PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Suami Tentang Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

KOTA SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

ARIF RAHMAN J 210.151.045

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PURWOSARI KOTA SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

ARIF RAHMAN J 210.151.045

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PURWOSARI KOTA SURAKARTA

Disusun oleh: ARIF RAHMAN

J 210.151.045

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 7 April 2017, dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Faizah Betty Rahayuningsih, M.Kes (………...) NIDN : 0604037303

2. Arina Maliya, A.Kep.Msi.Med (………...)

NIDN : 0613107102

3. Enita Dewi , S.Kep.,Ns., MN (………...)

NIDN :0609048003

Surakarta, 7 April 2017 Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan,


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 7 April 2017 Penulis

ARIF RAHMAN J 210 151 045


(5)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

KOTA SURAKARTA

Abstrak

Latar Belakang: Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi komplikasi yang tidak diharapkan. Pengetahuan suami terhadap kehamilan sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan kesehatan istri selama kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang Antenatal Care. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen tipe one group pretest posttest. Populasi penelitian adalah semua suami dari ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta. Sample penelitian sebanyak 36 responden diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner,

sedangkan analisis data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil Penelitian: Hasil uji

Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 7,696 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai pv < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil keputusan uji adalah H0 ditolak. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,17 dan post test sebesar 17,22.

Kesimpulan: penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang antenatal care pada suami ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta, dimana nilai rata-rata pengetahuan sesudah pendidikan kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, maka pemberian pendidikan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan tentang antenatal care pada suami ibu hamil.

Kata Kunci: Pengetahuan, Suami Ibu Hamil, Antenatal Care, Pendidikan Kesehatan

Abstract

Background: Healthy pregnant women is one of the important aspects to be considered in a woman's life cycle because throughout pregnancy complications can occur that are not expected. Knowledge husband against pregnancy is needed to optimize the wife's health during pregnancy. The purpose of this research is to know the effect of health education on knowledge of Antenatal Care husband. Methods: This study is a quantitative research using pre-experimental design of type one group pretest posttest. The study population was all the husbands of pregnant women in Puskesmas Purwosari Surakarta. Research sample were 36 respondents obtained by purposive sampling technique. Collecting data using questionnaires, while data analysis using paired samples test. Results: Paired sample t-test knowledge gained t value 7.696 and the significant value of 0.000. Because pv value <0.05 (0.000 <0.05), the decision was taken the test is H0 rejected. The average value of knowledge is a pre-test and post-test 15.17 at 17.22. Conclusion: The study shows there is a significant influence on the increased knowledge about antenatal care husbands of pregnant women in the Puskesmas Purwosari Surakarta, where the average value of knowledge after health education was higher than before the health education, the provision of health education proved to be effective against the increase knowledge of antenatal care in pregnant mother's husband.


(6)

PENDAHULUAN

Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi komplikasi yang tidak diharapkan. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (Salmah, 2006). Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan suatu negara. Jumlah kematian ibu di negara berkembang tergolong tinggi seperti yang terjadi di Afrika Sub Sahara dan Asia Selatan (WHO, 2013).

Data dari The World Bank (2015), menunjukan AKI pada tahun 2012 sebesar 148/100.000 kelahiran hidup, ditahun 2013 menjadi 140/100.000 kelahiran hidup, kemudian tahun 2014 menurun menjadi 133/100.000 kelahiran hidup, tahun 2015 menurun menjadi 126/100.000 kelahiran hidup.

Dalam rentang waktu 2 tahun terakhir AKI di Provinsi Jawa Tengah menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 yang dilakukan di Kabupaten/Kota sebesar 116/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2014 sebesar 119/100.000 kelahiran hidup, sehingga belum terjadi penurunan secara signifikan sesuai dengan target

Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).

AKI di Kota Surakarta pada tahun 2015 sebanyak 7 kasus, sedangkan AKB di Kota Surakarta pada tahun 2015 terdata 31 kasus, dan dalam wilayah kerja Puskesmas Purwosari, jumlah AKI pada tahun 2015 sebanyak 3 kasus, dan AKB di tahun 2015 terdapat 5 kasus (Dinkes Kota Surakarta, 2015). Salah satu upaya yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu adalah pelayanan kesehatan maternal yang berkualitas, yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal care (ANC). Tujuan dari ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat (Depkes RI, 2014).

Pada sebagian masyarakat sering kali tutujan pemeriksaan tidak tercapai dikarenakan pengetahuan dan sarana yang belum memadai, masyarakat hanya berfokus pada pesalinana saja sedangkan peristiwa sebelum persalinan tidak banyak mendapat perhatian. Persalinan hanya puncak dari rangkaian peristiwa reproduksi manusia, padahahal ada sesuatu hal yang lebih penting lagi yaitu pemeriksaan kehamilan (Kasdu, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Purwosari penulis telah melakukan wawancara kepada 10 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, 7


(7)

diantaranya mengatakan tidak di dampingi suami saat melakukan pemeriksaan karena suami bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami belum maksimal tentunya dalam pentingnya

antenatal care bagiibu hamil. METODEPENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen tipe one group pretest posttest, karena responden terlebih dahulu diukur tingkat pengetahuannya kemudian setelah diberi pendidikan kesehatan maka diukur kembali tingkat pengetahuannya, apakah mengalami peningkatan pengetahuan atau tidak.

Populasi penelitian adalah semua suami dari ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta pada bulan sebanyak 42 orang. Sample penelitian sebanyak 36 suami ibu hamil yang diperoleh dengan teknik purposive sampling.Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan

analisis data menggunakan uji paired sample t-test. HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN 3.1Hasil Penelitian

3.1.1 Karakteristik Responden

Table 1. Karakteristik Responden (n=40)

No Karakteristik Responden Frek % 1. Umur

a. 24 – 30 tahun b. 31 – 40 tahun

8 34

19 71 2. Pendidikan

a. SD b. SMP c. SMA

d. Perguruan tinggi (PT)

0 7 26 9 0 17 62 21 3. Pekerjaan

a. Pegawai Swasta b. PNS c. Wiraswasta 20 7 15 47 17 36 3.1.2 Analisis Univariat

3.1.2.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan

No Pengetahuan Frek Pre test % Frek Post test %

1 2 3 Kurang Cukup Baik 15 21 6 36 50 14 1 28 13 2 67 31


(8)

3.1.3 Analisis Bivariat

3.1.3.1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal care

Tabel 3. Hasil Uji Paires Sample t-test Pengetahuan

Pengetahuan Rerata thitung p-value Kesimpulan

Pre test

Post test 15,0217,19 8,658 0,000 Signifikan

Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai pv < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil keputusan uji adalah H0 ditolak. Nilai

rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19. Berdasarkan hasil uji Paired sample t-test dan nilai rata-rata pengetahuan pre test dan post test, maka disimpulkan terdpat pengaruh pemberian pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

3.2Pembahasan

3.2.1 Karakteristik Responden

Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur suami menunjukkan distribusi tertinggi adalah 21-30 tahun (71%). Distribusi umur suami menurut tahap perkembangan Erikson termasuk dalam kategori dewasa awal. Tahap ini seseorang memiliki karakteristik yang menonjol berupa sikap sabar dan kemampuan dalam memahami orang lain (Jahja, 2011). Kemampuan memahami orang lain yang dimiliki oleh suami termasuk kepada istrinya mendukung perilaku suami dalam memberikan dukungan dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi istrinya. Peran suami dalam pengambilan keputusan memberikan pengaruh positif dalam minat istri untuk menggunakan kontrasepsi (Mboane and Bhatta, 2015).

Karakteristik pendidikan menunjukkan sebagian besar adalah SMA (62%). Tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memahami suatu informasi menjadi pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka kemampuannya dalam menganalisis suatu informasi semakin baik sehingga pengetahuannya semakin luas. Pendidikan dan Pengetahuan yang luas dapat memberikan kesadaran yang positif dalam masalah kesehatan dan berhubungan pula dengan sikap seseorang terhadap perilaku hidup sehat meningkat (Notoatmojo, 2010).

Karakteristik pekerjaan menunjukkan distribusi tertinggi adalah sebagai pegawai swasta (53%). Pekerjaan suami berhubungan dengan pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga berhubungan dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga termasuk kebutuhan kesehatan. Pendapatan keluarga mempunyai hubungan dengan peran serta suami dalam program Keluarga Berencana (Maharyani dan Handayani, 2010).


(9)

3.2.2 Tingkat Pengetahuan suami selama antenatal care Sebelum Pendidikan kesehatan

Distribusi pengetahuan responden tentang pengetahuan antenatal care sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar adalah cukup (50%). Berdasarkan data pengetahuan tersebut, maka disimpulkan bahwa pada tingkat pengetahuan pengetahuan suami tentang antenatal care sebagian besar responden sebelum penelitian adalah cukup.

Tingkat pengetahuan responden yang cukup tersebut salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang cukup baik yaitu terdapat 8 responden yang berpendidikan SMA. Responden yang berpendidikan baik memiliki kemampuan menelaah atau menganalisis suatu pertanyaan dan mencari solusi jawabannya. Dalam penelitian ini pertanyaan tentang pengetahuan menggunakan model pilihan ganda, sehingga responden dapat melakukan perbandingan-perbandingan terhadap pilihan jawaban dan menentukan jawaban yang menurut mereka masuk akal dan terbaik, sehingga walaupun sebelumnya mereka belum mengetahui tentang pertanyaan tersebut, namun adanya pilihan jawaban menyebabkan responden mampu memilih jawaban yang terbaik.

Pengetahuan tentang antenatal care adalah pemahaman responden tentang pengetahuan

antenatal care diperoleh dari sumber informasi ataupun dari pengalaman yang mereka dapatkan di lingkungan mereka. Ketika responden mendapati orang disekitar mereka memperlakukan istrinya ketika hamil, maka orang tersebut memiliki kemungkinan bertanya-tanya tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang suami ketika istrinya hamil dan sebagainya. Ketika responden memperoleh informasi tersebut, maka responden akan menganalisisnya dan menjadikannya menjadi pengetahuan tentang dukungan suami.

Hubungan informasi dan pengalaman terhadap pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh Suliha (2002) yang mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman. Pengalaman yang dialami oleh responden tentang orang gangguan jiwa di sekitar responden menjadi sumber informasi terhadap pengetahuan responden tentang dukungan suami selama antenatal care.

Penelitian juga menunjukkan terdapat 36% responden yang memiliki pengetahuan tentang

antenatal care yang kurang. Kondisi ini disebabkan terdapat responden berpendidikan SMP. Tingkat pendidikan yang dimiliki responden tersebut menyebabkan kemampuan mereka untuk memahami informasi tentang faktor predisposisi baik dari pelajaran di sekolah maupun dari media massa lebih rendah dibandingkan responden yang berpendidikan SMA, sehingga tingkat pengetahuan mereka menjadi rendah. Sedangkan responden yang berpendidikan baik disebabkan oleh tingkat pendidikan responden yang terdapat pula berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 responden (21%). Kemampuan penalaran yang dimiliki responden berpendidikan tinggi membantu mereka untuk


(10)

memahami informasi tentang bentuk dukungan suami selama antenatal care baik yang diperoleh dari petugas kesehatan atau sumber-sumber informasi lainnya, sehingga pengetahuan mereka menjadi baik. Tingkat pengetahuan suami dalam penelitian yang sebagian besar cukup dan kurang sebagaimana ditampilkan pula pada penelitian terdahulu. Penelitian Pruthi (2016) yang meneliti “Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among husbands attending antenatal clinic in a tertiary care hospital”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar suami memiliki

pengetahuan yang cukup tentang antenatal care pada istrinya yang hamil, namun mereka tidak sepenuhnya memahami peran dan dukungan mereka dalam pelaksanaan antenatal care pada istrinya yang hamil.

3.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal care

Penelitian ini membandingkan pengetahuan responden tentang pengetahuan suami tentang antenatal care sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan suami tentang

antenatal care. Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan sehingga diperoleh kesimpulan ada tidaknya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan suami ibu hamil tentang dukungan suami selama antenatal care.

Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19. Berdasarkan nilai rata-rata pengetahuan nampak bahwa nilai post test pengetahuan lebih tinggi dibandingkan nilai pre test pengetahuan, disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

Pendidikan kesehatan tentang antenatal care bertujuan untuk memberikan informasi kepada suami ibu hamil tentang pengertian, tujuan, pemeriksaan 10 T, faktor yang mempengaruhi dan akibat tidak melakukan antenatal care pada ibu hamil trimester III. Dengan pemberian informasi tersebut diharapkan pengetahuan responden tentang dukungan suami selama antenatal care meningkat pula. Tujuan dari pendidikan kesehatan tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010), pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain baik individu, keluarga, atau masyarakat agar melaksanakan perilaku sehat. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, menghindari dan mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan orang lain.

Peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Hatta (2011) yang


(11)

meneliti “an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband in regards to factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum periods”.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan suami sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan ibu hamil khususnya dalam masa melahirkan dan post partum.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang dukungan suami selama antenatal care. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian Sari (2013) tentang pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan. Promosi kesehatan juga dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Penelitian lain dilakukan oleh Sukarsi (2013) tentang “Pengaruh pendidikan suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan mengurangi operasi caesar elektif”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap suami dalam pelaksanaan operasi sesaria.

PENUTUP 4.1 Simpulan

4.1.1 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan kurang. 4.1.2 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari

Kota Surakarta sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan baik. 4.1.3 Terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan

tentang pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta, dimana nilai rata-rata pengetahuan sesudah pendidikan kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, maka pemberian pendidikan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Suami Ibu Hamil

Suami ibu hamil hendaknya meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka dalam merawat anggota keluarga salah satunya pelayanan kesehatan pada ibu hamil.


(12)

Institusi pendidikan keperawatan hendaknya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kerampilan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. 4.2.3 Bagi peneliti yang akan datang

Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian hendaknya menambahkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care.

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, Pruthi, J.K., 2011. Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among husbands attending antenatal clinic in a tertiary care hospital. [online] tersedia di http://indiana.edu diakses pada 7 Maret 2016.

Depkes RI. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA.

Hatta, Gemala R. 2011. an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband in regards to factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum periods. [online] tersedia di http://academia.edu diakses pada 13 Januari 2016

Jahja, Yurdik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Kencana.

Kasdu, Dini (2009). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta :Puspa Sehat

Maharyani, H dan Handayani, S (2010). Hubungan Karakteristik Suami dengan Keikutsertaan Suami Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Wilayah desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Malang: Universitas Brawijaya

Mboane, Ramos and Bhatta, M. P (2015). Influence of a Husband’s Healthcare Decision Making

Role on A Woman’s Intention to use Contraceptives among Mozambican Women. Reproductive Health Journal. Vol. 1 Issue 4 April 2015; 12:36 DOI 10.1186/s12978-015-0010-2 pages 1-3 Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC.

Sari, Ratih Fitria. (2010) pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Kabupaten Deliserdang. Universitas Negeri Sumatera Utara

Sukarsi, Sri (2013). Pengaruh pendidikan suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan mengurangi operasi caesar elektif. Sumenep: UNIJA

World Bank, "e-Government: A definition of e-government. World Bank website," 2015. [Online]. Available: http://go.worldbank.org/ M1JHE0Z280. [Diakses tanggal 18 Oktober 2016].

World Health Organization. Schistosomiasis and soil transmitted helminths country profile: Indonesia. Diunduh dari; http://www.who.int/wormcontrol/databank/Indonesia_ncp3.pdf. Diakses 13 Oktober 2016


(1)

diantaranya mengatakan tidak di dampingi suami saat melakukan pemeriksaan karena suami bekerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami belum maksimal tentunya dalam pentingnya antenatal care bagi ibu hamil.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pra eksperimen tipe one group pretest posttest, karena responden terlebih dahulu diukur tingkat pengetahuannya kemudian setelah diberi pendidikan kesehatan maka diukur kembali tingkat pengetahuannya, apakah mengalami peningkatan pengetahuan atau tidak.

Populasi penelitian adalah semua suami dari ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta pada bulan sebanyak 42 orang. Sample penelitian sebanyak 36 suami ibu hamil yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan uji paired sample t-test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1Hasil Penelitian

3.1.1 Karakteristik Responden

Table 1. Karakteristik Responden (n=40)

No Karakteristik Responden Frek %

1. Umur

a. 24 – 30 tahun b. 31 – 40 tahun

8 34

19 71 2. Pendidikan

a. SD b. SMP c. SMA

d. Perguruan tinggi (PT)

0 7 26 9 0 17 62 21 3. Pekerjaan

a. Pegawai Swasta b. PNS c. Wiraswasta 20 7 15 47 17 36 3.1.2 Analisis Univariat

3.1.2.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan

No Pengetahuan Frek Pre test % Frek Post test %

1 2 3 Kurang Cukup Baik 15 21 6 36 50 14 1 28 13 2 67 31


(2)

3.1.3 Analisis Bivariat

3.1.3.1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal care

Tabel 3. Hasil Uji Paires Sample t-test Pengetahuan

Pengetahuan Rerata thitung p-value Kesimpulan

Pre test

Post test 15,0217,19 8,658 0,000 Signifikan

Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai pv < 0,05 (0,000 < 0,05), maka diambil keputusan uji adalah H0 ditolak. Nilai

rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19. Berdasarkan hasil uji Paired sample t-test dan nilai rata-rata pengetahuan pre test dan post test, maka disimpulkan terdpat pengaruh pemberian pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

3.2Pembahasan

3.2.1 Karakteristik Responden

Distribusi frekuensi karakteristik responden menurut umur suami menunjukkan distribusi tertinggi adalah 21-30 tahun (71%). Distribusi umur suami menurut tahap perkembangan Erikson termasuk dalam kategori dewasa awal. Tahap ini seseorang memiliki karakteristik yang menonjol berupa sikap sabar dan kemampuan dalam memahami orang lain (Jahja, 2011). Kemampuan memahami orang lain yang dimiliki oleh suami termasuk kepada istrinya mendukung perilaku suami dalam memberikan dukungan dalam pemilihan alat kontrasepsi bagi istrinya. Peran suami dalam pengambilan keputusan memberikan pengaruh positif dalam minat istri untuk menggunakan kontrasepsi (Mboane and Bhatta, 2015).

Karakteristik pendidikan menunjukkan sebagian besar adalah SMA (62%). Tingkat pendidikan seseorang berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk memahami suatu informasi menjadi pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka kemampuannya dalam menganalisis suatu informasi semakin baik sehingga pengetahuannya semakin luas. Pendidikan dan Pengetahuan yang luas dapat memberikan kesadaran yang positif dalam masalah kesehatan dan berhubungan pula dengan sikap seseorang terhadap perilaku hidup sehat meningkat (Notoatmojo, 2010).

Karakteristik pekerjaan menunjukkan distribusi tertinggi adalah sebagai pegawai swasta (53%). Pekerjaan suami berhubungan dengan pendapatan keluarga. Pendapatan keluarga berhubungan dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga termasuk kebutuhan kesehatan. Pendapatan keluarga mempunyai hubungan dengan peran serta suami dalam program Keluarga Berencana (Maharyani dan Handayani, 2010).


(3)

3.2.2 Tingkat Pengetahuan suami selama antenatal care Sebelum Pendidikan kesehatan

Distribusi pengetahuan responden tentang pengetahuan antenatal care sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar adalah cukup (50%). Berdasarkan data pengetahuan tersebut, maka disimpulkan bahwa pada tingkat pengetahuan pengetahuan suami tentang antenatal care sebagian besar responden sebelum penelitian adalah cukup.

Tingkat pengetahuan responden yang cukup tersebut salah satunya disebabkan oleh tingkat pendidikan yang cukup baik yaitu terdapat 8 responden yang berpendidikan SMA. Responden yang berpendidikan baik memiliki kemampuan menelaah atau menganalisis suatu pertanyaan dan mencari solusi jawabannya. Dalam penelitian ini pertanyaan tentang pengetahuan menggunakan model pilihan ganda, sehingga responden dapat melakukan perbandingan-perbandingan terhadap pilihan jawaban dan menentukan jawaban yang menurut mereka masuk akal dan terbaik, sehingga walaupun sebelumnya mereka belum mengetahui tentang pertanyaan tersebut, namun adanya pilihan jawaban menyebabkan responden mampu memilih jawaban yang terbaik.

Pengetahuan tentang antenatal care adalah pemahaman responden tentang pengetahuan antenatal care diperoleh dari sumber informasi ataupun dari pengalaman yang mereka dapatkan di lingkungan mereka. Ketika responden mendapati orang disekitar mereka memperlakukan istrinya ketika hamil, maka orang tersebut memiliki kemungkinan bertanya-tanya tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang suami ketika istrinya hamil dan sebagainya. Ketika responden memperoleh informasi tersebut, maka responden akan menganalisisnya dan menjadikannya menjadi pengetahuan tentang dukungan suami.

Hubungan informasi dan pengalaman terhadap pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh Suliha (2002) yang mengemukakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman. Pengalaman yang dialami oleh responden tentang orang gangguan jiwa di sekitar responden menjadi sumber informasi terhadap pengetahuan responden tentang dukungan suami selama antenatal care.

Penelitian juga menunjukkan terdapat 36% responden yang memiliki pengetahuan tentang antenatal care yang kurang. Kondisi ini disebabkan terdapat responden berpendidikan SMP. Tingkat pendidikan yang dimiliki responden tersebut menyebabkan kemampuan mereka untuk memahami informasi tentang faktor predisposisi baik dari pelajaran di sekolah maupun dari media massa lebih rendah dibandingkan responden yang berpendidikan SMA, sehingga tingkat pengetahuan mereka menjadi rendah. Sedangkan responden yang berpendidikan baik disebabkan oleh tingkat pendidikan responden yang terdapat pula berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 9 responden (21%). Kemampuan penalaran yang dimiliki responden berpendidikan tinggi membantu mereka untuk


(4)

memahami informasi tentang bentuk dukungan suami selama antenatal care baik yang diperoleh dari petugas kesehatan atau sumber-sumber informasi lainnya, sehingga pengetahuan mereka menjadi baik.

Tingkat pengetahuan suami dalam penelitian yang sebagian besar cukup dan kurang sebagaimana ditampilkan pula pada penelitian terdahulu. Penelitian Pruthi (2016) yang meneliti “Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among husbands attending antenatal clinic in a tertiary care hospital”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sebagian besar suami memiliki pengetahuan yang cukup tentang antenatal care pada istrinya yang hamil, namun mereka tidak sepenuhnya memahami peran dan dukungan mereka dalam pelaksanaan antenatal care pada istrinya yang hamil.

3.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Antenatal care

Penelitian ini membandingkan pengetahuan responden tentang pengetahuan suami tentang antenatal care sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care. Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan sehingga diperoleh kesimpulan ada tidaknya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan suami ibu hamil tentang dukungan suami selama antenatal care.

Hasil uji Paired sample t-test pengetahuan diperoleh nilai t hitung 8,658 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai rata-rata pre test pengetahuan adalah 15,02 dan post test sebesar 17,19. Berdasarkan nilai rata-rata pengetahuan nampak bahwa nilai post test pengetahuan lebih tinggi dibandingkan nilai pre test pengetahuan, disimpulkan terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

Pendidikan kesehatan tentang antenatal care bertujuan untuk memberikan informasi kepada suami ibu hamil tentang pengertian, tujuan, pemeriksaan 10 T, faktor yang mempengaruhi dan akibat tidak melakukan antenatal care pada ibu hamil trimester III. Dengan pemberian informasi tersebut diharapkan pengetahuan responden tentang dukungan suami selama antenatal care meningkat pula. Tujuan dari pendidikan kesehatan tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010), pendidikan kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan mengajak orang lain baik individu, keluarga, atau masyarakat agar melaksanakan perilaku sehat. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan, menghindari dan mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan orang lain.

Peningkatan pengetahuan suami tentang antenatal care merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Hatta (2011) yang


(5)

meneliti “an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband in regards to factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum periods”. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan suami sangat berhubungan dengan tingkat kesehatan ibu hamil khususnya dalam masa melahirkan dan post partum.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan suami tentang dukungan suami selama antenatal care. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu penelitian Sari (2013) tentang pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Kabupaten Deliserdang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan promosi kesehatan. Promosi kesehatan juga dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Penelitian lain dilakukan oleh Sukarsi (2013) tentang “Pengaruh pendidikan suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan mengurangi operasi caesar elektif”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap suami dalam pelaksanaan operasi sesaria.

PENUTUP 4.1 Simpulan

4.1.1 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta sebelum mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan kurang. 4.1.2 Pengetahuan suami ibu hamil tentang antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari

Kota Surakarta sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan sebagian besar cukup dan baik. 4.1.3 Terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan

tentang pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta, dimana nilai rata-rata pengetahuan sesudah pendidikan kesehatan lebih tinggi dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, maka pemberian pendidikan kesehatan terbukti efektif terhadap peningkatan pengetahuan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care pada suami ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

4.2 Saran

4.2.1 Bagi Suami Ibu Hamil

Suami ibu hamil hendaknya meningkatkan pengetahuan dan sikap mereka dalam merawat anggota keluarga salah satunya pelayanan kesehatan pada ibu hamil.


(6)

Institusi pendidikan keperawatan hendaknya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kerampilan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. 4.2.3 Bagi peneliti yang akan datang

Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian hendaknya menambahkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pengetahuan suami tentang antenatal care.

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, Pruthi, J.K., 2011. Knowledge, attitude and practice regarding antenatal care among husbands attending antenatal clinic in a tertiary care hospital. [online] tersedia di http://indiana.edu diakses pada 7 Maret 2016.

Depkes RI. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: Depkes dan JICA.

Hatta, Gemala R. 2011. an exploratory study of prevaling knowledge, attitude and practice of husband in regards to factors affeting in supporting activites during pregnanacy, delivery and post-partum periods. [online] tersedia di http://academia.edu diakses pada 13 Januari 2016

Jahja, Yurdik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Kencana.

Kasdu, Dini (2009). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta :Puspa Sehat

Maharyani, H dan Handayani, S (2010). Hubungan Karakteristik Suami dengan Keikutsertaan Suami Menjadi Akseptor Keluarga Berencana di Wilayah desa Karangduwur Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Malang: Universitas Brawijaya

Mboane, Ramos and Bhatta, M. P (2015). Influence of a Husband’s Healthcare Decision Making Role on A Woman’s Intention to use Contraceptives among Mozambican Women. Reproductive Health Journal. Vol. 1 Issue 4 April 2015; 12:36 DOI 10.1186/s12978-015-0010-2 pages 1-3 Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC.

Sari, Ratih Fitria. (2010) pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan suami tentang vasektomi di desa Kedai Durian Wilayah Kerja Puskesmas Delitua Kabupaten Deliserdang. Universitas Negeri Sumatera Utara

Sukarsi, Sri (2013). Pengaruh pendidikan suami dari wanita hamil pada pengetahuan, sikap, dan mengurangi operasi caesar elektif. Sumenep: UNIJA

World Bank, "e-Government: A definition of e-government. World Bank website," 2015. [Online]. Available: http://go.worldbank.org/ M1JHE0Z280. [Diakses tanggal 18 Oktober 2016].

World Health Organization. Schistosomiasis and soil transmitted helminths country profile: Indonesia. Diunduh dari; http://www.who.int/wormcontrol/databank/Indonesia_ncp3.pdf. Diakses 13 Oktober 2016


Dokumen yang terkait

Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

1 46 64

Pengaruh Karakteristik Ibu dan Pelayanan Antenatal Care Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Desa Bukit Rata Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang

1 51 113

HUBUNGAN PERAN SUAMI DAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMPUREJO

2 17 18

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ANTENATAL CARE Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Suami Tentang Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Suami Tentang Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Kota Surakarta.

0 2 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 18

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 2

Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat

0 0 11