33
c. Masyarakat dapat menerima peraturan bila :
- Masyarakat terlibatmerupakan bagian dan berkepntingan dengan adanya
peraturan perundangan tersebut. Masyarakat adalah bagian tertinggi dari kehidupan bernegara, sehingga
peraturan perundangan yang dibuat adalah merupakan bagian dan kepentingan yang dimunculkan dari penomena-penomena yang muncul dari masyarakat
dan merupakan kesepakatan dari masyarakat. -
Kaidah-kaidah hukum memungkinkan kearah ketertiban dan keharmonisan, keadilan serta kedamaian.
Peraturan ada sebagai alat untuk bisa hidup bersama dan berdampingan dengan sejumlah tujuan dan kepentingan yang muncul secara individual.
Peraturan muncul bukan karena kepentingan perorangan ataupun keleompok tertentu akan tetapi kepentingan muncul sebagai upaya bersama.
- Adanya sangsi sosial.
Sangsi adalah bentuk dari konsekuensi yang disepakati bersama, sangsi muncul dari nilai dan norma yang berlaku dalam kehidupan bersama. Oleh
karena itu sangsi bukan tindakan kesemena-menaan dan bukan pula sebagai upaya untuk menghilangkan kepentingan orang lain atas kepentingan
bersama.
d. Hirearki Dalam Peraturan Perundangan
Hierarki atau juga bias di sebut sebagai tata urutan adalah tingkatan dalam sebuah kelembagaan yang menggambarkan dari mulai kedudukan yang paling
tinggi sampai dengan yang paling rendah. Posisi yang paling atas memiliki kewenangan dan kekuasaan tinggi sedangkan yang paling bawah memiliki
kewenangan yang terbatas dan kekuasaan yang rendah. Adapun pada level tengah memiliki sebagaian kewenangan yang di delegasikan oleh tingkat tinggi dan
kekuasaan terhadap tingkatan yang ada di bawahnya. Dalam Perundang-undangan tata urutan ini menggambarkan urutan-urutan
dan keterkaitan lahirnya satu perundangan akan mengacu kepada hierarki yang ada di atasnya.
34
5.
Informasi pendukung
- Buku Peraturan Perundangan Pendidikan dari Hadari Nawawi
- Kumpulan Peraturan Perundangan
- Tap MPR
6. Latihan-latihan