2.12. Unified Modelling Language UML
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian UML dan komponen- komponen UML
a. Pengertian UML
UML yang merupakan singkatan dari Unified Modelling Language adalah sekumpulan pemodelan konvensi yang digunakan untuk menentukan atau
menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam kaitannya dengan objek. Whitten, 2004.
UML dapat juga diartikan sebuah bahasa grafik standar yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak berbasis objek. UML pertama kali
dikembangkan pada pertengahaan tahun 1990an dengan kerjasama antara James Rumbaugh, Grady Booch dan Ivar Jacobson, yang masing-masing telah
mengembangkan notasi mereka sendiri di awal tahun 1990an. Lethbride dan Leganiere, 2002.
b. Komponen-komponen UML
UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini: 1.
Use Case Diagram a.
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use
case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
b. Use case Schmuller, 1999, adalah sebuah gambaran dari fungsi
sistem yang dipandang dari sudut pandang pemakai. Actor adalah
segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Whitten, 2004, p258. System boundary
menunjukkan cakupan dari sistem yang dibuat dan fungsi dari sistem tersebut.
Berikut ini merupakan gambar dari tiga komponen sistem dalam use case diagram:
System Use Case
Actor System boundary
Use case Gambar 2.14 Komponen-komponen use case
Jenis-jenis Use Case Relationships Rambaugh, 1999, p65 antara lain :
1 Association Garis yang menghubungkan antara actor dengan use case.
2 Extend Menghubungkan antara dua atau lebih
use case yang
merupakan tambahan dari base use case yang biasanya untuk mengatasi kasus pengecualian.
3 Generalization Hubungan antara use case umum dengan use case yang lebih
khusus.
4 Include Menghubungkan antara 2 atau lebih
use case untuk
menunjukkan use case tersebut merupakan bagian dari base use case.
2. Class Diagram 1
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class
menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut metodafungsi. 2
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
3 Class Schmuller, 1999 adalah sebuah kategori atau
pengelompokan dari hal-hal yang mempunyai atribut dan fungsi yang sama. Class diagram Rumbaugh, 1999 adalah
sebuah grafik presentasi dari gambaran statis yang menunjukkan sekumpulan model elemen yang terdeklarasi
statis, seperti kelas, tipe dan isinya serta hubungannya. 4
Sebuah class diagram terdiri dari sejumlah kelas yang dihubungkan dengan garis yang menunjukkan hubungan
antar kelas yang disebut dengan Associations Rambaugh,
1999. Contoh Class diagram dapat dilihat pada Gambar 2.1 Sonnemans, 2003.
Jenis-jenis Associations Rambaugh, 1999 yaitu : 1. Aggregation
Associations yang menggambarkan hubungan antar kelas di mana kelas yang satu merupakan bagian dari
kelas yang lainnya. 2. Composition
Associations yang menggambarkan hubungan erat antar kelas di mana kelas composite mempunyai
segala tanggung jawab untuk mengatur kelas lainnya dan kedua kelas mempunyai lifetime yang sama.
3. Bidirectionality Associations yang menghubungkan antara dua kelas
atau lebih yang berbeda objek tapi tidak bergantung satu sama lainnya, sehingga apabila salah satu kelas
dihilangkan, kelas yang lain dapat tetap digunakan. 4. Generalization
Associations yang menghubungkan dua kelas atau lebih untuk membedakan antara kelas yang umum dengan
kelas yang khusus. 5. Inheritance
Associations yang menghubungkan dua kelas atau lebih yang dapat menurunkan properties seperti attributes,
operations antara kelas induk dengan kelas anak.
Tabel 2.9 Komponen-komponen Class Diagram
Class
Generalization Binary
Association
Composition +
Public -
Private Protected
3. Object Diagram Object diagram serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada
menggambarkan kelas objek, lebih baik menggunakan diagram objek yang memodelkan
instance objek actual dengan
menunjukan nilai-nilai saat ini dari atribute instance. 4. Statechart Diagram
1 Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan dari satu state ke state lainnya suatu objek pada
sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.
2 Sebuah state diagram Lethbridge dan Laganiere, 2002, p276, merupakan cara lain untuk mengekspresikan
informasi dinamis tentang sebuah sistem, diagram ini digunakan menggambarkan fungsi eksternal yang terlihat
dari sebuah sistem atau dari objek secara individu. Contoh statechart diagram dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Berikut ini merupakan komponen-komponen yang digunakan dalam StateChart Diagram :
Tabel 2.10 komponen-komponen StateChart Diagram
5. Activity Diagram 1
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
2 Activity diagram merupakan state diagram khusus, yang
sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger
oleh selesainya state sebelumnya
internal processing. Oleh karena itu, activity diagram tidak menggambarkan perilaku internal sebuah sistem dan
interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
6. Sequence Diagram 1
Sequence diagram
adalah suatu
diagram yang
menggambarkan interaksi antar objek dan mengindikasikan komunikasi diantara objek-objek tersebut. Diagram ini juga
menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh objek – objek yang melakukan suatu tugas atau aksi
tertentu. 2
Sebuah sequence diagram Lethbridge dan Laganiere, 2002, menunjukkan urutan pertukaran pesan yang
dilakukan oleh sekumpulan objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan.
Berikut ini komponen-komponen yang digunakan dalam sequence diagram :
Tabel 2.11 komponen sequence diagram
7. Collaboration Diagram Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar
objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian
message. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor satu. Messages dari
level yang sama memiliki prefiks yang sama.
Tabel 2.12 komponen Collaboration Diagram
Simbol Deskripsi
Object instance : Obyek yang dibuat, melakukan
tindakan,
dan atau dimusnahkan selama lifeline
Interaksi link : Merupakan indikasi bahwa obyek
kejadian dan berkolaborasi aktor dan pertukaran pesan.
Sinkronis pesan : Seketika sebuah komunikasi
antara objek-objek yang menyampaikan informasi, dengan
harapan bahwa tindakan akan dimulai sebagai hasil.
8. Component Diagram 1
Component diagram
menggambarkan struktur
dan hubungan antar komponen perangkat lunak, termasuk
ketergantungan dependency di antaranya. 2
Komponen perangkat lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library
maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk
dari beberapa class danatau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat
juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Tabel 2.13 Komponen Component Diagram
Simbol Deskripsi
Komponen Notasi-notasi komponen mempresentasikan
module perangkat lunak dengan sebuah antar muka Subprogram specification and Body
Notasi ini mempresentasikan spesifikasi subprogram yang terlihat dan bagian implementasi.
Subprogram secara tipikal adalah kumpulan beberapa subroutine. Subprogram tidak berisi
devinisi kelas. Main Program
Notasi ini mempresentasikan program utama. Program utama adalah berkas yang berisi root
program. Package Specification and Body
Sebuah paket atau package adalah implementasi kelas. Sebuah paket spesifikasi adalah berkas
header, yang berisi informasi fungsi prototype untuk kelas.
Task Specification and Body Notasi-notasi ini mempresentasikan paket yang
memiliki Thread kontrol yang berdiri sendiri.
Database Notasi ini mempresentasikan sebuah basis data,
yang berisi satu atau beberapa skema.
9. Deployment Diagram 1
Deploymentphysical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem,
di mana komponen akan terletak pada mesin, server atau perangkat keras apa, bagaimana kemampuan jaringan pada
lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
2 Sebuah node adalah server, workstation, atau perangkat
keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan
antar node misalnya TCPIP dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.
Tabel 2.14 Komponen dalam Deployment Diagram Nama
Keterangan Simbol
Component Pada deployment diagram komponen-
komponen yang ada diletakkan di dalam node untuk memastikan keberadaan posisi mereka.
Node Node menggunakan bagan-bagan hardware
dalam sebuah sistem.
Interface Interface merupakan kumpulan operasi tanpa
implementasi dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan oleh
operasi di dalam class Class
Dependency Dependency merupakan relasi yang
menunjukkan bahwa perubahan dalam suatu elemen memberi pengaruh pada elemen lain.
Generalization Generalization menunjukkan hubungan antara
elemen yang lebih umum ke elemen yang lebih spesifik.
Note Note digunakan untuk memberikan
keterangan atau komentar tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir
dalam model Association
Digunakan untuk menghubungkan 2 node yang mengindikasikan jalur komunikasi
antara komponen-komponen hardware.
51
BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1. Profil STMIK CIC Cirebon
CIC Group Cirebon yang berdiri sejak 13 Januari 1984 secara konsisten berkiprah di dunia pendidikan. CIC yang dikenal sebagai komputer di Kota
Cirebon pada tahun 1999 mendirikan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer STMIK CIC dengan ijin operasional resmi dari Menteri Pendidikan
Nasional nomor 123DO1999. Keberadaan STMIK CIC diharapkan mampu memberikan kontribusi positif
berupa ilmu pengetahuan berbasis TI Teknologi Informasi kepada dunia usaha dan industri serta mendukung langkah-langkah pemerintah daerah Kota Cirebon
menuju Good Corporate Governance. Di tahun 2005 4 program studi STMIK CIC telah mendapatkan akreditasi BAN-PT yaitu Program Studi Sistem
Informasi, Program Sudi Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika, dan Program Studi Komputerisasi Akuntansi.
STMIK CIC juga melakukan kerja sama dengan dunia usaha dan industri serta pemerintah daerah Kota Cirebon, baik berupa kahian kurikulum berbasis
kompetensi, pengiriman tenaga praktisi untuk mengajar di STMIK CIC maupun penyaluran mahasiswamahasiswi untuk praktek kerja lapangan dan menyerap
lulusan STMIK CIC serta menjadikan lulusan STMIK CIC sebagai wirausaha tangguh di era global saat ini.
3.2. Visi STMIK CIC Cirebon
Menjadi perguruan tinggi yang mencetak sumber daya manusla yang mampu bersaing di Jawa Barat khususnya ciayumajakuning dalam lima tahun
kedepan.
3.3. Misi STMIK CIC Cirebon
Misi STMIK CIC Cirebon adalah sebagai berikut : 1.
Menuntun, mengarahkan, dan memberikan dukungan pada mahasiswa dalam proses beajar menjadi insan cendekia yang berbudi luhur,
berkompetensi tinggi, dan dapat memberikan kontribusi pada masyarakat 2.
Membangun dan menjalankan manajemen yang sehat dan kondusif sesuai tatakelola oragnisasi dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
3. Proaktif dalam menciptakan, menjaga, dan mengembangkan
hubungan kerjasama dengan pemerintah, perguruan tinggi, pengguna Lulusan, dan industri serta berbagai pihak Jainnya.
3.4. Tujuan STMIK CIC Cirebon
Tujuan strategis institusi dirumuskan dalam Rencana Strategis STMIK CIC 2009‐2014, tujuan strategis yang ingin dicapai STMIK CIC adalah :
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kompeten dalam bidang
informatika berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi yang mandiri, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan serta berbudi pekerti
yang luhur.