7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1  Landasan Teori
Sebagai  acuan  berpikir  secara  ilmiah  dalam  rangka  untuk  pemecahan permasalahan,pada  landasan  teori  ini  dimuat  beberapa  pendapat  dari  para
pakar.  Selanjutnya  secara  garis  besar  akan  diuraikan  tentang  :  Bagaimana membentuk  pembinaan  prestasi  bulutangkis,  bagaimana  tujuan  latihan  fisik,
bagaimana  pengertian  kelincahan,  bagaimana  program  latihan,  pengertian footwork, bagaimana cara melangkah dalam bulutangkis, bagaimana pengertian
klub, bagaimana pengembangan sinyal lampu 3 warna.
2.2 Pembinaan Prestasi Olahraga Bulutangkis
Proses  pembinaan  dalam  olahraga  tidak  bisa  dilakukan  secara  instan, namun  harus  melalui  proses  yang  panjang.  Untuk  mencapai  prestasi  yang
optimal diperlukan latihan dengan disipin, ketekunan, pengorbanan, tekad, serta dilandasi oleh motivasi tinggi.
Pembinaan  adalah  untuk  membina  mutu  dan  meningkatkan  prestasi  yang telah  dimiliki  oleh  pemain  atau  yang  telah  ada  pada  pemain  dengan  kategori
pemain  itu  sudah  dapat  bermain  bulutangkis.  Untuk  hal  ini  diperlukan  adanya jadwal  pembagian  waktu  dalam  pembinaan  permainan  bulutangkis.  Pada
dasarnya  pembinaan  dan  peni`ngkatan  prestasi  tergantung  sepenuhnya  faktor latihan  yang  diadakan.  Faktor  latihan  tidak  lepas  dari  penentuan  waktu  yang
dipergunakan  dalam  pembinaan.  Penentuan  waktu  harus  ditetapkan  terlebih dahulu, kapan latihan dan berapa lama latihan itu berlangsung serta faktor-faktor
8
apa saja yang perlu mendaptkan latihan. Pembinaan peningkatan prestasi yang optimal  tidak  dapat  dicapai  dalam  waktu  dekat  atau  singkat.  Seperti  halnya
pembinaan  fisik,  teknik  dan  mental,  maka  peningkatan  di  bidang  skill  atau kemampuan  hanya  dapat  dicapai  melalui  program  latihan  jangka  panjang,  baik
secara sistematis, teratur dan kontinyu.  Tohar,1992:151 Aneka pembinaan yang diterapkan dapat berbeda dari satu klub dengan klub
lainnya,  perbedaan  ini  dilatarbelakangi  oleh  pengalaman  dan  keilmuan  masing- masing  pelatih.  Walaupun  model  pembinaanya  berbeda-beda,  tetapi  tujuan
utamanya  tidak  lain  adalah  menciptakan  para  pemain  andal  dalam  memainkan bulutangkis.  Syahri Alhusin, 2007:62
Beberapa  pendapat  penulis  simpulkan,  pembinaan  prestasi  olahraga bulutangkis  di  Indonesia  yaitu  pembinaan  harus  dilakukan  secara  terprogram
dengan baik dari latihan dasar sampai menuju pertandingan dan keseimbangan anatara kepengurusan, atlet dan pelatih harus berjalan secara berkelanjutan.
2.3 Tujuan Latihan Fisik