Pengertian Kewenangan TINJAUAN PUSTAKA A.
30
b. mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam dan ke luar MPR
sebagaimana diatur dalam ketetapan MPR Nomor: IMPR2003 tentang peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan
MPRS dan MPR RI Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002; dan
c. menggunakan putusan MPR.
3. Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat putusan MPR:
a. berisi aturanketentuan internal MPR;
b. mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam MPR; dan
c. menggunakan nomor putusan MPR.
UUD 1945 setelah perubahan juga telah membawa implikasi terhadap materi dan status hukum Ketetapan MPR. Melalui Pasal I Aturan Tambahan
UUD 1945, MPR
62
ditugaskan untuk melakukan peninjauan terhadap status dan materi Ketetapan MPRS sejak tahun 1966 sampai tahun 2002 untuk diambil
sidangnya pada tahun 2003 yang kemudian menghasilkan Ketetapan MPR No. IMPR2003 sebagai ketetapan terakhir yang bersifat mengatur regeling. MPR
masih diberikan kewenangan membuat Ketetapan MPR yang bersifat penetapan beschiking dalam keadaan tertentu, seperti:
a. menetapkan wakil presiden menjadi presiden apabila presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya;
b. memilih wakil presiden apabila terjadi kekosongan wakil presiden;
c. memilih presiden dan wakil presiden apabila presiden dan wakil
presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama.
62
MPR sebagai lembaga yang menerbitkan Ketetapan MPR melakukan pencabutan, penggantian, pengubahan, pengubahan, dan atau menyatakan tidak berlaku produk kebijakannya,
sesuai dengan prisnip a contrario actus yang berlaku universal dalam ilmu hukum, bahwa suatu peraturan diperkenankan menjadi tidak berlaku, dicabut, diganti, diubah, oleh lembaga
pembuatannya. Martha Riananda, 2012, Politik Hukum dan Implikasi Kedudukan Ketetapan MPR di dalam Hierarki Peraturan Perundang-Undangan, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Lampung, Bandar Lampung, hlm. 5.
31