ANGKA KEJADIAN INSOMNIA PADA PENDERITA DEPRESI DI RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT PERIODE JANUARI DESEMBER 2009
ANGKA KEJADIAN INSOMNIA PADA PENDERITA DEPRESI DI RSJ DR.
RADJIMAN WEDIODININGRAT PERIODE JANUARI DESEMBER 2009
Oleh: Erbino Togama ( 05020026 )
Medical
Dibuat: 20100531 , dengan 3 file(s).
Keywords: Depresi, Insomnia
Latar Belakang : Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan dan prevalensi terjadinya depresi
berkisar 510 %. Pada kasus depresi, 80% penderita mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu
diperlukan adanya penelitian pendahuluan mengenai angka kejadian insomnia pada penderita
depresi, agar dapat diketahui tingginya jumlah kejadian insomnia dan dapat segera ditangani
lebih lanjut.
Tujuan : Untuk mengetahui angka kejadian insomnia pada penderita depresi di RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat periode JanuariDesember 2009.
Metode & Sampel : Desain penelitiannya yaitu observasional deskriptif, dengan tehnik
pengambilan sampel dengan Total sampling. Sampel penelitian ini yaitu 80 orang penderita
depresi di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang periode JanuariDesember 2009.
Hasil : Penderita depresi terbanyak usia 21 40 tahun (62,5%) dan jenis kelamin terbanyak yaitu
perempuan (63,7%) dengan status pekerjaan terbanyak yaitu tidak bekerja (52,5%), status
pernikahan terbanyak yaitu sudah menikah (57,5%), status pendidikan terbanyak SMP (36,3%).
Faktor genetik berpengaruh (15%). Penderita depresi yang memiliki kecenderungan untuk bunuh
diri (31,3%) dan yang tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri sebesar (68,7%). Dari 80
penderita depresi, 78,8% menderita insomnia.
Kesimpulan : Penderita depresi memiliki resiko untuk menderita insomnia
Background : Depression is a mood disorder which the main symptom is over sadness,
discouragement, and hopelessness. The prevalence of depression was 510 %. 80% of depression
patients had sleep disorder. This study was a preliminary research to identify the incidence of
insomnia among patients with depression, so the treatment can be given faster.
Objective : The purpose of this research was to identify the incidence of insomnia among
patients with depression in RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat in the periode of JanuariDesember
2009.
Method & Sample : The research design was observational descriptive, and the technic sampling
was total sampling. The sample in this research were 80 patients that were treated in RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang in the periode of JanuariDesember 2009
Result : Most of depression patient was at the age 2140 years old (62,5%) and mostly was
female (63,7%), 52,5% had no job, and 57,5% were married. The last educational status was
junior high school (36,3%). The genetic factor among them was 15%. Among of them, patient
suicide were 31,3%. and didn’t attempt to 68,7%. 78,8% of 80 patients with depression had
insomnia.
Conclusions : Most of the patient with depression had insomnia.
RADJIMAN WEDIODININGRAT PERIODE JANUARI DESEMBER 2009
Oleh: Erbino Togama ( 05020026 )
Medical
Dibuat: 20100531 , dengan 3 file(s).
Keywords: Depresi, Insomnia
Latar Belakang : Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan dan prevalensi terjadinya depresi
berkisar 510 %. Pada kasus depresi, 80% penderita mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu
diperlukan adanya penelitian pendahuluan mengenai angka kejadian insomnia pada penderita
depresi, agar dapat diketahui tingginya jumlah kejadian insomnia dan dapat segera ditangani
lebih lanjut.
Tujuan : Untuk mengetahui angka kejadian insomnia pada penderita depresi di RSJ dr. Radjiman
Wediodiningrat periode JanuariDesember 2009.
Metode & Sampel : Desain penelitiannya yaitu observasional deskriptif, dengan tehnik
pengambilan sampel dengan Total sampling. Sampel penelitian ini yaitu 80 orang penderita
depresi di RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang periode JanuariDesember 2009.
Hasil : Penderita depresi terbanyak usia 21 40 tahun (62,5%) dan jenis kelamin terbanyak yaitu
perempuan (63,7%) dengan status pekerjaan terbanyak yaitu tidak bekerja (52,5%), status
pernikahan terbanyak yaitu sudah menikah (57,5%), status pendidikan terbanyak SMP (36,3%).
Faktor genetik berpengaruh (15%). Penderita depresi yang memiliki kecenderungan untuk bunuh
diri (31,3%) dan yang tidak memiliki keinginan untuk bunuh diri sebesar (68,7%). Dari 80
penderita depresi, 78,8% menderita insomnia.
Kesimpulan : Penderita depresi memiliki resiko untuk menderita insomnia
Background : Depression is a mood disorder which the main symptom is over sadness,
discouragement, and hopelessness. The prevalence of depression was 510 %. 80% of depression
patients had sleep disorder. This study was a preliminary research to identify the incidence of
insomnia among patients with depression, so the treatment can be given faster.
Objective : The purpose of this research was to identify the incidence of insomnia among
patients with depression in RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat in the periode of JanuariDesember
2009.
Method & Sample : The research design was observational descriptive, and the technic sampling
was total sampling. The sample in this research were 80 patients that were treated in RSJ dr.
Radjiman Wediodiningrat Lawang in the periode of JanuariDesember 2009
Result : Most of depression patient was at the age 2140 years old (62,5%) and mostly was
female (63,7%), 52,5% had no job, and 57,5% were married. The last educational status was
junior high school (36,3%). The genetic factor among them was 15%. Among of them, patient
suicide were 31,3%. and didn’t attempt to 68,7%. 78,8% of 80 patients with depression had
insomnia.
Conclusions : Most of the patient with depression had insomnia.