PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI SISTEM INDRA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2 0 1 5 / 2 0 1 6.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI
SISTEM INDRA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh:
Heni Sinaga
NIM 4123141038
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


i

ii

RIWAYAT HIDUP
Heni Sinaga dilahirkan di kota Medan pada tanggal 30 Desember 1994.
Ayah bernama Japita Sinaga dan Ibu bernama Lisna Butar-butar dan merupakan
putri kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri
102029 Kp. Jeruk dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 2 Sei Bamban dan lulus tahun 2009. Pada tahun 2009,
penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sei Bamban dan lulus tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan dan lulus ujian mempertahankan skripsi (sidang meja hijau) pada tahun
2016. Selama perkuliahan, penulis pernah bergabung dalam organisasi UKMKP
dan sejak tahun 2013 penulis aktif dalam organisasi paduan suara “El-Senyor
Choir Unimed”.

iii


PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
(TPS) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI
SISTEM INDRA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Heni Sinaga (NIM 4123141038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Two
Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3
Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Quasi
Experiment dan rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-test Post-test
Group Design. Sampel penelitian diambil secara random sampling (sampel acak)
yang berjumlah 90 orang terdiri dari 2 kelas, dimana kelas XI IPA4 diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan
kelas XI IPA5 diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray (TSTS). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran TSTS adalah 78,81 lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil belajar siswa dengan model pembelajaran TPS dengan rata-rata 72,78
Analisis pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan α = 0,05

menunjukkan thitung > ttabel (3,313 > 1,990), yang berarti dalam penelitian ini Ho
ditolak sedangkan Ha diterima. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI
IPA SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 lebih baik
dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
dan berbeda secara signifikan pada α = 0,05.
Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Think Pair Share (TPS), Two Stay Two Stray
(TSTS)

iv

THE DIFFERENCE OF STUDENTS LEARNING OUTCOME THAT USE
COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TWO STAY TWO STRAY
(TSTS) WITH THINK PAIR SHARE (TPS) IN SENSORY SYSTEM
TOPIC IN CLASS XI IPA OF SMA NEGERI 3 MEDAN
ACADE MI C YE A R S 2015/ 2016
Heni Sinaga (NIM 4123141038)
ABSTRACT
This research was aimed to determine the differences of students in learning

outcomes that use Two Stay Two Stray (TSTS) with Think Pair Share (TPS)
learning model in the sensory system topic in class XI IPA of SMA Negeri 3
Medan academic years 2015/2016. The type of this research is quasi experimental
and design used was “Pre-test Post-test Group Design”. The samples of this
research is taken random sampling by the amount to 90 students that consist of 2
classes. The class of XI IPA4 is taught by using the cooperative learning model
type Think Pair Share (TPS) while the IPA5 is taught by using the cooperative
learning model type Two Stay Two Stray (TSTS). The result of the research
showed the average of students learning outcome that using TSTS learning model
in a number of 78.81 is better than the average of students learning outcome that
using TPS in a number of 72.78. The analysis of hypothesis test using test and the
level of confidence α = 0.05 showed that tcount > ttable (3,313 > 1.990), that means
the Ho is being declined while the Ha is being accepted. Therefore it showed that
the students learning outcome that using Two Stay Two Stray (TSTS) learning
model is better than the students learning outcome that using Think Pair Share
(TPS) learning model in sensory system topic in class XI IPA of SMA Negeri 3
Medan academic years 2015/2016 and significantly different at α = 0.05.
Keywords : Student Learning Results, Think Pair Share (TPS), Two Stay Two
Stray (TSTS)


v

KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut penulis ucapkan selain puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya, yang
memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang telah direncanakan.Skripsi berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS)
Pada Materi Sistem Indra di Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si.Apt., selaku dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini, juga kepada
Bapak Drs. Mhd Yusuf Nasution, M.Si., Ibu Meida Nugrahalia, M.Sc dan Bapak
Ahmad Shafwan Pulungan, S.Pd, M.Si selaku dosen-dosen penguji yang telah
memberikan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi

ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Hudson
Sidabutar, MS selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis mulai dari awal perkuliahan, juga kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd
selaku ketua jurusan biologi serta seluruh dosen dan staf pegawai jurusan biologi
yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd., kepala SMA Negeri 3 Medan atas izin
penelitian yang diberikan kepada penulis dan kepada Kak Tuti Miniarti, S.Pd
selaku guru biologi, serta siswa/siswi kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang
telah membantu selama penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarmya
kepada Ayahanda J. Sinaga dan Ibunda L. Butar-butar yang tiada henti
memberikan doa, kasih sayang, materi dan perhatian yang luar biasa kepada

vi

penulis dan kepada kakak tersayang Irma Piscesha Sinaga serta kedua adik Irwan
Sinaga dan Liderson Sinaga, juga kepada seluruh keluarga besar yang sudah
memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan.Terimakasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat
terbaik NAM’S (Aprianika, Cheryl, Evi, Riyen danShanti). Teristimewa penulis

sampaikan terima kasih kepada teman seperjuangan/keluarga besar Biologi Dik A
2012 yang telah membuat kehidupan perkuliahan penulis semakin berwarna dan
juga kepada teman-teman PPLT 2015 SMA Swasta Methodist Lubuk Pakam,
terkhusus KOB (Desi, Onnie Nova, Puja, Rere, Tolu dan Vina). Terima kasih juga
kepada adik-adik di rumah Ambai 63 (Bintang, Deny, Clara, Wersi dan Linda)
serta kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada penulis yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca, demi sempurnanya skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, khususnya dalam
dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016
Penulis

Heni Sinaga

vii


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii

ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
3
4
4
5
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Pembelajaran
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
2.1.3.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
2.1.4. Materi Pembelajaran Sistem Indra
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal
2.3.2. Hipotesis Statistik

6
6
7
9
9
10

11
12
14
22
23
23
23

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian

24
24
24
24
24
24
25
25
25

viii

3.6. Instrumen Pengumpulan Data
3.7. Uji Instrumen Penelitian
3.7.1.Uji Validitas
3.7.2.Uji Reliabilitas
3.7.3. Uji Tingkat Kesukaran
3.7.4. Uji Daya Beda
3.8. Teknik Analis Data
3.8.1. Uji Normalitas
3.8.2. Uji Homogenitas
3.8.3. Uji Hipotesis

26
27
27
28
28
29
29
30
31
31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Belajar Kelas Think Pair Share (TPS)
4.1.2. Hasil Belajar Kelas Two Stay Two Stray (TSTS)
4.1.3. Perbedaan Hasil Belajar Kelas TPS dan TSTS
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.2. Pembahasan

32
32
33
35
36
37
37
39

BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

42
42

DAFTAR PUSTAKA

43

LAMPIRAN

45

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penampang Mata Manusia
Gambar 2.2. Struktur Telinga dan Bagian-bagiannya
Gambar 2.3. Struktur dan Anatomi Hidung Manusia
Gambar 2.4. Struktur Kulit dan Reseptor-reseptornya
Gambar 2.5. Struktur Letak Papilla pada Lidah Manusia
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Kelas TPS
Gambar 4.2. Diagram Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Kelas TSTS
Gambar 4.3. Diagram Perbedaan Nilai Siswa di Kelas TPS dan TSTS

Halaman
16
18
19
20
21
33
34
36

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel 3.1. Distribusi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan
Tabel 3.2. Desain Penelitian
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas TPS
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Siswa Kelas TSTS
Tabel 4.3. Perbedaan Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas TPS dan TSTS
Tabel 4.4. Pengujian Normalitas Data Penelitian
Tabel 4.5. Kriteria Pencapaian Kognitif Siswa
Tabel 4.6. Uji-t Data Postes Kelas TPS dan TSTS

Halaman
10
24
25
27
32
34
35
37
38
38

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas TPS dan TSTS
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 4. Instrumen Penelitian
Lampiran 5. Kunci Jawaban
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Butir Soal
Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal
Lampiran 8. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal
Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Butir Soal
Lampiran 10. Keterangan Uji Instrumen
Lampiran 11. Tabel Uji Validitas, Reliabilitas dan Taraf Kesukaran
Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas TPS dan TSTS
Lampiran 13. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Lampiran 14. Uji Normalitas
Lampiran 15. Uji Homogenitas
Lampiran 16. Uji Hipotesis
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 18. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
Lampiran 19. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 20. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 21. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t

Halaman
45
50
67
78
81
82
84
85
87
89
90
91
95
97
100
102
104
108
109
110
112

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa.
Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan mengubah siswa agar dapat memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku
hasil belajar. Berbagai upaya dilakukan untuk keberhasilan pendidikan sebagai
cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan generasi
berprestasi (Arikunto, 2009).
Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara
pendidik dan peserta didik. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan komponen
pendukung, seperti tujuan yang ingin dicapai, pembelajaran yang aktif, situasi
yang memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, yang pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan mampu
menciptakan kondisi proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara
aktif baik fisik maupun mental sehingga siswa dapat termotivasi dalam proses
pembelajaran. Adanya perbedaan tingkat daya serap serta motivasi belajar siswa
menuntut guru untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
sehingga tidak sekedar menyajikan materi, tetapi juga perlu menggunakan metode
yang sesuai, disukai dan mempermudah pemahaman siswa.
Perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar
mengajar dan interaksi antara siswa dan guru. Salah satu inovasi yang mengiringi
paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher-centered)
beralih berpusat pada siswa (student-centered) yaitu adanya model pembelajaran
inovatif-progresif atau disebut praktik belajar (Trianto, 2014).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA
Negeri 3 Medan pada bulan Januari 2016, permasalahan pembelajaran yang
ditemukan di SMA Negeri 3 Medan adalah hasil belajar siswa yang masih rendah
yaitu dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa, dimana 65% siswa memiliki

1

2

nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75,00. Guru biologi
telah menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan
presentasi namun hasil belajar siswa belum memuaskan. Kerjasama siswa masih
kurang karena tidak adanya kegiatan diskusi yang inovatif dalam kelas sehingga
interaksi antar siswa dan antara guru dengan siswa masih rendah. Selain itu
sebagian siswa masih diam dan tidak antusias dalam belajar biologi. Motivasi
siswa masih rendah terlihat dari kurangnya ketekunan dalam mengerjakan tugas,
serta kurangnya kemauan untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.
Salah satu upaya untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu mengasah kemampuan
berpikir siswa dan membuat siswa aktif dan mampu menjalin kerjasama dengan
siswa yang lain. Selain itu pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi kejenuhan siswa sehingga
dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa.
Dari

berbagai

model

pembelajaran

yang

ada,

peneliti

tertarik

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan
Two Stay Two Stray (TSTS). Kedua model pembelajaran ini memiliki kesamaan
dalam proses pembelajarannya yakni menuntut siswa untuk kerja sama sehingga
siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator. Karena unsur
kesamaan ini peneliti ingin melihat perbedaannya ketika digunakan dikelas yang
tingkat kemampuan siswanya sama.
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas yakni dalam kelompok
kecil (2-6 siswa). Pelaksanaan TPS meliputi tiga tahap, yakni thinking (berpikir),
pairing (berpasangan) dan sharing (berbagi). Pembelajaran TPS memberi siswa
waktu lebih untuk berpikir, menjawab, serta saling membantu satu sama lainnya.
Pembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggung jawab individu
dan tanggung jawab dalam kelompok atau pasangannya. Hasil penelitian Surraya
(2014) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan

3

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share mengalami
peningkatan sebesar 1,36 dari nilai awal.
Sementara model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan cara
memberikan suasana belajar diskusi yang menyenangkan, kesempatan kepada
siswa untuk belajar aktif melakukan pertukaran informasi dan materi dengan
sesama teman, menyampaikan gagasan kepada teman, menyampaikan jawaban
dan pertanyaan terhadap permasalahan diskusi, serta membutuhkan kerjasama
dalam kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2012) diperoleh
bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan TSTS lebih tinggi
(74,53) dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajari dengan metode
konvensional (68,90). Penelitian lain yang mendukung yaitu Fitriyah (2012)
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi klasifikasi makhluk hidup
dengan menggunakan model TSTS terjadi peningkatan hingga 93,3% dan metode
ini juga meningkatkan keaktifan siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian yang
membandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan TSTS yang
berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two
Stray (TSTS) pada Materi Sistem Indra di Kelas XI IPA SMA Negeri 3
Medan T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah, antar lain:
1.

Hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA masih rendah dimana 65% siswa
memiliki nilai rata-rata di bawah KKM.

2.

Kerjasama siswa masih kurang karena tidak adanya kegiatan diskusi yang
inovatif di dalam kelas.

4

3.

Masih rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran biologi sehingga
siswa kurang antusias yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar biologi
siswa.

4.

Motivasi siswa masih rendah terlihat dari kurangnya ketekunan dalam
mengerjakan tugas serta kurangnya kemauan untuk memecahkan masalah
yang diberikan guru.

1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang akan dilakukan lebih jelas dan terarah maka perlu
ada pembatasan masalah dari identifikasi yang ada. Dalam penelitian ini masalah
hanya dibatasi pada:
1.

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi
sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.

2.

Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P
2015/2016.

3.

Hasil belajar biologi siswa dibatasi pada ranah kognitif materi sistem indra di
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan yang diperoleh melalui hasil tes belajar.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI
IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016?

2.

Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas
XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016?

3.

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan Two Stay

5

Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3
Medan T.P 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem
indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.

2.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem
indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016.

3.

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Think Pair
Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Medan
T.P 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:
1.

Bagi siswa, sebagai pengalaman yang dapat menumbuhkan motivasi belajar,
sehingga siswa tetap aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran biologi.

2.

Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model belajar yang
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar biologi.

3.

Bagi peneliti, sebagai pengalaman dan pelatihan untuk mengembangkan dan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan TSTS, serta
sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti
permasalahan yang sama.

4.

Bagi sekolah dan lembaga pendidikan, sebagai pertimbangan dalam
memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan
TSTS.

42

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA
Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori sedang.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA
SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori
sedang.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
dengan Think Pair Share (TPS) pada materi sistem indra di kelas XI IPA SMA
Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2015/2016 pada α = 0,05.
5.2. Saran
Saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka guru hendaknya menggunakan
dan mengembangakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran
biologi. Karena dengan adanya kegiatan diskusi yang bervariasi aktivitas siswa
meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan TSTS diharapkan dapat
digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa m dan
hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di sekolah karena dapat
memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan saling bekerja sama.
3. Peneliti menyadari bahwa perlakuan yang diberikan kepada siswa sangatlah
singkat jika digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk itu agar
diperoleh gambaran yang lebih meyakinkan mengenai hasil belajar siswa
hendaknya peneliti melakukan penelitian dalam jangka waktu yang lebih lama.

42

43

DAFTAR PUSTAKA
Arianti, (2011), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA negeri 8 Surakarta,
Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
BSNP, (2010), Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI, Badan Standar
Nasional Pendidikan, Jakarta.
Hamalik, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Huda, M., (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Indriyani, C., (2011), Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas
IV SD Tambakaji 05 kecamatan Ngaliyan kota Semarang, Jurnal
Kependidikan Dasar, 1(2) ; 180-193.
Ismawati, N., (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan
Pendekatan Struktural Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas X SMA, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7(2) :
38-41.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Fitryah, (2012), Efektivitas Kooperatif Two Stay Two Stray Terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Siswa, Journal of Biology Education, 1(2) : 34-37.
Mufidah, Lailatul., (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Pokok Bahasan
Matriks, Jurnal Pendidkan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo, 1(1).
Novita, E., Dwi, W., Jekti, P., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TPS (Think Pair Share) dengan Media Berbasis Website untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi (Siswa Kelas X-C di
SMAN 2 Tanggul-Jember Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan,
3(3) : 113-122.
Pratiwi, D.A., (2012). Biologi Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2011), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Bandung.

44

Rusmaryanti, D., (2013), Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share) pada Siswa Kelas
VIIIA MTS AL Huda 2 Jenawi Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013,
Jurnal pendidikan, 22 (3) : 285-307.
Sanjaya, W., (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Selviati, M., Sidin, A., Helmi., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Fisika Peserta Didik Kelas XII-A SMAN 1 Lilirilau, Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika,11(1).
Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning (Teori, Riset dan praktik), Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif, AR-Ruz Media,
Yogyakarta.
Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Surayya, L., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap
Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa, eJournal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4: 3841.
Suyanto, (2013), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Trianto, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Ulfa. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray Dengan Model Konvensional Pada Materi Sistem
Ekskresi Manusia di SMP Swasta Srilangkat Tanjung Pura, Jurnal
Pendidikan Biologi, 3(2) : 37-40.
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JATIAGUNG KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 78

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH

1 23 105

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

6 25 59

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 TANJUNG KARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 107

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNGTAHUN PELAJARAN 2

2 4 81

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12