Pengaruh pelatihan mnemonik terhadap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB.Sudirman 2 Jakarta

PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP
KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK ISLAM Pl3. SUDIRMAN 2
JAKARTA

Oleh
ANNISA SOLEHATI
NIM: 101070022906

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

1428 HI 2007 M

PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP
KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK !SLAM PB. SUDIRMAN 2
JAKARTA


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

ANNISA SOLEHATI
NIM: 101070022906

DI Bawah Bimbingan

Pf

Pembimbing II

bimbing I,

Ors. Asep Haerul Gani, Psi.

Neneng Tali Sumiati, M.Si. Psi.

NIP. 150300679

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 HI 2007 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul PENGARUH PELATIHAN MNEMONIK TERHADAP
KEMAMPUAN INGATAN SISWA SMK !SLAM PB. SUDIHMAN 2 JAKARTA
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Mei 2007. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi.
Jakarta, 24 Mei 2007
Sidang Munaqasyah
Sekretaris Merangkap Anggota

M.Si


Dra. Hj. Zahrotur
NIP. 150238773
Anggota:
Penguji II

Penguji I

M.Si

セvGュ「ゥョァ@

',
'\

I

OセGx\@
' Ors.

Neneng Tati Surniati, M.Si. Psi

NIP. 150300679

Pembimbing II

f/ QpセᄋN@

!

,

sep

'aerul Gani, Psi

i/L

セOエゥ@

I


Neneng Tati Surniati, M.Si, Psi
NIP. 150300679

Pikiran & Ingatan seperti Otot
Semakin sering anda
menggunakannya
maka Ia akan semakin kuat

So Itwlprove "¥our M.em0ry Sltil[ With ャeクセ」ウ@

Karya sederhana
ini dipersembahkan
teruntuk:
Papa, Mama serta
Mas Reza

ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) Februari 2007
(C) Annisa Solehati

(D) Pengaruh Pelatihan Mnemonik Terhadap Kemampuan lngatan Siswa
SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta
(E) IX + "6 halaman + 6 lampiran
(F) kapasitas penyimpanan didalam STM (Short Term Memory) atau ingatan
jangka pendek adalah terbatas. Rata-rata batasnya tidak lebih dari 7
chunk I kelompok dan lamanya waktu menyimpan tidak lebih dari 20 detik.
Adanya keterbatasan ini dapat menyebabkan permasalahan seperti lupa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan cara untuk
meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek. Cara tersebut
merupakan strategi untuk memindahkan informasi dari ingatan jangka
pendek kedalam ingatan jangka panjang. Upaya tersebut dilakukan agar
mudah untuk melakukan pemanggilan kembali (recall) terhadap informasi
yang sudah tersimpan sebelumnya.
Cara yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan ingatan jangka
pendek ini adalah dengan mnemonik. Mnemonik merupakan strategi
untuk memacu ingatan. Perinsip yang digunakan dalam mnemonik adalah
perinsip asosiasi. Dalam penelitian ini teknik mnemonik yang digunakan
adalah teknik dengan sistem kata penanda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan
mnemonik terhadap kemampuan ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman

2 Jakarta. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode
yang digunakan adalah eksperimen kuasi dan イ。ョ」セQ@
yang
digunakannya adalah Desain Nonrandomized Pretest-Postles! Control
Group. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling,
dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang, yakni 16 orang pada
kelompok eksperimen dan 16 orang pada kelompok kontrol. lnstrumen
penelitian ini menggunakan ala! !es WBIS subtes digit span.
Dari hasil analisa data yang dilakukan dengan uji t 」ャゥーQセイッ・ィ@
nilai t hitung
sebesar 3,827. hasil ini dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf
signifikansi 5% menggunakan two tail test, diperoleh nilai t label sebesar
2,042. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t label (3,827 > 2,042),
ini berarti acla pengaruh antara pelatihan mnemonik terhaclap kemampuan
ingatan siswa SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta. Berdasarkan penelitian

ini, maka disarankan agar kita selalu berupaya untuk meningkatkan
kemampuan ingatan kita secara maksimal yaitu dengan cara melatihnya
(G) Daftar Pustaka : 30 bacaan


KATA PEN GANTAR
Skripsi ini bertujuan untuk rnengetahui pengaruh pelatihan rnnernonik
terhadap kernarnpuan ingatan dan untuk rnelakukan pengujian kernbali
terhadap penelitian sebelurnnya rnengenai ingatan.
Proses penyusunan skripsi ini telah rnelalui perjalanan yang panjang serta
rnenguras tenaga, fikiran dan rnateri. Berbagai dukungan dari berbagai pihak
telah rnernbantu penulis dalarn penyusunan skripsi ini. Ucapan terirna kasih,
penulis haturkan kepada :
1. Oekan Fakultas Psikologi, Ora. Netty Hartati, M. Si, Pudek bidang
Akadernik, Ora, Zahrotun Nihayah, M. Si, dan staf-staf bidang akadernik &
kernahasiswaan yang telah rnernperlancar proses penelitian ini.
2. Kepada Pernbirnbing I, Ors. Asep Haerul Gani, Psi dain Pernbirnbing II,
Neneng Tati Surniati, M.Si. Psi, penulis haturkan terima kasih telah
rnernbirnbing dan rnernberikan pernaharnan kepada penulis selama
penelitian ini.
3. Kepada kepala sekolah SMK Islam PB. Sudirrnan 2, Dra. Hj. lkah Atikah,
Wakil Kepala sekolah bidang kurikulurn, Ora. Sunarti, dan Guru BP serta
siswa-siswa kelas 1 jurusan Akuntansi, penulis haturkan terirna kasih
karena telah rnernbantu rnernperlancar proses penelitian ini.
4.


Kepada Marna dan Papa, lbnu serta Mas Reza terirna kasih telah
rnernberikan support secara rnateri dan irnateri sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan target pimulis.

5. Kepada ternan-ternan di fakultas psikologi angkatan :wo1 kelas A, B, C,
0 (untuk dianasari, silfi dan fina terirnakasih atas bantuannya ketika
penulis sedang sakit}, (untuk yeyen terirna kasih atas persinggahannya,
dan brainstrorningnya, ana, yuni, helrni terirna kasih atas
kebersarnaannya, zulafni terirna kasih atas inforrnasinya, hilrnan terirna
kasih atas penjelasan skripsinya, dan ternan-ternan yang lain yang telah
rnernbantu penulis dalarn perjalanan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Semoga skripsi yang belum sempurna ini dapat bermanfaat dan memberikan
sumbangan bagi perkembangan ilmu-ilmu psikologi
Jakarta, Februari 2007

Penulis


DAFTAR ISi
Halaman Judul
Halaman Persetujuan

ii

Halaman Pengesahan

iii

Motto

iv

Abstrak

v

Kata Pengantar


vi

Daftar lsi

vii

Daftar Tabel

viii

Daftar Skema

ix

BAB 1

1-8

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah .......................................... 1
1.2. ldentifikasi masalah

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 5

1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ......................... 5
1.3.1. Pembatasan masalah ....................................... 5
1.3.2. Perumusan masalah ......................................... 6

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian .................................. 6
1.5. Sistematika penulisan ............................................. 7

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

9 - 31

2.1. Kemampuan lngatan ................................................ 9
2.1.1.Hakikat ingatan ................................................ 9
2.1.2.Model ingatan ................................................. 10
2.1.3.Proses ingatan ............................................... 13
2.1.4.Lupa ............................................................

16

2.1.5.Strategi rneningkatkan daya ingat ........................ 21
2.2. Mnernonik ................................................................ 24
2.2.1.Definisi rnnernonik ............................................ 24
2.2.2.Strategi rnnernonik ........................................... 25
2.3. Kerangka berfikir

................................................... 28

2.4. Hipotesa Penelitian .................................................. 31

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

32-42

3.1. Jenis penelitian ..................................................... 32
3.1.1.Pendekatan penelitian .................................... 32
3.1.2.Metode penelitian ........................................... 32
3.1.3.Tipe penelitian .............................................. 33
3.1.4.Rancangan penelitian ..................................... 34
3.2. Pengarnbilan sarnpel .. . . .. .. . .. . . . . .. . . . . . .. . . . . . . .. . . . . .. . . .. . . . 34
3.2.1. Populasi dan sarnpel ...................................... 34
3.2.2. Kriteria subjek penelitian . .. .. . . . . .. . . . . . .. . . . . .. . . . .. . . .. . 35
3.2.3. Teknik pengarnbilan sarnpel.... .. . . . . .. .. . . .. . . . . .. . . . .. . 35
3.3 Definisi variabel dan operasional variabel ..................... 36
3.2.1. Dependen Variabel (DV) ............................. 36
3.2.2. lndependen Variabel (IV) ............................ 36
3.2.3. Ekstranous Variabel (EV) ............................ 37
3.3. Prosedur Penelitian .................................................. 38
3.4. Pengurnpulan data ................................................. 42
3.5.1.Metode dan instrument

................................... 42

3.5. Teknik analisa data ................................................. 42

BAB 4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

43-46

4.1. Gamba ran urn um subjek penelitian ........................... 43
4.2. Hasil utarna penelitian .............................................. 44

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

47-50

5.1. Kesimpulan ......................................................... 47
5.2. Diskusi

............................................................... 47

5.3. Saran

............................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPI RAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Tabel 3.1.

Prosedur penelitian eksperirnen .................................... .41

2. Tabel 4.1.

ldentitas subjek penelitian ........................................... .43

3. Tabel 4.2.

Skar hasil pretest dan posttest.. ................................... .45

DAFTAR SKEMA

Skema

Halaman

1. Skema 2.1.

Tiga tahapan ingatan .............................................. 10

2. Skema 2.2.

Dual memory model karya Atkinson-Shiffrin ................. 13

3. Skema 2.3.

Model proses ingatan karya Atkinson-Shiffrin ............... 15

4. Skema 3.1.

Desain Nonrandomized pretest - posttest control group .. 34

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia memerlukan ingatan.
lngatan, pada hakikatnya menggambarkan proses dan stmktur yang terlibat
didalamnya untuk menyimpan dan mengambil kembali informasi. Davidoff
(1991) mengemukakan bahwa ingatan dalam sistemnya rnemerlukan suatu
prosedur tertentu guna memasukan dan mengambil kembali informasi. Dan
karena itu maka ada tiga hal yang diperlukan dalam sistem ingatan, yaitu
memberi kode I encoding, menyimpan dan mengeluarkan I menarik kembali.

lngatan dalam sistemnya dibagi menjadi dua yaitu ingatan jangka pendek
dan ingatan jangka panjang. Pada penelitian ini, latar belakang masalah
dititik beratkan pada lngatan jangka pendek. Hal ini dikamnakan pada
ingatan jangka pendek memiliki kapasitas yang terbatas. /\tkinson dan
Shiffrin ( seperti dikutip Davidoff, 1981) mengungkapkan bahwa kapasitas
penyimpanan didalam STM (Short Term Memory) atau ingatan jangka
pendek adalah terbatas, rata-rata batasnya adalah tidak

ャセオイ。ョァ@

dari 7

chunks I kelompok dan waktu untuk menyirnpannya mungkin hanya 15 detik.

2

Pernyataan tersebut diperkuat dalam penelitian eksperimen yang dilakukan
Ebbinghaus pada tahun 1885 yaitu bahwa batas yang dirniliki dirinya sendiri
adalah tujuh butir. Dan sekitar 70 tahun kemudian, George Miller (1956) pun
membuktikannya (Atkinson, Smith and Bern, 1991)

Terbatasnya kapasitas penyimpanan ingatan jangka pendek ini
menyebabkan permasalahan bagi banyak orang, seperti kehilangan petunjuk
untuk mengingat kembali, adanya pergeseran (displac13d) terhadap informasi
lama karena ada informasi yang baru masuk, dan adanya peluruhan (decay)
karena berjalannya waktu.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan cara untuk
meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek. Cara tersebut merupakan
upaya agar ketika informasi itu dibutuhkan maka mudah untuk melakukan
pengulangan kembali (recall) dan pengenalan kembali (r€1cognition).

Dalam proses pemanggilan ingatan, memanggil kembali (recall) lebih sulit
dari pada harus mengenali kembali (recognition). Hal ini ti:ilah dibuktikan
dalam penelitian yang dilakukan oleh psikolog Harry Bahrick (seperti dikutip
Davidoff, 1991) yaitu bahwa orang akan lebih mudah untuk mengenal
kembali daripada harus mengulang kembali. Dari penelitian itu terbukti bahwa
orang cenderung lebih mudah mengingat wajah daripada nama.

3

Karena itu, dalam penelitian ini proses pemanggilan ingatan yang digunakan
adalah proses memanggil kembali (recall). Cara yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek ini adalah dengan
mnemonik. Mnemonik atau pemacu ingatan adalah alat untuk mengingat.
Peralatan mnemonik dapat berupa metode loci, sistem kata-penanda,
metode kata kunci, metode menghubungkan, akronim, ak:rostik, rima dan
jingle. Perinsip yang digunakan dalam mnemonik ini adalah perinsip asosiasi.

Berdasarkan penelitian sebelumnya di Universitas

c。イョ・AセゥMmャッ@

(seperti

dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) menyimpulkan bahwa seseorang dapat
meningkatkan kemampuan mengingat angka acak melalui pelatihan. Pada
awal eksperimen, seorang mahasiswa dengan kecerdasa.n rata-rata dapat
mengingat angka hingga enam digit dalam satu kali kesempatan. Setelah
berlatih selama dua minggu, mahasiswa tersebut dapat meningkatkan
kemampuannya mengingat dan pada saat eksperimen berakhir 18 bulan
kemudian, ia mengingat daftar angka hingga 84 digit. Menurut catatan
peneliti, peningkatan ingatan mahasiswa tersebut bukan hanya sekedar hasil
pelatihan, kunci suksesnya adalah kemampuannya mengingat angka dalam
sebuah pola yang bermakna melalui asosiasi, yakni ia me1ngasosiasikan
angka (setelah mengelompokkannya) dengan waktu lomba lari karena ia
seorang pelari cross country.

4

Selanjutnya, eksperimen yang dilakukan Timo Mantyla (seperti dikutip
svantesson, 1998) mengungkapkan bahwa pad a kelompok penelitian yang
menggunakan isyarat pada setiap kata, hasilnya mencapai 95 persen benar,
jika dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak menggunakan cara
tersebut.

Penelitian - penelitian diberbagi Universitas didunia secara umum (seperti
dikutip Jensen dan Markowitz, 2002) menyimpulkan bahwa orang yang
diminta untuk mengingat daftar dengan 30 item tanpa rnenerapkan teknik
ingatan, biasanya hanya mampu mengingat 10 item. Namun, jumlah yang
diingat akan meningkat hingga 20 item (peningkatan 100 persen) saat subyek
diajari beberapa strategi mnemonik dasar, dan mereka yang menggunakan
beberapa strategi mnemonik sekaligus, dapat mengingat seluruh item hingga
150 pesen.

Berdasarkan penelitian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
ulang atau replikasi tentang pengaruh pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 1 jurusan
akuntansi di SMK Islam PB. Sudirman 2 Jakarta.

5

1.2. ldentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang
mungkin muncul yaitu :
1. Apakah penyebab lupa?

2. Apakah terbatasnya kapasitas ingatan jangka pendek menjadi penyebab
orang menjadi lupa?
3. Apakah yang dapat meningkatkan kemampuan ingatan jangka pendek?
4. Adakah pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap

セZ・ュ。ーオョ@

ingatan?

1.3. Pembatasan dan perumusan masalah
1.3.1.

Pembatasan masalah

Kemampuan ingatan yang dimaksud adalah kemampuan siswa untuk dapat
mengulang kembali (recall) deretan angka.
lngatan tersebut merupakan hasil skor pretest dan pos1:test yang diperoleh
melalui alat tes WBIS subtes digit span yang diberikan kepada siswa yang
mencakup aspek kognitif.

Mnemonik yang dimaksud adalah strategi pemacu ingata.n. Teknik yang
digunakan dalam mnemonik ini adalah sistem kata penanda. Sistem kata
penanda ini menggunakan asosiasi objek konkret.

6

1.3.2.

Perumusan masalah

Agar penelitian lebih terarah, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Adakah pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap

イセ・ュ。ーオョ@

ingatan

siswa?

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian
1.4.1.

Tujuan penelitian ini adalah :

a) Untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan mnemonik terhadap
kemampuan ingatan siswa.
b) Melakukan pengulangan (replikasi) terhadap penelitian sebelumnya serta
untuk membuktikan hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh
mnemonik terhadap ingatan.

1.4.2.

Manfaat penelitian ini adalah :

a) Secara teoritis, menjadi masukkan bagi pengembangan ilmu psikologi
mengenai ingatan.
b) Secara praktis, menjadi strategi bagi siswa untuk mengingat kata atau
angka dalam pelajaran dan juga dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan penelitian
eksperimen ini.

7

1.5. Sistematika penulisan
o

Bab I : Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.

o

Bab II : Kajian Pustaka, membahas mengenai
ォッョウQセー@

yang menjadi

dasar teoritis dari penelitian ini. Pada bab ini akan diuraikan tentang
kemampuan ingatan dan mnemonik, kerangka berfikir, serta hipotesa
penelitian.

o

Bab Ill : Metodologi Penelitian, pertama menguraikan tentang jenis
penelitian yang mencakup (pendekatan penelitian yang digunakan,
metode penelitian, tipe penelitian, dan rancangan penelitian,), kedua,
menguraikan tentang pengambilan sampel yang mencakup (populasi
dan sampel, kriteria subyek penelitian, teknik pengambilan sampel, dan
teknik penentuan kelompok.), ketiga menguraikan tentang definisi
variabel dan operasional variabel yang mencakup dependen variabel,
independen variabel, ekstranous variabel, keempat, menguraikan
tentang prosedur penelitian eksperimen, kelima tentang pengumpulan
data yang mencakup (metode dan instrumen penelitian). Dan keenam
menguraikan tentang teknik analisa data.

8

o

Bab IV : Presentasi Dan Analisa Data, berisikan tentang hasil penelitian
yang dilakukan, diantaranya meliputi gambaran umum subjek penelitian,
dan hasil utama penelitian.

o

Bab V : Kesimpulan, Diskusi, Dan Saran, merupakan langkah terakhir
dari suatu penyusunan laporan penelitian yang meliputi ; kesimpulan,
diskusi, dan saran.

BAB2

KAJIAN TEORITIS

2.1. KEMAMPUAN INGATAN
2.1.1. Hakikat ingatan
Jensen dan Markowitz (2002) rnengernukakan bahwa "ingatan merupakan

suatu proses biologi yaitu ingatan merupakan kumpulan reaksi e/ektrokimia
yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan
dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik dise/uruh bagian otak".

Davidoff (1991) rnengernukakan bahwa ingatan dalarn sisternnya
rnernerlukan satu prosedur tertentu guna rnernasukan dan rnengarnbil
kernbali inforrnasi. Dan karena itu rnaka ada tiga hal yang diperlukan dalarn
sistern ingatan, yaitu rnernberi kode I encoding, rnenyirnpan dan
rnengeluarkan I rnenarik kernbali. Didalarn proses pernbe1·ian kode tersebut,
terrnasuk diantaranya embellishing yaitu menghubungkan informasi yang lalu
dengan inforrnasi sekarang. Maksud pemberian kode adalah menyajikan
inforrnasi dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem penyirnpanan.
selanjutnya setelah inforrnasi tersebut rnemperoleh koclenya, maka data
tersebut akan disimpan, dan bila diperlukan maka data ternebut dapat
dikeluarkan.

10

Sehubungan dengan hal tersebut, Melton, (seperti dikutip Atkinson, Smith
dan Bern, 1991) menggambarkan ingatan sebagai berikut:;

Skema 2.1. Tiga tahap ingatan

Penyandian

QM[セLN@

Memasukan
kedalam ingatan

Penyimpanan

I

Mempertahankan
dalam ingatan

セ@

f1;ngatan

I

Pernanggilan
dari ingatan

2.1.2. Model ingatan
Secara umum, manusia memiliki berbagai bentuk ingatan. Berbagai bentuk
ingatan tersebut disimpan dalam daerah-daerah otak dan memiliki fungsi fungsi yang berbeda. Davidoff (1991) menjelaskan model ingatan dari ingatan
sensorik, ingatan jangka pendek, dan ingatan jangka panjang



lngatan sensorik

Sebenarnya, seluruh indera kita setiap saat dihujani dengan jutaan informasi.
Sebagai contoh saat mata sedang melihat beberapa deretan huruf di sebuah
buku, pada saat yang bersamaan telinga akan mendengar suara-suara yang
ada disekitar, dan pada saat yang bersamaan juga, kulit akan merasakan
suhu, tekanan, dan rasa nyeri. Meskipun terkadang kita tidak menyadari
sepenuhnya, namun semua rangsangan indera yang telah berhasil dirasakan
oleh indera yang bersangkutan itu tetap akan disimpan dan masuk kedalam
penyimpanan sensorik, hal ini disebut dengan ingatan sensorik.

11

Sperling (seperti dikutip Davidoff, 1991) mengungkapkan ingatan sensorik
penglihatan yang disebut ingatan ikonik (icon berarti bayangan) hanya dapat
bertahan selama seperempat detik (250 milidetik) dan memghilang
setelahnya. Menghilangnya data ini karena seiring bertambahnya waktu.



lngatan jangka pendek atau Short Term Memory (STM)

Sistem ingatan jangka pendek melibatkan tiga aspek yaitu penyandian,
penyimpanan dan pemanggilan.

Atkinson, dkk mengungkapkan dua bentuk penyandian di ingatan jangka
pendek yaitu penyandian akustik (berdasarkan bunyi) dan penyandian visual
(berdasarkan gambaran). Sedangkan dalam penyimpanannya, STM (Short

Term Memory) ini memiliki kapasitas yang terbatas, yaitu tidak kurang dari 7
chunks I kelompok. Karena terbatasnya kapasitas di ingatan jangka pendek
ini maka pengambilan atau penarikan kembali ingatan yang ada di ingatan
jangka pendek pun terbatas. Pendapat tersebut dibuktikan oleh Sternberg
pada tahun 1996 (sebagaimana dikutip Atkinson, dkk). la menyatakan bahwa
semakin banyak butir yang ada di ingatan jangka pendek maka semakin
rendah pengambilannya.

Berdasarkan sistem ingatan jangka pendek tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa ingatan jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan sementara

12

dan pengaturan menyeluruh (yaitu memilih data untuk dipertahankan sesaat
dalam penyimpanan, meneruskan pengalaman kepada ingatan jangka
panjang untuk penyimpanan yang lebih menetap dan mengeluarkan data dari
berbagai sistem ingatan). Selain itu ingatan jangka pendeik ini juga disebut
sebagai "memory kerja" yaitu semacam papan tulis ketika pikiran melakukan
perhitungan dan menuliskan hasil parsialnya untuk digunakan kemudian.
Baddeley (seperti dikutip Atkinson, dkk).



lngatan jangka panjang atau Long Term Memory (LTM)

Kro (sebagaimana dikutip Haula Noor, 2004) mengungkapkan ingatan jangka
panjang sebagai ingatan yang memiliki kemampuan menyimpan informasi
lebih lama dan panjang.

Menurut Davidoff (1991), untuk dapat masuk kedalam ingatan jangka
panjang, maka diperlukan proses yang lebih mendalam. Didalam proses
mendalam ini, maka dibutuhkan adanya strategi latihan yang cukup
terelaborasi (yaitu memusatkan perhatian lebih baik, mernikirkan mengenai
makna I arti dan menghubungkannya dengan data lain yang mungkin
sebelumnya telah pernah disimpan didalam LTM).

13

Munro (seperti dikutip haula noor, 2004) menjelaskan ba1iaimana
pengetahuan dapat dipertahankan dalam ingatan jangka panjang, sebagai
berikut:
1. Mengorganisasikan pengetahuan secara semantik.
2. Menghubungkan imajinasi visual dengan imajinasi yang sudah dimiliki.
3. Menjadikan ide-ide menjadi sebuah rentetan peristiwa.
4. Memperhatikan perasaan atau emosi yang berhubun11an dengan ide-ide.
Dalam ingatan jangka panjang proses pengkodean atau penyandian
didasarkan pada makna butir bukan akuistik ataupun visual. Selain itu juga
adanya penambahan hubungan pada makna tersebut.

2.1.3. Proses ingatan
Munro (seperti dikutip Haula noor, 2004) menjelaskan prcises sebagai cara
kita menyimpan pengetahuan pada setiap level dan cara mentransfer
pengetahuan tersebut diantara dua level yang berbeda.
Atkinson, dkk (1991) menjelaskan proses ingatan sebagai berikut;
Skema 2.2. Dual memory model karya Atkinson & Shiffrin

Infonnasi
masuk

Memory
jangka
pendek

Transfer

Memory
jangka
panJang

14

Model ini berpendapat bahwa ketika informasi masuk ke dalam ingatan
jangka pendek, ia dapat dipertahankan dengan pengulangan dan saat butir
tersebut diulang maka ia akan ditransfer ke ingatan jangka panjang, namun
jika pengulangan tersebut diakhiri maka ia dapat hilang karena pergeseran
atau peluruhan.

Model proses ingatan karya Atkinson-shiffrin yang lain (sebagaimana dikutip
Davidoff, 1991) adalah sebagai berikut:

15

Skema 2.3. Model proses ingatan karya Atkinson-Shiffrin

Sensory Memory

Bila Tidak

Informasi akan
hilang dalam detik

Informasi akan
hilang dalam
15 detik
Tidak
Di proses

Apakah
memperhatikan?

Bagaimana informasi
diproses?

>

>

__.-

Proses
dangkal

Informasi
dipertahan
kan
sedikit
lebih lama

Mendalam
L.T.M

Informasi yang dibutuhkan, akan
diternskan ke STM kembali

Penjelasan :


Stimulus yang datang berupa informasi, pertama-tama akan diterima oleh
panca indra dan selanjutnya disebut Sensory Memory atau ingatan
sensorik.

16



Apakah informasi dari sensory memory diperhatikan? Bila ya, maka akan
diteruskan ke Short Term Memory (STM), tetapi bila tidak maka informasi
akan hilang dalam beberapa detik.



Selanjutnya informasi yang ada di STM ini akan dihadapkan pada 3 (tiga)
pilihan yaitu, tidak diproses, diproses dangkal dan dipmses mendalam.



Jika tidak diproses maka informasi akan hilang dalam waktu 15 detik.



Jika diproses secara dangkal maka informasi akan dipertahankan sedikit
lebih lama.



Jika diproses secara mendalam maka informasi akan masuk kedalam
LTM.



Bila informasi dibutuhkan kelak, maka akan diteruskan ke STM kembali.

2.1.4. Lupa
Melton (seperti dikutip Atkinson, dkk) mengungkapkan lupa sebagai
kegagalan dalam penyandian, penyimpanan, atau pun penarikan kembali.

Jensen dan Markowitz (2002) mengungkapkan bahwa melupakan
merupakan suatu fenomena yang umum yaitu suatu

ー・ョセQ、。ャゥ@

biologis

yang membantu kita mempertahankan keseimbangan dalam dunia yang
dipenuhi oleh rangsangan sensor. Oleh karena itu, salah satu penyebab lupa
adalah tidak penting.

17

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang disampaikan para ilmuan
Amerika Serikat dari University of Oregon yang menyatakan bahwa
menyaring informasi yang tidak penting dapat membantu seseorang
meningkatkan kemampuan untuk mengingat hal lain

ケ。ョセQ@

lebih penting.

(http://kompas.com/teknologi/news)

Lebih lanjut, Jensen dan Markowitz (2002) mengungkapkan beberapa faktor
yang menyebabkan kenapa kita lupa, yakni karena;


Tidak penting

Menganggap sesuatu tidak penting merupakan alasan paling umum
mengapa suatu informasi dilupakan. Sigmund Freud pernah berkata, "kita
hanya mengingat hal-hal yang menarik minat kita."



Gangguan

Faktor lain yang membuat sebuah informasi terlupakan adalah gangguan
suatu rangsangan lain yang muncul bersamaan dengan tahap pemrosesan
ingatan. Jika gangguan terjadi upaya untuk menampilkan kembali ingatan
kemungkinan akan gagal.

18



Kerusakan

Teori ini menyatakan bahwa adanya kerusakan pada engram atau hubungan
saraf yang terjadi saat suatu kejadian direkam dalam pikiran disebabkan
karena ingatan tidak pernah "dilatih".



Tekanan

lngatan yang ditekan, yaitu ketika ingatan didorong ke alam bawah sadar ini
adalah semacam mekanisme pertahanan diri yang

、ゥ「。ョAセu@

untuk

membantu seseorang menghadapi trauma emosional. Teori tentang ingatan
yang ditekan, pertama kali diperkenalkan oleh Sigmund Freud. Teori ini
menjelaskan mengapa seseorang hanya mengingat sedikit saja tentang
suatu kejadian yang sangat menekan atau menimbulkan trauma yang sangat
dalam yang terjadi pada suatu masa dalam kehidupannya.



Stress

Kinerja ingatan akan mencapai titik puncak jika berada dalam tingkatan
stress yang memadai, namun jika stress menjadi berlebihan maka kinerja
tersebut akan menurun. Dalam tingkat psikologis tertentu stress memicu
keluarnya sejenis hormon yang disebut kortisol, yang memberi tambahan
energi, tetapi setelah beberapa waktu dapat mengurangi l