Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah

ketika sudah dipres ukuran jadi berkurang karena mengalami penyusutan dan ada kemungkinan ketika dikenakan kurang memberikan rasa nyaman. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis mengangkatnya kedalam bentuk skripsi dengan judul “ Perbedaan Hasil Pembuatan Blazer Antara Yang Menggunakan Interfacing Cufner Woven dengan Interfacing Kain Gula Non Woven”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dari judul diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.2.1 Apakah ada perbedaan hasil pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven? 1.2.2 Hasil mana yang lebih baik dalam pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan hasil pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven . 1.3.2 Untuk mengetahui hasil mana yang lebih baik dalam pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Sebagai sumber informasi tentang hasil pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven . 1.4.2 Memberikan masukkan kepada masyarakat yang menekuni bidang menjahit tentang hasil pembuatan blazer yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven. 1.4.3 Mengetahui kelebihan dan kekurangan hasil pembuatan blazer yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven .

1.5 Batasan Masalah

Pada skripsi yang berjudul “ Perbedaan Hasil Pembuatan Blazer Antara Yang Menggunakan Interfacing Cufner Woven dengan Interfacing Kain Gula Non Woven” penulis merasa perlu memberikan batasan masalah agar pembahasan tidak terlalu meluas, batasan permasalahan sebagai berikut : 1.5.1 Blazer menggunakan bahan batik cap mori prima dengan interfacing kain gula dan cufner. 1.5.2 Analisis dilakukan produk dalam keadaan masih baru belum mengalami proses pemakaian dan pencucian. 1.6 Penegasan Istilah Penegasan istilah perlu diberikan supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap isi skripsi ini, adapun yang perlu dijelaskan dalam judul skripsi ini meliputi: 6.1 Perbedaan Perbedaan berarti selisih tentang benda, orang, ide-ide, kritik terhadap orang lain, kelompok terhadap suatu ide atau suatu prosedur apakah ada perbedaan persentase yang menyolok ataukah tidak antara dua hal atau lebih yang sedang diteliti Suharsimi Arikunto, 2010:6. Perbedaan dalam penelitian ini adalah perbedaan yang terjadi pada pembuatan blazer antara yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven . 6.2 Hasil Pembuatan Blazer Hasil adalah sesuatu yang diadakan, atau telah dibuat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:348. Pembuatan adalah proses membuat, cara membuat W.J.S Poerwadarminta, 2002:115. Blazer adalah jaket ringan yang longgar tetapi mengikuti bentuk potongan badan wanita Porrie Muliawan, 2012:113. Hasil pembuatan blazer adalah hasil yang diperoleh berupa blazer yang menggunakan interfacing cufner woven dengan interfacing kain gula non woven , yang telah mengalami proses pembuatan mulai dari mendesain model, pembuatan pola, menjahit hingga penyelesaian. Hasil dari blazer menggunakan bahan utama berupa kain batik pekalongan. 6.3 Interfacing cufner woven dan interfacing kain gula non woven Interfacing adalah bahan pelapis yang lebih kokoh dari lapisan bawah yang dipergunakan untuk menguatkan dan memelihara bentuk pakaian. Bahan lapisan ini dapat dipergunakan pada seluruh bagian dari pakaian, tetapi pada umumnya hanya dipergunakan pada bagian-bagian tertentu saja. Bahan yang dapat digunakan untuk interfacing yaitu bahan non woven bukan tenunan, misalnya kain gula yang menggunakan perekat bertekstur lembut maupun kasar dan mempunyai daya elastisitas yang tinggi. Sedangkan bahan woven interfacing interfacing yang ditenun, seperti cufner yang mempunyai tekstur halus, bahan memiliki ketebalan yang bertingkat dan berperekat Kartini, 2005:12. Bahan interfacing yang digunakan dalam penelitian ini blazer yaitu kain gula non woven dan cufner woven.

1.7 Sistematika Skripsi