Penentuan Kapasitansi oleh Cyclic Voltammetry

Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah aquades, sekam padi, aluminium hydroxide AlOH 3 merk KGaA Germany, sodium hydroxideNaOH merk KGaA Germany, nitrit acid HNO 3 68 RP chemical product, dan larutan elektrolit kalium hydroxide ftalat KHP.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat dalam beberapa tahap meliputi ekstraksi silika sekam padi, sintesis zeolit, kalsinasi, dan karakterisasi sampel.

1. Ekstraksi silika sekam padi

Silika sekam padi dapat diekstraksi dengan langkah: a. Mencampurkan 50 gr sekam padi pada larutan 500 ml NaOH 5. b. Memanaskan campuran sekam padi dan NaOH selama 30 menit sampai mendidih, dan mendinginkannya pada suhu ruang. c. Menyaring filtrat sekam padi untuk mendapatkan sol silika. d. Meng-aging sol silikaselama 24 jam.

2. Sintesis zeolit

Zeolit disintesis menggunakan metode sol-gel dari campuran sol silika sodium silikat dan larutan sodium aluminat Iman, 2013 dengan langkah di bawah ini: a. Mencampurkan 5 gr AlOH 3 dalam larutan 50 ml NaOH 5 yang diaduk pada magnetic stirrer dengan kecapatan 500 rpm selama 2 jam. b. Mencampurkan 250 ml sol silika pada larutan sodium aluminat dengan kecapatan 1000 rpm selama 1 jam, sehingga diperoleh sol zeolit. c. Menetesi sol zeolit dengan 100 ml HNO 3 5 secara perlahan sampai pH netral sambil mengaduk pada kecepatan 1000 rpm selama 7 jam hingga membentuk gel zeolit, kemudian meng-aging gel zeolitselama 24 jam. d. Mencuci dan menyaring gel zeolit sampai berwarna putih. Selanjutnya mengeringkan gel bersih pada suhu 110 o C selama ± 24 jam atau sampai benar-benar kering. e. Menghaluskan zeolit kering sampai menjadi serbuk halus dan mengayak zeolit menggunakan ayakan 100 mesh untuk mendapatkan butiran yang lebih halus.

3. Kalsinasi

Kalsinasi dilakukan pada beberapa variasi suhu, dengan zeolit berupa serbuk dan pelet. Langkah untuk proses kalsinasi adalah: 1. Membentuk pelet zeolitmenggunakan alat tekan, yaitu press hidrolik dengan tekanan 10 ton. 2. Memanaskan kedua bentuk zeolitdalam furnace pada variasi suhu 150, 250, 350, 450, 550, dan 650°C dengan kenaikan suhu sebesar 3°menit dan menahannya selama 3 jam. 4. Karakterisasi Zeolit Karakterisasi zeolit berupa: 1. XRD, untuk mengetahui fasa yang terbentuk dan ukuran kristal zeolit berupa serbuk. 2. SAA, untuk mengetahui luas permukaan spesifik zeolit berupa serbuk. 3. LCR meter, untuk mengetahuinilai konduktivitas listrik zeolit berupa pelet yang dilapisi pasta Ag. 4. CV, untuk mengetahui nilai kapasitansi spesifik zeolit berupa pelet sebagai elektrode kerja, AgCl sebagai elektrode referensidan Pt sebagai elektrode pembantu.