Perancangan mekatronik (mekanik elektronika) robot tanam benih langsung (Ro-TABELA)
V DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Hidup adalah anugrah dari Allah SWT. yang sudah sepatutnya disyukuri, disadari, lalu diperbaiki. Hidup harus menorehkan tinta perjuangan, yang melekat kuat untuk sebentang garis kesuksesan, tak lekas lekang dimakan waktu. Biarlah menjadi orang biasa dihadapan makhluk, akan tetapi harus terus berusaha menjadi yang terbaik di hadapan khaliq.
DATA PRIBADI
Nama : Fauzan Muhammad Iqbal Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 27 Juni 1990 Alamat : Jl. Sukagalih No 08 RT/RW 003/010 Kel Lengkongsari Kec
Tawang Kota Tasikmalaya Telepon : 0265-339690/085223576403/081809010913 Agama : Islam Email : [email protected] Tinggi/berat : 168 cm /54kg
PENDIDIKAN A . Formal
1. SD Negeri 1 Tasikmalaya : 1996 - 2002
2. SMP N 2 Tasikmalaya : 2002 - 2005
3. SMA N 4 Tasikmalaya : 2005 - 2008
4. UNIVERITAS KOMPUTER INDONESIA / Teknik Komputer (S1) : 2008- 2013
B.Non Formal
1. Desain Grafis (3D Studio Max, Adobe Premier, Adobe After Effect) di TRIGUNA : 3 Bulan (2007)
2. English Club
: 2005-2006
3. Kursus Gambar (Manga/Komik) : 2006-2008
KARYA ILMIAH
Skripsi : Perancangan Mekatronika (Mekanik Elektronika) Robot Tanam Benih Langsung (RO- TABELA)
ORGANISASI
1. OSIS (Organisasi Siswa) SMP N 2 Tasikmalaya
2. Humas Pramuka SMP N 2 Tasikmalaya
4. Wakil Ketua Tae Kwon Do SMA N 4 Tasikmalaya
5. HIMA (Himpunan Mahasiswa) Universitas Komputer Indonesia
6. Asisten Lab. Elektronika di Jurusan Teknik Komputer-FTIK-UNIKOM Tahun 2011-2013
7. Koordinator Bidang Penelitian dan Materi Lab. Elektronika Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia 2011-2012
8. Tim Riset Lab. Elektronika di Jurusan Teknik Komputer-FTIK-UNIKOM Tahun 2011-2013
9. Ketua Tim Wirausaha Lotech-Bandung Tahun 2012-2013
SEMINAR / PELATIHAN / WORKSHOP/ KOMPETISI
Keterang Kegiatan Waktu Tempat anINAICTA (Indonesia ICT Award) 2013 Kategori R&D (Research and Development) 2013 Jakarta Nominator dengan Karya “Robot Tanam Benih Langsung (RO-TABELA) Gerakan Kewirausahaan Nasional dengan 2013 Jakarta Pemenang bidang usaha „Budidaya Sidat‟
“Mastery Your Business” In Shell nd
LiveWIRE 2 Business Coaching for BSA 2013 Bandung Pemenang
2012 FinalistsINAICTA (Indonesia ICT Award) 2012 Kategori Start-Up Company dengan Karya 2012 Jakarta Nominator “lotech Bandung (local technology Bandung) AIJB (Anugrah Inovasi Jawa Barat) 2012 Kategori Energi dengan Karya
“Smart & 2012 Bandung Finalis
Green Trafic Light dengan pewaktuan
fleksibel ”
(PMW) Kopertis /Peserta wilayah IV
Pelatihan Enterpreneurship ICT “pemanfaatan social media untuk pemasaran 2012 Bandung Peserta yang efisien dan efektif bagi para Start-Up bisnis Panitia
2012 Bandung Panitia workshop “interfacing level pemula” Seminar Karya Ilmiah dengan Judul Karya “Perancangan Sistem Kendali dan 2012 Cirebon Finalis Pemantauan Lampu Lalu Lintas Menggunakan Sumber Tegangan Alternatif
” Sumdang
Seminar “robot technology dan 2011 SMK N 1 Pemateri
technopreneurship
” Sumedang ii
PERANCANGAN MEKATRONIKA (MEKANIK
ELEKTRONIKA) ROBOT TANAM BENIH LANGSUNG (RO-
TABELA)
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Strata Satu di Sistem Komputer
Oleh
Fauzan Muhammad Iqbal
1.02.08.012
Pembimbing
Agus Mulyana, M.T
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013
✁✂ ✁ ✄ ☎ ✆✝ ✁✆✂✁✞
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta, shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Muhammad SAW., keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir masa.
Atas rahmat Allah SWT., akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, meskipun proses belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Skripsi ini sesungguhnya bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksana tanpa bantuan banyak pihak yang tak mungkin Penulis sebutkan satu persatu, namun dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Kedua orang tua, adik-adik dan keluarga besar tercinta yang senantiasa tidak henti-hentinya mencurahkan cinta, kasih sayang, perhatian, nasihat, serta motivasi kepada penulis selama studi.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Ir. Syahrul, M.T, selaku Dosen Wali kelas 08 TK-1.
5. Bapak Agus Mulyana, M.T, selaku Pembimbing I dan Koordinator Lab.Elektronika yang telah banyak memberikan arahan, saran, nasihat, motivasi dan bimbingan kepada Penulis selama menempuh studi.
6. Bapak dan Ibu seluruh staf dosen Jurusan Teknik Komputer dan yang pernah mengajar penulis serta seluruh Staff Administrasi Universitas Komputer Indonesia, yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan bantuan kepada penulis.
7. Teman teman keluarga besar Laboratorium Elektronika, Ardi Kurniawan, Hadi Kusumah, Awal Arif Budiman, Oki Tri Suswanto, Heri Susanto, Ega Dwi R, Syam Sofyan Nurdin, ERG Junior, terima kasih atas dukungannya, terima kasih atas bantuan atau motivasinya. v
8. Teman teman angkatan 2008, khususnya kelas 08 TK-1, Rudi Hermawan, Sopian Alfiana, Luthfan H, Reggy P Trinanda, Hayi Akbar, Tulus Prabudi, Budiana yang telah banyak membantu selama studi maupun selama proses perkuliahan.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas bantuan, dukungan dan motivasinya selama melaksanakan studi dan menyelesaikan Skripsi ini. Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang Penulis dalami.
Bandung, Agustus 2013 Penulis
✟ ✠ ✠✠
✡☛☞ ✌☛✍ ✎✏ ✎
✑✒ ✓ ✔✕✖ ✗ ✒ ✖✘ YATAAN .....................................2SX
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
BAB II LANDASAN TEORI................................................ Error! Bookmark not defined.
2.1 T ANAM B ENIH L ANGSUNG ......................E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
2.2 M
IKROKONTROLER
B
ASIC
S
TAMP
DAN
ENULISAN
BS2....E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
2.3 M OTOR S ERVO ........................................E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
2.4 S
EL
S
URYA
..............................................E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
........................E
P
E ✙✙ ✚✙ ! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN..................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ..............................................
Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ................................................................
Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ..............................................................
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ....................................................
Error! Bookmark not defined.
1.1 L ATAR B ELAKANG ..................................E
ISTEMATIKA
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
1.2 R
UMUSAN
M
ASALAH
..............................E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
1.3 B ATASAN M ASALAH ...............................E RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
1.4 M ETODE P ENELITIAN ..............................E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
1.5 S
2.5 A CCUMULATOR ........................................E RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
NALOG TO
IGITAL ONVERTER
2.6 ADC (A D C )..E ! B .
RROR OOKMARK NOT DEFINED
2.7 S ENSOR
I NFRAMERAH .............................E
BAB III PERANCANGAN SISTEM .................................... Error! Bookmark not defined. RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
3.1 D
IAGRAM B LOK S
ISTEM ..........................E ! B .
RROR OOKMARK NOT DEFINED
3.2 P ERANCANGAN P ERANGKAT K ERAS .......E 3.2.1 Desain....................................................Error! Bookmark not defined.
3.2.2 Material dan dimensi robot ...................Error! Bookmark not defined.
3.2.3 Bentuk jadi robot tanam benih langsung............. Error! Bookmark not defined.
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
ERANCANGAN ERANGKAT UNAK
3.3 P P L .......E
3.3.1 Diagram alir atau flowchart deteksi ketersediaan benih ............... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Diagram alir penggali lubang, penabur benih dan penabur debu.. Error! Bookmark not defined.
3.3.3 Sistem kontrol switch tegangan accumulator memanfaatkan relay dan ADC........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA................................ Error! Bookmark not defined. ! B . RROR OOKMARK NOT DEFINED
4.1 T ORSI MOTOR ..........................................E RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
EKANIK ENGGALI
4.2 M P ...............................E ! B .
RROR OOKMARK NOT DEFINED
4.3 P ENGUJIAN MEKANIK PENABUR BENIH ....E
4.3.1 Pengujian mekanik penabur benih dan debu pada benih padi ...... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Pengujian mekanik penabur benih dan debu pada benih kacang hijau ........................................................................Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Pengujian mekanik penabur benih dan debu pada benih kacang kedelai ........................................................................Error! Bookmark not defined.
4.4 P ENGUJIAN SISTEM DETEKSI KETERSEDIAAN BENIH .E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
4.5 P
ENGUJIAN SISTEM SUPPLY TEGANGAN
....E
RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
4.6 A NALISA LAMA KERJA .............................E RROR ! B OOKMARK NOT DEFINED .
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................... Error! Bookmark not defined. BAB VI DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
✜✢ ✜✣ ✤✥✦✧ ★ ✦ ✣ ✤ ✢ ✩ ✢ ✤ ✪ ✤ ✫ ✤ ✦✬ ✥✤ ✧ ✥✬✦✥✩✭✤✧ ✣ ✦✮ ✢ ✩✮✯✦ ✣ ✤ ★✬✤✜ ✬✤✥✦✧ ✣ ✦ ✪ ✦ ✢ ★ ✩ ✢ ✦✮✭ ✮ ✦✮ ★ ✩✬✥✦✮ ✤✦✮ ✣ ✦✮ ✧ ✩ ✦ ✭✦✤ ✢ ✦✫✦✮ ✦✮ ✥ ✦ ✢ ✦ ✢ ✦✧ ✲ ✦✬✦✫ ✦✥ ✮✣ ✜✮ ✩✧ ✤✦ ✰ ✱ ✰ ✱ K ★ ✬✜✣ ✫✧ ✤ ★✦ ✣ ✤ ✦ ✢ ✮ ✪ ✦✯ ★✩✮ ✤✮✭ ✫✦✥✦✮ ★✬ ✜ ✣ ✫ ✥✤ ✤✥✦✧ ★ ✦ ✣ ✤ ✧ ✦ ✦ ✳ ✧ ✩ ✦✬✦ ✮ ✦✧ ✤✜✮ ✦ ✪ ✧ ✩ ✳ ✤ ✮ ✭✭ ✦ ★ ✩ ✢ ✩ ✬✤✮✥✦ ✳ ✢ ✩ ✢ ✰ ✩✬✤✫ ✦✮ ★✬ ✤✜✬✤✥✦✧ ✥✤✮✭ ✭✤ ✣ ✦ ✪ ✦ ✢ ✱ ★ ✦ ✲ ✦ ★ ✩✮✤✮ ✭✫ ✦✥✦✮ ✱ ✴ ✱ ✱ ✱ ✵ ✶ ✷ I , ✣ ✦ ✪ ✦ ✢ ✩ ✩✬ ✦★✦ ✥✦ ✳ ✮ ✥✩✬✦✫✳ ✤✬ ✩✮ ✣ ✩✬ ✮✭ ✢ ✩ ✪ ✦✮✣ ✦✤ ✦ ✳ ✫ ✦✮ ✣ ✤ ✩ ✩✬✦★ ✦ ✪ ✜ ✫✦✧ ✤ ✰ ✰ ✱ ✷ ✱ ✰ ✰ ✰ N ★ ✬✜✣ ✱ ✫✥✤ ✵ ✤✥✦✧ ✮✲ ✦ ✷ ✩✮✣ ✩ ✬ ✱ ✮✭ ✢ ✩✮ ✱ ✬ ✱ ✮ ✴ ✸ ✰ ✱ ✱ ✱ ✱ ✱ ✩ ✩✬ ✦★✦ ✥✦ ✳ ✮ ✥✩ ✬✦✫ ✳ ✤✬ ★✬ ✜ ✣ ✫ ✧ ✤ ★✦✮ ✭✦✮ ✣ ✮✤ ✦ ✢ ✩✮ ✭✦ ✪ ✦ ✢ ✤ ★✩✮ ✬ ✮ ✦✮ , ✲ ✦✮ ✭ ✫ ★ ✩✧ ✦✬ ✩ ✢ ✩ ✮✥✦✬✦ ✤✥ ✹ ✫ ✩ ✥ ✳ ✦✮ ★✦✮ ✭✦✮ ✣ ✮✤✦ ✣ ✦✬ ✤ ✦✫✥ ✫ ✩ ✦✫✥ ✷✱ ✱ ✰ ✴ ✱ ✰ ✱ ✱ ✱ ✶ ✱ ✶ ✱ , ✫ ✩✤✮✭✤✮ ✦✮ ✱ ✮ ✥ ✱ ✫ ✥✩✬ ✱ ✧ ✢ ✩✢ ★ ✩✬✥✦ ✳ ✦✮ ✫✦✮ ✳ ✤ ✣ ✱ ★ ✴ ✥✩✬ ✧ ✢ ✩✮ ✭✦ ✪ ✦ ✢ ✤ ★ ✩✮✤✮ ✭✫ ✦✥✦✮ ✧ ✩✤✬ ✤✮✭ ✣ ✩✮✭ ✦✮ ✩✬ ✥✦ ✢ ✦ ✳ ✮✲ ✦ ✯ ✢✪ ✦ ✳ ★ ✩✮ ✣ ✣ ✫ ✣ ✦✮ ✱ S ✰ ✰ ✱ ✱ ✱ ✦ ✪ ✦ ✳ ✧ ✦✥ ★✩✮✲ ✩ ✦ ★ ✩ ✪ ✦✮✣ ✦✤✦✮✺ ★✩✮ ✬ ✮ ✦✮ ★ ✬✜✣ ✫✥✤ ✤✥✦✧ ★ ✦ ✣ ✤ ✧ ✦ ✦ ✳ ✱ ✰ ✰ ✱ ✱ ✱ ✵ ✶ ✥✦✮ ✤ ✧ ✩ ✪ ✦✤✮ ✤✥ ✱ ★ ✩✮✩✬✦★ ✦✮ ✥✩✫ ✮✜✪ ✜✭✤ ✱ ✢ ✱ ✢ ✮✲ ✦ ✣ ✦✬ ✤ ✥✦ ✳ ✱ ✮ ✫✩ ✥✦ ✳ ✱ ✮ ✥✤ ✣ ✦✫ ✰ ✩✬ ✰ ✩ ✣ ✦ ✦ ✣ ✦ ✪ ✦ ✳ ✫ ✦✬ ✩✮✦ ✫ ✩✥✤ ✣ ✦✫✢ ✦✢ ★ ✱ ✦✮ ✢ ✩ ✪ ✦✫ ✧ ✦✮✦✫ ✦✮ ✦✮✯ ✱ ✬✦✮ ✥✩✫✮ ✜ ✪ ✜ ✭✤ ✣ ✤ ✥✤✮ ✭✫✦ ✥ ✱ ✧ ✦ ✳ ✦ S
✦✥✦ ✥✤ ✣ ✦✫ ✩✬✫✩ ✢ ✦✮ ✭ ✫✳ ✧ ✧ ✮ ✲ ✦ ✣ ✦ ✪ ✦ ✢ ✳ ✦ ✪ ✤✮✤ ✦ ✣ ✦ ✪ ✦ ✳ ✥✩✫✮ ✜ ✪ ✜ ✭✤ ✥✦ ✩ ✪ ✦ ✦✮✦ ✢
✱ ✰ ✰ ✱ ✱ ✰ ✸ ✩✮✤ ✳ ✦✮ ✭✧ ✱ ✮ ✭ ✴ ,(T L ) ✤✧ ✥✩ ✢ ✥ ✦ ✩ ✪ ✦ ✥✩ ✪ ✦ ✳ ✪ ✦ ✢ ✦ ✣ ✤✫ ✩✮✦ ✪ ✢ ✦✧ ✲ ✦✬✦✫ ✦✥ ✮✣ ✜ ✮✩✧ ✤✦ ✧ ✩ ✦✭ ✦✤ ✧ ✤✧ ✥✩ ✢ ✰ ✰ ✥✬✦ ✣ ✤✧ ✤✜✮ ✦ ✪ ✰✱ ✣ ✤ ✣ ✦✲ ✦ ★ ✦ ✣ ✤ ★ ✦ ✣ ✦ ✪ ✦ ✳ ✦ ✮ ✧ ✦ ✶ ✦ ✳ ✰ ✩✬ ✪ ✱ ✢ ★ ✱ ✬ ✲ ✦✮ ✭ ✥✩ ✪ ✦ ✳ ✣ ✤✜✪ ✦ ✳ ✧ ✩ ✷ ✦✬ ✦ ✧ ✩ ✢ ★ ✬ ✮✦ ✤✧ ✥✩ ✢ ✥✦ ✩ ✪ ✦ ✲ ✦✮ ✭ ✦ ✣ ✦ ✢ ✢ ✮✲ ✦ ✢ ✩✬ ★ ✦✫✦✮ ✧ ✤✧ ✥✩ ✢ ✥✦ ✩ ✪ ✦ ✢ ✦✮ ✦ ✪ ✱ ✴ ✰ ✱ ✱ ✱ ✰ ✱ S
I ✣ ✤ ✢ ✦✮ ✦ ✧ ✤✧ ✥✩ ✢ ✤✮ ✤ ✳ ✩ ✢ ✦✥ ✩✮✩✬ ✭✤ ✥✩✥✦★✤ ✳ ✦✧ ✤ ✪ ★✬ ✜ ✣ ✱ ✫ ✧ ✤ ★ ✦ ✣ ✤ ✫ ✱ ✬✦✮✭ ✜ ★✥✤✢ ✦ ✪ ✥✦✥✦ S ✪ ✩✥✦✫ ✰ ✩✮ ✤ ✳ ✥✤ ✣ ✦✫ ✥✩✬✦✥ ✱ ✬ ✪ ✦✬ ✤ ✫ ✦✮ ✻ ✰ ✦✬ ✤✧ ✦✮ ✧ ✩ ✳ ✤✮✭ ✭✦ ★ ✩✬✥ ✱ ✢ ✰✱ ✳ ✦✮ ✫ ✱ ✬✦✮ ✭ ✜★ ✥✤ ✢ ✦ ✪ , ✣ ✦✮ ✢ ✩✮✲ ✪✤✥✫ ✦✮ ✣ ✦ ✪ ✦ ✢ ★ ✩ ✢ ✩ ✪ ✤ ✳ ✦✬✦✦✮✮✲ ✦ ✱ ✴ ( )
✛
✼
✽✾✿❀ ✾❁ ❂❃ ❄❅ ❆❇ ✿ ❈❇ ❁❉ ✾ ❆ ✾ ❀ ❇❊ ✾ ❈ ❋● ❍❇● ❅ ❄❋ ● ✾ ❊
❊ ❄ ● ▼ ❈ ▲ ● ▼ ✾ ● ❖ P ✾❄ ❆ ▲ ❏ ❇● ▼ ✾ ● ✿❇● ▼ ▼ ▲ ● ✾ ❈ ✾ ● ❀ ✾ ◆ ✾ ● ❀ ✾ ❈ ✾❁ ✿ ❄ ● P ✾ ❈ ❂ ❇❆ ❇ ❁ ❅ ❇ ❏ ❄✾✾ ● ❆❇● ✾ ▼ ✾ ■❏ ❑ ▲ ❑ ▼ ▼▼ ▲ ✾ ● ❇ ❁ ❈ ❇ ✿ ❀ ✾ ● ✾ ● ✾ ❊✾ ❆ ❆ ✾ ❀❇❊ ✾ ◆ ❄ ● ✾ ❅ ✾✾ ❆ ❄ ● ❄ ❀❇❊ ✿ ❁✾✿✾ ◆I S ❈ ❇ ❁❉✾ ✾ ❆ ✾ ❀ ❁ ◆ ❆ ✾ ● ❄ ✿ ❊ ✾❄ ❀ ❇ ❁ ❈ ❁✾ ● ❈ ✾❁ ❇● ✾ ❀ ✾ ● P ✾ ❈ ❇●❇ ❁✾❅ ❄ ✿ ✾ ❇● ✾ ● ● ❆ ❈ ❆❇ ❁❉ ▲ ● ❈ ❇ ❑ ❇ ❁❆ ✾ ● ❄✾ ● P ✾ ● ▼ ✿❇● P❇❀ ✾ ❀ ❈ ✾ ● ❆❇● ✾ ▼ ✾ ❈ ❇ ❁❉✾ ❑ ❇❆ ✾ ● ❄ ❀ ❇ ❁ ❈ ▲ ❁✾ ● ▼ ❅ ❇◆ ❄ ● ▼▼ ✾ ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ ▼ ▼ ▲❏ ▼ ▼ ▲ ▲ K
❑ ❁❋ ❏▲ ❈ ❅ ❄ ❑ ✾ ❏ ❄ ❄ ❈ ▲ ❆ ❀ ❇ ❁ ❈ ▲ ❁✾ ● ▼ ❋ ❊❇◆ ❈ ✾❁ ❇● ✾ ❄ ❆ ▲ ❏ ❄ ❀ ▲ ❆ ▲ ◆ ❈ ✾ ● ❅ ▲ ✾ ❆ ▲ ❅ ❄❅ ❆❇ ✿ P ✾ ● ▼ ❏ ✾ ❑ ✾ ❆
❋ ❆ ❄✿ ✾ ❊ ❅ ❇ ❁ ❆ ✾ ❇ ❘❄❅ ❄ ❇● ✾ ❆✾ ❁✾✿✾ ◆ ❊ ❄ ● ❈ ● ✾ ● P ✾ ● ❀ ❇❈❇ ❁ ❉✾ ❋ ❆ ❋✿ ✾ ❆ ❄❅ ❆ ✾ ● ✾ ✿❇● ✾ ❆ ✾❅ ❄ ✿✾❅ ✾ ❊ ✾ ◆ ❆❇ ❁❅ ❇❀ ❆ ❅ ❇◆ ❄ ● ✾ ✾ ✾ ❆ ✿ ❇ ✿❀ ✾ ● ❆ ❁❋ ❈ ❅ ❄ ✾ ❄ ❅ ❇ ✾❁✾ ❑ ▲ ▼ ▲ ▼ ▼ ❑ ▼ ▲ ▼ ▼ ❏ ❑ ▲ ❑ ❏▲ ❑ ❏ ◗ , ❋ ❑ ❇ ❁ ✾ ❆ ❋ ❁❙ ❏ ❄ ❏ ❋ ❁❋● ▼ ✿✾ ● ▲ ✾❊ ❂( )
1.2 Rumusan Masalah
❇❈ ✾ ● ❄❅ ✿❇ ❈❇ ❁ ❉✾ ✾ ❊ ✾ ❆ ✾ ❊ ✾✿ ❇ ❁ ✾ ● ✾ ● ✾ ● ✾❅ ❈ ◆ ❄❁ ❄ ● ❄ ✿ ❇❊ ❄ ● ❈ ❄ ✾ ❏ ◗ ▼ ▲▼ ■ ▼ ▲❑ ❏ ▲ ❅ ▲ ✿❀❇ ❁ ❇●❇ ❁ ▼ ❄❂ ❇❈ ✾ ● ❄❅ ✿❇ ❑ ❇● ✾ ❀ ▲ ❁✾ ● ❀❇● ❄ ◆ ✿❇❊ ❄ ❑ ▲ ❆ ❄ ❑ ❇ ✿❀ ▲ ✾ ❆ ✾ ● ❊ ▲ ❀ ✾ ● ▼ ❆ ✾ ● ✾✿ ❅ ❄❅ ❆❇ ✿ ❈❇ ❁ ❉✾ ✾ ● ❆ ✾❁✾ ❊ ✾❄ ● ✾ ✾ ❊ ✾ ◆ ✿ ❇❈ ✾ ● ❄❅ ✿❇ ❇● ✾ ❀ ❁✾ ● ❀ ❇● ❄ ◆ ❅ ❇ ❁❆ ✾ ✿❇❈ ✾ ● ❄❅ ✿ ❇ M P T ❏ ❑ ▲ ❑ ▲ ❑ ❏ ❑ ▼ ▲ ▲ ▼▼ ▲ ❏ ▲ ▲ ▼ ❇● ✾ ❀ ❁ ✾ ● ❀❇● ❄ ◆ ✾ ❄ ❅ ❇ ❁❆ ✾ ❇● ❀ ❁ ✾ ● ❀❇● ❄ ◆ ✿ ❇● ● ✾ ❈ ✾ ● ❇❀ ❂ ✿❀❇ ❁ ❇●❇ ❁ ❄ M
, ❏ ❇● ▼ ✾ ● ❅ ❄❅ ❆❇ ✿ ❆❇ ▼ ✾ ● ▼ ✾ ● ❁❇ ❏▲ ● ❏ ✾ ● ❅ ❄ P ✾ ❈● ❄ ❑ ❇ ❁ ▼ ✾ ●❆ ❄✾ ● ❅ ▲ ✿❀❇ ❁ ❆❇ ▼ ✾ ● ▼ ✾ ● ❉❄ ❈ ✾ ❆❇● ✾ ▼ ✾ P ✾ ● ❄ ● ✾ ❈ ✾ ● ✿❇ ❁ ✾❈ ✾ ● ❅ ✿ ❀ ❇ ❁ ❆❇● ✾ ✾ ✾ ❊❆❇ ❁ ● ✾ ❆ ❄❘ ❅ ❇❊ ❅ ❁P ✾ P ✾ ● ❄ ❊❇● ❈ ✾ ❄ ▼ ❏ ▼ ▲ ▲❑ ▲ ▼ ▲ ▼ ❏ ▼ ❑ S ▲ ❚ ❯❯❱❲ ❱❳ ❚ ❨❩ ❬ ▲ ❏ ▲ ▼ ▼ ❆ ✾✿✾ ❆ ✾✿✾ ❆ ❄ ✾ ❈ ❀ ❇ ❁❘ ● ❅ ❄ ❅ ❇❀ ✾ ✾❄✿✾ ● ✾ ✿ ❇ ❅ ❆ ❄ ● P ✾ ❋❊❇◆ ❈ ✾❁❇● ✾ , ( ) ,
❭
❪❫❴ ❵ ❪ ❛ ❴ ❫❴❜❝ ❞❡ ❫ ❢ ❡❞❣ ❞ ❞ ❤ ❫ ❢✐ ❡ ❞ ❫❪❥ ❦❢ ❡ ❣❣ ❞❡❫❪ ❵ ❞ ❤ ❞ ❧ ❜ ❞ ❤ ❪❡ ❪ ❛ ❞❫ ❢✐ ❞❪ ♠ ♥♥♦♣ ♦q ♠ rs t
✉❞❵ ❞❡❣ ❞❡✈ ,1.3 Batasan Masalah ❞❵ ❞ ❦❢✐ ❞❡ ✉❞❡ ❣❞❡ ✇❛ ✇ ❫ ❫ ❞ ❛ ❢❤ ❞ ❪❡❪ ❫ ❢✐ ❵ ❞❦❞❫ ❛ ❢❛❢✐ ❞❦❞ ❛ ❞❫❞ ① ❞❡ ❧ ❞ ① ❞ ❤ ❞❜ ① ❢① ❴❞❪ ② ❞❡ ❣ ❵ ❪❜❞ ✐ ❞❦ ❝ ❞❡③ ❵❪❞❡ ❫❞ ✐ ❞❡② ❞④ ❵❢ ❡❣ ❞❡ ❧ ❞ ❝① ❴ ❵ ❞❣❞ ✐ ❦ ❢ ❧❛ ❞❜❞ ① ❞❡ ❵❞❦ ❞❫ ❵ ❪ ❤ ❞ ❝ ❴❝ ❞❡ ① ❢ ✉❞ ✐ ❞ ❫ ❢✐ ❞ ✐ ❞❜ ❵ ❞❡ ❫ ❢✐ ✉❞❦ ❞❪ P R
⑦ ✈ ❞ ✐ ❞ ❝ ✐ ❴❞ ① ❦ ❢ ❡② ❪ ❧ ❦❞❡ ❞❡⑧ ❫❞ ❛ ❴✐ ❞❡ ❛ ❪ ❛ ❪❫ ① ❢✐ ❫❞ ❦❢ ❡❣ ❴ ❛ ❴ ✐ ❞❡ ❛❢ ❡ ❪❜ ❵❢ ❡❣ ❞❡ ❵ ❢❛ ❴
⑤ ⑥ ✈ ❪❣❴ ❡❞ ❝ ❞❡ ❵❴ ❞ ❛ ❴❞❜ ♠ ♥♥♦ ♣ ♦ q ♠rs t ① ❢❛ ❞❣ ❞❪ ❦ ❢ ❡② ❪ ❧ ❦ ❞❡ ❫ ❢ ❣❞❡ ❣❞❡J ❞❵ ❞ ❤ ❞❜ ⑦ ⑨ ✉ ❧ ⑩ ⑦ ⑨ ✉ ❧ ⑦ ❶ ✉ ❧ ⑩ ⑦ ❶ ✉ ❧ ❭ ⑨ ✉ ❧ ⑩ ❭⑨ ✉ ❧ ❵ ❪❞❫❴ ✐ ① ❢ ✉❞ ✐ ❞ ❧ ❞❡❴ ❞ ❤ ❭ ✈ ❴❧❤ ❞❜ ❛❢ ❡ ❪❜ ② ❞❡❣ ❵❪❫❞ ❛ ❴✐❝ ❞❡ ❫❪❞❦ ❤ ❴ ❛ ❞❡ ❣❡② ❞ ❛ ❢✐ ❷❴❧❤ ❞❜ ❸ ⑤ ❛ ❴ ❞❜ , , ❹ ✈ ❢✐ ❵❞❦ ❞❫ ① ❢ ❡① ✇ ✐ ❪❡ ❥ ✐ ❞ ❧ ❢✐ ❞❜ ❴❡ ❫❴ ❝ ❵ ❢ ❫ ❢❝ ① ❪ ❝ ❢ ❫ ❢✐① ❢ ❵❪❞ ❞❡ ❛❢ ❡ ❪❜ ❵❢ ❡ ❣❞❡ J ❪❡ ❵❪ ❝ ❞❫✇ ✐ T ❺ ⑥ ❶ ✈ ❪ ① ❫ ❢❧ ❦❢ ❡❣❴❛ ❴✐ ❞❡ ❵ ❢❛ ❴ ❛ ❢✐① ❪❥❞❫ ✇❦ ❫ ❪✇ ❡❞ ❤ ❛ ❪ ① ❞ ❵❪❣ ❴❡ ❞ ❝ ❞❡ ❞❫❞❴❦ ❴❡ ❫❪❵❞ ❝ L ❵ ❪❣❴❡ ❞ ❝ ❞❡③ ❵ ❢ ❡ ❣❞❡ ❦❢ ❡❣ ❞ ❝ ❫❪❥ ❛ ❢✐ ❴❦ ❞ ❦❴① ❜ S ❻ ❼ ❽❽ ( ❝ ❢❛❢✐ ❜ ❞ ① ❪ ❤ ❞❡ ❵ ❞❦ ❞❫ ❵❪ ❝ ❢ ❫❞❜ ❴❪ ❞❡❫❞ ✐ ❞ ❤ ❞❪❡ ④ ❾ ❵ ❞❦❴ ❡ ❪❡❵ ❪ ❝ ❞❫✇✐ ❝❢❛ ❢✐ ❜ ❞ ① ❪ ❤ ❞❡ ② ❞❡ ❣ ❵ ❪ ❧ ❞ ❝ ① ❴❵❝ ❞❡ ❞ ❣❞ ✐ ❦❢ ❡✉❞❦ ❞❪❞❡ N O ) ⑤ ✈ ⑥ ❞❦ ❞❫ ❧❢❤ ❴❛ ❞❡ ❣❪ ❤ ❞❜❞❡ ❫❞❡ ❞ ❧ ,
⑦ ✈ ❞❫❴ ❜❡② ❞ ❛ ❢ ❡❪❜ ❵❞❦ ❞❫ ❫ ❢✐ ❵ ❢ ❫ ❢❝ ① ❪ ① ❢ ❡① ✇ ✐ ❭ ✈ ❪ ❞❦ ❤ ❴❛ ❞❡ ❣ ❫❞❡ ❞ ❧ ❫ ❢✐ ❫❞❡ ❞ ❧ ❸ ⑤ ❛ ❴❫❪❜ ❛❢ ❡ ❪❜ J ❹ ✈ ❡ ❫ ❢ ❣ ✐ ❞ ① ❪ ① ❢❤ ① ❴✐ ② ❞ ❵❢ ❡ ❣❞❡ ❛ ❞❫ ❢✐ ❞❪ ♠ ♥♥♦♣ ♦q ♠ rs t T
I
1.4 Metode Penelitian ❢ ❫✇ ❵✇❤ ✇❣ ❪ ❦ ❢ ❡❢❤ ❪❫❪❞❡ ② ❞❡ ❣ ❵❪ ❤ ❞ ❝ ❴ ❝ ❞❡ ❵ ❞ ❤ ❞ ❧ ❦❢✐ ❞❡✉❞❡ ❣❞❡ ❴ ❣ ❞ ① ❝ ❜❪ ✐ ❪❡ ❪ ❾ ❧ ❢❤ ❪❦❴ ❫❪ ④ ⑤ ❿ ➀➁ ➂➁ ✈ r ♦ r M
T
eratur
➃ ➄➅➆ ➄ ➇➈➆➉ ➊➈ ➋➈➌ ➍➄ ➇➋ ➄➎ ➅➌ ➊➅➆➅ ➊ ➈➌ ➍ ➅➌ ➇➈ ➎ ➅ ➏ ➄➏➅➌ ➋ ➈ ➇➐➈ ➎ ➅ ➑ ➅ ➒➅➌ ➐ ➈ ➒ ➐ ➅ ➍ ➅ ➓ ➇➅➔➅ ➇ ➐ ➄➏ ➄→ ➅ ➒ ➆ ➓➏➈ ➎ ➣ ➅ ➌ ➍ ➇ ➈➌ ➊➄ ➏➄➌ ➍ ➄ ➍➅↔ ↕ ➏➙ ➓➒ ➓ ➌ ➓ ➛ S ➜ ➛ T Observasi ➈ ➎ ➅ ➏ ➄➏➅➌ ➋➈➌ ➍ ➅ ➇➅➆➅➌ ➉ ➐ ➑ ➈ ➏ ↔ ➈ ➒ ➆➅ ➇➈ ➎ ➅ ➏ ➄➏➅➌ ➏ ➉ ➌↔ ➄ ➎ ➆➅↔ ➓ ➐➈ ➒➓ ➌ ➆➈ ➒ ➅ ➏↔ ➓ ➝➛ ➈ ➒ ➅➌ ➔➅➌ ➍ ➅➌ ↕ ➎ ➅➆ M ➊➈➌ ➍➅➌ ➉ ➒ ➅➌ ➍ ➆ ➈ ➒➏ ➅ ➓ ➆➛
, P ➈➌ ➍ ➅ ➋ ➎➓➏ ➅↔ ➓➏➅➌ ➆➈➉ ➒➓ ➣ ➅➌ ➍ ➊ ➓➊ ➅ ➋➅➆ ➊ ➅ ➒➓ ➊ ➅➌ ➙ ➅↔ ➓➎ ➐ ➓➇ ➐ ➓ ➌ ➍ ➅➌ → ↔ ➈ ➙➓ ➌ ➍ ➍ ➅ ➆➈ ➒↔ ➄↔ ➄➌ ↔ ➄➅➆ ➄ ➋➈ ➒ ➅➌➔ ➅➌ ➍➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇ ➄➌ ➆ ➄➏ ➋ ➈ ➒ ➅➌ ➍➏➅➆ ➏➈ ➒ ➅↔ → ➋➈ ➒ ➅➌ ➍➏➅➆ ➎➄ ➌ ➅ ➏ ➊ ➅ ➌ ➋➈➌ ➍ ➄➑➓ ➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇➛ M studi literatur, observasi
➃➛ Exsperimental ➈ ➎ ➅ ➏ ➄➏➅➌ ➅➆➅ ➄ ➋ ➈➌ ➍➄ ➑➓ ➅➌ ➅ ➎ ➅➆ ➏ ➉ ➇➋➉➌ ➈➌ ➊ ➅➌ ➔➅ ➒ ➅ ➏ ➈ ➒➑ ➅ ➞➛ ↕➌ ➅ ➎➓ ↔ ➓ ↔ ➊➅➌ ➟ ➓➇➋ ➄➎ ➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇ ➛ M eksperimental ,
➈➆➉ ➊ ➈ ➅➌➅ ➎➓ ↔ ➅ ➄➌➆ ➄ ➏ ➇ ➈➌ ➍ ➈➆➅ ➙ ➄➓ ➙➅↔ ➓➎ ➊➅ ➒➓ ➋➈ ➒ ➅➌ ➔➅➌ ➍ ➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇ ➣ ➅➌ ➍ ➆➈ ➎ ➅ ➙ ➊ ➓ ➐ ➄➅➆ ➅ ➋➅ ➏ ➅ ➙ ↔ ➄➊➅ ➙ ➐ ➈ ➒ ➙ ➅↔ ➓➎ ↔ ➈↔ ➄ ➅ ➓ ➊➈➌ ➍ ➅➌ ➣ ➅➌ ➍ ➊➓➒ ➈➌ ➔➅➌➅ ➏➅➌ ➅➆➅ ➄ ➐➈ ➎➄ ➇ ➛ M ➈ ➎ ➅➌ ➑➄ ➆➌ ➣ ➅ ➅ ➏➅➌ ➊ ➓➎ ➅ ➏ ➄➏➅➌ ➋➈➌ ➍ ➄➑➓ ➅➌ ↔ ➈➔ ➅ ➒ ➅ ➋ ➒ ➅ ➏➆ ➓ ↔ ➊➅➌ ➑➓➏➅ ➆➈ ➒➊➅ ➋➅➆ , ➅ ➏ ➙➓➒ ➌ ➣ ➅ ➊ ➅ ➋➅➆ ➊ ➓ ➅ ➇ ➐ ➓➎ ↔ ➈➐ ➄➅ ➙ ↔ ➓➇➋ ➄➎ ➅➌ ➊➅ ➒➓ ➋➈➌➈ ➎➓ ➆ ➓ ➅➌ ➓ ➌ ➓ ➛ ➏➈ ➏➄ ➒ ➅➌ ➍ ➅➌ ➇➅ ➏ ➅ ➅ ➏➅➌ ➊ ➓➎ ➅ ➏➄ ➏ ➅➌ ➐ ➈➐➈ ➒➅ ➋ ➅ ➋➈ ➒ ➐➅ ➓➏➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇ ↔ ➈ ➙ ➓ ➌ ➍ ➍ ➅ S
1.5 Sistematika Penulisan
➌ ➆ ➄➏ ➇ ➈ ➇ ➄➊➅ ➙➏➅➌ ➋➈➌ ➄ ➎➓ ↔ ➅➌ ➊➅ ➎ ➅ ➇ ➋ ➈➌ ➣➄↔ ➄ ➌ ➅➌ ➎ ➅ ➋➉ ➒ ➅➌ ➄ ➍ ➅↔ ↕ ➏ ➙➓➒ ➌ ➅➌➆ ➓ ➌ ➣ ➅ ➅ ➏➅➌ ➇ ➈ ➇ ➋ ➈ ➒ ➇➄ ➊ ➅ ➙ ➋➈ ➇ ➐ ➅ ➙ ➅↔ ➅➌ → ➇➈ ➎ ➓➋ ➄ ➆ ➓ ➠ ➏➈➅ ➒ ➅ ➙ ➣ ➅➌ ➍ ➊➓➇➅ ➏ ↔ ➄➊ → ➇➅ ➏ ➅ ➊➓➍ ➄ ➌ ➅ ➏ ➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇➅➆ ➓➏ ➅ ➋ ➈➌ ➄➎➓ ↔ ➅➌ ➎ ➅ ➋➉ ➒ ➅ ➌ ➣ ➅➌ ➍ U
T
➡ ↕ ➡ ➠ ➈➌ ➊ ➅ ➙ ➄➎➄➅➌
I P ➡ ➅➐ ➓ ➌ ➓ ➐ ➈ ➒➓ ↔ ➓ ➆➈➌ ➆➅➌ ➍ ➎ ➅➆➅ ➒ ➐➈ ➎ ➅ ➏➅➌ ➍ ➇ ➅ ➏↔ ➄➊ ➊➅➌ ➆ ➄ ➑➄ ➅➌ → ➐➅➆➅↔ ➅➌ ➇➅↔ ➅ ➎ ➅ ➙ → ➇➈➆➉ ➊➉ ➎ ➉ ➍➓ ➋➈➌ ➈ ➎➓ ➆ ➓ ➅➌ ➊➅➌ ↔ ➓ ↔ ➆➈ ➇➅➆ ➓ ➏➅ ➋➈➌ ➄ ➎➓ ↔ ➅➌➛ ,
➢ ➤➥ ➤ ➦ ➧➨➩ ➧ ➫ ➧➨ ➭ ➯➲➳ ➵
II L ➩ ➧ ➘ ➧ ➺ ➚ ➯ ➳ ➯➨ ➴ ➧➨ ➧➧➨ ➩ ➧➨ ➚ ➯ ➺ ➸ ➪ ➧ ➼ ➧➨ ➼➪ ➽ ➧ ➫ ➧ ➶ ➻ ➵ ➳ ➤ ➧ ➸ ➵➨ ➵ ➺ ➯ ➺ ➸ ➧ ➻ ➧ ➫ ➼ ➯➨ ➼ ➧➨ ➽ ➼ ➯➲➳ ➵ ➾➼ ➯➲➳ ➵ ➚ ➯➨➩ ➪➶ ➪ ➨ ➽ ➹ ➧➨ ➽ ➩ ➵ ➽ ➪ ➨➧ ➶ ➧➨
➤➥ ➤ ➦ ➯ ➳ ➧➨ ➧➨ ➧➨ ➵ ➫ ➯ ➴ ➽ ➷ ➼ ➺
III P ➧ ➶ ➻ ➵ ➳ ➵➨➵ ➺ ➯ ➘ ➵ ➚ ➪ ➼ ➵ ➽ ➧ ➳ ➵ ➫ ➸ ➯ ➫ ➧ ➳ ➫ ➵ ➫ ➼ ➯ ➺ ➚ ➯ ➳ ➧➨ ➴ ➧➨ ➽ ➧➨ ➚ ➯ ➳ ➧➨ ➽➶ ➧ ➼ ➶ ➯ ➳ ➧ ➫ ➤ ➧ ➵➨➵ ➯ ➳ ➵ ➫ ➵ ➧➨ ➯➨ ➧➨ ➯ ➳ ➧➨ ➧➨ ➧➨ ➧ ➧ ➧➨ ➩ ➵ ➧ ➨ ➧ ➫ ➸ ➸ ➶ ➼ ➼ ➽ ➚ ➴ ➽ ➘ ➼ ➹ ➽ ➸ ➪ ➼ ➪ ➼➪ ➶ ➼➪ ➽ ➩ ➧➨ ➚ ➯ ➳ ➧➨ ➴ ➧➨ ➽ ➧➨ ➹ ➧➨ ➽ ➩ ➵ ➽ ➪ ➨➧ ➶ ➧➨➬ , , ➤➥ ➤ ➦ ➯➨ ➮➵➧➨ ➩ ➧➨ ➥ ➨➧ ➵ ➫ ➧ ➽ ➪ ➘ software
IV P ➼➪➽ ➧ ➫ ➧ ➶ ➻ ➵ ➳ ➵➨➵➬ ➤ ➧ ➸ ➵➨➵ ➸ ➯ ➳ ➵ ➫ ➵ ➼ ➯➨ ➼ ➧➨ ➽ ➚ ➯➨ ➽ ➪ ➮➵➧➨ ➚ ➯➨ ➽ ➪ ➮ ➵➧➨ ➩ ➧ ➨ ➧➨➧ ➘ ➵ ➫ ➧ ➩ ➧ ➼ ➧ ➚ ➧ ➩ ➧
➤➥ ➤ ➦ ➵ ➧➨ ➩ ➧➨ ➧ ➳ ➧➨ ➺ ➚ ➪➘ ➷
V S ➤ ➯ ➳ ➵ ➫ ➵ ➫ ➵ ➧➨ ➧➨ ➩ ➵ ➯ ➳ ➲ ➯ ➫ ➯ ➧ ➧ ➯ ➧ ➧➨ ➯➨ ➯ ➵ ➵➧➨➬ ➺➚ ➪ ➘ ➹ ➽ ➚ ➘ ➻ ➘ ➺ ➺ ➘ ➶ ➪ ➶ ➚ ➘ ➼
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tanam Benih Langsung
Atabela/tabela adalah alat tanam benih langsung yang digunakan untuk membantu melakukan penanaman dengan tanpa melakukan persemaian terlebih dulu. Sehingga cara ini sangat potensi pada berkurangnya tingkat stres tanaman padi.
Ada tiga macam cara tanam benih langsung yang umum digunakan: 1. Sistem sebar rata.
2. Sistem sebar dalam alur/barisan (tabela jarak tanam satu arah).
3. Sistem tegel (tabela dengan jarak tanam dua arah).
Gambar II.1 Alat Tabela
7 Tersedianya varietas unggul berumur muda, harga herbisida yang terjangkau petani, serta buruh tani yang langka dan mahal telah mendorong petani padi pada lahan irigasi di beberapa Negara Asia beralih dari tanam pindah (tapin) ke tanam benih langsung (tabela). Di Indonesia, pengembangan padi tabela menghadapi berbagai masalah, antara lain ketersediaan varietas yang adaptif yang mampu berkecambah dalam kondisi anaerob, sistem perakaran dalam sehingga tahan rebah, serta mempunyai anakan terbatas tetapi produktif. Masalah gulma dan cara panen juga merupakan hambatan dalam pengembangan padi tabela. Pada penanaman dengan cara tabur rata (broadcast seeding) atau sistem sonor, petani sangat enggan melakukan panen secara konvensional dengan sabit karena memerlukan tenaga kerja yang banyak. Tabela dapat mengefisiensikan tenaga kerja dan hasil panen tinggi.
Usaha peningkatan produksi padi di Indonesia dilakukan pemerintah melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi dilakukan dengan memperbaiki teknologi anjuran untuk meningkatkan produktivitas lahan, sedangkan ekstensifikasi ditujukan untuk memperluas areal produksi. Perluasan areal umumnya diarahkan ke lahan baru di luar Jawa serta lahan tidur atau meningkatkan indeks panen (IP) pada lahan yang mempunyai IP rendah.
Pada sistem usaha tani padi intensif dengan tenaga kerja banyak tersedia dan murah, sistem tanam pindah (tapin) umum dilakukan petani. Namun, di daerah dengan tenaga kerja sukar dan mahal sementara harga mesin tanam pindah tidak terjangkau petani, sistem tanam benih langsung (tabela) dapat menjadi alternatif bagi petani. Kelangkaan tenaga kerja sering menyebabkan waktu tanam terlambat, sehingga petani terpaksa menanam bibit padi yang sudah tua sehingga hasil panen rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut maka budi daya padi tabela diintroduksikan. Tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan tenaga kerja yang terkonsentrasi pada waktu yang bersamaan seperti pengolahan tanah dan tanam, serta untuk menghindari pembuatan dan pemeliharaan persemaian.
8 Efisiensi tenaga kerja tersebut dapat menekan biaya tenaga kerja yang mahal serta mengejar masa tanam yang serempak dengan biaya relatif murah.
2.2 Mikrokontroler Basic Stamp 2SX dan BS2
Basic stamp adalah mikrokontroler yang dikembangkan oleh Parallax Inc
yang diprogram menggunakan format bahasa pemrograman basic. Program yang telah dibuat akan diunduh melalui port se rial. Mikrokontroler basic stamp membutuhkan power supply saat mengunduh program.
Kode pemograman basic disimpan di dalam EEPROM serial pada board
basic stamp. EEPROM menyediakan penyimpanan yang sulit diubah dan menjaga
memory saat kehilangan power. EEPROM digunakan dalam basic stamp yang dijamin menyimpan data selama 40 tahun ke depan dan mampu ditulisi ulang 10.000.000 kali per lokasi memori.
Mikrokontroler basic stamp memiliki versi yang berbeda-beda. Basic
stamp memiliki versi, yaitu basic stamp 1, basic stamp 2, basic stamp 1e, basic
stamp 2P, basic stamp 2Pe dan basic stamp 2sx. Pada modul basic stamp terdapat
IC regulator LM7805 dengan output 5 volt yang mengubah input 6 hingga 15 volt (pada pin V
IN ) turun menjadi 5 volt yang dibutuhkan komponen. Basic stamp yang dipakai adalah basic stamp 2 dan basic stamp 2SX yang mempunyai 20 pin I/O.
Berikut ini adalah tampilan basic stamp 2SX.
9 Gambar II.2 BS2SX
DT-BASIC Micro System merupakan modul single chip mikrokontroler BASIC
Stamp® BS2SX(PBASIC2SX-28/SS) dengan kemampuan komunikasi serial
UART serta Serial Downloading. DT-BASIC Micro System memiliki RAM sebesar 32 byte ( 6 I/O, 26 variabel ) dengan Scratch Pad sebesar 63 byte.
Spesifikasi :
EEPROM 8 x 2 Kbyte yang mampu menampung instruksi hingga 4.000
buah Memiliki kecepatan prosesor 50 MHz untuk eksekusi program hingga
10.000 instruksi per detik Memiliki 16 pin jalur input/output
Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor DB9
Dilengkapi LED indikator pemrograman
Tegangan input : 9
12 VDC dan tegangan output : 5 VDC
10 Gambar II.3 Struktur komponen Gambar II.4 Alokasi pin
Gambar II.5 BS2
11
2.3 Motor Servo
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja 2 arah (CW&CCW) dimana arah dan sudut pergerakkan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Pada dasarnya motor servo tersusun dari motor DC, rangkaian control, gearbox dan potensiometer. Torsi motor servo kuat karena memiliki internal gear. Jenis motor servo: 1. Standar 180⁰ (CW&CCW).
2. Continuos (CW&CCW)/tanpa batasan deflesi sudut putar.
Gambar II.6 Motor Servo Gambar II.7 Internal Motor Servo
12 Pengakses motor servo tipe standard adalah dengan cara memberikan pulsa high selama 1,5 ms dan mengulangnya setiap 20 ms, maka posisi servo akan berada ditengah atau netral (0°). Untuk pulsa 1 ms maka akan bergerak berkebalikan arah jarum jam dengan sudut -90°. Dan pulsa high selama 2 ms akan bergerak searah jarum jam sebesar 90°. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Sedangkan untuk servo motor tipe continuous untuk berputar (rotasi) searah jarum jam harus diberi pulsa high selama 1,3 ms. Sedangkan untuk berputar berlawanan arah jarum jam harus diberi logika high selama 1,7 ms. Jika motor servo continous diberi pulsa high selama 1,5 ms maka akan berhenti.
2.4 Sel Surya
Sebuah sel surya/solar cell adalah sebuah alat yang mengubah energi sinar matahari langsung menjadi listrik oleh efek fotovoltaik. Dari modul tersebut energi listrik yang berupa arus 12VDC bisa langsung digunakan atau digunakan sistem penyimpanan dengan baterai/accu sehingga diwaktu malam bisa digunakan. Modul solar cell terdiri dari 2 jenis antara lain tipe polycrystalline dan
monocrystalline, semua tipe-tipe tersebut memiliki satuan daya yang disebut
kapasitas Watt Peak (WP).13 Gambar II.8 Solar cell
Solar cell berjenis polycrystalline merupakan solar cell yang memiliki
susunan kristal acak. Tipe polycrystalline memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monocrystalline untuk menghasilkan daya listrik yang sama akan tetapi polycrystalline dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
2.5 Accumulator
Accumulator merupakan alat yang digunakan sebagai penampung dari
energi yang dihasilkan dari solar sel. Accumulator atau yang sering disebut aki, mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder.
Elemen primer terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi pada elemen yang menyebabkan electron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda). Jika muatan habis, maka elemen primer dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dapat dikatakan elemen primer cukup boros, contohnya baterai (dry cells).
14 Elemen sekunder dalam pemakaiannya harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mngelirkan arus listrik. Elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan nama aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang
reversible (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan
proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging)
Gambar II.9 Accumulator
2.6 ADC (Analog to Digital Converter)
ADC (Analog to Digital Converter) digunakan untuk mengubah keluaran sensor yang masih berupa analog menjadi besaran digital. Resolusi pada ADC merupakan ketelitian nilai hasil konversi, ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n -1) nilai diskrit. Karena prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk desimal) atau 10011001 (bentuk biner).
ADC yang digunakan adalah ADC0832, ADC ini merupakan sebuah ADC serial yang datanya langsung dapat diterima mikrokontroler pada satu pin saja.
15 ADC ini memiliki resolusi sampai dengan 8 bit dengan 2 channel analog multiplaxer, dapat bekerja dengan supply tegangan sebesar 0-5 Volt.
Gambar II.10 (kiri) konfigurasi pin ADC (ADC0832), (kanan) komponen fisik Spesifikasi dari ADC 0832 adalah: 1. Mempunyai lebar data 8 bit dengan dua buah kanal analog yang dimultipleks.
2. Error berkisar antara ± ½ LSB sampai dengan ± 1 LSB.
3. Beroperasi pada tengangan 5 volt dengan menggunakan daya 15mW.
4. Waktu konversi yang di butuhkan untuk melakukan satu kali siklus konversi adalah 32µs
2.7 Sensor Inframerah
Infrared merupakan sebuah sensor yang masuk dalam kategori sensor
optik. Secara umum seluruh infrared di dunia bekerja optimal pada frekuensi 38.5 KHz. Kurva karakterisitik infrared membandingkan antara frekuensi dengan jarak yang dicapainya. Jika frekuensi di bawah puncak kurva atau lebih dari puncak kurva, maka jarak yang dapat dicapai akan pendek.
16 Gambar II.11 Inframerah (Transmitter (TR)) dan phototransistor (Receiver (RX))
❰ ÏÐÑ ÒÓ ❒ Ô Õ ❒ Ô ❰ ❒ Ö ❒ Ô
❐ ❒ ❐ ❮
à ß åØë Ø Üá Øä Ø Úß êØ æ Û Ü Ù ØÙ Ø Ý ÞØä ÛÜØ Ú Ø à ì à Üà Úßá í Øäë ÚÜ ÛØÞ ÚßÝâ éÜ Ûß ä ë Øä åß ä Ø Ý Û Ü
ß ã ß ÞÚÝê äÜ ÞØ Ý ê åêÚ Ú Øơß êØ Úß êØ æ ÛÜ êØÞ ă ØôØÞ Øô ÛØä à â Û Ø æ ÛÜâéÜ ÙßÝà â åà Ü à Úßá
×ØÙ Ø Ú ÛÜÚ Ø ÝÜ Þ Þßă Üâ Ùđ êØô å Ø æ çØ à Üà Úßá áß Þ Øä Üà Ø à Ü à ßÝÚ Ø è Ø Ý Ø Þ ßÝ é Ø à Üà ÚßáêØÙ Øô ë Øä ØÛ ØêØ æ Þ ê ä ÚÝ ê ã Ù ßá ØÞØ Ü Øä î ïïð ñ ð ịỵ ĩỡ Û Øä Ùß äëÜà Ü Øä î ïïð ñ đòĩ óô õ
ù ö ö úÛÜá Øä Ø à Üà Úßá æ Øäí Ø ÚßÝ âéÜ ơß ôØ Ý Ù ØÛØ à ØØ Ú î ïïð ñ ð ịỵ ĩỡ Û Üâ å Ø æ á ß ä é ØÛÜ ö ô ÷ ø õ
ð ò ì Ø Ýâ à í Øäë ØÛØ ÙØÛ Ø î ïïð ñ ð ịỵ ĩỡ Úß êØ æ ư ØơÜă ÛØ æ â ã â à ß åß ã âá Û ßÚß Þà Ü