Pemeriksaan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data

Penelitian kualitatif memiliki beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data diperiksa dengan satu atau lebih teknik pemeriksaan tertentu. Teknik tersebut antara lain Sugiyono, 2008:269: 1 Uji kredibilitas Uji kredibilitas pada tahap ini dilakukan melalui enam teknik pemeriksaan, yakni: 1. Perpanjangan keikut-sertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi 4. Pengecekan sejawat 5. Kecukupan referensial 6. Kajian kasus negatif Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri- ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor menonjol yang muncul ketika tahap pengumpulan data. Teknik triangulasi yang digunakan peneliti adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton 1987:331 dalam Moleong, 2007:330. Peneliti mengumpulkan data secara terus menerus mengenai pola pembinaan yang diprogramkan dari berbagai pihak terkait. Setelah proses pengumpulan data dilakukan triangulasi sumber melalui tahapan prosedur; 1 membandingkan data hasil pengamatan di lapangan dengan data hasil wawancara berbagai narasumber terkait, 2 membandingkan hasil wawancara dari Kepala Sekolah dan Kesiswaan, 3 membandingkan perspektif siswa dan apa yang dikatakan oleh narasumber terkait dengan pola pembinaan, 4 membandingkan keadaan dan perspektif antara kepala sekolah, kesiswaan, siswa, pengampu ekstrakurikuler dan narasumber lain yang terkait dengan ekstrakurikuler. Petugas Pengelola barang persediaan, serta Petugas gudang persediaan, 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi beberapa dokumentasi dan observasi. 2 Pengujian Transferability Nilai transfer berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Peneliti harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Ketika pembaca penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan transferability, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilits Sanafiah, 1990 dalam Soegiyono 2008:277. 3 Pengujian Dependability Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. 4 Pengujian Confirmability Pengujian konfirmability dipahami sebagai uji obyektivitas penelitian. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

3.5 Analisis Data