Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

(1)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI

KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLONIA

TAHUN 2013

\

FITRI MAYA SARI LUBIS 125101052

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013


(2)

(3)

(4)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013

ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis

Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.

Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul ‘’Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013’’ yang diajukan untuk memenuhi salah syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapatkan bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy,Sp.OG,MSc. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan arahan selama penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah

4. Seluruh staf dan Dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Orangtua, dan adik yang penulis cintai yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis dalam menyusun Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.


(6)

6. Rekan-rekan mahasiswa Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada penulis.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilimiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhirnya Penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, Juli 2013 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR SKEMA ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 4

D.Manfaat penelitian ... 4

1. Bagi Suami ... 4

2. Bagi Tenaga Kesehatan ... 4

3. Bagi Pendidikan ... 5

4. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Antenatal care ... 6

1. Defenisi Antenatal care... 6

2. Tujuan Antenatal care ... 6

3. Standar Pelayanan Antenatal care ... 7

4. Cakupan Pelayanan Antenatal care ... 8

B. Dukungan ... 9

1. Defenisi Dukungan ... 9

2. Dukungan Suami ... 10

BAB III. KERANGKA KONSEP... 13

A.Kerangka konsep ... 13

B.Depenisi Operasional ... 14

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 17

A. Desain Penelitian ... 17

B. Populasi dan Sampel... 17

1. Populasi ... 17

2. Sampel ... 17

C. Lokasi Penelitian Tempat Penelitian ... 17

D.Waktu Penelitian ... 18


(8)

F. Alat Pengumpulan Data ... 18

G. Validitas dan Reliabilitas ... 20

1. Validitas ... 20

2. Reliabilitas ... 21

H.Prosedur Pengumpulan Data ... 21

I. Pengolahan Data ... 22

1. Editing ... 22

2. Coding ... 22

3. Tabulating ... 22

J. Analisa Data ... 22

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A.Hasil ... 23

B.Pembahasan ... 32

BAB VI. PENUTUP ... 35

A.Kesimpulan ... 35

B.Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013... 24 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...25 Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional

terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...26 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...26 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...27 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...28 Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care

di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun …...28 Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner

Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...29 Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di

Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013...30 Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di


(10)

DAFTAR SKEMA


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Surat Pernyataan Content Validity

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 5 : Surat Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Selesai Penelitian Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup


(12)

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA KECAMATAN MEDAN POLINIA TAHUN 2013

ABSTRAK Fitri Maya Sari Lubis

Latar belakang : antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Metodologi : penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunkan data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia.

Hasil : dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 78,0% dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah sedang. 65,9% dukungan informasional suami adalah rendah. 58,5% dukungan penilaian suami adalah sedang. 58,5% dukungan instrumental adalah sedang. 80,5% dukungan emosional adalah sedang. Analisis data dengan univariat.

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dukungan suami terhadap pemeriksaan antenatal care 78,0% sedang. Oleh karena itu diharapkan kepada kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu hamil

dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care dianjurkan sedini mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan kehamilan sesuai dengan kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).

Antenatal care merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memelihara

kesehatan ibu dan kandungannya. Antenatal care dibutuhkan untuk mendeteksi masalah yang ada pada ibu dan bayinya agar masalah kehamilan dapat diatasi dan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna (Saifuddin, 2001).

Menurut Forste dalam Wibowo A (2006) menyatakan antenatal care yang dilakukan oleh dokter dapat menurunkan 1,2 kali resiko kematian bayi pada dua tahun pertama kehidupannya daripada ibu yang tidak melakukan antenatal care.

Menurut Sadikin Ali dalam Sulistiyowati (2007 ) menyatakan antenatal care dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, dan pendidikan. Keadaan sosial ekonomi ibu yang rendah mengakibatkan ibu menjadi anemia, pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah, dan kematian janin intra uterin. Pendidikan yang rendah juga menyebabkan seseorang tidak mengerti program kesehatan sehingga mereka tidak mengetahui bahaya yang akan terjadi.

Pelayanan antenatal care bertujuan untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan janinnya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi sedini mungkin faktor-faktor penyulit atau


(14)

komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa dan mempersiapkan persalinan yang aman serta memberikan pengetahuan kepada ibu hamil (Depkes, 2007).

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah seorang wanita merasa dirinya hamil. Antenatal care dilakukan minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu : minimal satu kali dalam trimester pertama, satu kali dalam trimester kedua dan dua kali dalam trimester ketiga (Depkes, 2007).

Pelaksanaan pelayanan antenatal care dikenal dengan “7T”, terdiri dari : timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet zat besi, tes terhadap penyakit menular seksual dan temu wicara (Depkes, 2007).

Menurut Data SDKI dalam Depkes (2007) meningkatnya jumlah ibu hamil yang melakukan antenatal care dan lebih dari 90% perempuan yang melahirkan bayi hidup dalam kurun waktu lima tahun sebelum survei dilaporkan telah mencari pelayanan antenatal care dari tenaga kesehatan professional ditahun 2002/2003 dibandingkan dengan jumlah 76% tahun 1989.

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan program yang dapat meningkatkan dukungan dari suami siaga agar istri mau melakukan antenatal care (Depkes, 2011).

Menurut Tura (2009), mengungkapkan bahwa salah satu faktor ibu yang melakukan antenatal care adalah dukungan suami.

Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga mengurangi penderitaan serta kecemasan pada istri (Siska, 2007).


(15)

Dukungan suami merupakan hubungan yang memberi pengaruh yang penting bagi kesehatan. Dukungan orang terdekat dapat mempengaruhi emosional atau efek perilaku bagi ibu dalam menerima kehamilan serta akses terhadap pelayanan kesehatan (Salmah dkk, 2007).

Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk hubungan sosial meliputi informasional yaitu memberikan saran kepada istri, appraisal (penilaian) yaitu memberikan penghargaan kepada istri, instrumental yaitu memberikan sarana berupa pemberian materidan emosional yaitu memberikan rasa empati dan cinta kepada istri.

Menurut Lucianawaty (2008) suami sangat berperan dalam kehidupan dan kesehatan isterinya. Suami memiliki peran penting dalam memberikan keputusan untuk kesehatan istrinya. Dukungan suami sangat dibutuhkan selama kehamilan dan seharusnya suami menemani istrinya antenatal care sehingga suami dapat mengetahui gejala dan tanda komplikasi kehamilan, gizi dalam kehamilan dan istirahat yang cukup bagi ibu selama masa kehamilan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013.


(16)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan informasi.

2. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan penilaian.

3. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan instrumental.

4. Untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care berdasarkan dukungan emosional.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Suami

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi suami agar lebih memberikan dukungan antenatal care kepada istri.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan khususnya untuk bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.


(17)

3. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi tentang dukungan suami terhadap antenatal care untuk penelitian selanjutnya.


(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Antenatal care

1. Defenisi Antenatal care

Menurut Departemen Kesehatan RI (2007) antenatal care merupakan upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional untuk ibu hamil yang dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal selama kehamilan.

Antenatal care (ANC) merupakan sarana untuk memantau kesehatan ibu

hamil dan mendeteksi dini kehamilan ibu. Pemeriksaan antenatal care dianjurkan sedini mungkin semenjak ibu hamil untuk mendapatkan asuhan kehamilan sesuai dengan kebutuhan ibu (Rukiyah, dkk, 2009).

Antenatal care yang baik merupakan salah satu cara demi memperoleh

lahirnya bayi sehat dari seorang ibu yang sehat (Cunningham, dkk, 1995).

2. Tujuan Antenatal care

Menurut Cunningham, dkk, (1995) tujuan antenatal care adalah : a. Menetapkan status kesehatan ibu dan janin.

b. Menentukan umur kehamilan yang tepat.

c. Memulai rencana untuk perawatan obstetri lanjutan. d. Perencanaan persalinan yang aman.


(19)

3. Standar Pelayanan Antenatal care

Menurut Depkes (2007) kunjungan antenatal care dilakukan minimal empat kali selama kehamilan, adalah sebagai berikut:

a. Kunjungan Pertama

Pada kunjungan awal dilakukan anamnese, pengkajian riwayat kehamilan, penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb), pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan, kebersihan diri, dan penentuan kunjungan ulang.

b. Kunjungan Ulang

Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 28-36 minggu). Pada kunjungan ulang dilakukan anamnese keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan, pemeriksaan laboraturium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (hb), pemberian imunisasi tetanus tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.

4. Cakupan Pelayanan Antenatal care

Menurut Saifuddin (2002), agar ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal care yang baik dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(20)

a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.

b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu.

c. Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja. d. Melakukan pemeriksaan laboratorium.

e. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal (tekanan darah dibawah 140/90mmHg, edema hanya pada ekstremitas, tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, denyut jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan).

f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat:

2. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.

3. Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada ditempat.

g. Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori perhari dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan


(21)

yang tidak berlebihan dan beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara mengatasinya, menasehati agar mencari pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya.

h. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.

i. Menjaga kebersihan diri.

j. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.

k. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah mendapatkan.

l. Menjadwalkan kunjungan berikutnya.

B. Dukungan

1. Defenisi Dukungan

Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan/motivasi atau semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin, 2006).

Dukungan sosial yang adekuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih muda h sembuh dari sakit (Friedman, 1998).

Menurut Friedman (1998) dukungan sosial keluarga mengacu pada dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diaskes/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.


(22)

Orang-orang yang menerima dukungan sosial memiliki keyakinan bahwa mereka dicintai, bernilai, dan merupakan bagian dari kelompok yang dapat menolong mereka ketika membutuhkan bantuan (Sarafino, 2006).

2. Dukungan Suami

Menurut Cohen & Symme (1985) dukungan suami merupakan dukungan yang diberikan baik fisik maupun psikologis kepada istri. Dukungan sosial antara lain bersumber dari suami, anak, saudara kandung, orang tua, rekan kerja, kerabat juga tetangga.

Menurut Cohen dan Symme (1985) dukungan sosial adalah bentuk hubungan sosial meliputi informasional, appraisal (penilaian), instrumentaldan emosional. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

1. Informational adalah dukungan yang berupa informasi, menambah pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan masalah seperti nasehat atau pengarahan.

Contohnya : memberikan saran, informasi kepada istri tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh saat kehamilannya.

2. Appraisal (Penilaian) berupa pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan kepercayaan akan kemampuan individu.

Contohnya : suami memberikan penghargaan positif kepada ibu hamil sehingga ibu mau melakukan antental care bersama suami.

3. Instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa pemberian.


(23)

Contohnya : memberikan uang, pemberian barang, makanan kepada istri agar istri mau memeriksakan kehamilannya.

4. Emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain terutama suami sebagai motivasi.

Contohnya : Suami membuat ibu hamil memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu hamil dapat memotivasi istri untuk melakukan antenatal care.

Menurut Caplan dalam Friedman (1998) ada empat jenis perilaku atau tindakan yang mendukung, yaitu:

1. Dukungan informasi (informational), yaitu keluarga memberikan informasi, penjelasan tentang situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang serta memecahkan permasalahan seseorang dengan memberikan nasehat, anjuran, petunjuk dan masukan.

2. Dukungan penilaian (appraisal), yaitu: keluarga memberikan umpan balik positif, menengahi penyelesaian masalah yang merupakan suatu sumber dan pengakuan identitas anggota keluarga. Keberadaan informasi yang bermanfaat dengan tujuan penilaian diri serta penguatan (pembenaran).

3. Dukungan instrumental (instrumental), yaitu: keluarga merupakan sumber bantuan yang praktis dan konkrit. Bantuan mencakup memberikan bantuan yang nyata dan pelayanan yang diberikan secara langsung bisa membantu seseorang yang membutuhkan.

4. Dukungan emosional (emotional), yaitu: keluarga berfungsi sebagai memberikan ketenangan emosional, dalam hal ini mencakup pemberian empati, dengan mendengarkan keluhan, menunjukkan kasih sayang, kepercayaan, dan perhatian.


(24)

Dukungan emosional membuat seseorang merasa lebih disayangi. dihargai, aman serta nyaman.


(25)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel yang akan diamati melalui penelitian yang akan dilakukan. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :

Skema 1. Kerangka Konsep Dukungan Suami :

1. Informasional

2. Penilaian

3. Instrumental

4. Emosional


(26)

B. Definisi Operasional

Defenisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

NO Variabel Penelitian

Definisi Operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1. 2. 3. 4. Usia Pendidikan Pekerjaan Dukungan informasional Umur suami yang dihitung sejak lahir hingga penelitian dilakukan Jenjang pendidikan formal suami yang terakhir dan memiliki ijazah Sesuatu yang dilakukan responden sebagai sumber mata pencaharian Dukungan informasional adalah dukungan yang berupa informasi yang dapat menambah pengetahuan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

1. 21-29 tahun 2. 30-39 tahun 3. >40 tahun

1. Pendidikan rendah (SD/SMP) 2. Pendidikan menengah (SMA/Sederaj at) 3. Pendidikan tinggi (Diploma/Sarj ana/Dokter) 1. Petani 2. PNS 3. Pegawai swasta

4. Pegawai tidak tetap 1. Tinggi (apabila diperoleh jawaban benar 5 soal) 2. Sedang (apabila diperoleh jawaban benar 3-4 soal) 3. Rendah Nominal Ordinal Nominal Ordinal


(27)

5. 6. 7. Dukungan Penilaian Dukungan Instrumental Dukungan Emosional Dukungan penilaian adalah pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan. Dukungan instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan perilaku menolong. Dukungan emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain terutama suami sebagai motivasi. Kuesioner Kuesioner Kuesioner Wawancara Wawancara Wawancara (apabila diperoleh jawaban benar 1-2 soal). 1. Tinggi (apabila diperoleh jawaban benar 5 soal) 2. Sedang (apabila diperoleh jawaban benar 3-4 soal) 3. Rendah (apabila diperoleh jawaban benar 1-2 soal). 1. Tinggi (apabila diperoleh jawaban benar 5 soal) 2. Sedang (apabila diperoleh jawaban benar 3-4 soal) 3. Rendah (apabila diperoleh jawaban benar 1-2 soal). 1. Tinggi (apabila diperoleh jawaban benar 5 soal) 2. Sedang (apabila diperoleh jawaban benar 3-4 soal) 3. Rendah (apabila diperoleh Ordinal Ordinal Ordinal


(28)

8. Dukungan suami terhadap antenatal care Dukungan yang diberikan terhadap antenatal care meliputi: dukungan informasional, penilaian, instrumental dan emosional.

Kuesioner Wawancara

jawaban benar 1-2 soal). 1. Tinggi (apabila diperoleh jawaban benar >15 soal) 2. Sedang (apabila diperoleh jawaban benar 8-14 soal) 3. Rendah (apabila diperoleh jawaban benar 0-7 soal). Ordinal


(29)

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Popoulasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang datang untuk mendampingi istri melakukan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia sebanyak 41 orang. Klinik Klinik Adinda Medan Polonia dipilih karena pada data bidan menunjukkan cakupan kunjungan kehamilan.

2. Sampel

Sampel penelitian untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care dengan menggunakan total sampling yaitu seluruh suami yang mendampingi istri pemeriksaan antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia yaitu sebanyak 41 orang.

C. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Adanya alasan pemilihan di Klinik Adinda Medan Polonia adalah mudah dijangkau dan memenuhi sampel penelitian.


(30)

D. Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care di Klinik Adinda Medan Polonia dilakukan pada Januari 2013 sampai dengan Mei 2013.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pimpinan Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : penelitian memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden di persilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung, dan tidak ada suami yang menolak dan mengundurkan diri. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan pengumpulan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data yang digunakan dengan pertanyaan tertutup sebanyak 20 pernyataan, yang terdiri dari 5 pertanyaan


(31)

untuk dukungan informasi, 5 pertanyaan untuk dukungan penilaian, 5 pertanyaan untuk dukungan instrumental, 5 pertanyaan untuk dukungan emosional. Kuesioner mengunakan skala Guttman ya dan tidak responden hanya perlu memberi jawaban ya atau tidak yaitu dilakukan dengan nilai skor 1 dan tidak dilakukan dengan skor 0. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi, sedangkan bagian kedua adalah kuesioner untuk mengidentifikiasi dukungan suami terhadap antenatal care. Untuk menentukan kategori dukungan suami tersebut maka digunakan rumus :

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 5 – 0

= 5

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas

= 5 / 3

= 1,6 = 2

- Menentukan skor kategori

Rendah = 0 + 2 = 2 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-2 soal).

Sedang = 2 + 2 = 4 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 3-4 soal).


(32)

Skor Kategori Keseluruhan Dukungan

- Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 20 – 0

= 20

- Menentukan nilai panjang kelas (i)

Panjang Kelas (i) = Rentang (R) / banyaknya kelas

= 20 / 3

= 6,7 = 7

- Menentukan skor kategori umum

Rendah = 0+7 = 7 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 0-7 soal).

Sedang =7+7 = 14 (apabila diperoleh jawaban benar sebanyak 8-14 soal).

Baik = 7 + 14 = 21 (apabila diperoleh jawaban benar 15-21 soal).

G. Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji validitas

Uji validitas (kesahihan) yang dilakukan adalah dengan cara content validity

yang diuji oleh ahlinya, sehingga instrument yang digunakan tersebut dinyatakan valid dan mampu mengukur variabel yang akan diukur. Di mana tahap pertama ada perbaikan pada kuesioner tentang aspek dukungan suami terhadap antenatal care dan pada tahap kedua masih terdapat perbaikan tentang kuesioner. Lalu pada perbaikan


(33)

yang kedua kuesioner untuk dukungan dinyatakan valid dimana nilai CVI 0,80.

2. Uji reabilitas

Uji reabilitas (kehandalan) dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya

atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto,2006). Uji

reabilitas dalam penelitian ini mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan

jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reabilitasnya 0,60 atau lebih dari 0,60 sudah memadai syarat reabilitas. Uji reabilitas akan dilakukan pada 10 orang suami yang ada di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel, hasil yang di dapat adalah 0,60.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada responden untuk mengetahui dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah mengajukan surat permohonan izin penelitian pada institusi pendidikan program studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, dan mengajukan surat permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Pimpinan Klinik Adinda Medan Polonia. Selanjutnya izin, peneliti melakukan total sampling yaitu pada suami di Klinik Adinda Medan Polonia pada saat penelitian. Peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, sekaligus meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed concent.


(34)

Dalam hal ini juga peneliti memberikan penjelasan, serta melakukan wawancara kepada responden yang mendampingi istrinya melakukan pemeriksaan

antenatal care. Lembar kuesioner diisi oleh peneliti, kemudian juga meminta

persetujuan Bidan Rismanidar untuk memberitahu maksud dan tujuan penelitian sekaligus, meminta bantuan dan dalam proses penelitian. Peneliti menjumpai reponden setiap hari dan menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Selanjutnya, data yang telah dikumpul di analisis.

I. Pengolahan Data

Data diperoleh secara manual dengan langkah-langkah pengelolah data yaitu: a. Editing

Memeriksa data satu persatu dari hasil jawaban responden yang telah dikumpulkan melalui kuesioner. Dalam penelitian ini data terkumpul dengan lengkap dan tidak ada kesalahan dan kekurangan.

b. Coding

Setelah data diperiksa, kemudian memberian kode 0 untuk jawaban yang salah 1 untuk jawaban yang benar tertentu dari setiap jawaban ibu sesuai dengan variable yang dineliti dan mengelompokkannya untuk mempermudah dalam pengolahan data.

c. Tabulating

Menghitung data yang telah lengkap, sesuai dengan variabelnya masing-masing kemudian disajikan dalam distribusi normal.


(35)

J. Analisa data

Dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data diolah. Analisa data dalam penelitian ini berupa analisa univariat dan bersifat deskritif dengan melakukan pengukuran terhadap masing-masing jawaban responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian di cari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.


(36)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai dukungan suami kepada terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Mei 2013 di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia dengan jumlah responden sebanyak 41 orang.

Untuk mengidentifikasi dukungan suami terhadap antenatal care, peneliti menggunakan kuesioner yang berisikan 15 pernyataan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden, dan dukungan suami terhadap antenatal care.

1. Distribusi karakteristik responden

Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup usia, pendidikan, pekerjaan, agama, dan suku.


(37)

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Umur 21-29 tahun 30-39 tahun >40 tahun 28 12 1 68,3 29,3 2,4

Total 41 100

Pendidikan Pendidikan Rendah Pendidikan Menengah Pendidikan Tinggi 4 29 8 9,8 70,7 19,5

Total 41 100

Pekerjaan Petani PNS Pegawai swasta Buruh 5 9 8 19 12,2 22,0 19,5 46,3

Total 41 100

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.1. dapat digambarkan bahwa mayoritas responden berumur 21 – 29 tahun yaitu sebanyak 28 orang (68,3%), mayoritas responden berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (70,7%), mayoritas pekerjaan responden sebagai buruh sebanyak 19 orang (46,3%).


(38)

2. Distribusi dukungan suami tentang dukungan informasional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan informasional adalah dukungan yang berupa informasi, menambah pengetahuan seseorang dalam mencari jalan keluar atau memecahkan masalah seperti nasehat atau pengarahan.

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.

10 24,4 31 75,6

2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.

14 34,1 27 65,9

3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal kunjungan ulang untuk antenatal care.

16 39,0 25 61,0

4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care.

15 36,6 26 63,4

5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.

20 48,8 21 51,2

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan informasional mayoritas adalah suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya sebanyak 31 orang (75,6%) dan minoritas suami yang tidak mendukung adalah suami tidak perlu mengingatkan istri untuk mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan sebanyak 20 orang (48,8%).


(39)

Tabel 5.3.

Distribusi Frekuensi Dukungan Informasional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 5 12,2

2. Sedang 9 22,0

3. Rendah 27 65,9

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan suami terhadap informasional adalah dukungan rendah sebanyak 27 orang (65,9%) dan minoritas adalah dukungan tinggi sebanyak 5 orang (12,2%).

3. Distribusi dukungan suami tentang dukungan penilaian terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan penilaian berupa pemberian penghargaan atas usaha yang dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi yang dicapai serta memperkuat dan meninggikan perasaan harga diri dan kepercayaan akan kemampuan individu.

Tabel 5.4.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan

Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % F %

1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit

28 68,3 13 31,7 2. Suami suka berkomentar tentang perubahan

fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik

26 63,4 15 36,6

3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan antenatal care

21 51,2 20 48,8 4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan

istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan


(40)

5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan

antenatal care karena seharusnya suami harus

mendahulukan mencari nafkah

23 56,1 18 43,9

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan penilaian adalah mayoritas suami tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang sebanyak 28 orang (68,3%) dan minoritas adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan sebanyak 19 orang (46,3%).

Tabel 5.5.

Distribusi Frekuensi Dukungan Penilaian terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 3 7,3

2. Sedang 24 58,5

3. Rendah 14 34,1

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.5. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah dukungan tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).

4. Distribusi dukungan suami tentang dukungan instrumental terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan instrumental menunjukkan ketersediaan sarana untuk memudahkan perilaku menolong orang yang menghadapi masalah berbentuk materi berupa pemberian.


(41)

Tabel 5.6.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda

Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % F %

1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi

22 53,7 19 46,3

2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan

20 48,8 21 51,2

3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.

27 65,9 14 34,1

4. Suami tidak peduli dalam setiap kunjungan antenatal care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami

24 58,5 17 41,5

5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah

40 97,4 1 2,4

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan instrumental mayoritas adalah suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah sebanyak 40 orang (97,4%) dan minoritas suami tidak mendukung pada pertanyaan suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan sebanyak 20 orang (48,8%).

Tabel 5.7.

Distribusi Dukungan Instrumental terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentase (%)

1. Tinggi 3 7,3

2. Sedang 24 58,5

3. Rendah 14 34,1


(42)

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%) dan minoritas adalah dukungan tinggi sebanyak 3 orang (7,3%).

5. Distribusi dukungan suami tentang dukungan emosional terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Dukungan emosional adalah rasa empati, cinta dan kepercayaan dari orang lain terutama suami sebagai motivasi

Tabel 5.8.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan

Medan Polonia Tahun 2013

No. Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Ya Tidak

f % f %

1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya

34 82,9 7 17,1

2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita

12 29,3 29 70,7

3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.

35 85,4 6 14,6

4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri

39 95,1 2 4,9

5. Suami memberi semangat kepada istri selama kehamilannya.

37 90,2 4 9,8

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan emosional mayoritas adalah suami yang mendukung yaitu pada pertanyaan rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri sebanyak 39 orang (95,1%) dan minoritas adalah suami yang tidak mendukung yaitu pada pertanyaan suami tidak perlu


(43)

memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita sebanyak 12 orang (29,3%).

Tabel 5.9.

Distribusi Frekuensi Dukungan Emosional terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)

1. Tinggi 5 12,2

2. Sedang 33 80,5

3. Rendah 3 7,3

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang (80,5%) dan minoritas adalah dukungan rendah sebanyak 3 orang (7,3%).

6. Distribusi dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

Tabel 5.10.

Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013

No. Kategori Dukungan Frekuensi Persentasi (%)

1. Tinggi 7 17,1

2. Sedang 32 78,0

3. Rendah 2 4,9

Jumlah 41 100

Berdasarkan tabel 5.10. dapat dilihat bahwa mayoritas dukungan responden adalah dukungan sedang sebanyak 32 orang (78,0%) dan minoritas adalah dukungan rendah sebanyak 2 orang (4,9%).


(44)

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 5.10, dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 menunjukkan bahwa dukungan suami sedang sebanyak 78,0%. Bila dilihat dari karakteristik suami berdasarkan umur pada tabel 5.1 sebanyak 28 orang (68,3%) berumur 21-29 tahun. Menurut Mubarak (2007) bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan aspek psikis dan psikologi (mental) dimana taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. Dukungan sedang yang diberikan suami kepada istrinya terhadap

antenatal care terlihat karena umur suami masih muda sehingga suami belum

mengetahui bahwa dukungan penting dalam memotivasi istri untuk melakukan

antenatal care. Menurut Notoadmojo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi

tindakan adalah kemudahan memperoleh informasi, umur dan pendidikan.

Pendidikan suami mempengaruhi tingkat dukungan, berdasarkan tabel 5.1. bahwa sebagian besar suami berpendidikan sekolah menengah atas sebanyak 29 orang (70,7%). Menurut Notoadmojo (2007) konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Pendidikan suami yang demikian mempengaruhi dukungan sedang kepada istri untuk pemeriksaan antenatal care yang menunjukkan dukungan suami hanya sedang karena suami pada umumnya belum memiliki pola pemikiran yang matang untuk memberikan dukungan kepada istri dalam antenatal care.

Berdasarkan tabel 5.1., dukungan sedang suami dipengaruhi oleh pekerjaan suami yang kebanyakan adalah buruh sebanyak 19 orang (46,3%). Menurut Mubarak (2007) bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh


(45)

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Kesibukan pekerjaan suami yang tidak menentu menyebabkan suami belum memberikan dukungan yang maksimal terhadap antenatal care.

Dukungan yang paling tinggi diberikan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan tabel 5.9. adalah dukungan emosional yaitu 80,5% memberikan dukungan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa suami yang mendukung dalam

antenatal care lebih dikarenakan faktor emosional.

Dukungan informasional suami berdasarkan tabel 5.3. adalah rendah sebanyak 27 orang (65,9%). Suami pada umumnya berpendidikan menengah sebanyak 29 orang (70,7%) berdasarkan tabel 5.1, pendidikan memberikan pengaruh yang sangat penting terhadap antenatal care karena suami yang berpendidikan yang menengah belum memiliki budaya untuk mencari informasi baik dari buku maupun dari media lainnya sehingga suami kurang memberikan dukungan informasi pentingnya melakukan antenatal care selama kehamilannya. 68,3% dari suami masih berusia 21-29 tahun, hal ini berarti usia suami yang relative muda juga menyebabkan suami kurang memberikan dukungan informasi kepada istrinya. Pekerjaan suami 46,3% sebagai buruh juga membuat suami tidak memberikan dukungan informasi kepada istrinya.

Menurut Saifudin (2002) bahwa informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa. Suami yang mengetahui informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan


(46)

motivasi istri tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga istri dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.

Dukungan penilaian suami terlihat pada tabel 5.4. adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan instrumental suami adalah dukungan sedang sebanyak 24 orang (58,5%). Dukungan terbanyak suami terhadap dukungan instrumental berdasarkan tabel 5.7. adalah dukungan sedang sebanyak 33 orang (80,5%).

Dukungan penilaian, instrumental dan emosional adalah sedang hal ini terjadi karena umur suami yang masih muda menyebabkan dukungan yang diberikan kepada istrinya sedang, pendidikan suami yang menengah membuat pengetahuan yang belum komples dan kurangnya minat untuk mencari informasi tentang kehamilan istrinya sehingga dukungan yang diberikan sedang serta pekerjaan membuat suami tidak mampu memberikan dukungan emosional maupun dukungan penilaian dan instrumental sehingga hasil dukungan tersebut adalah sedang.

Berdasarkan tabel 5.1. pekerjaan memiliki peran yang penting dalam pemberian dukungan pada istri terhadap antenatal care yaitu sebanyak 19 orang (46,3%) suami bekerja sebagai buruh. Suami kurang mempunyai banyak waktu untuk menemani istrinya untuk melakukan antenatal care sehingga dukungan emosional, dukungan penilaian dan dukungan instrumental yang diberikan suami adalah dukungan sedang.


(47)

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dukungan suami terhadap antenatal care di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013 kepada 41 responden, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care adalah 78,0% sedang. 2. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan

informasional suami adalah 65,9% rendah.

3. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan penilaian suami adalah 58,5% sedang.

4. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan instrumental adalah 58,5% sedang.

5. Dukungan suami kepada istri terhadap antenatal care berdasarkan dukungan emosional adalah 80,5% sedang.


(48)

B. Saran

1. Bagi Suami

Diharapkan kepada suami agar lebih memberikan dukungan antenatal care kepada istri.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar memberikan informasi kepada suami pentingnya memberikan dukungan terhadap antenatal care selama kehamilan.

3. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya dalam pelayanan antenatal care.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan informasi tentang dukungan suami terhadap antenatal care untuk penelitian selanjutnya.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

• Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Prosedur Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

• Chaplin, J.P., (2006). Kamus Lengkap Psikologi Alih Bahasa Kartini Kartono.

Jakarta: Raja Grafindo Persada,

• Cohen, S. & Syme, S.L . ed (1985). Social Support and Health. Orlando Florida: Academic Press Inc.

• Cunningham, G,F., Norman F,G., Kathreni D,W. (2006). Obstetri Wiliams. Jakarta : EGC

• Depkes RI, (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes RI.

• Fithriany, (2011). Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami Terhadap Pemeriksaan Kehamilan Di Kecamatan Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. • Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta:

EGC

• Lucyanawaty, M. (2008). Keselamatan Ibu (Safe Motherhood) Dan Perkembangan Anak: Bagaimana Peran Laki-Laki? Http :// Situs.Kesrepro.

Info/Gendervaw02.Htm (Dikutip Tanggal 08 November 2012).

• Mubarak, I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

• Notoadmojo, S. (2003). Pendidikan Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

• Notoatmojo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


(50)

• Rukiyah, A,Y., Lia, Y., Maemunah., Lilik, S. (2009). Asuhan Kebidanan I

(Kehamilan). Jakarta : Trans Info Media.

• Sadikin, A, (2007). Hubungan Antara Karakteristik Personal Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Antenatal Care (Anc) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo I Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

• Saifuddin, A, B., (2001). Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal

Neonatal,Yayasan Bina Pustaka Sarwona Prawirohardjo, Jakarta.

• Salamah, Dkk, (2007). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

• Sarafino (2006), Dukungan Sosial

• Sarason. I.G., Sarason B (1987). Interrelation of Social Support Measures;Theoritical and Practical Implication. Journal of Personality and Social Psychology.

• Siska, Anita Purnama, (2007). Peran dan Dukungan Suami dalam Membantu

Istri Mengatasi Kecemasan pada Kehamilan.

• Tura, G (2009). antenatal care service utilization and socciated factors in Metekel Zone, Northwest Ethiopia. Ethiop J Health Sci, 19(2), 111-119. Desember 01,2012.

• Wibowo, A., & Notobroto, H. B. (2006). Pola Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak. The Indonesian Journal of Public Health , 15-18.


(51)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat,

Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan pendidik Fakultas keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Dukungan Suami Terhadap Antenatal care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013”.

Dukungan suami sangat sangat berperan penting bagi istri saat kehamilan agar membuat ibu hamil bahagia, aman, nyaman, tentram dan merasa bahagia sehingga mengurangi penderitaan serta kecemasan pada istri (Siska, 2007).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan suami terhadap

antenatal care di Klinik Adinda Medan Polonia Tahun 2013.

Kami akan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner kepada bapak tentang :

a. Data demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan suku. b. Serta melakukan pengisian kusioner kepada responden.

Partisipasi Bapak bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasikan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini Bapak tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Bapak membutuhkan penjelaskan, maka dapat menghubungi saya :


(52)

Alamat : JL.SM.RAJA Gg.Syahruddin No.8A, Simpang Limun Medan. No. HP : 085270835074

Terima kasih saya ucapakan Bapak yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Bapak dalam penelitian ini akan menyumbangkan suatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyakut penelitian ini diharapan Bapak bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2013

Peneliti


(53)

Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian “ Dukungan Suami Terhadap Antenatal Care Di Klinik Adinda Kecamatan Medan Polonia Tahun 2013”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2013

( )


(54)

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

DUKUNGAN SUAMI TERHADAP ANTENATAL CARE DI KLINIK ADINDA MEDAN POLONIA TAHUN 2013

A. Data Demogafi

No. Responden :

Usia : tahun

Pendidikan : a. Pendidikan rendah (SD/SMP)

b. Pendidikan menengah (SMA/Sederajat) c. Pendidikan tinggi (Diploma/Sarjana/Dokter) Pekerjaan : a. Petani

b. PNS

c. Pegawai Swasta d. Buruh


(55)

B. Dukungan Suami terhadap Antenatal care

Petunjuk: Isilah kuesioner berikut dengan memberikan tanda checklist

( √ ) pada kolom berikut.

No. Pertanyaan Ya Tidak

A. Dukungan Informasi

1. Suami tidak perlu membelikan majalah kehamilan kepada istri karena bidan sudah memberikan informasi tentang kehamilannya.

2. Suami tidak perlu mengetahui secara detail keterangan dari bidan tentang kehamilan istrinya.

3. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk melakukan

antenatal care karena istri sudah mengingat jadwal

kunjungan ulang untuk antenatal care.

4. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk memakan makanan yang bergizi karena istri sudah mengetahui saran yang telah diberikan bidan dalam antenatal care. 5. Suami tidak perlu mengingatkan istri untuk

mengkonsumsi vitamin yang diberikan bidan.

B. Dukungan Penilaian

1. Suami cemas saat mengetahui istri hamil karena kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit.

2. Suami suka berkomentar tentang perubahan fisik selama kehamilan karena membuat istri menjadi tidak menarik. 3. Suami memberikan hadiah saat istri mau melakukan

antenatal care.

4. Suami suka berkomentar tentang nafsu makan istri yang meningkat selama kehamilan padahal itu merupakan hal biasa dalam kehamilan.

5. Suami terpaksa saat menemani istri melakukan

antenatal care karena seharusnya suami harus

mendahulukan mencari nafkah.

C. Dukungan Instrumental

1. Suami tidak perlu membelikan peralatan bayi seperti popok, baju serta bedongan karena itu merupakan tugas istri dalam menyiapkan perlengkapan bayi.

2. Suami tidak meminta penjelasan kepada bidan dalam setiap antenatal care karena istri telah memahami keterangan yang diberikan bidan.

3. Suami tidak perlu membelikan makanan yang istri inginkan karena dapat membahayakan bayinya.


(56)

care karena istri sudah cukup pergi sendiri untuk melakukan antenatal care tanpa perlu didampingi oleh suami.

5. Suami tidak perlu membatasi aktifitas istri karena hamil merupakan proses alamiah.

D. Dukungan Emosional

1. Suami tidak terlibat dalam kehamilan istri karena istri sudah mengerti bagaimana cara mengurus kehamilannya.

2. Suami tidak perlu memberikan pujian dan perhatian kepada istri karena kehamilan merupakan hal biasa yang dialami setiap wanita.

3. Mendengarkan setiap keluhan istri selama kehamilan merupakan hal yang kurang penting karena lebih penting mengurusi pekerjaan sendiri.

4. Rasa aman dan nyaman menjadi hal yang penting dalam masa kehamilan istri.

5. Suami memberi semangat kepada istri selama kehamilannya.


(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama: : Fitri Maya Sari Lubis

NIM : 125102052

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Juni 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Musa Lubis

Ibu : Ratna Sari Nasution

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat : JL.SM.Raja Gg.Syahruddin No.8A, Medan Pendidikan Formal :

1997 – 2003 : SD Negeri No. 064955 Medan 2003 – 2006 : SMP Negeri 8 Medan

2006 – 2009 : SMA Swasta Eria Medan

2009 - 20012 : Program D-III Kebidanan STIKes-SU


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama: : Fitri Maya Sari Lubis

NIM : 125102052

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 16 Juni 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Musa Lubis

Ibu : Ratna Sari Nasution

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat : JL.SM.Raja Gg.Syahruddin No.8A, Medan Pendidikan Formal :

1997 – 2003 : SD Negeri No. 064955 Medan 2003 – 2006 : SMP Negeri 8 Medan

2006 – 2009 : SMA Swasta Eria Medan

2009 - 20012 : Program D-III Kebidanan STIKes-SU