SURVEY JUMLAH FITNESS CENTER DAN TINGKAT PENDIDIKAN PERSOAL TRAINER DI KOTA MEDAN.

(1)

SURVEY JUMLAH FITNESS CENTER DAN TINGKAT

PENDIDIKAN PERSOAL TRAINER

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Memperoleh

GelarSarjana Sains

OLEH

TOMI WIJAYA

6103210040

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

TOMI WIJAYA. Survey Jumlah Fitness Center Dan Tingkat Pendidikan Personal Trainer Di Kota Medan

(Pembimbing : Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah fitness center dan tingkat pendidikan personal trainer di Kota Medan tentang jenjang kependidikan. Penelitian ini dilaksanakan dari Juni 2016 – Agustus 2016 di 5 Kecamatan Kota Medan dengan 10 Fitness Center.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan penyebaran angket berupa biodata diri sebagai instrumen untuk mendapatkan data hasil penelitian. Banyak populasi dalam penelitian ini adalah seluruh fitness dan personal trainer di kota Medan, sedangkan sampel yang digunakan adalah random sampling yang diambil di 9 kecamatan di kota Medan dengan 10 fitness center kategori tiga dan 46 personal trainer.

Hasil penelitian yang diketahui bahwa 26 responden (56.5%) memiliki tingkat pendidikan SMA/Sederajat dengan kategori sedang, 15 responden (32.6%) memiliki tingkat pendidikan S1 dibidang Ilmu Keolahragaan dengan kategori rendah, 5 responden (10.9%) memiliki tingkat pendidikan S1 Non FIK dengan kategori rendah.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “Survey Jumlah Fitness Center Dan Tingkat Pendidikan Personal Trainer Di Kota Medan”. Yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.

Selama penyelesaian Skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami berbagai kesulitan dan hambatan, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak terutama Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan arahan mulai dari awal sampai akhir penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan serta Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi.

4. Bapak/Ibu dosen penguji yang telah meberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi penulis.

5. Para Dosen dan Asisten Dosen serta seluruh staf dan administrasi di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.


(6)

6. Terima kasih kepada Pengurus/Pengelola Fitness center yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

7. Teristimewa kepada Ayahanda Alm Ruslan dan Ibunda Siti Hajar yang saya sayangi dan cintai, yang sudah merawat, membesarkan, membimbing serta mendo’akan penulis hingga bisa menyelesaikan studi Sarjana ini. Tak lupa juga kepada Abang,

Kakak dan Adik saya terima kasih buat do’a kalian.

8. Sahabat-sahabatku sejawat dan seperjuangan, dan semua teman-teman Jurusan Ilmu Keolahragaan 2010 yang belum sempat saya tuliskan, terima kasih atas dukungan kalian selama ini

9. Terkhusus untuk Adelina Fadly Tanjung, S.Pd selaku orang yang selalu setia mendampingi baik langsung dan tidak langsung yang memberikan dukungan, perhatian dan motivasi kepada saya.

10.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Kiranya ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga ini berguna bagi kita semua khusunya para pembaca.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Tomi Wijaya 6103210040


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A.Kajian Teoritis ... 8

1.Personal Trainer ... 8

1.1. Pengertian Personal Trainer ... 8

1.2. Syarat Menjadi Personal Trainer ... 11

1.3. Latar Belakang Pendidikan Personal Trainer ... 14

2. Fitness Centre ... 15

2.1.Pengertian Fitness Centre ... 15

2.2.Sejarah Fitness Centre ... 17

2.3.Kategori Fitness Centre ... 19

2.4.Fasilitas Peralatan Fitness Centre ... 21

3. Pengertian Pendidikan ... 26

4. Pengertian Kota Medan... 28

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu penelitian ... 32

1. Lokasi Penelitian ... 32

2. Waktu penelitian ... 32

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel... 33

C.Metode Penelitian ... 33


(8)

E. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian ... 37

a. Luas Wilayah ... 37

b. Jumlah Personal Trainer di Fitness center ... 38

c. Tingkat Pendidikan dan Sertifikat Personal Trainer ... 40

2. Hasil Penelitian... 42

3. Pembahasan Hasil Penelitian... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... . 48


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Fitness Center Di Lima Kecamatan ... 37 Tabel 4.2 Jumlah Personal Trainer di Fitness Center ... 39 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan dan Sertifikat Personal Trainer ... 41


(10)

DAFTAR GRAFIK

Tabel 4.1 Fitness Center Di Lima Kecamatan ... 38

Tabel 4.2 Jumlah Personal Trainer di Fitness Center ... 40

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan dan Sertifikat Personal Trainer ... 41


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua bangsa mengakui bahwa olahraga merupakan kegiatan yang berpengaruh dalam kehidupan manusia, apalagi akhir-akhir ini olahraga semakin banyak digemari oleh berbagai kalangan. Mereka tidak saja menyerbu fasilitas umum yang dapat digunakan untuk berolahraga, namun juga pusat-pusat kebugaran jasmani.

Menurut Cerika dan Fatkhurahman,setiap individu ingin memiliki tubuh yang bugar agar dapat melakukan semua aktivitas dari pagi sampai malam hari tanpa kelelahan yang berarti. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, maka hal tersebut dimanfaatkan oleh pengusaha yang jeli dengan melihat peluang bisnis sangat menjanjikan dalam dunia olahraga.Salah satunya dengan mendirikan pusat-pusat kebugaran (fitness center) di daerah atau lokasi yang potensial seperti Celebrity Fitness, Best Fitness, Gold

Gym, Family Fitness, dll. Adapun program yang ditawarkan oleh pusat kebugaran

berupa penurunan berat badan, penambahan berat badan, pembentukan otot (body

building), senam aerobik, pembentukan keindahan tubuh wanita (body language),

olahraga penderita diabetes, serta olahraga untuk lansia. Program latihan yang ditawarkan tersebut diharapkan dapat menjadikan suatu daya tarik bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat yang belum mempunyai dasar latihan beban dan ingin memperoleh kebugaran dengan melakukan latihan beban. Hal


(12)

2

tersebut dilakukan oleh manajemen pusat kebugaran dengan menyediakan jasa

personal trainer.

Industri kebugaran di Indonesia yang berkembang pesat termasuk di kota Medan telah memungkinkan berkembangnya profesi sebagai pelatih pribadi (personal trainer) atau lebih sering dikenal dengan sebutan PT. Personal Trainer adalah suatu profesi dimana penampilan dan pencitraan diri menjadi jati diri. Menurut American College of Sports Medicine (2010 : 8) personal trainer adalah seseorang ahli fitnes yang mengembangkan dan menerapkan pendekatan individual untuk latihan kepemimpinan dalam populasi yang sehat atau orang-orang dengan izin medis untuk latihan.

Industri kebugaran di Indonesia yang berkembang pesat telah memungkinkan berkembangnya profesi sebagai pelatih pribadi (personal trainer) atau lebih sering dikenal dengan sebutan PT.

Industri Personal trainer diposisikan pada pertumbuhan yang sangat luar biasa. Ketertarikan masyarakat umum dalam latihan dan kebugaran fisik tidak pernah sebesar ini sebelumnya. Sebuah survei yang diselenggarakan oleh Koalisi Nasional untuk Mempromosikan Aktivitas Fisik dan Kesehatan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan bahwa lebih dari 30 juta orang dewasa Amerika berpikir tentang memulai sebuah program latihan fisik. Angka Obesitas sendiri jelas menunjukkan bahwa negara kita membutuhkan kita (personal trainer). Hal ini menimbulkan kesempatan yang luar biasa untuk personal trainer. Hal ini didorong oleh tren demografi dan penuaan yang sedang dialami oleh masyarakat. Orang-orang sekarang menghabiskan lebih banyak uang


(13)

3

mereka untuk kebugaran fisik dan kesehatan mereka dan termasuk didalamnya dalam membayar pelatih pribadi (personal trainer), dengan melakukan hal tersebut mereka mempunyai harapan hal – hal tersebut dapat membantu mereka tetap sehat dengan cara yang memaksimalkan waktu yang tersedia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2020, sekitar 16% dari warga negara kita akan berusia lebih dari 65 tahun. Tren ini, jika populasi yang lebih tua dari Negara ini tetap hidup, akan menempatkan ketegangan yang luar biasa pada masyarakat kita dan pada sistem medis. Dalam hal ini akan mendorong pertumbuhan industri personal trainer.Individu- individu inilah yang akan merangkul fitness untuk tetap bugar secara fisik dan mental, menjaga masa muda mereka, dan hidup lebih lama. Mereka sadar kesehatan dan ketidakpuasan dengan sistem medis saat ini, memiliki uang untuk membayar layanan atau jasapersonal trainer dan menyadari bahwa tubuh mereka berubah. Mereka menentukan kesehatan ditangan mereka sendiri,mereka sendiriadalah generasi yang tidak akan hanya menerima proses penuaan tetapi tidak akan menyerah tanpa bertempur.

Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan tingkat pertumbuhan dalam profesi pelatihan kebugaran yang akan memiliki 10 bidang yang diinginkan dari pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan. Tidak ada keraguan bahwa industri kebugaran secara keseluruhan menurun, kesehatan dan kebugaran itu sendiri tidak main-main dan akan selalu menjadi bagian penting dari masyarakat.

Beberapa penelitian telah menyelidiki latihan bagi pria, namunlatihan pada wanita telah terbukti untuk latihan pola perilaku, meningkatkan rasio persepsi


(14)

4

untuk latihan (keseimbangan putusan), dan meningkatkan kepercayaan diri untuk memilih latihan dalam menghadapi tuntutan waktu lainnya dalam latihan kekuatan yang lebih tinggi, intensitas latihan yang lebih tinggi.

Peluang di industri ini tidak akanada akhirnya. Apakah Anda ingin fokus padapenuaan, kelebihan berat badan / segmen obesitas, kebugaran anak-anak, cedera atau hanya kebugaran umum, anda dapat dengan mudah membuat sesuai keahliandi hidupmu. Personal trainer sekarang dianggap karir yang layak daripada pekerjaan paruh waktu sampai anda mendapatkan pekerjaan yang "nyata". Reputasi Personal trainer mulai mendapatkan rasa hormat, tidakkah kita membuat perbedaan yang signifikan besar dalam kehidupan manusia, bagi mereka yang mengambil langkah yang diperlukan untuk memisahkan diri mereka sendiri terpisah dari personal trainer yang tidak berkualifaksi, masa depan yang sangat makmur, sukses, dan bermanfaat menanti. (Alex dan Sherri McMillan : ix)

Berkembangnya profesi personal trainermaka adanya prasyarat dan persyaratan untuk menjadi Personal Trainer yang ditawarkan oleh American College of Sports Medicine (ACSM).

Persyaratan yang ditawarkan oleh ACSM untuk menjadi personal trainer yang profesional yaitu :

 Ijazah sekolah tinggi atau setara

 Berumur 18 tahun

 Gelar sarjana atau gelar sarjana di lapangan yang berhubungan dengan kesehatan dari sebuah perguruan tinggi regional terakreditasi atau


(15)

5

universitas (satu memenuhi syarat untuk pemeriksaan jika kandidat adalah dalam jangka terakhir atau semester atau program gelar nya).

 Gelar master dari sebuah perguruan tinggi atau universitas dalam ilmu olahraga, ilmu gerakan, fisiologi olahraga, atau kinesiologi.

Berkembangnya profesi pelatih pribadi (personal trainer) tidak serta-merta membuat personal trainer memiliki tingkat pendidikan yang sesuai dengan pekerjaannya, dikarenakan pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya.

Dari pengamatan peneliti di lapangan, terlihattidak semua personal trainer di fitness Kota Medan khususnya tidak memiliki syarat yang tertulis di buku American College of Sports Medicine (ACSM).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik membuat judul :

“Survey Jumlah Fitness Center Dan Profil Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan”.


(16)

6 B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Seberapa banyak Fitness Center di Kota Medan? 2. Seberapa banyak Personal Trainer di Kota Medan?

3. Apakah Personal Trainer sudah memenuhi syarat yang tertera di American College of Sport Medicine?

4. Apakah Personal Trainer sudah memperhatikan beberapa faktor untuk menjadi seorang Peronal Trainer?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah hanya pada Jumlah Fitness Center yang terbesar dan Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, diperlukan perumusan yang sesuai dengan pembatasan masalah, sehingga tampak apa yang menjadi fokus permasalahan dan dapat memudahkan penyederhanaan masalah yaitu: Survey Jumlah Fitness Center dan Profil Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan.


(17)

7 E. Tujuan Penelitian

Peneliti tentunya memiliki tujuan dalam menyusun suatu bentuk penelitian yang dilakukan. Mengacu pada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui jumlah Fitness Centre dan tingkat pendidikan Personal Trainer di fitness center Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai saran kepada Klub Fitness Center bahwa perlu kiranya dalam merekrut personal trainer untuk mementingkan pendidikan yang memang ada kaitan nya dengan pekerjaan tersebut.

2. Menjadi bahan/referensi bagi mahasiswa FIK khususnya IKOR dalam pembuatan skripsi, apabila membahas tentang personal trainer.


(18)

45 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Jumlah fitness center di lima Kecamatan di Kota Medan dengan kategori tiga berjumlah 10 klub fitness center dengan jumlah personal trainer 46 orang.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan melalui survey, maka dapat

disimpulkan bahwa “tingkat pendidikan personal personal trainer di Kota Medan

dari hasil perhitungan sebesar 33.3% dikategorikan sangat rendah.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada Klub Fitness Center bahwa perlu kiranya dalam merekrut personal trainer untuk mementingkan pendidikan yang memang ada kaitan nya dengan pekerjaan tersebut.

2. Menjadi bahan/referensi bagi mahasiswa FIK khususnya IKOR dalam pembuatan skripsi, apabila membahas tentang personal trainer.


(19)

Daftar Pustaka

Cholid, Narbuko dan Abu Achmadi. (2003) Metode Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara.

Earle, Roger (2004). NSCA’s Essentials of Personal Training. NSCA Certification Commission.

Giriwijoyo, Santosa. (2004). Manusia dan Olahraga. Bandung. ITB.

Green, Daniel J. (2010) American Council on Exercise. San Diego. Nancy Garcia. Ikhsan, Fuad. (2005) Dasar – dasar Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Kerlinger, (2006). Asas-Asas Penelitian Behavior. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kraemer, WJ. Exercise Physiology: Integrating Theory and Application. Lippincott Williams & Wilkins. Ahead of print, March 2011.

Kraemer, WJ. Exercise Physiology: Integrating Theory and Application. Lippincott Williams & Wilkins. Chapter 12. Ahead of print, March 2011.

Margono, Drs. S. Margono (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudiyono. (2004) Manajemen Pendidikan Tinggi. Jakarta. Rineka Cipta.

Sugiono, 2001, Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunarno, Agung. (2011) Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta. Yuma Pustaka.

Teten Hidayat, 2013 Studi Kompora tif Duafitness Center Terbesar Di Kota Bandung Dalam

Hal Kualitas Pelayanan dan Sarana-Prasarana serta Pengaruhnya Terhadap Minat Pengunjung.

Penelitian Terdahulu. Cerika Rismayanthi dan Fathurakhman Survei Kompetensi Personal

Trainer Terhadap Program Latihan dan Jasa Yang Diberikan Pada Member Fitness di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

William, Lippincott and Wilkins. (2010) American College of Sports Medicine. Philadelphia. Wolters Kluwer business.

http://menujufitness.blogspot.com/2010/03/pengertian-fitness.html (diakses pada tanggal 24


(20)

http://e-journal.uajy.ac.id/2420/2/2TF03024.pdf(diakses pada tanggal 24 Maret 2016: 10.30 Wib)


(1)

5

universitas (satu memenuhi syarat untuk pemeriksaan jika kandidat adalah dalam jangka terakhir atau semester atau program gelar nya).

 Gelar master dari sebuah perguruan tinggi atau universitas dalam ilmu olahraga, ilmu gerakan, fisiologi olahraga, atau kinesiologi.

Berkembangnya profesi pelatih pribadi (personal trainer) tidak serta-merta membuat personal trainer memiliki tingkat pendidikan yang sesuai dengan pekerjaannya, dikarenakan pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, pendidikan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan, pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ketingkat kedewasaannya.

Dari pengamatan peneliti di lapangan, terlihattidak semua personal trainer di fitness Kota Medan khususnya tidak memiliki syarat yang tertulis di buku American College of Sports Medicine (ACSM).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik membuat judul : “Survey Jumlah Fitness Center Dan Profil Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan”.


(2)

6

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, sebagai berikut:

1. Seberapa banyak Fitness Center di Kota Medan? 2. Seberapa banyak Personal Trainer di Kota Medan?

3. Apakah Personal Trainer sudah memenuhi syarat yang tertera di American College of Sport Medicine?

4. Apakah Personal Trainer sudah memperhatikan beberapa faktor untuk menjadi seorang Peronal Trainer?

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah hanya pada Jumlah Fitness Center yang terbesar dan Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, diperlukan perumusan yang sesuai dengan pembatasan masalah, sehingga tampak apa yang menjadi fokus permasalahan dan dapat memudahkan penyederhanaan masalah yaitu: Survey Jumlah Fitness Center dan Profil Tingkat Pendidikan Personal Trainer di Kota Medan.


(3)

7

E. Tujuan Penelitian

Peneliti tentunya memiliki tujuan dalam menyusun suatu bentuk penelitian yang dilakukan. Mengacu pada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui jumlah Fitness Centre dan tingkat pendidikan Personal Trainer di fitness center Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai saran kepada Klub Fitness Center bahwa perlu kiranya dalam merekrut personal trainer untuk mementingkan pendidikan yang memang ada kaitan nya dengan pekerjaan tersebut.

2. Menjadi bahan/referensi bagi mahasiswa FIK khususnya IKOR dalam pembuatan skripsi, apabila membahas tentang personal trainer.


(4)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Jumlah fitness center di lima Kecamatan di Kota Medan dengan kategori tiga berjumlah 10 klub fitness center dengan jumlah personal trainer 46 orang.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan melalui survey, maka dapat disimpulkan bahwa “tingkat pendidikan personal personal trainer di Kota Medan dari hasil perhitungan sebesar 33.3% dikategorikan sangat rendah.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada Klub Fitness Center bahwa perlu kiranya dalam merekrut personal trainer untuk mementingkan pendidikan yang memang ada kaitan nya dengan pekerjaan tersebut.

2. Menjadi bahan/referensi bagi mahasiswa FIK khususnya IKOR dalam pembuatan skripsi, apabila membahas tentang personal trainer.


(5)

Daftar Pustaka

Cholid, Narbuko dan Abu Achmadi. (2003) Metode Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara.

Earle, Roger (2004). NSCA’s Essentials of Personal Training. NSCA Certification Commission.

Giriwijoyo, Santosa. (2004). Manusia dan Olahraga. Bandung. ITB.

Green, Daniel J. (2010) American Council on Exercise. San Diego. Nancy Garcia. Ikhsan, Fuad. (2005) Dasar – dasar Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Kerlinger, (2006). Asas-Asas Penelitian Behavior. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kraemer, WJ. Exercise Physiology: Integrating Theory and Application. Lippincott Williams & Wilkins. Ahead of print, March 2011.

Kraemer, WJ. Exercise Physiology: Integrating Theory and Application. Lippincott Williams & Wilkins. Chapter 12. Ahead of print, March 2011.

Margono, Drs. S. Margono (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudiyono. (2004) Manajemen Pendidikan Tinggi. Jakarta. Rineka Cipta.

Sugiono, 2001, Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunarno, Agung. (2011) Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta. Yuma Pustaka.

Teten Hidayat, 2013 Studi Kompora tif Duafitness Center Terbesar Di Kota Bandung Dalam Hal Kualitas Pelayanan dan Sarana-Prasarana serta Pengaruhnya Terhadap Minat Pengunjung.

Penelitian Terdahulu. Cerika Rismayanthi dan Fathurakhman Survei Kompetensi Personal Trainer Terhadap Program Latihan dan Jasa Yang Diberikan Pada Member Fitness di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

William, Lippincott and Wilkins. (2010) American College of Sports Medicine. Philadelphia. Wolters Kluwer business.

http://menujufitness.blogspot.com/2010/03/pengertian-fitness.html (diakses pada tanggal 24


(6)

http://e-journal.uajy.ac.id/2420/2/2TF03024.pdf(diakses pada tanggal 24 Maret 2016: 10.30 Wib)