Alat Alat Bahan Prosedur Kerja

BAB 3 BAHAN DAN METODE PERCOBAAN

Di seksi penuangan PT. INALUM, memiliki beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk kelangsungan pencetakan aluminium batangan ingot. Alat dan bahan serta prosedur akan dijelaskan pada Bab ini.

3.1 Alat Alat

Merk Furnace Chugairo Metal Transport Car MTC Sumitomo Heavy Industries Ladle Chugairo Casting Machine CM Sumitomo Heavy Industries Stock Conveyor STC Sumitomo Heavy Industries Scrapper - OES Optical Emision Spectrofotometer ARL

3.2 Bahan

a. Aluminium Cair Molten b. Aluminium batangan cacat c. De Inclusion Flux 827 HS

3.3 Prosedur Kerja

1. Aluminium cair molten yang berada diseksi reduksi, diambil didalam pot elektrolisis 7 ton dan dimasukkan ke dalam Ladle. Universitas Sumatera Utara 2. Kemudian molten tersebut dibawa oleh Metal Transport Car MTC ke seksi penuangan SCA. 3. Setelah sampai di seksi penuangan, molten tersebut dimasukkan ke dalam dapur furnace, dimana dapur furnace tersebut sebelumnya telah dimasukkan cold metal. Furnace disetting suhunya 720 o C. 4. Kemudian dilakukan flux treatment T 740 o C yaitu peenambahan De Inclusion Flux 45 NaCl, 30 KCl, 15 NaF, 10 Na 2 SiF 6 , lalu dilakukan stirring pengadukan selama lebih kurang 5 menit. 5. Setelah dilakukan srirring, ditunggu selama 2,5 jam holding time, agar flux treatment dan molten bercampur secara homogen. 6. Sebelum dilakukan pengambilan sampel untuk analisa TPM Test Product Metal dilaboratorium SQA, dilakukan terlebih dahulu skimming off, setengah jam sebelum sampel dianalisa. 7. Setelah dilakukan skimming off pengambilan kotoran-kotoran yang ada dipermukaan molten, lalu diambil sampel didalam furnace untuk dianalisa TPM dengan menggunakan alat OES Optical Emission Spectrofotometer. Cara kerja penganalisaan produk adalah sebagai berikut: - Sampel yang didatangkan dari casting plant terlebih dahulu dibubut agar permukaan dari sampel rata, halus, dan bersih. - Setelah dibubut sampel dibawa ke ruang OES. - Buka ruang eksitasi, letakkan sampel di meja eksitasi. Universitas Sumatera Utara - Kemudian ditutup ruang eksitasi, dan tekan “enter” pada keyboard computer, maka alat OES tersebut akan bekerja. Setelah itu, maka kadar Fe akan terlihat pada layar komputer. - Setelah proses penganalisaan selesai, buka kembali ruang eksitasi dan sampel akan dikeluarkan dari ruang eksitasi. - Lakukan prosedur tersebut sebanyak 3 kali pada setiap sampel. 8. Apabila hasil analias TPM menyatakan kadar Fe pada molten sesuai dengan grade yang diinginkan, dilakukan pencetakan. Tetapi seandainya hasil analisa TPM menyatakan kadar Fe tinggi pada molten tersebut, maka dilakukan beberapa langkah- langkah antara lain: a Penambahan Molten - Apabila kapasitas furnace masih mencukupi untuk menampung molten 38 ton, dilakukan penambahan molten dengan kadar Fe yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di dalam furnace. - Kemudian dilakukan pengadukan beberapa menit. - Lalu diambil sampel tersebut untuk dianalisa TPMnya. - Apabila hasil TPM menyatakan bahwa molten tersebut telah selesai dengan grade yang diinginkan, maka molten tersebut siap dicetak. b Dicetak sebagian Spect Out - Molten dengan kadar Fe sangat tinggi dicetak sebagian Spect Out sebanyak beberapa ton untuk dijadikan sebagai Out Product. - Setelah dilakukan pencetakan sebagian, molten yang masih berada dalam furnace ditambahkan molten dengan kadar Fe serendah mungkin. Universitas Sumatera Utara - Setelah penambahan molten, ddilakukan stirring. - Lalu diambil sampel untuk dianalisa TPM nya. - Apabila hasil TPM menyatakan bahwa molten tersebut telah sesuai dengan grade yang diinginkan, maka siap dilakukan pencetakan. c Penurunan Grade Grade Down - Apabila kadar Fe masih sangat tinggi, setelah dilakukan langkah-langkah diatas, maka dilakukan langkah terakhir yaitu penurunan grade. - Misalnya apabila produk yang ngin dihasilkan yaitu aluminium batangan ingot dengan grade S1-B, maka gradenya diturunkan manjadi grade G1. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN