a. Guru membaca cerita atau percakapan yang disajikan dalam istima’. Bacaan
guru ini menjadi contoh bagi siswa. b.
Guru meminta salah satu siswa untuk membaca cerita atau percakapan dalam istima’ di depan kelas.
c. Guru meminta siswa lain yang mendengarkan pembacaan tersebut untuk
mengungkapkan inti sari materi yang didengarkannya secara lisan. Di sini, guru dapat memandu siswa untuk melakukan diskusi.
3. Muhadasah
Kegaiatan pokok dalam muhadasah adalah percakapan antara guru dan
siswa atau siswa dan siswa lainnya. Dengan melakukan kegiatan ini, diharapkan siswa mampu melakukan percakapan dalam bahasa Arab. Diharapkan, siswa
juga mampu menerapkan intonasi dan bahasa tubuh yang sesuai dalam percakapan tersebut. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai
berikut.
a. Guru menjelaskan secara singkat isi atau jalan cerita muhadasah yang akan
dipelajari. Penjelasan tersebut dapat diberikan dalam bahasa Arab, jika perlu dalam bahasa Indonesia. Contohnya, guru berkata, ”Dalam muhadasah ini,
Huda berkenalan dengan Amron,” atau ”Dalam muhadasah ini, Zainab mengenalkan orang tuanya kepada temannya yang bernama Zulfa.”
b. Guru mengucapkan materi muhadasah kalimat per kalimat. Sementara itu,
siswa mendengarkannya dengan penuh perhatian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang muhadasah
tersebut secara umum. Siswa akan dapat memahaminya dengan baik jika ia telah menguasai kosakata yang diberikan sebelumnya pada bab yang
bersangkutan.
c. Guru mengucapkan materi muhadasah kalimat per kalimat dan segera
ditirukan oleh siswa. Kemudian, guru mengulangi kegiatan tersebut dan ditirukan oleh siswa secara berkelompok. Kemudian, siswa mempraktikkan-
nya secara perorangan sesuai dengan waktu yang tersedia.
d. Guru menjelaskan makna materi muhadasah dengan tanya jawab, isyarat,
atau peragaan sebagaimana yang digunakan ketika menjelaskan makna mufradat baru. Sedapat mungkin, langkah ini menggunakan bahasa Arab.
e. Siswa melakukan muhadasah secara berpasangan di depan kelas dengan
bimbingan guru.
viii
Bahasa Arab SMA Kelas XI I
. .
. .
. .
.
.
.
.
Demikianlah salah satu metode mengajarkan muhadasah. Guru dapat
menggunakan atau mengembangkan model lain yang sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah setempat.
4. Qira’ah
Kegiatan pokok dalam qira’ah adalah siswa membaca bacaan yang disediakan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami teks-teks berbahasa Arab, baik yang menggunakan harakat maupun tidak. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam materi qira’ah
adalah sebagai berikut.
a. Guru membaca materi qira’ah. Sementara itu, para siswa mendengarkannya
dengan penuh perhatian. b.
Seluruh siswa menirukan bacaan guru kalimat per kalimat. c.
Guru meminta para siswa untuk membaca beberapa bagian atau keseluruh- an materi qira’ah secara bergiliran sesuai dengan waktu yang tersedia.
Kesalahan bacaan seorang siswa dapat dibetulkan oleh temannya atau guru yang bersangkutan. Walaupun demikian, pembetulan itu hendaknya tidak
memotong bacaan siswa tersebut di tengah suatu kalimat.
d. Para siswa diminta menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
kandungan qira’ah.
e. Dalam kelas yang sebagian siswanya belum mampu membaca kalimat Arab
dengan lancar, kegiatan membaca sebaiknya dilakukan di papan tulis dengan tangkai penunjuk
Keseluruhan kata dan kalimat dalam buku ini ditulis menggunakan harakat.
Penulisan tersebut disesuaikan dengan posisi i’rab suatu kata dalam kalimat. Hal itu bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami posisi i’rab dari
kata-kata tersebut. Walaupun demikian, dalam percakapan bahasa Arab sehari- hari, akhir kalimat biasa dibaca waqaf atau mati.
Oleh karena itu, dalam kegiatan membaca atau berbicara, siswa sebaiknya
dibiasakan membaca waqaf. Contohnya adalah kalimat
dibaca . Demikian pula kata
dibaca .
Bahasa Arab SMA Kelas XI I
ix
.