HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KADER TUBERCULOSIS PROGRAM CEPAT USAID - JKM DI KABUPATEN DELISERDANG.
HUBUNGAN MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN
PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
PRODUKTIVITAS KADER TUBERCULOSIS
PROGRAM CEPAT USAID - JKM
KABUPATEN DELISERDANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh GelarMagister Pendidikan Pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
DINI ULLY ADRIANI
NIM. 8136132011
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
(2)
HUBUNGAIY MOTTVASI, KOMITMEN ORGAIYISASI DAI\ PERSEPSI TERIIADAP KOMPENSAST DENGAIY
PRODT'KTTYITAS KADER TU B E RC U LOSIS PROGRAM CEPAT ASAID . JKM
KABUPATEN DELISERDAITG I)isusun Dan Iliajukan Oleh:
Dini Ully Adriani NIM.8136132011
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal2l Desember 2015 dan Dinyatakan telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, Februari 2016
Menyetujui: Tim Pembimbing
{t-Pembimbing
I,
/\-*&
Pro{. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd h[IP. 19580509198611 1 001
Direktur Program Pascasarjana
UniversitasNcgeri Medan
Prof. Dn Berlin Sibarani, M.Pd NrP.19570615 198203 1 001
Muin Sibuea, M.Pd. 031002
Pemblmbing U,
Ketua Program Studi
'. 196412311991031042
(3)
,+
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PEIYDIDIKAN
NO NAMA TAIIDA TANGAN
1.
2.
J.
4-5.
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd
r{IP. 19580509 198611
I
001 PembimbingI
Prof. Dr. Berlin Sibaranin M.Pd hl-rP. 19570615 198203 1 001 Pembimbing
II
Prof. Dr. Paningkat Slburian, M.Pd I{[IP. 19530402197702
|
001 NarasumberDr. H. Hasruddin, M.Pd
I\{P. 19640424 198903
I
021 NarasumberDr. Darwin, M.Pd
NIP. 19641231 199103 1 042 Narasumber
lU.
Dini Ully Adriani 8136132011
Administrasi Pendidikan 21 Desember 2015 Nama
NIM
Program Studi Tanggal Ujian
(4)
Pe*vat""o
Tidrk Mel"kukan Plasr"t dao Mumalsokrn Dat"Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Dini Ully Adriani
813613201 I
)OilII
Admini stasi Pendidikan
Hubungan Motivasi. Komitnen Organisasi"
Deliserdang. Dengan ini menyatakan bahwa:
l.
Benar Tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;2.
Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan Tesis saya;3.
saya tidak akan merobah atau memalsukan data penelitian saya.Jika ternyata di kemudian hari terbukti bahwa telah melakukan salah satu hal di atas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan selar SCNA.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Medan,l6 Desember 2015
Dini Ully Adriani NrM. 8136132011
*
,
Nama
NIM
Angkatan
Program Studi Judul Tesis
(5)
ii
ABSTRAK
Dini Ully Adriani. NIM : 8136132011. Hubungan Antara Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi dan Persepsi terhadap Kompensasi dengan Produktivitas Kerja Kader Tuberculosis Program
CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang. Tesis, Administrasi Pendidikan, Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
SPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja, 2) hubungan antara komitmen organisasi dengan produktivitas kerja, 3) hubungan antara persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja, 4) hubungan antara motivasi kerja, komitmen organisasi, dan persepsi terhadap kompensasi secara bersama-sama dengan produktivitas kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah kader-kader di 6 Kecamatan Deliserdang sebanyak 100 orang dan sampel penelitiannya sebanyak 80 orang dengan menggunakan tabel Krejcie dan Morgan. Instrumen pengumpulan untuk variabel motivasi kerja, komitmen organisasi, dan persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja dengan menggunakan angket dan ujicoba terlebih dahulu dilanjutkan dengan uji validitas serta uji reliabilitas. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara : 1). motivasi kerja dengan produktivitas kerja dengan koefisien korelasi sebesar 0,23 serta memberikan sumbangan efektif sebesar 4%; 2). komitmen organisasi dengan produktivitas kerja memiliki koefisien korelasi sebesar 0,26 dan memberikan sumbangan efektif sebesar 56%; 3). Persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja memiliki koefisien korelasi sebesar 0,32 dan memberikan sumbangan efektif sebesar 8%; 4). motivasi kerja, komitmen organisasi, persepsi terhadap kompensasi secara bersama-sama dengan produktivitas kerja dengan besar koefisien korelasi ganda yakni 0,68 serta memberikan sumbangan efektif sebesar 68%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan dalam penelitian ini kader diharapkan mampu meningkatkan pengetahuannya mengenai penyakit TB, memberikan penyuluhan dan pengertian di kalangannya dan dilingkungan masyarakatnya. Diharapkan memiliki jiwa sosial yang tinggi dan sukarela dalam membantu dan menurunkan angka kematian penyakit TB ini. Memiliki motivasi yang kuat, komitmen organisasi yang tinggi dan persepsi terhadap kompensasi yang baik sehingga mampu mencapai tujuan dari program ini.
Kata kunci : motivasi, komitmen organisasi, persepsi terhdap kompensasi, produktivitas, kader, komunitas.
(6)
iii
ABSTRACT
Dini Ully Adriani. NIM : 8136132011. Relationship between Work Motivation, Organization Commitment, Perception about Compensation with Work Productivity of Tuberculosis Cadre of Program CEPAT USAID - JKM in Deliserdang District. Thesis, Post Graduate State University of Medan, 2015.
The purpose of this study was to determine : 1) the relationship of work motivation with work productivity ; 2) the relationship of organization commitment with work productivity; 3) the relationship of perception about compensation with work productivity; 4) the relationship of work motivation, organization commitment, and perception about compensation altogether with work productivity. The sample of this study are 80 cadres randomly takes out of 100 cadres in CEPAT Program in Deliserdang District from 6 sub districts, the method sample by using Krejce and Morgan Table. Questionnaire was used to collect the data of work motivation, organization commitment, perception about compensation, and work productivity. The instruments validity was established with formula of product moment to the scan of this reliability by applying the Alpha Cronbach formula to analyze the score of obtain from the tryout of the instruments. The data analysis techniques are using simple correlation and multiple regression techniques. The result of this study are presented: 1). There is a positive and significant relationship between work motivation with work productivity in correlation coefficient is 0,23 and give effective contribution about 4%; 2). There is a positive and significant relationship between organization commitment with work productivity in correlation coefficient is 0,26 and give effective contribution about 56%; 3). There is a positive and significant relationship between perception about compensation with work productivity in correlation coefficient is 0,32 and give effective contribution about 8%; 4). There is a positive and significant relationship among work motivation, commitment organization, and perception about compensation altogether with work productivity in multiple correlation coefficient is 0,68 and give effective contribution about 68%. Based on the research result, the researcher is obtained that: the cadres should be increasing and has ability about TB knowledge, able to train people in community. The cadres should have a high social spirit and volunteer and can help people and able to decrease the death number in TB disease. The cadres should have a strong work motivation, organization commitment, perception about compensation and work productivity to achieve the program goals.
Kata kunci : motivation, organization commitment, perception about compensation, productivity, cadres, community.
(7)
iv
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat dan izin Allah Yang Maha Kuasa, Alahamdulillah penulisan proposal tesis ini dapat saya selesaikan setelah melalui proses yang panjang serta menyita waktu, biaya dan tenaga. Penulis menyadari jika tanpa Ridho Allah SWT. Mustahil proposal tesis ini dapat saya selesaikan dengan segala keterbatasan dan kelemahan penulis.
Selawat beriring salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini. Penulis banyak mendapatkan inspirasi dari pengalaman hidup Rasulullah SAW dalam berjuang menuntut ilmu tanpa kenal lelah dan pantang menyerah. Inspirasi dan motivasi penulis peroleh juga dari Ibunda tercinta yang telah mendukung penulis untuk melanjutkan studi ini.
Dalam upaya memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Program Studi Administrasi pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang kinerja guru di Kecamatan tempat dimana penulis bekerja. Dengan melihat fenomena yang terjadi mendengarkan opini masyarakat serta
berdasarkan pengamatan penulis, maka penulis tertarik meneliti “Hubungan Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi Dan Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Produktivitas Kerja Kader Tuberculosis Program CEPAT USAID-JKM di Kabupaten Deli Serdang”. Hal ini dianggap penting karena peran kader yang sangat menentukan program ini berhasil.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormt:
1. Rektor dan Pembantu Rektor yang telah membimbing dan memberi pelayanan kepada mahasiswa.
2. Direktur, Asisten Direktur, Bapak/Ibu dosen, serta segenap pegawai Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberi pelayanan kepada mahasiswa.
3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Berlin Sibarani, M.Pd selaku pembimbing II yang tulus meluangkan waktu membimbing dan memotivasi dengan sabar dan bersahabat telah membimbing dan mengarahkan penulis agar penelitian ini berkualitas dalam penulisan tesis ini.
(8)
v
4. Bapak. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd, dan Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd serta Bapak Dr. Darwin, M.Pd, selaku narasumber yang telah sudi meluangkan waktu serta pemikirannya dan masukannya demi kesempurnaan tesisi ini.
5. Bapak Dr.Darwin. M.Pd selaku Kaprodi Administrasi Pendidikan.dengan Bapak Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan, yang telah banyak membimbing dan memotivasi saya dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. H. dr. Delyuzar Sp (PA) selaku Direktur Yayasan JKM, yang telah memberikan waktu dan ruangnya untuk penelitian ini.
7. Dan tak lupa terima kasih yang sedalam-dalamnya khusus buat orangtua tercinta, Alm. Ayahanda Syamsuddin A. Razak dan Ibunda Bawari. Tiada kata yang layak untuk menggambarkan besarnya terimakasih atas semua pengorbonan dan motivasi yang tak terhingga yang diberikan sampai saat ini. 8. Suamiku tercinta, Alwin Hartono Limaran, S.Kom, serta anakku tersayang Zaky Al Farrel Limaran, yang telah begitu banyak memberikan motivasi dalam penulisan tesis ini, tiada balasan setimpal yang bisa diberi.
9. Kepada Saudara-saudaraku, rekan kerjaku di Yayasan JKM dan tak lupa terimakasih kepada kader Tuberculosis program CEPAT di Kabupaten Deliserdang yang telah meluangkan waktu dalam penelitian tesis ini.
10. Teman-teman mahasisawa angakatan XXIII Prodi Administrasi Pendidikan yang mejadi motivasi dan telah membantu banyak dalam penulisan tesis ini.
Semoga semua pihak yang telah membantu Penulis yang telah berkontribusi dalam penyelesaian pendidikan dan penulisan tesis ini selalu ditambahkan berkat oleh Allah SWT dalma segala hal. Akhir kata penulis mengharapkan ssemoga tesis ini dapat memberi kontribusi untuk menjadikan tesis yang bermanfaat.
Medan, Februari 2016 Penulis
(9)
vi DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT... iii
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 11
1.3. Pembatasan Masalah ... 11
1.4. Perumusan Masalah ... 12
1.5. Tujuan Penelitian ... 12
1.6. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II.KAJIAN PUSTAKA... 14
2.1. Produktivitas Kerja ... 14
2.2. Motivasi Kerja ... 19
2.3. Komitmen Organisasi ... 23
2.4. Persepsi terhadap Kompensasi... 28
2.5. Penelitian Yang Relevan... 34
(10)
vii
BAB III. METODE PENELITIAN ... 43
3.1. Lokasi Penelitian... 43
3.2. Metode Penelitian ... 43
3.3. Populasi dan Sampel ... 44
3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 47
3.5. Teknik Pengumpulan Data... 48
3.6. Teknik Analisis Data... 56
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
4.1. Deskrpsi Data Penelitian... 64
4.2. Uji Kecenderungan Data Variabel Penelitian ... 70
4.3. Pengujian Persyaratan Analisis... 73
4.4. Temuan Penelitian ... 87
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 90
4.6. Keterbatasan Penelitian... 96
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 98
5.1. Simpulan ... 98
5.2. Implikasi ... 99
5.3. Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA... 107
(11)
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Data Jumlah Kader di Kabupaten Deliserdang
Program CEPAT USAID - JKM ... 45
Tabel 3.2. Penentuan Jumlah Sampel ... 46
Tabel 3.3. Indikator Variabel Motivasi, Komitmen Organisasi, Persepsi terhadap Kompensasi dan Produktivitas Kerja... 50
Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 55
Tabel 4.1. Ringkasan Karakteristik Data dari Setiap Variabel Penelitian... 64
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Produktivitas Kerja ... 65
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja ... 67
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Organisasi ... 68
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi terhadap Kompensasi... 69
Tabel 4.6. Kecenderungan Data Variabel Produktivitas Kerja... 71
Tabel 4.7. Kecenderungan Data Variabel Motivasi Kerja ... 71
Tabel 4.8. Kecenderungan Data Variabel Komitmen Organisasi ... 72
Tabel 4.9. Kecenderungan Data Variabel Persepsi terhadap Kompensasi... 73
Tabel 4.10. Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 74
(12)
ix
Tabel 4.12. Ringkasan Anava Persamaan Regresi... 77
Tabel 4.13. Ringkasan Uji Independensi Antar Variabel Bebasa... 78
Tabel 4.14. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X1dan Y... 80
Tabel 4.15. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X2dan Y... 81
Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X3dan Y ... 82
Tabel 4.17. Ringkasan Hasil Analisis Korelasi X1,X2,X3,dan Y... 83
Tabel 4.18. Rangkuman Analisis Regresi Ganda X1,X2,X3,dengan Y .. 84
Tabel 4.19. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial... 85
Tabel 4.20. Sumbangan Masing-Masing Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat... 87
(13)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Grafik Trend Penemuan Kasus TB Paru
Tahun 2000-2012 ... 6
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Produktivitas Organisasi ... 18
Gambar 2.2. Proses Motivasi ... 21
Gambar 2.3. Integrative Model of Organization Behavior ... 27
Gambar 2.4. Empat Level yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja ... 28
Gambar 2.5. Hubungan Kenaikan Produktivatas dengan Upah ... 33
Gambar 2.6. Paradigma Penelitian... 42
Gambar 4.1. Histogram Variabel Produktivitas Kerja... 66
Gambar 4.2. Histogram Variabel Motivasi Kerja Karyawan ... 67
Gambar 4.3. Histogram Variabel Komitmen Organisasi... 69
Gambar 4.4. Histogram Variabel Persepsi terhadap Kompensasi ... 70
Gambar 4.5. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat dan Nilai Koefisien Korelasinya ... 84
(14)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Motivasi Kerja... 111
Lampiran 2. Instrumen Komitmen Organisasi... 113
Lampiran 3 . Instrumen Persepsi terhadap Kompensasi... 115
Lampiran 4 . Instrumen Produktivitas Kerja ... 117
Lampiran 5 . Tabulasi Validitas Uji Coba Angket Motivasi Kerja ... 119
Lampiran 6 . Tabulasi Validitas Uji Coba Angket Komitmen Organisasi ... 120
Lampiran 7 . Tabulasi Validitas Uji Coba Angket Persepsi terhadap Kompensasi... 121
Lampiran 8 . Tabulasi Validitas Uji Coba Angket Produktivitas Kerja . 122 Lampiran 9. Reliabilitas Uji Coba Angket Motivasi Kerja ... 123
Lampiran 10. Reliabilitas Uji Coba Angket Komitmen Organisasi ... 124
Lampiran 11. Reliabilitas Uji Coba Angket Persepsi terhadap Kompensasi... 125
Lampiran 12. Reliabilitas Uji Coba Angket Produktivitas Kerja ... 126
Lampiran 13. Perhitungan Validitas ... 127
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabiltas ... 133
Lampiran 15. Data Hasil Penelitian ... 134
Lampiran 16. Perhitungan Statistik Dasar ... 138
Lampiran 17. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Ubahan Penelitian.. 144
(15)
xii
Lampiran 19. Uji Homogenitas Ragam ... 153
Lampiran 20. Uji Kelinieran dan Persamaan Regresi... 162
Lampiran 21. Perhitungan Uji Idenpendensi ... 175
Lampiran 22. Perhitungan Koefisien Korelasi... 178
Lampiran 23. Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi Linier Multiple dari Variabel Motivasi Kerja (X1), Komitmen Organisai (X2), dan Persepsi terhadap Kompensasi (X3) dengan produktivitas Kerja (Y)... 181
Lampiran 24. Perhitungan Korelasi Parsial ... 185
(16)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia didalam suatu organisasi merupakan modal utama dan
memiliki sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan organisasi, sama seperti modal
pisik seperti mesin dan biaya. Dalam arti lain sumber daya manusia merupakan salah
satu elemen penting dalam mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan organisasi dapat
tercapai apabila organisasi tersebut dapat menyerap pengetahuan, keterampilan dan pola
kerja karyawan secara optimal. Karyawan bukan sekedar alat pendukung atau alat
bantu dan bukan sekedar sejumlah sumber daya tersedia yang digunakan sewaktu-waktu
sesuai keperluan. Karyawan adalah kekayaan organisasi yang akan mendatangkan lebih
banyak kekayaan.
Terkait dengan hal ini, sumber daya manusia bahkan diharapkan mampu
mencapai tujuan pembangunan Indonesia, sesuai dengan komitmen di dunia
internasional lebih lebih terkenal dengan nama Millenium Development Goals (MDGs).
MDGs merupakan deklarasi milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan
dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada
September Tahun 2000. Kesepakatan ini memiliki delapan butir tujuan untuk dicapai
pada tahun 2015. Salah satu targetnya untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat. Laporan United Nation of Development atau UNDP (2005:4) the eight
millennium development Goals: (1) Eradicate extreme poverty and hunger;(2) Achieve universal primary education;(3) Promote gender equality and empower women;(4)
(17)
2
Reduce child mortality;(5)Improve maternal health;(6) Combat HIV/AIDS, malaria and other diseases;(7) Ensure environmental sustainability;(8) Develop a global partnership for development (ada delapan tujuan pembangunan yaitu: 1. Memberantas
kemiskinan dan kelaparan ekstrem; 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua; 3.
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4. Menurunkan angka
kematian anak; 5. Meningkatkan kesehatan ibu; 6. Memerangi HIV dan AIDS, Malaria
dan penyakit lainnya; 7. memastikan kelestarian lingkunan; dan 8. Mengembangkan
kemitraan global untuk pembangunan.
Tujuan MDGs poin 6 yaitu memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular
lainnya salah satu program tempat penulis ingin teliti yaitu penyakit menular
Tuberculosis atau biasa di singkat dengan TB. Program Community Empowerment of People Againts Tuberculosis disingkat dengan CEPAT merupakan program yang
didanai oleh USAID dimana Yayasan Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) adalah
pelaksana Grant program. Program ini bertujuan untuk menanggulangi angka TB,
karena TB merupakan salah satu penyakit penyumbang korban tertinggi di Indonesia.
Indonesia dalam hal kasus ini menempati peringkat kelima dalam Global Tuberculosis
Control: Epidemiology, Strategy and Financing (Global).
Laporan Word Health Organization (WHO) tahun 2011 menyatakan alasan
mengapa kasus TB tinggi. Penyebabnya antara lain: terbatasnya deteksi kasus (pasien
yang pasif), keterlambatan diagnosis, kecilnya penanganan kasus TB-MDR,
pengetahuan tentang TB yang terbatas. Terbatasnya dukungan untuk penanganan TB
(18)
3
yaitu memberikan pentransferan pengetahuan pendidikan mengenai TB kepada
masayarakat dan dalam kesempatan ini program melakukan pelatihan kepada beberapa
orang yang merupakan perwakilan dari daerah atau kader kesehatan di lingkungan
setempat.
Pelatihan menurut Mangkuprawira (2002:135) adalah sebuah proses mengajarkan
pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar kaaryawan semakin terampil dan
mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan standar.
Memperhatikan betapa pentingnya pelatihan maka program ini melalukan pelatihan
kader dimana kader nantinya akan dibekali pengetahuan, keahlian dan sikap agar
tercapainya tujuan dari program ini yang otomatis menjadi tujuan dari organisasi.
Dalam setiap kelas pelatihan terdiri dari 20 kader, jumlah ini merupakan standard
dari pelatihan agar ilmu yang disampaikan dapat ditransfer dan diterima baik oleh kader
atau peserta pelatihan. Setelah diadakannya pelatihan, kader memiliki kewajiban dan
tanggung jawab untuk mencari kasus sehingga produktivitas kader akan kegiatan ini
sangat penting. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
kader yang dipilih dan selanjutnya kader tersebut akan memberikan ilmu pengetahuan
yang didapatnya kepada orang-orang yang sebaya dengannya, kegiatan ini dikenal
dengan peer education (pendidikan sebaya). Dimana dalam metode pendidikan sebaya
ini, komunitas kader akan menghasilkan perubahan di antara anggota lain dalam
kelompok yang sama. Pendidikan sebaya sering digunakan untuk mengubah tingkat
perilaku pada individu dengan cara memodifikasi pengetahuan, sikap, keyakinan, atau
(19)
4
tingkat kelompok atau masyarakat dengan memodifikasi norma-norma dan merangsang
tindakan kolektif yang mengarah pada perubahan program dan kebijakan yang ada
dalam masyarakat. Kader TB memiliki peran strategis dalam meningkatkan angka
kesembuhan penyakit TB dan menurunkan angka kesakitan akibat TB. Peran strategis
kader TB kabupaten diantaranya; menemukan suspect, memotivasi suspect untuk
melakukan pemeriksaan dahak ke Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) terdekat untuk
memastikan apakan suspect tersebut positive menderita sakit TB atau tidak. Maka
menemukan kasus TB dan mengobatinya merupakan kerja kader, sehingga produktivitas
yang tinggi dari kader TB sangat dibutuhkan.
Produktivitas merupakan tujuan dari setiap sistem organisasi apapun,
produktivitas adalah ukuran sejauh mana sumber-sumber daya alam, teknologi dan
manusia dipergunakan dengan baik, dan dapat mewujudkan hasil tertentu yang
diinginkan. Secara singkat produktivitas dapat dikatakan sebagai ukuran mengenai apa
yang diperoleh dari apa yang diberikan, seberapa jauh masukan input dapat
menghasilkan keluaran output, baik kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan standar
baku yang telah ditetapkan.
Spring Singapore (2011:4), productivity is defined as the relationship between the
quality of input used to generate that output, yang mengandung arti bahwa
produktivitas merupakan hubungan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Masih dalam buku yang sama, Spring
Singapore (2011:4), productivity is not just about doing things more efficiently by
(20)
5
right things”, bahwa produktivitas bukan hanya melakukan semata melainkan kepada
pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
Peningkatan produktivitas adalah tujuan dari semua organisasi ataupun lembaga,
produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis
dan sistem. Produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk
menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia dan masyarakat pada umumnya jika dilihat dari konsep ekonomis.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap
mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini
yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep
sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada
kerjasama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran)
dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan persatuan waktu,
definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran, walaupun secara teori
dapat dilakukan secara tetapi secara praktek sukar dilaksanakan, terutama karena
sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya terdiri dari banyak macam dan di
proporsi yang berbeda.
Menurut Husein Umar (2002:9) produktivitas kerja seseorang adalah
perbandingan antara sumber hasil yang dapat dicapai perusahaan dengan keseluruhan
(21)
6
dua dimensi pengertian, pengertian dimensi pertama adalah tingkat efektifitas yang
mengarah pada hasil pencapaian kerja secara optimal, yaitu pencapaian hasil target yang
berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu kerja. Sedangkan pengertian dimensi
kedua adalah tingkat efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input
dengan realisasi penggunaannya atau aktivitas kerjanya.
Program ini mempunyai angka target angka dalam pencapaian program dimana
angka tersebut untuk menunjukkan keberhasilan program. Untuk itu dibutuhkan
produktivitas kerja seluruh elemen. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2012:
27) diperhitungkan sasaran penemuan kasus baru TB Paru di Propinsi Sumatera Utara
sebear 21.145 jiwa, dan hasil cakupan penemuan kasus TB Paru yaitu 17.459 kasus atau
82,57%. Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2011 yaitu 76,57%
dan 2010 yaitu 68, 86%. Berikut grafik penemuan kasus 12 tahun terakhir.
Gambar Grafik 1.1. Trend Penemuan Kasus TB Paru Tahun 2000 - 2012 Sumber: Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2012:27)
(22)
7
Melihat angka target di atas yang merupakan revisi target, merupakan observasi
awal penulis di lapangan mengenai produktivitas kader TB karena setelah
dilakasanakannya pelatihan penemuan kasus TB di lapangan masih belum memuaskan
seperti yang diharapkan. Ini tergambar dari awal target temuan TB semula sudah
teridentifikasi rendah.
Produktivitas kerja merupakan suatu hasil kerja dari seseorang. Hasil kerja
seseorang merupakan proses bekerja dari seseorang dalam menghasilkan suatu barang
atau jasa. Proses kerja merupakan kinerja dari individu. Sering terjadi produktivitas
kerja seseorang menurun dikarenakan kemungkinan adanya ketidaknyamanan dalam
bekerja, kompensasi yang minim, kurangnya motivasi, dan juga ketidakpuasan dalam
bekerja.
As’ad (1998:45) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja dalam psikologi disebut pendorong
semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut
menentukan besar kecilnya produktivitas kerja. Dewan Produktivitas Nasional
(1995:281) mempunyai pengertian produktivitas kerja sebagai sikap mental yang selalu
berpandangan bahwa mutu kehidupan kerja seseorang pada hari ini harus lebih baik dari
harikemarin dan mutu kehidupan kerja kader pada hari esok harus lebih baik darihari
ini. Untuk mewujudkan sikap tersebut, maka dibutuhkan komitmen yang baik dari
setiap individu.
Menilai produktivitas kerja kader merupakan pekerjaan yang sulit terutama
(23)
8
kerja karyawan dapat dilakukan melalui penilaian salah satunya sikap, yakni
menunjukkan seberapa jauh tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan serta
bagaimana tingkat kerja sama dengan teman dan atasan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Sikap yang harus dimiliki seseorang yakni komitmen organisasi yang merupakan
hubungan aktif antara anggota dengan organisasinya atau organisasi dimana anggotanya
bersedia memberikan sesuatu atas kemauan sendiri agar dapat mencapai tujuan
organisasi. Porter dalam Kuntjoro (2002:2) komitmen organisasi merupakan
penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi dan kesiapan dan kesediaan untuk
berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai tujuannya.
Strees (1985:50) mendefenisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi
(kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan, (kesediaan untuk berusaha
sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan seorang anggota
kepada organisasinya. Komitmen organisasi merupakan kondisi dimana anggota sangat
tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran organisasi. Komitmen terhadap
organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap
menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi
kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan.
Sunarto (2003:25) yang mengidentifikasikan komitmen organisasi sebagai suatu
keadaan dimana seseorang memihak kepada suatu organisasi tertentu dan
(24)
9
komitmen pada organisasi yang tinggi berarti pemihakan kepada organisasi yang
dimilikinya.
Komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai suatu hal yang lebih besar
dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen
organisasi menyiratkan hubungan anggota dengan organisasi atau organisasi secara
aktif, karena anggota yang menunjukkan komitmen yang tinggi memiliki keinginan
untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong
kesejahteraan dan keberhasilan organisasinya.
Namun untuk mencapai keberhasilan manajemen dari suatu organisasi, perlu
diketahui faktor-faktor pendukung dari produktivitas kerja sehingga tujuan tercapai
secara optimal salah satunya adalah tingkat penghasilan, semakin besar kompensasi
yang diterima kader maka akan memberikan semangat kerja untuk memacu prestasi,
sehingga produktivitas kerja kader tercapai. Kompensasi yang baik menjadi faktor
untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka, pada dasarnya seseorang yang bekerja,
mengharapkan imbalan yang sesuai dengan jenis pekerjannya. Karena adanya
kompensasi yang sesuai dengan pekerjaannya, maka akan timbul pula rasa gairah kerja
yang semakin baik.
Menurut Nitisemito (1996:165) menjelaskan bahwa apabila seseorang
mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya dari pekerjaannya,
maka tingkat loyalitasnya akan meningkat. Dalam hal ini, maka dapat dinyatakan
bahwa persepsi kader terhadap kompensasi bersifat positif, begitu pula sebaliknya.
(25)
10
menafsirkan kesan yang berhubungan dengan panca indera supaya memberikan makna
atau arti terhadap lingkungan mereka. Ivancevich dan Matteson (1999:115) juga
menyatakan bahwa persepsi adalah proses kognitif dimana seorang individu
memberikan makna terhadap lingkungan, sebab orang memberikan maknanya terhadap
stimulus, individu yang berbeda akan melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda.
Dengan jiwa sukarelanya yang mana kader hanya diberikan pengganti transportasi
sebagai kompensasinya, masih ada beberapa kader yang masih belum menemukan
kasus TB di lapangan hanya menunggu sehingga dirasa motivasinya masih rendah dan
persepsi terhadap kompensasi juga rendah. Organisasi dalam meningkatkan
produktivitas kerja juga banyak mengalami kendala-kendala. Ini ditunjukan dengan
adanya permasalahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Penurunan produktivitas
kerja masih sering terjadi, permasalahan tentang produktivitas kerja merupakan
permasalahan umum yang terjadi pada setiap organisasi. Kadang produktivitas kerja
seseorang cenderung menurun dan pengaruhnya adalah merosotnya suatu organisasi.
Bila tidak diatasi dengan baik maka organisasi tersebut akan cenderung mangalami
penurun yang signifikan.
Dari uraian diatas, maka peneliti mengambil judul “Hubungan Motivasi Kerja,
Komitmen Organisasi Dan Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Produktivitas Kerja Kader Tuberculosis Program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang”.
(26)
11
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan produktivitas yaitu:
1. Apakah ada hubungan motivasi dengan produktivitas?
2. Apakah ada hubungan komitmen organisasi dengan produktivitas?
3. Apakah ada hubungan persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas?
4. Apakah ada hubungan pencapaian target dengan produktivitas kerja?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah terhadap motivasi
yang dilihat dari kebutuhannya, komitmen organiasasi dari nilai-nilai organisasi,
persepsi terhadap kompensasi yang dilihat dari psikologisnya, dan produktivitas yang
dilihat dari hasil pencapaiannya.
Penelitian ini juga membatasi tempat Kecamatan yang mana Kabupaten
Deliserdang yang memiliki 22 Kecamatan tetapi oleh penulis hanya mencari kader yang
penemuan kasus penyakit TB terbanyak sehingga dipilih kader yang telah dilatih di 5
Kecamatan yaitu Kecamatan Labuhan Deli, Deli Tua, Patumbak, Sunggal dan Percut
(27)
12
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja
kader TB Program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang?
2. Apakah terdapat hubungan antara komitmen organisasi dengan produktivitas
kerja kader TB Program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang?
3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi terhadap kompensasi dengan
produktivitas kerja kader TB Program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten
Deliserdang?
4. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja, komitmen organiasi dan
persepsi terhadap kompensasi secara bersama-sama dengan produktivitas kerja
dengan produktivitas kader TB Program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten
Deliserdang?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui:
1. Hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja kader TB program CEPAT
USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang.
2. Hubungan komitmen organisasi dengan produktivitas kerja kader TB program
(28)
13
3. Hubungan persepsi kompensasi dengan produktivitas kerja kader TB program
CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang.
4. Hubungan motivasi kerja, komitmen organisasi dan persepsi terhadap
kompensasi secara bersama-sama dengan produktivitas kerja kader TB
program CEPAT USAID - JKM di Kabupaten Deliserdang.
1.6. Manfaat Penelitian
Diharapkan melalui penelitian ini diperoleh manfaat antara lain:
1.6.1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menguatkan teori mengenai
produktivitas kerja kader yang berhubungan dengan motivasi kerja, komitmen
organisasi dan persepsi terhadap kompensasi.
1.6.2.Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga organisasi yaitu yayasan Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan
Masyarakat, penelitian sebagai informasi dalam program Tuberkulosis ini.
b. Bagi manajer, penelitian ini dapat menjadi acuan dari manajer dalam melaksanakan
program ini.
c. Bagi komunitas kader tuberkulosis, penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dan
pembelajaran dikomunitas kader tuberkulosis.
d. Bagi petugas tuberkulosis di puskesmas, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
mereka dalam memahami manajemen dan karakteristik kader tuberkulosis.
(29)
98 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan produktivitas
kerja kader TB di Kabupaten Deliserdang dengan besar koefisien korelasi yakni
0,26. Hal ini berarti makin baik motivasi kerja kader makin tinggi pula
produktivitas kerja kader. Selain itu motivasi kerja kader ini memberikan
sumbangan efektif terhadap produktivitas kerja kader dengan sumbangan sebesar
4%.
2. Hasil penelitian terdapat hubungan yang positif dan signifikan komitmen organisasi
dengan produktivitas kerja kader TB di Kabupaten Deliserdang dengan besar
koefisien korelasi yakni 0,32. Hal ini berarti makin baik komitmen organisasi
makin tinggi pula produktivitas kerja kader. Selain itu komitmen organisasi kader
ini memberikan sumbangan efektif terhadap produktivitas kerja kader dengan
sumbangan sebesar 56%.
3. Demikian juga dalam hal penelitian ini, terdapat hubungan yang positif dan
signifikan persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja kader TB di
Kabupaten Deliserdang dengan besar koefisien korelasi yakni 0,32. Hal ini berarti
(30)
99
kader. Selain itu persepsi terhadap kompensasi ini memberikan sumbangan efektif
terhadap produktivitas kerja kader dengan sumbangan sebesar 8%.
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja, komitmen
organisasi, persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja kader TB di
Kabupaten Deliserdang dengan besar koefisien korelasi yakni 0,68. Hal ini berarti
makin baik motivasi kerja, komitmen organisasi dan persepsi terhadap kompensasi
makin tinggi pula produktivitas kerja kader. Selain itu ketiga variabel ini
memberikan sumbangan efektif terhadap produktivitas kerja kader dengan
sumbangan sebesar 68%.
5.2. Implikasi
5.2.1. Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Motivasi Kerja
Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, menunjukkan bahwa
korelasi antara variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja terdapat hubungan
yang kuat ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
kerja dengan produktivitas. Hal ini disebabkan karena motivasi merupakan faktor yang
kuat dalam peningkatan produktivitas kerja kader TB di Kabupaten Deliserdang, namun
pada umumnya hal ini masih kurang dalam beberapa aspek yakni kurang
memperhatikan keamanan kerja dari kader dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan.
Sehingga dirasa sangat perlu diperhatikan dan diperbaiki lagi tingkat motivasinya.
Dengan memperhatikan hasil penelitian ini beberapa aspek-aspek dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja kader dapat diupayakan dengan beberapa langkah
(31)
100
a. Menyediakan fasilitas kerja kader TB seperti menyediakan masker ketika
melakukan kontak dengan pasien TB, hal ini dirasa sangat perlu mengingat
penyakit TB ini adalah penyakit menular yang mematikan. Sehingga perlu
untuk menyediakan fasilitas keamanan dari kader TB agar nyaman dalam
bekerja di lapangan.
b. Memperhatikan kebutuhan kader TB, seperti memberi dorongan semangat dan
motivasi ketika mendapatkan kesulitan di lapangan seperti memberi
kemudahan dan pengetahuan mengenai penyakit menular dan bagaimana
mengatasinya.
c. Kader hendaknya tetap diberi stimulus agar semangat untuk member informasi
dan mentrasfer informasi mengenai penyakit TB di komunitas dan di kalangan
lingkungan sendiri.
d. Kader selalu tetap ditanamkan semangat dalam dirinya untuk tetap melakukan
kegiatan sosial dan kepercayaan diri untuk mengembangkan dirinya agar
informasi kesehatan ini menyebar luas di komunitas, seperti memberi
kesempatan kepada kader dalam pengembangan ide-ide kreatif bagaimana
informasi TB ini dapat tersosialisasi dengan baik dan cepat.
e. Pimpinan harus cermat dan memperhatikan kebutuhan dari kader TB dalam
melakukan tugasnya, karena seseorang akan mau bekerja keras apabila
(32)
101
Dengan upaya-upaya yang dilakukan, diharapkan pemerintah, komunitas
masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat mau membantu dalam kondisi nyata yaitu
memberi kemudahan kader dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang gratis sehingga
memacu semangat kader dalam menutupi kebutuhan rasa amannya dalam berobat gratis
dan diharapkan pemerintah mau mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan para kader
kesehatan dalam melaksanakan tugas di lapangan sehingga kader merasakan perhatian
dan pemerintah, komunitas masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. Sehingga
dengan memperhatikan dan mau mengerti akan kondisi kader menimbulkan semangat
motivasi yang tinggi pada kader dan berakibat meningkatkan tingkat produktivitas kerja
kader TB.
5.2.2.Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Komitmen Organisasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara
variabel komitmen organisasi dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang kuat
dan menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara komitmen organisasi
dengan produktivitas. Indikator-indikator yang terdapat dalam komitmen organisasi
memiliki keterkaitan dalam peningkatan produktivitas kerja. Dari hasil penelitian ini
beberapa aspek-aspek komitmen organisasi perlu diperhatiakan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja kader dapat diupayakan dengan beberapa langkah
sebagai berikut ini:
a. Lembaga harus memperhatikan dan mengembangakan pemberdayaan kader
yang mampu terus bertahan dalam pengembangan diri dan pengetahuan kader
(33)
102
b. Pimpinan harus menumbuhkan sifat memiliki terhadap lembaga kepada kader
sehingga kader yang bukan karyawan tetap tetap merasakan bagian dari
lembaga. Dengan terus melakukan kontak dan pertemuan terhadap kader dan
terus mengingatkan akan tujuan dari organisasi.
c. Bersama-sama dengan lembaga dimana kader terus diberi informasi mengenai
tujuan dari lembaga untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit TB.
d. Menanamkan rasa kebersamaan sehingga walaupun kader telah selesai
melakukan tugas di lembaga tetap mau berhubungan dan berkomitmen
bersama-sama dan tetap melaksanakan tujuan program dan melakukan kontak
terhadap lembaga.
Dengan melakukan upaya-upaya peningkatan produktivitas dari segi komitmen
organisasi diharapkan kader memiliki keterkaitan yang kuat dalam melaksanakan
tugasnya. Walaupun kader yang merupakan kader sukarela yang tidak bergantung pada
suatu organisasi tetapi dengan memperhatikan dan melibatkan kader dalam suatu
organisasi membuat kader merasa diperhatikan. Sehingga lembaga swadaya masyarakat
dan pemerintah harus terus menanamkan jiwa komitmen organisasi agar tercapainya
tujuan program kesehatan ini.
5.2.3.Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Persepsi terhadap Kompensasi
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara variabel
Persepsi terhadap kompensasi dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang kuat
(34)
103
beberapa aspek-aspek persepsi terhadap kompensasi perlu diperhatiakan dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja kader dapat diupayakan dengan beberapa langkah
sebagai berikut ini:
a. Lembaga harus sering mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menyerap aspirasi
kader dan memberi pemahaman dalam mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bertujuan dalam pemahaman mengenai kompensasi yang diberikan untuk masa
depan kader.
b. Lembaga harus menanamkan pemahaman yang benar dalam hal persepsi
terhadap kompensasi yang diterima oleh kader sehingga kader tetap
menjalankan kegiatan program dengan baik.
c. Pimpinan lembaga harus memberi informasi mengenai persepsi terhadap
kompensasi yang diterima oleh kader merupakan pengganti transport karena
salah satu sifat kader adalah sukarela makanya kader selalu bekerja tanpa
pamrih dalam pengembangan diri ke masyarakat.
Upaya-upaya dalam memperhatikan keadaan kader yang berjiwa sosial yang
bekerja tanpa imbalan harus terus diperhatikan kebutuhan mereka mengingat manusia
memiliki kebutuhan yang harus mereka pikirkan dan ini merupakan salah satu langkah
dalam meningkatkan produktivitas kerjanya. Lembaga swadaya masyarakat berupaya
bersama-sama dengan pemerintah memikirkan dan memberikan paling tidak pengganti
(35)
104
5.2.4.Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja Melalui Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi dan Persepsi terhadap Kompensasi
Upaya meningkatakan produktivitas kerja adalah dengan meningkatkan motivasi
kerja, komitmen organisasi dan persepsi terhadap kompensasi. Dengan dukungan ketiga
variabel tersebut, produktivitas dapat ditingkatkan. Adapun upaya yang dapat dilakukan
adalah:
a. Kader menujukkan kesungguhan dalam bekerja dimana lembaga membimbing
dan berkomunikasi dengan baik dengan member saran yang membangun.
b. Pimpinan dan lembaga memberikan panutan dan kerjasama yang baik terhadap
kader dalam menjalankan kegiatan program.
c. Lembaga dan kader secara terus menerus melakukan kontak dan pertemuan
untuk mencapai tujuan dari program yaitu penurunan angka kematian pasien
TB.
d. Lembaga member stimulus terhadap kader guna tercapainya target program.
e. Memberikan persepsi yang sama terhadap tujuan program.
f. Memiliki jiwa sosial yang tinggi dan sukarela terhadap pekerja walaupun tidak
menerima upah hanya menerima kompensasi yang berupa pengganti transport.
g. Bersama-sama memberikan penyuluhan dan pentrasferan pengetahuan terhadap
penyakit TB di komunitas setelah mendapat pelatihan.
h. Kader yang telah dilatih oleh lembaga, berkomitmen tinggi memberikan
sosialisasi di komunitas dengan memberikan ruang kepada kader untuk
(36)
105
Dalam hal peningkatan produktivitas kerja kader TB, pemerintah bersama-sama
dengan lembaga swadaya masyarakat dan komunitas masyarakat hendaknya memiliki
motivasi, komitmen organisasi dan persepsi terhadap kompensasi di kategori tinggi
sehingga tujuan program yaitu mengurangi angka kematian pada TB dan menurunkan
angka penyakit TB dapat tercapai.
5.3. Saran
Sejalan dengan kesimpulan yang telah dibuat maka berikut ini dapat diberikan
beberapa saran, antara lain :
a. Disarankan bagi lembaga organisasi yaitu yayasan Jaringan
Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat, dengan hasil penelitian ini lembaga
harus memperhatikan keempat variabel ini karena hasil produktivitas kader
yang masih kurang sangat mempengaruhi kinerja kerja kader yang juga
berdampak pada motivasi, komitmen organisasi dan persepsi terhadap
kompensasi yang masih berada pada nilai cukup. Sebaiknya lembaga harus
memperhatikan pengaruh internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja kader, yang bukan saja meliputi lingkungan kader tetapi
lingkungan luar kader. Seperti bagaimana mengupayakan advokasi ke tingkat
atas agar kader mudah masuk dalam komunitas masyarakat.
b. Terutama bagi manajer dari hasil penelitian, manajer harus memiliki partisipasi
yang kuat dan tinggi dengan memperhatikan keempat vaiabel dari penelitian
ini. Manajer dengan lingkungan jaringan kemasyarakatannya harus dapat
(37)
106
menurunkan angka kematian penyakit TB. Manajer harus mampu melihat
kondisi di lapangan yang membuat semangat kader menjalankan tugasnya,
seperti memperhatikan nilai kebutuhan mereka.
c. Bagi komunitas kader tuberkulosis, dengan melihat hasil penelitian ini harus
lebih lagi meningkatkan partisipasinya lagi. Dengan mengadakan sosialisasi
dan pendekatan yang sering dan berkesinambungan mengenai bahaya penyakit
menular ini dan terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian
dalam pencapaian tujuan program serta dapat menjadi pengetahuan dan
pembelajaran di komunitas kader tuberkulosis.
d. Disarankan bagi petugas tuberculosis di puskesmas, dengan melihat
sumbangan efektif dan kategori nilai kecenderungan keempat variabel ini,
petugas kesehatan lebih proaktif dalam penanganan kasus ini. Petugas TB harus
mampu melaksanakan tugasnya walaupun tidak ada imbalan dan meningkatkan
kordinasi kerjanya di lapangan dengan kader dan instansi terkait manapun
dalam upaya penurunan angka penyakit ini.
e. Bagi peneliti, mengacu kepada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
masih banyak faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja, kiranya
dapat menjadi pertimbangan untuk diteliti pada kesempatan lain dan dapat
(38)
107
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: Rhneka Cipta Jakarta.
Anoraga Panji dan Widiyanti Ninik. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
---. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rhneka Cipta Jakarta.
Arikunto, S. 1990. Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi, Jakarta : Bina Aksara.
As’ad, Moh. 1998.Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
Liberty.
Azwar, S. 1986, Reliabilitas dan Validitas: Seri Pengukuran Psikologi, Yogyakarta: Penerbit Liberty
Colquitt, Jason A.; Jeffery A. LePine; dan Michael J. Wesson. 2009. Organization
Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New
York: The McGraw-Hill Com., Inc.
Echols, John M., dan Hasan Shadily. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Flippo, Edwin. 1996. Manajemen Personalia Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Hamzah B. Uno. 2007. Modul Pembelajaran, Jakarta Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
http://www.systemdynamics.org/conferences/2002/proceed/papers/Lopezor1 diakses pada tanggal 21 Juni 2015
(39)
108
Irwanto, dkk. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ivancevich, Matteson. 1999. Organizational Behavior and Management. Irwin Mc Graw Hill.
Kopelman, R. E., (1986), Managing Productivity in Organizations: A Practical,
People-Oriented Perspective. New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Kuntjoro. 2002. Komitmen Organisasi jilid 1. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Luthans, Fred. 1995. Organizational Behaviour. Seventh Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc
Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nawawi, H. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta : Graha Indonesia.
Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Trend Penemuan Kasus TB Paru Tahun
2000–2012. Medan: Dinkes Prop. Sumatera Utara
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Teori-teori Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Robbins, Stephen, P. 1999. Perilaku Organisasi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Satari, Lily. 2006. Manajemen Perupahan. Bandung: Teknik dan Manajemen Industri Universitas Pasundan.
Schermerhorn Jr John R, Osborn Richard N, Uhl-Bien Mary dan Hunt James G. 2012.
Organizational Behavior. Twelfth Edition. United State of America: John Wiley
and Sons, Inc.
Sedarmayanti. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah,. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.
(40)
109
Simamora, H. 1995. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: STIE YPKN.
______. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia: Edisi Ke-3. Jakarta: STIE YPKN.
Steers, R.M. & Porter, L.W. 1983. Motivation and Work Behavior. Hill Companies: McGraw.
Stephen P. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih
Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit PT.Bhuana
Ilmu Populer.
Sopiah. 2008. Prilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI.
Spring. 2011. A Guide to Productivity Measurement. Singapore: Enabling Enterprise.
Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: AMUS Jogyakarta dan CV Ngeksigondo Utama.
______. 2005. Manajemen Kader. Yogyakarta: Amus.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Swastha, B dan Sukotjo, I. 1993. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi
Organisasi Modern). Yogyakarta: Liberty Offset.
Thoha, 2004. Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tjuju dan Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alvabeta.
Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein.1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. GPU.
UNDP. Regional Human Development Report – Promoting ICT for Human Development in Asia: Realising the Millennium Development Goals.
New Delhi (UNDP, Elsevier, 2005).
Usman, Husaini. 2014. Manajemen: teori,praktik dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
(41)
110
WHO. 2011. Global Tuberculosis Control: Epidemiology, Strategy and Financing. WHO Report 2011. Geneva, Switzerland: World Health Organization
Winardi, J. 2008. Motivasi Dan Pemotivasi Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Wignjosoebroto, S., 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk
(1)
Dalam hal peningkatan produktivitas kerja kader TB, pemerintah bersama-sama dengan lembaga swadaya masyarakat dan komunitas masyarakat hendaknya memiliki motivasi, komitmen organisasi dan persepsi terhadap kompensasi di kategori tinggi sehingga tujuan program yaitu mengurangi angka kematian pada TB dan menurunkan angka penyakit TB dapat tercapai.
5.3. Saran
Sejalan dengan kesimpulan yang telah dibuat maka berikut ini dapat diberikan beberapa saran, antara lain :
a. Disarankan bagi lembaga organisasi yaitu yayasan Jaringan Kesejahteraan/Kesehatan Masyarakat, dengan hasil penelitian ini lembaga harus memperhatikan keempat variabel ini karena hasil produktivitas kader yang masih kurang sangat mempengaruhi kinerja kerja kader yang juga berdampak pada motivasi, komitmen organisasi dan persepsi terhadap kompensasi yang masih berada pada nilai cukup. Sebaiknya lembaga harus memperhatikan pengaruh internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja kader, yang bukan saja meliputi lingkungan kader tetapi lingkungan luar kader. Seperti bagaimana mengupayakan advokasi ke tingkat atas agar kader mudah masuk dalam komunitas masyarakat.
b. Terutama bagi manajer dari hasil penelitian, manajer harus memiliki partisipasi yang kuat dan tinggi dengan memperhatikan keempat vaiabel dari penelitian ini. Manajer dengan lingkungan jaringan kemasyarakatannya harus dapat meningkatkan produktivitas kerja dengan penemuan yang meningkat dan
(2)
106
menurunkan angka kematian penyakit TB. Manajer harus mampu melihat kondisi di lapangan yang membuat semangat kader menjalankan tugasnya, seperti memperhatikan nilai kebutuhan mereka.
c. Bagi komunitas kader tuberkulosis, dengan melihat hasil penelitian ini harus lebih lagi meningkatkan partisipasinya lagi. Dengan mengadakan sosialisasi dan pendekatan yang sering dan berkesinambungan mengenai bahaya penyakit menular ini dan terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam pencapaian tujuan program serta dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran di komunitas kader tuberkulosis.
d. Disarankan bagi petugas tuberculosis di puskesmas, dengan melihat sumbangan efektif dan kategori nilai kecenderungan keempat variabel ini, petugas kesehatan lebih proaktif dalam penanganan kasus ini. Petugas TB harus mampu melaksanakan tugasnya walaupun tidak ada imbalan dan meningkatkan kordinasi kerjanya di lapangan dengan kader dan instansi terkait manapun dalam upaya penurunan angka penyakit ini.
e. Bagi peneliti, mengacu kepada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja, kiranya dapat menjadi pertimbangan untuk diteliti pada kesempatan lain dan dapat mengetahui variabel-variabel lain dalam percepatan produktivitas kerja.
(3)
107
Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta: Rhneka Cipta Jakarta.
Anoraga Panji dan Widiyanti Ninik. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
---. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rhneka Cipta Jakarta.
Arikunto, S. 1990. Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi, Jakarta : Bina Aksara.
As’ad, Moh. 1998.Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Liberty.
Azwar, S. 1986, Reliabilitas dan Validitas: Seri Pengukuran Psikologi, Yogyakarta: Penerbit Liberty
Colquitt, Jason A.; Jeffery A. LePine; dan Michael J. Wesson. 2009. Organization Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: The McGraw-Hill Com., Inc.
Echols, John M., dan Hasan Shadily. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Flippo, Edwin. 1996. Manajemen Personalia Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Hamzah B. Uno. 2007. Modul Pembelajaran, Jakarta Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
http://www.systemdynamics.org/conferences/2002/proceed/papers/Lopezor1 diakses pada tanggal 21 Juni 2015
(4)
108
Irwanto, dkk. 1997. Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ivancevich, Matteson. 1999. Organizational Behavior and Management. Irwin Mc Graw Hill.
Kopelman, R. E., (1986), Managing Productivity in Organizations: A Practical, People-Oriented Perspective. New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Kuntjoro. 2002. Komitmen Organisasi jilid 1. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Luthans, Fred. 1995. Organizational Behaviour. Seventh Edition. Singapore: McGraw-Hill, Inc
Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nawawi, H. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta : Graha Indonesia. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara. Trend Penemuan Kasus TB Paru Tahun
2000–2012. Medan: Dinkes Prop. Sumatera Utara
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Teori-teori Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen, P. 1999. Perilaku Organisasi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Salemba Empat
Satari, Lily. 2006. Manajemen Perupahan. Bandung: Teknik dan Manajemen Industri Universitas Pasundan.
Schermerhorn Jr John R, Osborn Richard N, Uhl-Bien Mary dan Hunt James G. 2012. Organizational Behavior. Twelfth Edition. United State of America: John Wiley and Sons, Inc.
Sedarmayanti. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinungan, Muchdarsyah,. 2003. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.
(5)
Simamora, H. 1995. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: STIE YPKN. ______. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia: Edisi Ke-3. Jakarta: STIE YPKN.
Steers, R.M. & Porter, L.W. 1983. Motivation and Work Behavior. Hill Companies: McGraw.
Stephen P. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit PT.Bhuana Ilmu Populer.
Sopiah. 2008. Prilaku Organisasional. Yogyakarta: ANDI.
Spring. 2011. A Guide to Productivity Measurement. Singapore: Enabling Enterprise.
Sunarto. 2003. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: AMUS Jogyakarta dan CV Ngeksigondo Utama.
______. 2005. Manajemen Kader. Yogyakarta: Amus. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Swastha, B dan Sukotjo, I. 1993. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Organisasi Modern). Yogyakarta: Liberty Offset.
Thoha, 2004. Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tjuju dan Suwanto. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alvabeta. Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Umar, Husein.1999. Riset Strategi Perusahaan. Jakarta: PT. GPU.
UNDP. Regional Human Development Report – Promoting ICT for Human Development in Asia: Realising the Millennium Development Goals. New Delhi (UNDP, Elsevier, 2005).
Usman, Husaini. 2014. Manajemen: teori,praktik dan riset pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
(6)
110
WHO. 2011. Global Tuberculosis Control: Epidemiology, Strategy and Financing. WHO Report 2011. Geneva, Switzerland: World Health Organization
Winardi, J. 2008. Motivasi Dan Pemotivasi Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Wignjosoebroto, S., 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk