Mobility, sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas
semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel.
Installation speed and simplicity, instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang
memalui atap atau pun tembok Installation flexibility, teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan
untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.
Reduced cost-of-ownership, meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada
biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wire LAN hardware, namun bila di perhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka
secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan
perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjanganya pada suatu wireless LAN akan jauh kebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN.
Scalability, sistem wireless LAN bisa dikonfigurasi dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pangguna yang beragam, konfigurasi
dapat dengan mudah diubah mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang
mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.
2.6 Bahasa Pemograman Mikrokontroller dengan CodeVisionAVR
Bahasa poemograman CodeVisionAVR merupakan software C-cross compiler dimana program dapat ditulis dengan menggunakan bahasa C. Selain tersedia
dalam versi berbayar dengan lisensi, juga terdapat versi evalution yang bisa digunakan tanpa lisendi, namun dengan fungsi yang terbatas. CodeVisionAVR
memiliki IDE Intrgrated Development Environment yang lengkap, dimana
Universitas Sumatera Utara
penulisan program, compile, link, pembuatan kode mesin assembler dan download program ke chip AVR dapat dilakukan dengan CodeVision, selain itu
ada fasilitas terminal, yaitu melakukan komunikasi serial dengan mikrokontroller yang sudah di program. Proses download program ke IC mikrokontroller AVR
dapat mengggunakan System programmable Flash on-Chip mengizinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.
Salah satu keistinewaan bahasa pemograman CodeVision ini adalah memiliki library standart C dan library tertentu untuk keperluam sebagai berikut:
a. Modul LDC alphanumeric b. Bus I2C dari philips
c. Sensor suhu LM75 dari National Semiconductor d. Real-Time Clock: PCF8563, PCF8583 dari philips, DSI 302 dan DSI307 dari
maximdallas semiconductor e. Protokol 1-Wire dari maximdallas semiconductor
f. Sensor suhu DS1820, DS18S20, dan DS18B20 dari MaximDallas Semiconductor
g. TermometerTermostat DS1621 dari MaximDallas Semiconductor h. EEPROM DS2430 dan DS2433 dari MaximDallas Semiconductor
i. SPI j. Power management
k. Delay l. Konversi ke Kode Gray
CodeVisionAVR juga mempunyai Automatic Program Generator bernama CodeWizardAVR, yang dapat nenpermudah programmer dalam menulis kode-
kode program yang bersifat umum, antara lain: a. Set-up akses memori eksternal
b. Inisialisasi port inputoutput c. Inisialisasi interupsi eksternal
d. Inisialisasi timercounter e. Inisialisasi Watchdog-Timer
f. Inisialisasi UART USART dan komunikasi serial berbasis buffer yang digerakkan oleh interupsi
Universitas Sumatera Utara
g. Inisialisasi perbandingan analog h. Inisialisasi ADC
i. Inisialisasi Antarmuka SPI
j. Inisialisasi Antarmuka Two-Wire
k. Inisialisasi Antarmuka CAN l.
Inisialisasi Bus I2C, Sensor Suhu LM375, ThermometerThermostat DS1621 dan Real-Time Clock PCF8563, PCF8583, DS1307, dan DS1320
m. Inisialisasi Bus 1-Wire dan Sensor Suhu DS1820, DS18S20 n. Inisialisasi modul LCD. Setiawan,.2001
2.7 Delphi7