36
Pertemuan : 9 Pokok Bahasan :
Gangguan Bicara Sub pokok Bahasan : 1. Gangguan Artikulasi
Articulation Disorder 2. Gangguan Kelancaran Bicara
Fluency Disorder atau Ganguan Irama
Rythm Disorder 3. Gangguan Suara
Voice or Phonation Disoder
1. Gangguan Artikulasi Articulation Disorder
a. Pengertian
Artikulasi adalah proses pembentukan bunyi-bunyi, suku kata, dan kata-kata. Seseorang memiliki masalah dalam artikulasi apabila ia memproduksi suara-
suara, suku kata, dan kata-kata secara tidak tepattidak benar sehingga pendengar sulit memahami apa yang diucapkannya atau memerlukan perhatian yang lebih
untuk mengerti suara kata-katanya. Dengan demikian yang dimaksud dengan gangguan artikulasi adalah kesulitan dalam pembentukan bunyi-bunyi , suku kata,
maupun kata-kata, sehingga ucapannya sulit dipahami. Definisi yang lain tentang gannguan artikulasi dikemukakan oleh Nicolosi ,
yang mengemukakan bahwa articulation disorder adalah: 1
Incorecct production of speech sounds due to faulty placement, timing, direction, pressure, speed, or integration of the movement of
the lips, tongue, velum, or pharynx. 2
Abnormality in speech due to the presence of defective, nonstandard speech sounds.
3 Inability to produce the sounds of a language in a manner
acceptable to other users of the language.
Definition provide by: Terminology of Communication Disorder Speech Language- Hearing Third Edition. Nicolosi, Harryman, and Kresheck. www.webpage 5.
Marshall. Edu-brade 1 artic. html
37
b. Karakteristik
1 Pengungkapan suara dalam bicaranya tiidak sempurna, tidak konsisten
atau tidak tepat. 2
Jumlah orang yang mengalami gangguan artikulasi berkisar antara 60 – 80 dari jumlah keseluruhan orang yang mengalami gangguan bicara.
3 Mengalami kesulitan dalam mengucapkan huruf-huruf konsonan seperti R,
L,K, dan S. 4
Pola-pola gangguanartikulasi pada umumnya terjadi seperti pola ucapan bayi baby talk; tidak mampu mengartikulasikan konsonan secara tepat
lisping, atau ketidakmampuan lidah untuk mengucapkan huruf-huruf konsonan seperti: R, L,T,K, atau S
c. Tipe-tipe Gangguan Artikulasi
1 Subtitusi, yaitu terjadinya penggantian fonem, seperti kakak diucapkan tata ;
gigi diucapkan didi. 2
Omisi , yaitu terjadinya penghilangan fonen atau adanya huruf-huruf konsonan yang tidak diproduksitidak diucapkan, seperti rumah diucapkan
umah. 3
Distorsi, yaitu berusaha mendekati ucapan yang benar, tetapi terjadi kekacauan, seperti saya diucapkan zaya, huruf L diucapkan antara huruf R
dan L. 4
Addisi, yaitu terjadi penambahan huruf-huruf konsonan pada kata yang diucapkannya, seperti photo diucapkan phorto.
d. Metode untuk memperbaiki gangguan artikulasi subtitusi