Pendekatan dan Metode Penelitian Definisi Operasional Variabel

26 Sri Marliani, 2013 Rumusan Kompetensi Asesmen yang harus dikuasai KonselorGuru Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Sekolah Jumlah Guru SMAN 1 Tasikmalaya 17 orang SMAN 2 Tasikmalaya 49 orang SMAN 3 Tasikmalaya 9 orang SMAN 4 Tasikmalaya 12 orang SMAN 5 Tasikmalaya 6 orang SMAN 6 Tasikmalaya 29 orang SMAN 7 Tasikmalaya 7 orang SMAN 8 Tasikmalaya 43 orang SMAN 9 Tasikmalaya 12 orang SMAN 10 Tasikmalaya 26 orang Jumlah 210 orang

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk dikaji secara kuantitatif. Jenis datanya dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan statistik Musfiqon, 2012: 59. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian noneksperimen yaitu penelitian survei. Menurut Robandi Musfiqon, 2012: 67, penelitian survei adalah pendekatan dasar yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai pola perilaku, pola sikap, pendapat, dan opini responden. Survei menghimpun data yang lebih bersifat permukaan, pencatatan data, menghimpun pendapat umum, dan berkenaan dengan masalah-masalah dengan pertanyaan apa Syaodih, 2012: 74. Maka penelitian survei ini sesuai untuk mengetahui rumusan kompetensi asesmen konselorguru bimbingan dan konseling. Syaodih 2012: 82 mengatakan, ada tiga karakteristik utama dari survei, yaitu 1 informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, 27 Sri Marliani, 2013 Rumusan Kompetensi Asesmen yang harus dikuasai KonselorGuru Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi atau responden, 2 informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan dari suatu populasi, dan 3 informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Sebab, tujuan penelitian survei adalah untuk mengetahui karakteristik populasi melalui sampel yang dipilih menjadi responden Musfiqon, 2012: 68.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi asesmen konselor. Secara operasional kompetensi asesmen konselor yang dimaksud didefinisikan sebagai berikut. Dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesia 2005: 11, kompetensi adalah sebuah rangkaian perkembangan mulai dari proses kesadaran, kesediaan, dan tindakan nyata sebagai wujud kinerja. Competency is the vital behavioral skills, knowledge and personal attributes that are translations of organizational capabilities and are deemed essential for success. Competency Development Guidebook: 6. Kompetensi adalah keterampilan perilaku yang penting, pengetahuan dan sifat pribadi yang merupakan terjemahan dari kemampuan berorganisasi dan dianggap penting untuk keberhasilan. NCDA AACE 2010 mengemukakan bahwa, competencies describe knowledge, understanding, and skills that a career counselor must posses to perform assessment and evaluation activities effectively. Kompetensi menggambarkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang konselor karir untuk melakukan kegiatan penilaian dan evaluasi secara efektif. Salvia, et al 2010 mengungkapkan bahwa, Assessment is a process of collecting data for the purpose of making decisions about students or schools. Penilaian adalah proses pengumpulan data untuk tujuan membuat keputusan tentang siswa atau sekolah. Asesmen terdiri dari berbagai aktivitas yang mencakup berbagai strategi untuk mengumpulkan informasi tentang siswa secara lebih komprehensif guna 28 Sri Marliani, 2013 Rumusan Kompetensi Asesmen yang harus dikuasai KonselorGuru Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengambilan keputusan bagi pengembangan individu dan institusi Baker 2004; Santoadi, 2010: 111 Menurut Gantina dkk 2011: 13 asesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data tentang konseli dan lingkungannya yang terbagi dalam dua kategori yaitu tes dan nontes, berfungsi untuk membantu mendalami konseli dan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana lebih cermat berdasarkan data empirik. Berdasarkan beberapa pengertian di atas mengenai kompetensi dan asesmen maka dalam penelitian ini kompetensi asesmen konselorguru bimbingan dan konseling didefinisikan sebagai kemampuan yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman dan keterampilan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data tentang siswa serta melakukan evaluasi secara efektif guna pengambilan keputusan bagi pengembangan individu dan institusi.

D. Instrumen Penelitian