Luka diklasifikasikan dalam dua bagian yaitu luka akut dan luka kronik. Luka akut memiliki serangan yang cepat dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang
diperkirakan. Contoh luka akut adalah luka jahit karena pembedahan, luka sayat, luka bakar, luka tusuk dan crush injury. Sedangkan luka kronik, luka yang gagal
sembuh pada waktu yang diperkirakan. Contoh ulkus diabetes, ulkus venous Perdanakusuma, 2007.
Penyembuhan luka yang normal merupakan suatu proses kompleks dan dinamis. Proses penyembuhan luka berlangsung secara alami maupun dengan
bantuan kimiawi, seperti dengan zat-zat obat, salep dan lain-lain. Pada masyarakat masih banyak yang menggunakan tanaman-tanaman sebagai obat diantaranya yaitu
tanaman Euphorbia tirucalli yang mengandung senyawa salah satunya sapogenin bermanfaat untuk membantu penyembuhan luka sayat. Namun sampai saat ini belum
pernah dilakukan penelitian tentang efektivitas senyawa batang patah tulang Euphorbia tirucalli terhadap penyembuhan luka sayat.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1.
Bagaimana pengaruh ekstrak batang patah tulang dalam bentuk salep terhadap penyembuhan luka sayat tikus putih?
2. Berapa dosis optimal salep dan waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat?
C. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas dan menghindari perbedaan pengertian dalam penelitian ini, perlu diberikan penjelasan tentang beberapa istilah, sebagai berikut:
1.
Ekstrak batang tanaman Euphorbia tirucalli
Ekstrak merupakan proses pemisahan suatu zat padat atau cair dengan bantuan pelarut Sugiarto, 2008. Dalam penelitian ini ekstrak batang Euphorbia
tirucalli dilakukan estraksi simplisia dengan metode perkolasi menggunakan pelarut alkohol 70 Suratman., et al. 2004. Ekstrak dioven pada suhu 40
C
hingga diperoleh ekstrak kering kemudian dicampur dengan vaselin sesuai dosis yang diperlukan sehingga terbentuk sediaan salep.
2. Luka sayat
Luka sayat dikategorikan kedalam luka akut yang berupa trauma, baru, mendadak dan cepat penyembuhannya Perdanakusuma, 2007. Dalam penelitian
ini luka sayat adalah luka yang sengaja dibuat pada punggung tikus putih dengan menyayat menggunakan scalpel steril sepanjang 1 cm.
3. Penyembuhan luka
Penyembuhan luka merupakan suatu proses untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Komponen utama dalam proses penyembuhan luka adalah kolagen
disamping sel epitel Perdanakusuma, 2007. Pada penelitian ini suatu luka dikatakan sembuh apabila luka mengalami perubahan pada kulit, seperti tidak
adanya aritema kemerahan, tidak adanya pembengkakan, dan luka menutup.
D. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1.
Mengkaji ekstrak batang patah tulang dalam bentuk salep pada penyembuhan luka sayat tikus putih.
2. Menentukan penyesuaian dosis dan waktu tercepat pada penyembuhan luka
sayat.
E. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui senyawa aktif ekstrak batang patah tulang dalam mempercepat penyembuhan luka sayat.
2. Untuk mengetahui berapa waktu tercepat pada proses penyembuhannya.
3. Untuk mengetahui pada dosis berapa salep mempercepat penyembuhan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS