ANALISIS KEMAMPUAN PERAWATAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN ALAT LISTRIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN PERAWATAN

KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN ALAT

LISTRIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SUSI DEVIANTI SARAGIH

5112144007

PROGRAM STUDI TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

SUSI DEVIANTI SARAGIH. NIM. 5112144007 Analisis Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan. Skripsi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui Bagaimana Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik pada siswa Kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan jumlah sebanyak 33 orang.Sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total sampling yaitu penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil dari semua populasi yang ada dengan jumlah 33 orang siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan/observasi. Untuk menjaring kesepakatan hasil pengamatan dari setiap pengamat digunakan uji kesepakatan dengan menggunakan Analisis Varians Satu Arah.

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan rata-rata cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada setiap indikator penilaian kemampuan siswa dari persiapan sampai pada tahap berkemas rata-rata cukup dengan mendapat skor 2.

Tingkat kecenderungan Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan tergolong cukup. Dimana besaran Fo dikonsultasikan terhadap Ftabel pada taraf signifikan 5 % dengan dk 2:30 diperoleh 3,32 ternyata Fo = 0,45 < Ftabel 5 % = 3,32. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil penilaian (skor) dari ketiga pengamat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak ada siswa yang memperoleh kemampuan yang sangat tinggi, tidak ada juga yang memiliki kemampuan yang tinggi, 27 orang (81%) memperoleh kemampuan yang cukup, 6 orang (19%) memperoleh kemampuan yang kurang dan tidak ada siswa yang memperoleh kemampuan yang rendah. Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan rata-rata tergolong cukup sebanyak (81%).


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Analisis Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan”.

Pada kesempatan ini penulis ingn menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Ayahanda Sofian Saragih dan Ibunda Mida Pelita Girsang dan kakak Rosita Enjelina Girsang, Suci Nurhalimah dan adik-adik Novita Maya Sari Saragih, S.H, Elvira Madani Saragih dan abang Dodi Veriel Saragih yang telah memberikan dukungan berupa doa, nasehat, motivasi dan bantuan moril dan material kepada penulis sehingga skripsi ini dapat disusun. Penulis juga menyampaikan banyak terima kash kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

2. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Unimed.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Unimed.

4. Ibu Dra. Sulistiawirkasih, M.Pd. selaku Penasehat Akademik sekaligus dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi. 5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu, menyerahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini selesai.


(7)

ii

6. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias dan sekaligus Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis.

7. Ibu Dra. Yetti Pengaribuan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

8. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

9. Sahabat-sahabat Darliana Chika Boang Manalu, Rani Anthika Silalahi, S.Pd, Masita Electa Sitinjak, S.Pd, Lili Melisyah, Erwita A. Febriana, Sarah Margaretha Sitanggang, S.Pd, Sri Melinda Tarigan, S.Pd, Melati Capah H dan seluruh rekan-rekan yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu yang telah meluangkan waktunya dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

10.Bapak Hidup Simanjuntak, M.Si, selaku kepa sekolah SMK Negeri 8 Medan yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian disekolah tersebut dan Ibu Linda M Ginting selaku ketua jurusan tata rias.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang Program Studi Tata Rias.

Medan, februari 2017 Penulis

Susi Devianti Saragih 5112144007


(8)

ii

DAFTAR ISI

Kata pengantar……….... i

Daftar isi………... ii

Daftar gambar………. iv

Gaftar tabel……….. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah……… 1

B. Identifikasi masalah………... 5

C. Pembatasan masalah………... 5

D. Rumusan masalah………... 6

E. Tujuan penelitian………... 6

F. Manfaat penelitian………. 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kerangka teoritis………... 8

1. Pengertian Kemampuan………... 8

2. Pengertian perawatan kulit wajah...…..………. 10

3. Diagnosis kulit wajah...……….. 11

4. Teknik pengurutan pada wajah... 15

5. Perawatan kulit wajah secara elektrik……….. 18

6. Pengertian kulit berjerawat...……….. 25

6. Prosedur perawatan kulit wajah berjerawat dengan facial eletrik…... 30


(9)

iii

B. Penelitian yang relevan...…...………... 40 C. Kerangka konseptual………... 41

D. Pertanyaan peneliti………... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain penelitian…………..……… 43

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian………. 43

C. Populasi dan Sampel………. 44

D. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data………….……… 44

E. Tehnik Analisis Data……… 45 F. Uji Kesepakatan Pengamat……….……….. 56 G. Prosedur pelaksanaan penelitian………... 59 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data…………..……… 61

B. Deskripsi Data……….………. 61

C. Pembahasan Penelitian……….………….……… 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………..………..……… 80

B. Saran……….………. 80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gerakan efflurage pada wajah………,,,,,,,,,,. 16

Gambar 2 Gerakan petrisage pada wajah.……….…. 16

Gambar 3 Gerakan vibrate pada wajah,,,,,,……… 17

Gambar 4 Gerakan tapotage pada wajah………... 17

Gambar 5 Gerakan vriction pada wajah ………...…………. 18

Gambar 6 Vapozone……….. 20

Gambar 7 Galvanic…………...……...……….. 21

Gambar 8 Frimator……….………...…………. 22

Gambar 9 Vacum section………..…………....………. 23

Gambar 10 High frequency……….……..……. 24

Gambar 11 Pulverisator…..………... 25

Gambar 12 Proses teradinya jerawat……….……….…… 27

Gambar 13 Jerawat juvenile………...…..….. 28

Gambar 14 Alat-alat perawatan kulit wajah………....…….. 31

Gambar 15 Bahan dan lenan perwatan kulit wajah………….…….. 32

Gambar 16 Kosmetik perawatan kulit wajah………... 32

Gambar 17 Melakukan persiapan……….. 33

Gambar 18 Pembersihan dengan milk clenser…..……….. 34

Gambar 19 pembersihan dengan facial wash…………..…………... 34

Gambar 20 Diagnosa wajah………...……… 35

Gambar 21 Teknik merapikan alis………...……….. 35

Gambar 22 Penguapan………...………..……….. 36


(11)

v

Gambar 24 Pengobatan jerawat………. 37

Gambar 25 Masker wajah……….. 37

Gambar 26 Aplikasi infra red………...………. 38

Gambar 27 Mengangkat masker………..….. 38

Gambar 28 Penggunaan pulverisator …...………. 39

Gambar 29 Pemberian pelembab…...……… 39

Gambar 30 Histogram analisis kemampuan siswa……… 62

Gambar 31 Histogram melakukan persiapan………. 63

Gambar 32 Histogram tahap pembersihan……...……….. 64

Gambar 33 Histogram dignosa kulit……….. 65

Gambar 34 Histogram epilasi alis………..… 66

Gambar 35 Histogram pengupan dengan vapozone……….. 67

Gambar 36 Histogram pengngkatan komedo dan jerawat…………. 68

Gambar 37 Histogram pengobatan jerawat……….………….. 69

Gambar 38 Histogram accupressure………..……… 70

Gambar 39 Histogram masker wajah………. 71

Gambar 40 Histogram pengangkatan masker……… 72

Gambar 41 Histogram melakukan pulverisator………..…… 73


(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi lembar pengamatan kemampuan siswa………….. 46

Tabel 2 Rubrik lembar pengamatan kemampuan siswa………..….. 47

Tabel 3 Distribusi frekuensi data kemampuan siswa………. 62

Tabel 4 Indikator persiapan……….………….. 63

Tabel 5 Indikator pembersihan……...……….………….. 64

Tabel 6 Indikator diagnose kulit……….………….. 65

Tabel 7 Indikator epilasi alis……….…….………….. 66

Tabel 8 Indikator pengupan dengan vapozone……….. 67

Tabel 9 Indikator pengangkatan komedo……….………….. 68

Tabel 10 Indikator pengobatn jerawat……….….. 69

Tabel 11 Indikator accupressure……….….………….. 70

Tabel 12 Indikator masker wajah……….. 71

Tabel 13 Indikator pengangkatan masker……….. 72

Tabel 14 Indikator aplikasi pilverisator………..…….. 73

Tabel 15 Indikator berkemas………..……….………….. 74

Tabel 16 Hasil khir data kemampuan siswa.….……… 75


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecantikan merupakan keelokan baik wajah maupun rambut secara menyeluruh. Kecantikan juga merupakan sesuatu yang indah, memiliki keseimbangan/keserasian harmoni dan simetris antara bagian tubuh lainnya. Setiap manusia pasti senang dengan sesuatu yang indah dan cantik terutama bagi kaum wanita. Setiap wanita pasti senang dengan sebutan cantik dan indah. Agar dirinya dinilai cantik oleh orang lain, umumnya wanita selalu mempercantik dirinya melalui penampilannya dengan menggunakan berbagai upaya. Salah satu upaya yang sering dilakukan oleh wanita adalah dengan melkukan perawat kulit wajah.

Perawatan kulit wajah merupakan tindakan paling penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran kulit wajah agar kulit wajah terhindar dari sel-sel kulit mati, debu, kotoran, sisa-sisa make up yangn menempel pada kulit wajah, dan juga untuk menghindari terjadinya berbagai masalah pada kulit ( Rachmi : 2001).

Perawatan kulit wajah bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fungsi kulit. Kulit wajah tidak bisa terbebas dari kotoran baik debu maupun kosmetik yang menempel pada kulit, terutama bagi seseorang yang bepergian. Keadan seperti ini akan menimbulkan beberapa gangguan pada kulit wajah, seperti komedo, jerawat, pigmentasi, kerutan dan sebagainya. Maka untuk itu sangat perlu untuk melakukan perawatan kulit wajah secara teratur. Perawatan


(14)

2

secara teratur dapat dilakukan dengan teknik yang benar dan dengan kosmetik yang sesuai (Tresna:2015).

Adanya berbagai kondisi kulit bermasalah seperti disebutkan diatas, maka sebagai seorang ahli kecantikan harus dapat merencanakan tindakan khusus perawatan yang dapat memperbaiki kondisi kulit baik secara manual maupun secara elektrik. Berkaitan dengan perawatan kulit wajah secara elektrik, ini terjadi ketika orang menyadari dengan semakin banyaknya polusi sebagai salah satu factor luar yang mempunyai efek buruk terhadap kulit wajah, maka didalam ilmu kecantikan harus mampu membuat satu perubahan. Perubahan tersebut adalah dengan terciptanya berbagai jenis alat kecantikan listrik yang hingga saat ini telah banyak digunakan oleh para ahli kecantikan dalam melakukan pekerjannya dibidang ahli kecantikan kulit secara professional (Rachmi : 2001).

Pada program keahlian tata kecantikan kulit di SMK Negeri 1 Beringin terdapat beberpa program studi yang berkaitan dengan jurusan, yang aplikasinya disertai dengan praktek. Salah satu mata pelajaran pada kompetensi kejuruan adalah melakukan perawatan kulit wajah dengan menggunakan alat listrik (facial elektrik).

Perawatan kulit wajah menggunakan alat listrik merupakan salah satu mata pelajaran kejuruan yang wajib terdapat pada program tata kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan di kelas XI. Pada mata pelajaran ini terdapat materi pokok yaitu pengertian kulit wajah berjerawat, fungsi perwatan kulit wajah, diagnosa kulit wajah, pengaplikasian kosmetik pada kulit wajah berjerawat, prosedur pelaksanaan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik dan cara


(15)

3

perawatan kulit wajah berjerawat sesuai dengan SOP (Standart Operasional

Prosedur). Namun yang menjadi permasalahan yang sering terjadi di SMK Negeri

8 Medan diantaranya adalah penggunaan alat listrik untuk kulit wajah bejerawat yang masih belum tepat.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru bidang studi perawatan kulit wajah menggunakan alat listrik pada tanggal 17 mei 2016 menyatakan bahwa hasil praktek perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik masih kurang memuaskan, siswa mengalami kesulitan ketika mereka dihadapkan untuk melakukan perawatan dengan alat listrik (facial elektrik), beberapa kesulitan yang mereka hadapi adalah masih ada siswa yang salah menentukan jenis jerawat,ada beberapa siswa yang tidak melakukan diagnosa kulit, siswa juga masih belum tepat dalam memilih kosmetik, siswa masih ragu-ragu untuk menggunakan alat listrik tersebut, siswa masih kurang tepat dalam pengaplikasian alat listrik ketika melakukan perawatan, serta siswa juga masih belum mampu melakukan perawatan dengan alat listrik secara berurutan, sekitar 60% (18 orang) dari 30 orang siswa yang kurang tepat mengaplikasikan alat listrik ketika melakukan facial eletrik, sehingga hal tersebut mengakibatkan hampir 18 orang siswa yang belum tuntas dan harus mengikuti remedial.

Ketidak mampuan peserta didik juga dapat dilihat dari nilai perawatan kulit wajah (Facial Elektrik) yang diperoleh dari guru bidang studi tata kecantikan kulit, terlihat masih banyak siswa yang tidak mampu mendapat KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu nilai standard 7,5. Nilai perawatan kulit wajah dengan facial elektrik pada tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 30 orang


(16)

4

siswa yang memperoleh nilai A sebanyak 5 orang dan siswa yang mendapat nilai B sebanyak 5 orang, siswa yang mendapat nilai C sebanyak 4 orang dan sisanya sebanyak 11 orang memperoleh nilai E atau tidak tuntas. Pada tahun 2014/2015 juga terjadi hal yang sama dengan jumlah siswa yang sama.

Pemahaman dan kompetensi dasar kecantikan kulit menjadi hal yang perlu diperhatikan guna tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran, tidak hanya hasil belajar saja, tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan peserta didik memahami isi, maksud dan pesan yang diberikan oleh mata pelajaran tersebut. Kesiapan perangkat pembelajaran adaptif maupun produktif harus benar-benar dilakukan oleh guru sehingga peserta didik akan termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik dalam proses belajar dibantu oleh seorang guru, tugas guru ialah membantu, membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan uraian diatas perlu diketahui secara terinci bagaimana keampuan siswa dalam melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan facial elektrik,

sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis

Kemampuan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan”.


(17)

5

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Siswa masih ada yang tidak melakukan diagnosa kulit sebelum melakukan perawatan wajah

2. Kemampuan siswa dalam pemilihan kosmetik facial dengan alat listrik kulit wajah berjerawat masih kurang

3. Kurangnya keberanian siswa dalam mengguanakan alat listrik pada perawatan kulit wajah berjerawat.

4. Kurangnya kemampuan siswa dalam pengaplikasian langkah-langkah perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik secara berurutan 5. Masih ada siswa yang melakukan kesalahan dalam menentukan jenis

jerawat.

6. Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan praktek facial dengan alat listrik pada kulit berjerawat siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan

C.Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Kemampuan siswa dalam melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik.

2. Jerawat yang diteliti dibatasi pada jerawat Juvenil.


(18)

6

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kemampuan Siswa SMK Kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan Dalam Melakukan Perawatan Kulit Wajah Berjerawat Dengan Alat Listrik?”

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik pada siswa Kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan’’.

F.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi, masukan dan pembelajaran dalam hal karya ilmiah bagi peneliti dalam meneliti analisi kemampuan siswa dalam melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik siswa kelas XI tata kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan.

2. Masukan bagi siswa-siswi SMK Negeri 8 Medan jurusan tata kecantikan Kulit serta untuk meningkatkan aktivitas serta kreativitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran perawatan kulit wajah, sehingga memperoleh hasil belajar perawatan kulit wajah yang optimal.

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru SMK dalam meningkatkan metode mengajar yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengajar materi pokok perawatan kulit wajah.


(19)

7

4. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama dengan masalah yang ditelitinya.


(20)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Hasil penilaian Indikator kemampuan melakukan persiapan diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 29 orang (88%). Indikator tahap pembersihan diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang sangat baik dengan memperoleh skor 4 sebanyak 57% (19 orang). Hasil pengamatan indikator diagnose kulit wajah diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 19 orang (57%). Indikator melakukan epilasi alis diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 54% (18 orang). Hasil pengamatan indikator Penguapan wajah dengan vapozone diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik sebanyak 45% (15 orang). Indikator Pengangkatan komedo dan jerawat dengan vacum section dan sendok una (ekstraktor) diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 19 orang siswa (57%). Indikator Pengobatan jerawat dan aplikasi high frequency diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 36% (12 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator accupressure diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang kurang dengan memperoleh skor 1 sebanyak 54% (18 orang). Hasil pengamatan indikator Masker wajah dan aplikasi


(21)

81

infra red diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 52% (17 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator Pengangkatan masker diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 59% (19 orang) . Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator Mengaplikasikan Pulverisator diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 43% (14 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator berkemas diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 48% (16 orang). Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik pada siswa kelas XI jurusan tata kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan rata-rata tergolong cukup sebanyak 81%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para siswa agar lebih menguasai teori perawatan kulit wajah dengan alat listrik, diantaranya penguasaan teori perawatan untuk kulit wajah bererawat dengan menggunakan alat listrik, sikap ketelitian dan kecermatan yang tinggi ketika melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik sangat diperlukan, sehingga siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan alat listrik.


(22)

82

2. Sebagai masukan bagi para guru pengajar terutama pengajar dibidang perawatan kulit selaku orang yang paling dekat dengan siswa, disarankan agar lebih memperhatikan dan memahami kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika melakukan perawatan kulit dengan menggunakan alat listrik khususnya perawatan kulit wajah berjerawat, sehingga dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan praktek siswa dalam melakukan perawatan kulit waah bererawat dengan alat listrik.


(23)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rhineka Cipta.

Aurora. (1997). Merawat Kulit Wajah. Jakarta: PT. Bhratara

Carterin’s, Flint.(1988). Petunjuk Membina, Kecantikan. Bandung: Pustaka Karya Filend. (2010). Modul Kecantikan Kulit. Malang: Tim Fakultas Universitas

Negeri Malang

Flint. (1990). Modul I Perawatan Kulit Wajah. Bandung: Tim Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia.

Fitryan. (2011). Pemeliharan Alat Listrik Kecantikan Wajah. Diakses pada01 September 2014 dari http://fitryana24.blogspot.com/2014/09/cara perawatanuntuk-kulitwanita.html

Gibson.(1996). Kemampuan Belajar Mengajar. Bandung : CV.Alfabeta

Hari,Gatot.(2001). Modul, Merawat Kulit Wajah Berjerawat Dengan Tehnologi. Jakarta: Direktur Pendidikan Menengah Kejurun.

Kusantati, Herni, dkk.(2008). Tata Kecantikan Kulit Jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Kusantati, Herni, dkk.(2008). Tata Kecantikan Kulit Jilid II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lia. (2002). Melakukan Perawatan Kulit Wajah. Diakses pada 13] oktober 2001 dari http://Wikipedia.com

Luckita, Rossy. (2010). Bahan Ajar Jurusan Tata Kecantikan Kulit. Medan : Universitas Negeri Medan

Primadianti, Rachmi.(2001). Kecantikan Kosmetik dan Estetika. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Prianto, dkk.(2014). Panduan Lengkap Merawat Kulit Wajah. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama


(24)

84

Rilvi. (2003). Bahaya Jerawat Terhadap Kecantikan Kulit Wajah. Diakses pada21 mei 2009 dari http://rilvi25.blogspot.com/2009/21/cara pencegahan jerawat pada-kulit.html

Robbins ( 1996).Konsep Pelayanan Prima.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Soemarjadi. (1999). Keterampilan Pembelajaran Untuk Guru dan Siswa. Jakarta:

PT. Karya Utama

Sugiyono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sudijono, Anas.(2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sukowati. (2006). Manfaat Perawatan Wajah Secara Moderen. Diakses pada 25] mei 2004 dari http://Wikipedia.com

Tresna. (2015). Dasar-Dasar Pengethuan Perawatan Kosmetik Kulit Secara Kosmetis Unit I. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada

Tiarakusuma. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Carina Indah Utama

Tim Direktorat Pendidikan Masyarakat. (1988). Kesehatan Kulit Wajah Dn Kulit Badan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Wikipedia. (2014). Kemampuan Terhadap Hasil Belajar. Diakses pada 27 september 2015 dari http://Wikipedia.com/2015/09/ pengertian kemampuan.


(1)

4. Bagi pihak lain, sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama dengan masalah yang ditelitinya.


(2)

80

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Hasil penilaian Indikator kemampuan melakukan persiapan diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 29 orang (88%). Indikator tahap pembersihan diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang sangat baik dengan memperoleh skor 4 sebanyak 57% (19 orang). Hasil pengamatan indikator diagnose kulit wajah diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 19 orang (57%). Indikator melakukan epilasi alis diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 54% (18 orang). Hasil pengamatan indikator Penguapan wajah dengan vapozone diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik sebanyak 45% (15 orang). Indikator Pengangkatan komedo dan jerawat dengan vacum section dan sendok una (ekstraktor) diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 19 orang siswa (57%). Indikator Pengobatan jerawat dan aplikasi high frequency diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 36% (12 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator accupressure diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang kurang dengan memperoleh skor 1 sebanyak 54% (18 orang). Hasil pengamatan indikator Masker wajah dan aplikasi


(3)

infra red diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 52% (17 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator Pengangkatan masker diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 59% (19 orang) . Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator Mengaplikasikan Pulverisator diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang cukup dengan memperoleh skor 2 sebanyak 43% (14 orang). Hasil pengamatan dari tiga orang pengamat indikator berkemas diperoleh rata-rata siswa memiliki kemampuan yang baik dengan memperoleh skor 3 sebanyak 48% (16 orang). Maka secara

umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan

perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik pada siswa kelas XI jurusan tata kecantikan kulit SMK Negeri 8 Medan rata-rata tergolong cukup sebanyak 81%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada para siswa agar lebih menguasai teori perawatan kulit wajah dengan alat listrik, diantaranya penguasaan teori perawatan untuk kulit wajah bererawat dengan menggunakan alat listrik, sikap ketelitian dan kecermatan yang tinggi ketika melakukan perawatan kulit wajah berjerawat dengan alat listrik sangat diperlukan, sehingga siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan perawatan kulit wajah dengan alat listrik.


(4)

2. Sebagai masukan bagi para guru pengajar terutama pengajar dibidang perawatan kulit selaku orang yang paling dekat dengan siswa, disarankan agar lebih memperhatikan dan memahami kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika melakukan perawatan kulit dengan menggunakan alat listrik khususnya perawatan kulit wajah berjerawat, sehingga dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan praktek siswa dalam melakukan perawatan kulit waah bererawat dengan alat listrik.


(5)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rhineka Cipta.

Aurora. (1997). Merawat Kulit Wajah. Jakarta: PT. Bhratara

Carterin’s, Flint.(1988). Petunjuk Membina, Kecantikan. Bandung: Pustaka Karya Filend. (2010). Modul Kecantikan Kulit. Malang: Tim Fakultas Universitas

Negeri Malang

Flint. (1990). Modul I Perawatan Kulit Wajah. Bandung: Tim Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia.

Fitryan. (2011). Pemeliharan Alat Listrik Kecantikan Wajah. Diakses pada01 September 2014 dari http://fitryana24.blogspot.com/2014/09/cara perawatanuntuk-kulitwanita.html

Gibson.(1996). Kemampuan Belajar Mengajar. Bandung : CV.Alfabeta

Hari,Gatot.(2001). Modul, Merawat Kulit Wajah Berjerawat Dengan Tehnologi. Jakarta: Direktur Pendidikan Menengah Kejurun.

Kusantati, Herni, dkk.(2008). Tata Kecantikan Kulit Jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Kusantati, Herni, dkk.(2008). Tata Kecantikan Kulit Jilid II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lia. (2002). Melakukan Perawatan Kulit Wajah. Diakses pada 13] oktober 2001 dari http://Wikipedia.com

Luckita, Rossy. (2010). Bahan Ajar Jurusan Tata Kecantikan Kulit. Medan : Universitas Negeri Medan

Primadianti, Rachmi.(2001). Kecantikan Kosmetik dan Estetika. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama

Prianto, dkk.(2014). Panduan Lengkap Merawat Kulit Wajah. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama


(6)

Rilvi. (2003). Bahaya Jerawat Terhadap Kecantikan Kulit Wajah. Diakses pada21 mei 2009 dari http://rilvi25.blogspot.com/2009/21/cara pencegahan jerawat pada-kulit.html

Robbins ( 1996).Konsep Pelayanan Prima.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Soemarjadi. (1999). Keterampilan Pembelajaran Untuk Guru dan Siswa. Jakarta:

PT. Karya Utama

Sugiyono.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sudijono, Anas.(2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sukowati. (2006). Manfaat Perawatan Wajah Secara Moderen. Diakses pada 25] mei 2004 dari http://Wikipedia.com

Tresna. (2015). Dasar-Dasar Pengethuan Perawatan Kosmetik Kulit Secara Kosmetis Unit I. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada

Tiarakusuma. (2000). Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: PT. Carina Indah Utama

Tim Direktorat Pendidikan Masyarakat. (1988). Kesehatan Kulit Wajah Dn Kulit Badan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Wikipedia. (2014). Kemampuan Terhadap Hasil Belajar. Diakses pada 27 september 2015 dari http://Wikipedia.com/2015/09/ pengertian kemampuan.