Hasil Analisis Data Uji Coba II

19. Apakah wasit akan memberi teguran kepada pemain yang tidak mentaati permainan? Ya 95 Sangat baik 20. Apakah permainan benteng pendem dapat dimainkan semua orang? Ya 85 Baik 21. Apakah kamu senang memainkan permainan benteng pendem ini? Ya 100 Sangat baik 22. Apakah kamu merasa senang setelah mencetak angka dalam permainan benteng pendem? Ya 100 Sangat baik 23. Apakah kamu semangat dalam permainan benteng pendem? Ya 100 Sangat baik 24. Apakah dalam permainan benteng pendem kamu dapat bekerjasama untuk memenangkan pertandingan? Ya 100 Sangat baik 25. Apakah kamu bisa menerima hukuman dari wasit apabila melakukan pelanggaran dalam permainan? Ya 75 Baik 26. Apakah kamu mentaati peraturan saat bermain? Ya 80 Baik 27. Apabila tim kamu kalah, apakah kamu akan mengakui keunggulan tim lawan? Ya 100 Sangat baik 28. Apakah bermain benteng pendem menarik bagi kamu? Ya 100 Sangat baik 29. Apakah kamu ingin bermain benteng pendem lagi? Ya 100 Sangat baik 30. Apakah kamu mau mengajak teman yang lain untuk memainkan benteng pendem lagi? Ya 100 Sangat baik Sumber : Hasil Kuesioner Uji Lapangan N=40

4.5 Hasil Analisis Data Uji Coba II

Analisis data uji coba berdasarkan gambar analisis data uji lapangan yang diperoleh melalui kuesioner. Kuesioner yang berjumlah 30 butir soal terdiri dari 3 aspek yaitu : psikomotorik, afektif, dan kognitif. Butir soal dirancang mengenai produk yang dikembangkan yaitu model permainan benteng pendem dengan memperhatikan aspek-aspek dalam pembelajaran. Berikut analisis pengembangan 80,8 90,5 95,5 Persentase psikomotorik kognitif afektif Aspek permainan tradisional bentengan melalui model permainan benteng pendem yang berdasarkan hasil kuesioner dari uji lapangan : Gambar 8 Diagram Persentase Aspek Dalam Kuesioner Berdasarkan kuesioner pada uji lapangan, aspek psikomotorik butir soal no 1-10 mendapat persentase jawaban yang sesuai 80,8 sehingga memenuhi kriteria baik. Secara umum aspek ini mendapat peningkatan, pada uji lapangan siswa lebih terampil dalam memainkan model permainan benteng pendem. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pengamatan aktivitas gerak siswa dalam permainan meskipun masih ada beberapa siswa yang masih kurang terampil memainkan model permainan tersebut. Berdasarkan kuesioner pada uji lapangan, aspek kognitif butir soal no 11- 20 mendapat persentase jawaban yang sesuai 90,5 sehingga aspek ini memenuhi kriteria sangat baik. Dalam aspek ini sebagian besar siswa mengetahui dan memahami permainan tradisional bentengan pada umumnya dengan istilah gol-golan sehingga dengan mudah mereka dapat mempraktikkan model permainan meskipun berbeda baik sarana, prasarana, maupun peraturannya. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 p er se n tas e Soal Kuesioner Jawaban yang sesuai Jawaban tidak sesuai Berdasarkan kuesioner pada uji lapangan, aspek afektif butir soal no 21- 30 mendapat persentase jawaban yang sesuai 95,5 sehingga memenuhi kriteria sangat baik. Dalam aspek ini siswa sangat antusias dalam aktivitas permainan. Mereka lebih mematuhi peraturan permainan, nilai-nilai sportivitas, serta minat terhadap produk yang meningkat meskipun masih ada beberapa siswa yang cenderung bersikap arogan. Berdasarkan data uji lapangan secara keseluruhan didapatkan persentase 88,93. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka permainan benteng pendem memenuhi kriteria baik, sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas tinggi sekolah dasar di SD Negeri Sidakangen. Persentase jawaban pada kuesioner yaitu berdasarkan jawaban yang sesuai dengan produk. Berikut persentase berdasarkan hasil kuesioner pada uji lapangan : Gambar 9 Grafik Persentase Jawaban Kuesioner Pada Uji Lapangan

4.6 Prototipe Produk

Dokumen yang terkait

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA BASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA SMP NEGERI 1 PATEAN KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2010 2011

0 4 152

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MELALUI PERMAINAN TEMBAK KAKI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TRETEP KECAMATAN TRETEP KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2011

0 9 134

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGMANYAR KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011

2 31 102

Pengembangan Model Pembelajaran Permainan Sepak Bola Bagi Siswa Kelas IV dan V Di SD Negeri Raji 01 Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 1

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

Model Pengembangan Pembelajaran Permainan Tradisional “Sudamanda” Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 1 1

Perbandingan Pengaruh Permainan Tradisional Gobak Sodor dan Bentengan Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa Putra Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli Kelas IV SD Negeri Sekaran 1 Kecamatan Gunungpati Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN SEPAKBOLA MINI SATU GAWANG BAGI SISWA KELAS ATAS SD NEGERI DI BOJA TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 1