IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN DI KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK N 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT

MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN DI KELAS XI

TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK N 1 BALIGE

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Oleh

HOTLAS PAIYAN SIHOTANG

5113122019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Hotlas Paiyan Sihotang. NIM. 5113122019 : Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian Di Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 30 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata diklat melakukan perbaikan sistem pengapian di kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh 17 orang siswa yang tuntas belajarnya (56,66%) dengan nilai rata-rata 71 dan pada siklus II menjadi 25 orang siswa yang tuntas belajarnya (83,33%) dengan nilai rata-rata 76,33. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 26,27%. Karena telah mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI Teknik Sepeda Motor pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian.


(5)

ii ABSTRACT

Hotlas Paiyan Sihotang. NIM. 5113122019 : Implementation of Problem Based Learning Model Learning To Improve Learning Outcomes At Eye Training Repairs In Class XI Ignition System Motorcycle Engineering SMK N 1 Balige Academic Year 2015/2016. Thesis Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The purpose of this study to determine learning outcome Eye Training Repairs Ignition system using Model-Based Learning Problems (Problem Based Learning). Subjects in this study were students of class XI Motorcycle Engineering SMK N 1 Balige the second semester of the 2015/2016 academic year totaling 30 students. The object of this research is the implementation of Problem Based Learning Model Learning to improve learning outcomes in training eye make improvements ignition system in class XI Motorcycle Engineering SMK N 1 Balige Academic Year 2015/2016. Based on the analysis of learning outcomes cycle I gained 17 students who completed the study (56.66%) with an average value of 71 and the second cycle to 25 students who completed the study (83.33%) with an average value of 76 , 33. Thus an increase of 26,27% of learning outcomes. Because it has been increased from the first cycle and the second cycle, it can be concluded that the model of Problem Based Learning (Problem Based Learning) can improve learning outcomes in class XI student at Mata Motorcycle Engineering Training Repairs Ignition system.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian Teknik Sepeda Motor Di Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016.

Dalam penyusunan skripsi penelitian ini penulis banyak mengalami kendala dan hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis. Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait, seluruh kendala yang penulis hadapi dapat diselesaikan. Sehingga skripsi penelitian ini dapat dirampungkan dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

5. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan.

6. Kepada semua Dosen Teknik Mesin Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dengan iklas.. 7. Bapak Drs. Tigor siahaan selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Balige

yang telah memberi kesempatan untuk melakukan penelitian dan E.P Sibarani sebagai guru mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian TSM di SMK N 1 Balige.

8. Kepada Orangtuaku alm. Bistok Sihotang (Ayahanda) dan Rusmada Br. Sitorus (Ibunda) yang telah memberikan kasih sayangnya serta dukungan sehingga membuat penulis semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

9. Kepada kakanda Juliana Lisbet Sihotang, Royani Sihotang, dan abanganda Alitorkis Sihotang, Panarianto Sihotang, Amran Jadi Aman Sihotang, ST, serta adinda Devi Christina Sihotang.

10.Kepada sahabat-sahabat Otomotif Reguler 2011 antara lain Bintang Immanuel L. Tobing, S.Pd, Khoirul Syarif Parinduri, Cancara Nababan dan lain sebagainya.

11.Kepada rekan-rekan seperjuangan yaitu, Riwando Sianturi, Gokma L. Gaol, Manto L. Gaol, Randol Gultom, Septon Malau S.E, Ebrik Simanjuntak Amd, Canra Simamora Amd, Arnol S.Pd, Yogi Imanuel Sianipar, Rio Simanjuntak, Herman Munthe, dan Rio Arianda Sinaga.


(8)

v

12.Kepada rekan-rekan Pondokan Asri yaitu, Susi Sitorus S.Pd, Lina Sitorus, Rini Pandiangan, Karlos Tampubolon, Yong Zebua, Andre, Lena Manik, Liza Samosir, Onik, Nina, Lena, Rita Butar-butar, Cristin Simorangkir, dan lain sebagainya.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat senang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Maret 2016

Hotlas Paiyan Sihotang NIM. 5113122019


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis ... …10


(10)

vii

a) Hasil belajar ... 10

b) Hakekat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian ... 21

2. Hakikat Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) ... 22

a) Karasteristik Pembelajaran Berbasis Masalah ... 25

b) Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 26

c) Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27

d) Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah .... 29

B. Hasil-Hasil Penelitan yang Relevan ...31

C. Kerangka Berpikir ...32

D. Hipotesis Tindakan ...34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...35

B. Subjek Penelitian ...35

C. Objek Penelitian ...35

D. Definisi Operasional Variabel...35

E. Metode Penelitian ...36

F. Prosedur Penelitian (Rancangan Siklus Penelitian) ...37

G. Teknik Pengumpulan Data ...40


(11)

viii BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...46

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...46

a. Perencanaan ...46

b. Implementasi Tindakan...47

c. Hasil Siklus I ...48

1) Hasil Belajar Siswa Siklus I ...48

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...52

d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I ...53

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...54

a. Perencanaan ...54

b. Implementasi Tindakan...54

c. Hasil Siklus II ...56

1) Hasil Belajar Siswa Siklus II ...56

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...57

d. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II ...58

B. Pembahasan ...60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...62

B. Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA ...64 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Hasil Belajar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem

Pengapian Kelas XI TSM SMK N 1 Balige T.A 2013-2014,

2014-2015... ..4

Tabel 2. Kompetensi Dasar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem ... 21

Tabel 3. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27

Tabel 4. Langkah-Langkah Dalam Setiap Siklus ... 39

Tabel 5. Kisi-Kisi Butir ... 41

Tabel 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 42

Tabel 7. Pedoman Konversi Aktivitas Belajar Siswa ... 43

Tabel 8. Kegiatan Pembelajaran Tindakan Kelas Siklus I... 47

Tabel 9. Hasil Belajar Pre Tes... 48

Tabel 10. Hasil belajar post tes I ... 50

Tabel 11. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Pada Siklus I ... 51

Tabel 12. Kegiatan Pembelajaran Tindakan Kelas Siklus I... 55

Tabel 13. Hasil Belajar Siklus II ... 56


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Kegiatan ... 38

Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Pre Tes ... 49

Gambar 3. Diagram Hasil Belajar Post Tes I ... 51

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Post Tes II ... 57


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem

Pengapian... ..66

Lampiran 2. Rpp Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian... ..69

Lampiran 3. Materi Ajar ... ..83

Lampiran 4. Lembar Kerja Kelompok Siswa ... ..97

Lampiran 5. Soal Pre Tes ... 101

Lampiran 6. Soal Post Tes I ... 102

Lampiran 7. Soal Post Tes II ... 103

Lampiran 8. Kunci Jawaban Pre Tes dan Post Test I ... 104

Lampiran 9. Kunci Jawaban Post Tes II ... 106

Lampiran 10. Daftar Nilai Hasil Belajar Pre Tes Siswa ... 108

Lampiran 11. Daftar Nilai Hasil Belajar Post Tes I Siswa ... 109

Lampiran 12. Daftar Nilai Hasil Belajar Post Tes II Siswa ... 110

Lampiran 13. Daftar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 111

Lampiran 14. Daftar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 113

Lampiran 15. Dokumentasi ... 115

Lampiran 16. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi ... 121

Lampiran 17. Surat Permohonan Judul Skripsi ... 122

Lampiran 18. Surat Permohonan Izin Observasi ... 123


(15)

xii

Lampiran 20. Lembar Konsultasi Penyusunan Proposal ... 125

Lampiran 21. Surat Undangan Ujian Proposal ... 126

Lampiran 22. Lembar Revisi Seminar Proposal ... 127

Lampiran 23. Surat Pernyataan Guru ... 128

Lampiran 24. Surat Permohonan Penelitian ... 129

Lampiran 25. Surat Persetujuan Penelitian ... 130

Lampiran 26. Lembar Konsultasi Penyusunan Skripsi ... 131


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia, yang menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama.

Pendidikan kejuruan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 18 dijelaskan bahwa: “Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu”. Sebagai tindak lanjut dari implementasi undang-undang tersebut, maka perlu dikembangkan suatu bentuk pendidikan kejuruan, yaitu khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004 yaitu :

1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional

2. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri


(17)

2

3. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat yang akan datang

4. Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Perkembangan industri otomotif dewasa ini begitu pesat, dimana perkembangan itu mengarah kepada yang lebih baik. Terlebih kenderaan roda 4 (empat), roda 2 (dua) dan lain sebagainya yang berkaitan dengan dunia otomotif, misalnya dengan penambahan piranti elektronik dan teknologi informasi guna mendapatkan energi yang maksimal tapi menggunakan bahan bakar yang sedikit (irit). Selain itu, pengurangan emisi gas buang yang menjadi perhatian utama intdustri otomotif untuk mengurangi pemanasan global (global warming). Seiring dengan perkembangan itu, dalam dunia pendidikan juga turut ambil bagian dalam perkembangan itu. Seperti halnya dalam pendidikan jenjang SMK bagian otomotif sudah mengkhususkan kompetensi keahliannya, mulai dari program keahlian Teknik Bodi dan Pengecatan, Teknik Alat Berat, Teknik Kenderaan Ringan, dan Teknik Sepeda Motor. Hal itu dilakukan dengan tujuan supaya keahlian yang dimiliki siswa lebih terarah dan efektif.

Teknik Sepeda Motor (TSM) merupakan salah satu kompetensi keahlian pada Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Salah satu mata diklat pada kompetensi keahlian ini yaitu mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian yang berbentuk teori dan praktek.


(18)

3

Mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian merupakan salah satu mata diklat yang utama yang diberikan di SMK N 1 Balige dan menjadi salah satu mata diklat yang diujikan dalam tes kompetensi. Tujuan mata diklat ini diantaranya adalah siswa mampu menjelaskan, memahami fungsi dan cara kerja komponen pengapian serta mengerti tata cara pemeliharaan komponen sistem pengapian pada sepeda motor . Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut proses belajar dan peran guru begitu menentukan. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan eksternal siswa. Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.

Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini diantaranya lingkungan sekolah, keluarga, teman bermain dan masyarakat luas.

Disamping hal tersebut perlu juga guru membuat strategi pembelajaran yang tepat sehingga siswa tersebut termotivasi untuk belajar. Hal ini selaras dengan pendapat Kemp (Rusman, 2011:132) yang menyatakan bahwa: suatu kegiatan pembelajaran harus dikerjakan guru dan siswa secara sungguh-sungguh, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Penggunaan dan penerapan model dan metode pembelajaran yang bervariasi serta dikondisikan


(19)

4

dengan keadaan siswa serta sarana dan prasarana yang ada merupakan perhatian utama guru.

Berdasarkan hasil observasi penulis pada tanggal 12 November 2015 di SMK N 1 Balige , yaitu melalui wawancara dengan salah seorang guru otomotif selaku Kepala Program Studi Otomotif serta melihat Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas XI TSM SMK Negeri 1 Balige dua tahun terakhir (T.A 2013/2014 dan 2014/2015) ternyata hasil belajar mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian masih rendah. Demikian juga dengan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa di SMK N 1 Balige kelas XI Jurusan Teknik Sepeda Motor. Untuk jumlah siswa 58 orang yang terdiri dari 2 kelas, diperoleh temuan bahwa hasil belajar siswa dibawah KKM yaitu ≥75 , berikut daftar perolehan hasil belajar selama dua tahun terakhir :

Tabel 1

Hasil Belajar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Kelistrikan Kelas XI TSM SMK N 1 Balige T.A 2013-2014, 2014-2015 Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

2013-2014 XI TSM

< 75 18 64,28 75-79 4 14,29 80-89 4 14,29 ≥ 90 2 7,14

Jumlah 28 100

2014-2015 XI TSM

< 75 20 66,67 75-79 6 20 80-89 3 10

≥ 90 1 3,33

Jumlah 30 100

Sumber : Daftar nilai hasil ujian akhir semester dari mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian


(20)

5

Dari uraian tabel 1 di atas persentase kelulusan diatas KKM pada Tahun Ajaran 2013-2014 hanya 35,72% dengan jumlah 10 siswa, sedangkan nilai siswa dibawah KKM sebanyak 18 siswa dengan persentase 64,28% dari total seluruh jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Pada Tahun Ajaran 2014-2015 persentase nilai siswa diatas KKM sebanyak 33,33% dengan jumlah 10 siswa, sementara jumlah siswa dibawah KKM sebanyak 20 siswa dengan persentase 66,67% dimana total jumlah siswa seluruhnya sebanyak 30 siswa.

Hal tersebut diduga terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantaranya kondisi ruangan belajar yang kurang kondusif karena berada tepat di dalam ruangan praktek (workshop) sehingga menggangu proses belajar, sajian materi yang kurang menantang dan tidak menyenangkan. Dari pihak guru sendiri, ditemukan antara lain kurangnya upaya guru untuk membangkitkan perhatian, tidak memvariasikan model pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar dan membuat proses pembelajaran Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi satu arah dari guru kepada siswa (teacher centered).

Guru sebagai motivator, fasilitator sekaligus pembimbing dan pendidik harus benar-benar mampu memahami situasi dan kondisi siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan dalam prose belajar mengajar dengan cara menerapkan metode maupun model pembelajaran yang bervariasi.


(21)

6

Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membuat suasana belajar menjadi aktif dan kreatif, salah satunya adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) akan membuat siswa menjadi lebih aktif dan mampu menemukan ide-ide terbaru karena diperhadapkan dengan masalah baik di dalam proses belajar dunia nyata, sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran dan akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

Menurut Moffit (dalam Rusman, 2010:241) bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta meperoleh pengetahuan dan esensi dari materi pelajaran.

Berkaitan dengan itu menurut Rusman (2010:233) Keterlibatan aktif siswa terlihat dari studi kasus pemebelajaran berbasis masalah, meliputi : 1) penyajian masalah; 2) menggerakkan inquiry; 3) langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah, yaitu analisisinisial, mengangkat isu-isu belajar, iterasi kemandirian dan kolaborasi pemecahan masalah, integrasi pengetahuan baru, penyajian solusi dan evaluasi.

Mencermati dari masalah dan harapan yang ada pada sekolah SMK Negeri 1 Balige, kiranya perlu diadakan suatu penelitian. Dengan pertimbangan kondisi yang ada di lapangan, baik itu sekolah tempat penelitian, alat dan perlengkapan


(22)

7

yang tersedia dan kemampuan/keterbatasan peneliti maka dilakukan suatu penelitian dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mencapai batas standart KKM atau lebih dari yang diharapkan dan kemampuan praktik siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian Di Kelas XI Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Hasil belajar siswa masih rendah

2. Guru belum maksimal dalam meningkatkan hasil belajar pada mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian kelas XI TSM siswa Bidang Keahlian Teknik Otomotif di SMK Negeri 1 Balige, dimana masih banyaknya nilai siswa dibawah KKM

3. Model mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi pada mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian kelas XI TSM siswa bidang keahlian teknik otomotif di SMK Negeri 1 Balige.

4. Lokasi belajar siswa berada pada workshop sehingga kegiatan pembelajaran sering terganggu


(23)

8

5. Materi pelajaran yang kurang menantang dan menyenangkan karena pembelajaran masih berpusat pada guru

6. Motivasi siswa rendah. C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian. Oleh karena itu, agar penelitian ini terarah dan fokus pada masalah yang akan diteliti, maka dibatasi pada Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Komponen Sistem Pengapian Di Kelas Xi Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige.

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Komponen Sistem Pengapian kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Balige?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian siswa kelas XI TSM program keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Balige menggunakan


(24)

9

model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada proses pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) di SMK N 1 Balige Toba Samosir.

c. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai penggunaan strategi pembelajaran dengan berbagai variasi model pembelajaran ketika proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis

a. Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada proses pembelajaran di ruangan.


(25)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata diklat melakukan perbaikan sistem pengapian sepeda motor dengan kompetensi dasar mengidentifikasi komponen sistem pengapian dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai hasil belajar pada siklus I terdapat 17 orang siswa (56,66%) dan pada siklus II menjadi 25 orang siswa (83,33%) dengan peningkatan sebesar 26,67%.

2. Selanjutnya dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang aktif berjumlah 8 siswa dan jumlah siswa yang cukup aktif berjumlah 9 siswa, sedangkan yang kurang aktif berjumlah 13 siswa. Selanjutnya pelaksanaan observasi aktivitas siswa siklus II mengalami peningkatan, dimana diperoleh untuk jumlah siswa yang aktif menjadi 12 siswa dan jumlah siswa yang cukup aktif berjumlah 10 siswa sedangkan yang kurang aktif 8 siswa.


(26)

63

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian sepeda motor diharapkan agar supaya menggunakan kolaborasi model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam mengajar materi Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian.

2. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang sama, hendaknya memperhatikan strategi, model dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.


(27)

64

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP Lamongan.

Asmani, J. (2010). Buku Pintar Playgroup. Jakarta: Buku Biru.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Redjeki, Tri. (2013). Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword. Jurnal Pendidikan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.2 No. 4.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

.. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

.. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanti, Dwi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Batik I Surakarta T. A 2012/2013. Skripsi Surakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(28)

65

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara .

Widiastuti, Retno. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Disertai Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Di SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010.

Butar-butar, Bisbon. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Teknik Dasar Otomotif Menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas X TSM SMK N.1 Meranti T.A 2015/2016. Medan: Skripsi.

Nasution, Arrasyid Harun. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X program keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK N 2 Binjai. Medan: Skripsi.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (https://ian43.wordpress.com/2011/06/07/pengertian-problem-based-learning/).

(http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-pembelajaran-problem-based-learning.html).

(http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004.html).


(1)

5. Materi pelajaran yang kurang menantang dan menyenangkan karena pembelajaran masih berpusat pada guru

6. Motivasi siswa rendah. C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian. Oleh karena itu, agar penelitian ini terarah dan fokus pada masalah yang akan diteliti, maka dibatasi pada Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Komponen Sistem Pengapian Di Kelas Xi Teknik Sepeda Motor SMK N 1 Balige.

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Komponen Sistem Pengapian kelas XI Program Keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Balige?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian siswa kelas XI TSM program keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 1 Balige menggunakan


(2)

9

model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada proses pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan teknologi di bidang pendidikan, khususnya dalam bidang pembelajaran produktif di SMK.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, khususnya meningkatkan mutu pendidikan melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) di SMK N 1 Balige Toba Samosir.

c. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai penggunaan strategi pembelajaran dengan berbagai variasi model pembelajaran ketika proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis

a. Manfaat penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada proses pembelajaran di ruangan.


(3)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata diklat melakukan perbaikan sistem pengapian sepeda motor dengan kompetensi dasar mengidentifikasi komponen sistem pengapian dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai hasil belajar pada siklus I terdapat 17 orang siswa (56,66%) dan pada siklus II menjadi 25 orang siswa (83,33%) dengan peningkatan sebesar 26,67%.

2. Selanjutnya dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh jumlah siswa yang aktif berjumlah 8 siswa dan jumlah siswa yang cukup aktif berjumlah 9 siswa, sedangkan yang kurang aktif berjumlah 13 siswa. Selanjutnya pelaksanaan observasi aktivitas siswa siklus II mengalami peningkatan, dimana diperoleh untuk jumlah siswa yang aktif menjadi 12 siswa dan jumlah siswa yang cukup aktif berjumlah 10 siswa sedangkan yang kurang aktif 8 siswa.


(4)

63

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian sepeda motor diharapkan agar supaya menggunakan kolaborasi model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam mengajar materi Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian.

2. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang sama, hendaknya memperhatikan strategi, model dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan pembelajaran dapat tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas XI TKR 1 Semester II SMK Negeri 2 Lamongan Tahun Pelajaran 2011/2012. E-Jurnal FKIP Lamongan.

Asmani, J. (2010). Buku Pintar Playgroup. Jakarta: Buku Biru.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Redjeki, Tri. (2013). Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dengan Media Crossword. Jurnal Pendidikan Kimia.

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol.2 No. 4.

Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

.. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Slameto, (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

.. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susanti, Dwi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Batik I Surakarta T. A 2012/2013. Skripsi Surakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(6)

65

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara .

Widiastuti, Retno. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Disertai Media Gambar Untuk Meningkatkan

Kemandirian Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Di SMA

Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Seminar Nasional

Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010.

Butar-butar, Bisbon. (2015). Peningkatan Hasil Belajar Teknik Dasar Otomotif Menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas X TSM SMK N.1 Meranti T.A 2015/2016. Medan: Skripsi.

Nasution, Arrasyid Harun. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X program keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK N 2 Binjai. Medan: Skripsi.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (https://ian43.wordpress.com/2011/06/07/pengertian-problem-based-learning/).

(http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/pengertian-dan-langkah-model-pembelajaran-problem-based-learning.html).

(http://www.infoduniapendidikan.com/2015/06/tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004.html).


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI MAN 1 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2015

0 6 6

IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 MATARAM TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 8

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR TENTANG KONSEP SISTEM OPERASI DI KELAS X TI B SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 12

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KEUTUHAN NKRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 KUDUS TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK QUESTION STUDENT HAVE DAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 4 SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016

0 0 15

IMPLEMENTASI MODEL INQUIRY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA 2 KELAS VI SD 01 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2018/2019

0 0 6

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN HAPMATCH (PROBBLEMATCH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN MADYOGONDO 02

0 1 14