
Defenisi variabel yang diteliti adalah:
a. Variabel X1 yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio). CAR merupakan rasio
antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) (Muhammad,2002: 107). CAR merupakan rasio permodalan
yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
keperluan pengembangan usaha dan risiko kerugian dana yang diakibatkan
oleh kegagalan operasi. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

b. Variabel X2 yaitu NPL (Non Performing Loan). NPL adalah risiko yang
dikaitkan

dengan

kemungkinan

kegagalan

nasabah

membayar

kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya
(Imam Gozali, 2007). NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk
mengukur

kemampuan

bank

dalam

mengukur

risiko

kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur (Dendawijaya, 2005: 116). NPL
mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL maka semakin kecil pula
risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus :

c. Variabel X3 yaitu OER (Operational Efficiency Ratio/BOPO). OER
merupakan perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan
operasional. OER dihitung untuk melihat efisiensi biaya operasional untuk
mendapatkan pendapatan operasional. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus :

d. Variabel X4 yaitu FDR ( Financing to Deposit Ratio). FDR merupakan
rasio yang menunjukkan besarnya dana yang disalurkan kepada nasabah
dibandingkan dengan dana yang dapat dihimpun dari masyrrakat. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus :

e. Variabel Y yaitu ROA (Return on Asset). ROA merupakan rasio yang
menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aset atau aktiva yang dimiliki bank. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus :

3. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah laporan keuangan
bulanan Bank Mega Syariah Indonesia sejak Januari 2007 sampai dengan juni
2010.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia melalui media internet
dengan situs www.bi.go.id
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai November 2010 sampai dengan Februari
2010.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung yaitu melalui media internet, buku-buku referensi, surat
kabar, jurnal-jurnal penelitian dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan
topik bahasan dalam penelitian (Amirullah, 2002:63).
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data-data sekunder
yang diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia
(BI).

7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang
dikumpulkan

dan

dikelompokkan

kemudian

dianalisis

dan

diinterpretasikan secara objektif.
b. Metode Analisis Statistik
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 12.0
for Windows (Statistic Product and Services Solution) untuk
mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y = a + b 1 CAR + b 2 NPL + b 3 OER + b4FDR +e
Dimana :
Y

= ROA (Return on Asset)

X1 = Modal sendiri/ATMR (%)
X2

= Pembiayaan Non Lancar/Total Pembiayaan (%)

X3

= Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (%)

X4

= Total Pembiayaan/ Total dana terhimpun (%)

a

= konstanta

CAR = Capital Adequacy Ratio
NPL = Non Performing Loan

OER = Operational Efficiency Ratio
FDR = Financing to Deposit ratio
b 1,2,3,4= koefisien regresi variabel X 1 ,X 2 ,X 3 ,X4
e

= kesalahan pengganggu (standard error)

Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum
data tersebut dianalisis, yang meliputi :
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau
keduanya mempunyai residu yang berdistribusi normal atau
tidak. Model yang paling baik adalah data distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui dua
metode yaitu :
1. Metode Grafik
Metode grafik yang biasa dan paling baik untuk menguji
normalitas data adalah dengan melihat normal probability
plot. Normal probability plot akan membentuk plot antara
nilai-nilai teoritis (sumbu X) melawan nilai-nilai yang
didapat dari sampel (subu Y). Jika titik-titik

pada

probability menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi
normalitas. Jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal

atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
2. Metode Statistik
Uji statistik sederhana yang biasa digunakan untuk menguji
asumsi normalitas adalah dengan menggunakan analisis
kolmogrov-Smirnov.

Analisis

Kolmogorov-Smirnov.

Apabila diperoleh nilai sig. uji Kolmogorov-Smirnov lebih
besar dari (>) 0,05 maka data dinyatakan normal.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain sama, maka disebut homoskedastisitas. Cara mendeteksi
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar
nilai X dan Y. Jika pada grafik scatterplot yang disajikan,
terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

c) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang
tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat
dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation
Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai
adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai Variance Inflation
Factor (VIF) < 5 untuk setiap variabel bebas. Maka tidak
terjadi masalah multikolinearitas (Situmorang et al., 2009:
133).
d) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji asumsi bahwa
data harus bersifat bebas, dalam pengertian bahwa data pada
periode tertentu tidak dipengaruhi ataupun mempengaruhi data
pada periode sebelumnya ataupun pada periode sesudahnya.
Apabila

terjadi

gejala

autokorelasi,

pengujian

dengan

menggunakan uji t statistik dan uji F statistik sudah tidak
efektif lagi. Bilamana uji ini tetap dilaksanakan maka hasil
kesimpulan yang didapat akan bersifat meragukan. Pengujian
terhadap autokorelasi dapat dilakukan dengan uji statistik
Durbin –Watson yang dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai
berikut:

Tabel 1.3
Kriteria Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol

Jika
Keputusan

Tidak
positif

ada

Tidak
positif

ada

dl ≤ dw ≤ du
autokorelasi No decision
4 – dl < dw < 4 -dl
autokorelasi

Tidak ada korelasi negatif
Tidak ada korelasi negatif
Tidak
ada
autokorelasi
positif atau negatif

Tolak

0 < dw F tabel atau sig.F < α

b) Uji – t (Uji Secara Parsial)
Uji - t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap
variabel terikat. Dilakukan menggunakan uji statistik t (2 sisi).
Bentuk Pengujian:
a. H 0 : b i = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat.
b. H 1 : b i ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel
terikat.
Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel
pada tingkat signifikan ( α ) = 5%.
Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah :
a.

Terima H0 bila - ttabel ≤ t hitung ≤ ttabel atau sig.t ≥ α

b.

Tolak H0 (terima H 1 ) bila t

t hitung > ttabel atau sig.t< α

hitung

< - t tabel atau

c) Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal
yang di tunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara
0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R2) nol, berarti
variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen. Apabila koefisien determinasi mendekati satu,
maka

variabel

independen

berpengaruh

terhadap

variabel

dependen. Koefisien determinasi (R2) juga dipergunakan untuk
mengetahui persentase perubahan variabel dependen (Y) yang
disebabkan oleh variabel independen(X).

BAB II
URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu
Gozali (2007) melakukan penelitian untuk melihat

Pengaruh CAR

(Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing to Deposit Ratio), BOPO (Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional), dan NPL ( Non Performing Loan)
terhadap Profitabilitas Bank Mandiri Syariah. Analisis yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan data laporan keuangan dari
Januri 2004 - Desember 2006. Hasil dari penelitian ini adalah :
1.

Dilihat dari R-squared sebesar 0,765 yang berarti bahwa 76,5%
profitabilitas mampu dijelaskan oleh variable independen yang
digunakan dalam model (CAR, FDR, BOPO, NPL) dan sisanya
sebesar 23,5% dijelaskan oleh variable lain diliuar model yang
digunakan.

2.

Dari pengujian F statistik dengan menggunakan α = 5% diperoleh Ftabel sebesar 2,71 sementara diperoleh F-statistik sebesar 23,6 yang
berarti F-statistik > F-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua
variable independen secara bersama-sama mempengaruhi variable
dependen.

3.

Dilihat dari masing-masing variable maka dapat disimpulkan bahwa:
a.

Variable CAR berhubungan negatif dan signifikan dengan
variable tersebut tidak sesuai hipotesis, disebabkan adanya risiko
yang besar sehingga CAR dapat berpengaruh negatif.

b.

Variable FDR berhubungan positif dan signifikan, hal ini
dikarenakan bila semakinb besar dana yang disalurkan dalam
bentuk pembiayaan maka mempengaruhi tingkat profitabilitas.

c.

Variable BOPO berhubungan positif dan signifikan, hal ini
disebabkan dengan adanya penambahan cabang baru dan
promosi dapat mempengaruhi profitabilitas periode Januari:
2004-Oktober: 2006 yang dilakukan oleh

Bank Syariah

Mandiri.
d.

Variabel NPL berhubungan negative dan signifikan dikarenakan
semakin rendah tingkat jredit macet suatu bank makasemakin
baik bank tersebut. NPL menerangkan tingkat pengembalian
pembiayaan non lancer terhadap total pembiayaan dari suatu
bank.

Nusantara (2009) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh NPL, CAR, LDR
dan BOPO terhadap profitabillitas bank dan melakukan perbandingan antara Bank
umum go public dan non go public di Indoensia. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi linier berganda dengan mengunakan data laporan keuangan bank
tahun 2005-2007. Hasil yang diperoleh adalah :
1. pada bank go publik variabel NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap
variabel ROA pada bank go publik yang ditunjukkan dengan besarnya
nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,039.

2. pada bank go publik variabel CAR berpengaruh signifikan positif terhadap
variabel ROA pada bank go publik yang ditunjukkan dengan besarnya
nilai signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,000.
3. pada bank go publik variabel LDR berpengaruh signifikan positif terhadap
variabel ROA pada bank go publik, hal tersebut ditunjukkan dengan
besarnya tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,031
4. pada bank go publik variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif
terhadap variabel ROA, hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya tingkat
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,035.
5. pada bank non go publik variabel NPL tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel ROA pada bank non go publik yang ditunjukkan dengan
besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,569.
6. pada bank non go publik variabel CAR tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel ROA pada bank non go publik yang ditunjukkan dengan
besarnya nilai signifikansi lebih besar 0,05 yaitu sebesar 0,165.
7. pada bank non go publik variabel LDR berpengaruh signifikan positif
terhadap variabel ROA, hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya tingkat
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,016.
8. pada bank non go publik variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel ROA, hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya tingkat
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,390.
9. Berdasarkan uji chow test dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
bank yang masuk dalam kriteria bank go publik mempunyai kinerja yang

berbeda dengan kinerja bank yang masuk dalam kriteria bank non go
publik. Hal tersebut terlihat bahwa terdapat empat variabel independent
yaitu: NPL, CAR, LDR, dan BOPO yang mempengaruhi ROA bank go
publik, sedangkan pada bank bank non go publik hanya satu variabel yaitu
LDR yang mempengaruhi besarnya ROA.

Siagian dan Yasin (2009) melakukan penelitian untuk melihat pengaruh NPL,
CAR, LDR, QR, KAP terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan data laporan keuangan tahun 2006-2008. Hhasil yang diperoleh
adalah : Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

a. NPL berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. NPL memiliki
koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,325, artinya ROA akan
mengalami penurunan sebesar 0,325 atau 32,5% jika terjadi
perubahan variabel NPL sebesar 1%.
b. CAR berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. CAR memiliki
koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,442, artinya ROA akan
mengalami penurunan sebesar 0,442 atau 44,2% jika terjadi
perubahan variabel NPL sebesar 1%.
c. LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA dilihat dari
hasil uji t dimana t

hitung

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

1 8 96

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 9

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset pada Bank Umum Syariah di Indonesia

0 0 19