Tes Waktu Reaksi Tes Power Tungkai

Reza Pradipta Saputra, 2014 HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Lari sprint 100 meter menurut Tamsir 1985:7 adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dengan menempuh jarak yang telah ditentukan. Adapun sampel lari sprint 100 meter dalam penelitian ini adalah atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 8 orang.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Waktu Reaksi

Tes waktu reaksi diukur dengan menggunakan alat Whole Body Reaction Time. Alat ukur ini bisa mengukur waktu reaksi baik audio dengan bunyi maupun visual dengan cahaya atau warna. Karena dalam penelitian ini yang diukur waktu reaksi pada saat start jongkok, maka digunakan tes audio sebagai rangsangan bunyi. Dengan Validitas 0,99 dan Reliabilitas 0,93 Sartika, 2007:47. Adapun prosedur pelaksanaan tes waktu reaksi adalah sebagai berikut : a. Alat dan perlengkapan : 1 whole body reaction timer 2 blangko dan alat tulis. b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan reaksi reaction board yang terpasang dalam satu rangkaian alat dan bersiap- siap menolakan kedua kakinya bersamaan dengan keluarnya suara audio dari alat whole body reaction time tersebut dengan baik dengan cara melompat atau dengan cara bergerak maju atau mundur. Pada saat teste menolakan kakinya pada papan reaksi reaction board tersebut maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital regulator yang telah terpasang dalam satu rangkaian. Reza Pradipta Saputra, 2014 HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Penilaian: diambil waktu reaksi tercepat dari lima kali percobaan yang diukur mulai dari adanya rangsangan bunyi dari alat whole body reaction time tersebut, sampai teste melakukan tolakan pada papan reaksi reaction board merupakan waktu reaksinya. Hasil dari tes waktu reaksi dinyatakan dengan satuan detik s.

2. Tes Power Tungkai

Tes power tungkai diukur dengan menggunakan alat Digital Vertical Jump. Dengan Validitas 0,989 dan Reliabilitas 0,977 Nurhasan dan Hasanudin, 2007:175. Adapun prosedur pelaksanaan tes power tungkai adalah sebagai berikut : a. Alat dan perlengkapan : 1 digital vertical jump. 2 blangko dan alat tulis. b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan vertical jump vertical jump board yang terpasang dalam satu rangkaian alat dan bersiap-siap menolakan kedua kakinya bersamaan dengan keluarnya suara audio dari alat digital vertical jump tersebut dengan baik dengan cara berusaha melompat ke atas setinggi mungkin. Pada saat teste menolakan kakinya pada papan vertical jump vertical jump board tersebut maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital regulator yang telah terpasang dalam satu rangkaian. d. Penilaian: diambil power tungkai tertinggi dari dua kali percobaan yang diukur mulai dari adanya rangsangan bunyi dari alat digital vertical jump tersebut, sampai teste melakukan tolakan pada papan vertical jump vertical jump board merupakan power tungkainya. Hasil dari tes power tungkai dinyatakan dengan satuan centimeter cm. Reza Pradipta Saputra, 2014 HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tes Daya Tahan Kecepatan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

2 43 11

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 6

Daftar Pustaka Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 4

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

PERBANDINGAN KECEPATAN MAKSIMAL DAN KECEPATAN DI METER 80 – 100 PADA LARI 100 METER ANTARA SPRINTER PPLP JABAR DENGAN PPLM JABAR.

1 6 27

(ABSTRAK) KORELASI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN DAYA LEDAK TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER.

0 1 2

“Korelasi panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan daya ledak terhadap kecepatan lari 100 meter “.

0 4 79

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75