HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

(1)

Reza Pradipta S aputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh

Reza Pradipta Saputra 1001192

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Reza Pradipta S aputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Oleh

Reza Pradipta Saputra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Reza Pradipta Saputra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Reza Pradipta S aputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

REZA PRADIPTA SAPUTRA

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. H. Aming Supriyatna, M.Pd. NIP. 195001151980021001

Pembimbing II

Iman Imanudin, S.Pd., M.Pd. NIP. 197508102001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP.196212221987031002


(4)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Dosen pembimbing : Drs. H. Aming Supriyatna, M.Pd. Iman Imanudin, S.Pd., M.Pd.

Reza Pradipta Saputra 1001192

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi mengenai belum ada penelitian lebih lanjut mengenai faktor komponen kondisi fisik seperti: waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan sebagai penunjang dalam lari sprint 100 meter pada tahap-tahap lari sprint 100 meter di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat hubungan antara waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 100 meter, (2) apakah terdapat hubungan antara power tungkai dengan kecepatan lari sprint 100 meter, (3) apakah terdapat hubungan antara daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter, dan (4) apakah terdapat hubungan antara waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan secara bersama-sama dengan kecepatan lari sprint 100 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik korelasional, sampel dalam penelitian ini adalah 8 orang sampel laki-laki UKM Atletik UPI, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: tes waktu reaksi, power tungkai, daya tahan kecepatan, dan kecepatan lari sprint 100 meter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 100 meter dengan persentase dukungan sebesar 96.6%, (2) terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan kecepatan lari sprint 100 meter dengan persentase dukungan sebesar 87.2%, (3) terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter dengan persentase dukungan sebesar 96.6%, dan (4) terdapat hubungan yang signifikan antara waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan secara bersama-sama dengan kecepatan lari sprint 100 meter dengan persentase dukungan sebesar 93.8%. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran agar para atlet, pelatih, dan pembina atletik, khususnya nomor lari sprint 100 meter untuk lebih memperhatikan komponen kondisi fisik yang menunjang


(5)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap prestasi lari sprint 100 meter seperti: waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan.

Kata kunci: waktu reaksi, power tungkai, daya tahan kecepatan, sprint.

ABSTRACT

RELATIONSHIP AMONG THE REACTION TIME, LIMBS POWER, AND DURABILITY OF SPEED WITH 100 METERS SPRINT SPEED

Lecturer Preceptor : Drs. H. Aming Supriyatna, M.Pd. Iman Imanudin, S.Pd., M.Pd.

Reza Pradipta Saputra 1001192

This research is motivated by the assumption concerning no further research on component factors of physical condition such as reaction time, limbs power, and durability of speed as a support in 100-meter sprint at the stages of 100-meter sprint in Indonesia. This study is aimed to find out: (1) whether there is a relationship between the reaction time with 100-meters sprint speed, (2) whether there is a relationship between limbs power with 100-meter sprint speed, (3) whether there is a relationship between durability of speed with 100-meter sprint speed, and (4) whether there is a relationship between reaction time, limbs power, and durability of speed at the same time with a 100-meter sprint speed. Method used in this study was a descriptive correlational techniques, the samples in this study were 8 males of UKM Athletics UPI, and data collection techniques in this study include: reaction time test, limbs power, durability of speed and 100-meter sprint speed. The results of this study indicate that: (1) there is a significant relationship between reaction time with a 100-meter sprint speed with supporting percentage of 96.6%, (2) there is a significant relationship between limbs power with a 100-meter sprint speed with supporting percentage of 87.2 %, (3) there is a significant relationship between durability of speed with 100-meter sprint speed with supporting percentage of 96.6%, and (4) there is a significant relationship among reaction time, limbs power, and durability of speed with 100-meter sprint peed at the same time, with supporting percentage of 93.8%. From the results of


(6)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

this study, researcher recommends athletes, coaches, and athletic coaches, particularly for number of 100-meter sprint to pay more attention to the components of physical condition that support achievements of 100-meter sprint such as reaction time, limbs power, and durability of speed.


(7)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Berikut uraian secara rinci tempat pelaksanaan tes yang dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tempat Pelaksanaan Tes

No. Variabel Penelitian Tempat

1. Waktu Reaksi Laboratorium Lantai 3

FPOK UPI 2. Power Tungkai

3. Daya Tahan Kecepatan Stadion

Bumi Siliwangi UPI 4. Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi merupakan sumber data yang penting, karena tanpa kehadiran populasi penelitian tidak akan berarti serta tidak mungkin terlaksana. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu sebanyak 10 orang.


(8)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk dapat menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdapat beberapa teknik sampling. Teknik sampling yang sesuai dengan penelitian ini adalah purposive sampling. Seperti yang dikemukakan oleh Maksum (2012:60) bahwa, “Purposive sampling atau sampel bertujuan adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karakteristinya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi”. Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini adalah 8 orang sampel laki-laki anggota UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia yang sering latihan di stadion bumi siliwangi UPI.

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Penelitian ini merupakan penelitian yang korelasional yang akan menyelidiki ada tidaknya korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Fokus penelitian ini yang dikaji adalah hubungan antara waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter.


(9)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sumber: Sugiyono, 2013:44) Keterangan :

1. X1 : Waktu reaksi 2. X2 : Power tungkai

3. X3 : Daya tahan kecepatan

4. Y : Kecepatan lari sprint 100 meter 5. rx1y : Koefisien korelasi X1 dan Y 6. rx2y : Koefisien korelasi X2 dan Y 7. rx3y : Koefisien korelasi X3 dan Y

8. rx123y : Koefisien korelasi X1, X2, X3, dan Y

C. Metode Penelitian

Dalam sautu penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Penggunaan metode dalam suatu penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Metode penelitian adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan untuk mencari pembuktian secara ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk mengungkapkan dan memberikan jawaban atas permasalahan yang akan dikemukakan dalam suatu penelitian. Disamping itu, metode penelitian juga merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian sebab baik atau tidaknya penelitian tergantung dari pertanggung jawaban dari metode penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Mengenai pengertian metode penelitian deskriptif Maksum (2012:68) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena, atau peristiwa tertentu”. Kemudian lebih lanjut mengenai teknik korelasional, Fraenkel dan Wallen


(10)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2012:331) menjelaskan bahwa, “Penelitian korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel”.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:38) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

a. Variabel Independent

Menurut Sugiyono (2013:39) “Variabel bebas adalah merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini

adalah waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan.

b. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2013:39) “Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent

(bebas)”. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kecepatan lari sprint 100 meter.

2. Definisi Operasional

a. Waktu reaksi menurut Harsono (1988:217) adalah waktu antara pemberian rangsangan (stimulus) dengan gerakan pertama. Waktu reaksi yang penulis


(11)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksud disini adalah waktu yang letaknya diantara tembakan pistol start dan gerakan yang pertama. Kemudian dilanjutkan dengan gerak reaksi diantara gerakan yang pertama dan pada saat tungkai meninggalkan startblock. Adapun waktu reaksi dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes waktu reaksi menggunakan alat whole body reaction time kepada atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Power tungkai menurut Johson (1986:86) dikutip dari Suryanto (2008:36) merupakan komponen gerak yang sangat penting untuk melaksanakan aktivitas gerak dalam setiap cabang olahraga yang mengkombinasikan antara kecepatan dan kekuatan. Adapun power tungkai yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah power tungkai atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia, yang diukur dengan menggunakan alat Digita lVertical Jump. c. Daya tahan kecepatan menurut Pasurnay (1986:11) dikutip dari Kurniawan

(2007:3) adalah kemampuan melawan kelelahan pada waktu melakukan kerja/latihan dengan intensitas kerja yang submaksimal sampai maksimal. Adapun yang dimaksud daya tahan kecepatan dalam penelitian ini merupakan daya tahan kemampuan atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia untuk mempertahankan kecepatan maksimalnya selama mungkin dalam lari

sprint 100 meter. Untuk mengetahui daya tahan kecepatan atlet UKM Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia diukur dengan menggunakan tes lari 150 meter.

d. Kecepatan menurut Harsono (1988:216) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya. Adapun kecepatan dalam penelitian ini adalah kecepatan lari sprint 100 meter atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia.


(12)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Lari sprint 100 meter menurut Tamsir (1985:7) adalah lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimal dengan menempuh jarak yang telah ditentukan. Adapun sampel lari sprint 100 meter dalam penelitian ini adalah atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 8 orang.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes Waktu Reaksi

Tes waktu reaksi diukur dengan menggunakan alat Whole Body Reaction

Time. Alat ukur ini bisa mengukur waktu reaksi baik audio (dengan bunyi) maupun visual (dengan cahaya atau warna). Karena dalam penelitian ini yang diukur waktu

reaksi pada saat start jongkok, maka digunakan tes audio sebagai rangsangan bunyi. Dengan Validitas 0,99 dan Reliabilitas 0,93 (Sartika, 2007:47). Adapun prosedur pelaksanaan tes waktu reaksi adalah sebagai berikut :

a. Alat dan perlengkapan : 1) whole body reaction timer

2) blangko dan alat tulis.

b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan reaksi (reaction board) yang terpasang dalam satu rangkaian alat dan bersiap-siap menolakan kedua kakinya bersamaan dengan keluarnya suara (audio) dari alat (whole body reaction time) tersebut dengan baik dengan cara melompat atau dengan cara bergerak maju atau mundur. Pada saat teste menolakan kakinya pada papan reaksi (reaction board) tersebut maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital (regulator) yang telah terpasang dalam satu rangkaian.


(13)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Penilaian: diambil waktu reaksi tercepat dari lima kali percobaan yang diukur mulai dari adanya rangsangan bunyi dari alat (whole body reaction time) tersebut, sampai teste melakukan tolakan pada papan reaksi (reaction board) merupakan waktu reaksinya. Hasil dari tes waktu reaksi dinyatakan dengan satuan detik (s).

2. Tes Power Tungkai

Tes power tungkai diukur dengan menggunakan alat Digital Vertical Jump. Dengan Validitas 0,989 dan Reliabilitas 0,977 (Nurhasan dan Hasanudin, 2007:175). Adapun prosedur pelaksanaan tes power tungkai adalah sebagai berikut :

a. Alat dan perlengkapan : 1) digital vertical jump.

2) blangko dan alat tulis.

b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dengan kedua kaki menempel pada papan

vertical jump (vertical jump board) yang terpasang dalam satu rangkaian alat

dan bersiap-siap menolakan kedua kakinya bersamaan dengan keluarnya suara (audio) dari alat (digital vertical jump) tersebut dengan baik dengan cara berusaha melompat ke atas setinggi mungkin. Pada saat teste menolakan kakinya pada papan vertical jump (vertical jump board) tersebut maka secara otomatis akan keluar angka pada alat digital (regulator) yang telah terpasang dalam satu rangkaian.

d. Penilaian: diambil power tungkai tertinggi dari dua kali percobaan yang diukur mulai dari adanya rangsangan bunyi dari alat (digital vertical jump) tersebut, sampai teste melakukan tolakan pada papan vertical jump (vertical

jump board) merupakan power tungkainya. Hasil dari tes power tungkai


(14)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tes Daya Tahan Kecepatan

Tes daya tahan kecepatan diukur dengan menggunakan tes lari sejauh 150 meter. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Schmolinsky (1983:29) dikutip

dari Kurniawan (2007:36) yang menyatakan bahwa, “For testing physical conditioning following exercises are recomanded-speed endurance: 100 metre sprint from crouch start; 150 metre, 300 metre, and 400 metre”. Maksudnya ada beberapa

tes parameter untuk daya tahan kecepatan yaitu: 100 meter dari start, 150 meter, 300 meter, dan 400 meter. Adapun prosedur pelaksanaan tes daya tahan kecepatan dengan menggunakan tes lari sejauh 150 meter adalah sebagai berikut :

a. Alat dan perlengkapan : 1) stopwatch.

2) blangko dan alat tulis. 3) lintasan lari.

b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dibelakang garis start, dengan sikap start melayang. Pada aba-aba “ya”, teste berusaha berlari secepat mungkin sampai menempuh jarak sejauh 150 meter.

e. Penilaian: diambil waktu tempuh terbaik dalam melakukan lari sejauh 150 meter. Hasil dari tes daya tahan kecepatan dinyatakan dengan satuan detik (s).

4. Tes Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

Tes kecepatan lari sprint 100 meter diukur dengan menggunakan tes lari sejauh 100 meter. Adapun prosedur pelaksanaan tes kecepatan lari sprint 100 meter adalah sebagai berikut :

a. Alat dan perlengkapan : 1) stopwatch.

2) blangko dan alat tulis. 3) lintasan lari.


(15)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan tes: teste coba berdiri dibelakang start, dengan sikap start jongkok. Pada aba-aba “bersedia”, teste mulai menempatkan kakinya dibelakang garis start dengan posisi yang tepat. Bila ada aba-aba “siap”, teste mulai mencondongkan badannya kedepan sehingga berat badan berada di depan. Setelah terdengar bunyi aba-aba “ya” maka teste berlari secepat mungkin sampai menempuh jarak sejauh 100 meter.

c. Penilaian: diambil waktu tempuh terbaik dalam melakukan lari sejauh 100 meter. Hasil dari tes kecepatan lari sprint 100 meter dinyatakan dengan satuan detik (s).

Pada jarak 100 meter ini diambil waktu tempuh dari beberapa jarak, yaitu pada jarak 30 meter dan 60 meter. Pada setiap jarak 30 meter dan 60 meter ini diberi pencatat waktu atau timer. Pengambilan waktu pada jarak 30 meter dan 60 meter ini juga untuk mengetahui apakah waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan juga memiliki hubungan dengan beberapa jarak tersebut. Adapun desain pengambilan data tes kecepatan lari sprint 100 meter dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Desain Tes Kecepatan Lari Sprint 100 Meter Keterangan :

: Sampel X


(16)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Timer

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah penulis buat. Langkah awal untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menentukan populasi yang akan penulis jadikan sampel. Setelah sampel penulis peroleh, langkah kedua untuk pengumpulan data dari 8 orang sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan tes dan pengukuran. Tes yang dimaksud untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes untuk memperoleh data tentang waktu reaksi, tes power tungkai, tes daya tahan kecepatan, dan tes kecepatan lari sprint 100 meter sehingga menghasilkan data yang berupa angka-angka dari tes tersebut. Selanjutnya akan dilakukan proses analisis data berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari tes tersebut. Setelah hasil analisis data diketahui barulah penulis menarik simpulan dari hasil analisis data yang penulis uji. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis gambarkan sebagai berikut :


(17)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data yang sesuai dengan hasil penelitian di lapangan. Data-data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk memperoleh informasi dalam rangka menguji hipotesis dan disimpulkan hasil penelitian. Setelah semua data diperoleh terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dan menganalisis data tersebut, sehingga data-data tersebut mengandung arti. Untuk mengelolah dan menganalisis data-data tersebut diperlukan pendekatan statistika, sehingga dapat diketahui hubungan antara waktu reaksi, power tungkai, dan daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter. Berikut langkah-langkah rumus perhitungan statistika yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata dari setiap variabel penelitian, yaitu dengan rumus sebagai berikut :

= ∑ � Keterangan :

: Rata-rata yang dicari/mean

∑ : Jumlah dari Xi Xi : Skor mentah n : Jumlah sampel


(18)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung simpangan baku dari setiap variabel penelitian, yaitu dengan rumus sebagai berikut :

= √∑ � − 2 Keterangan :

S : Simpangan baku

: Rata-rata yang dicari/mean Xi : Skor mentah

n : Jumlah sampel

3. Menghitung Tskor, tujuannya untuk menyetarakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuannya, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

− = 5 + − (Untuk satuan nominal) − = 5 + − (Untuk satuan waktu) Keterangan :

T-skor : Skor standar yang dicari : Rata-rata yang dicari/mean X : Skor yang diperoleh S : Simpangan baku

4. Menguji normalitas dari setiap variabel dengan menggunakan uji liliefors. Uji ini menggunakan langka-langkah sebagai berikut :

a. Membakukan setiap bilangan dari hasil observasi, X1, X2,….Xn dengan

menjadikan bilangan baku Z1, Z2,….Zn dengan menggunakan rumus sebagai

berikut : = √ � −


(19)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(X dan S merupakan nilai rata-rata dan simpangan baku sampel)

b. Untuk setiap bilangan baku, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian menghitung peluang F(Zi) = P (Z-Zi).

c. Kemudian menghitung proporsi Z1, Z2….Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika ini dinyatakan oleh S (Z1), maka :

Zi = � , … � ≤ �

d. Menghitung selisish F (Zi) – S (Zi) dan menentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut, sebutlah harga L0 dengan kriteria uji normalitas liliefors, yaitu :

1) Hipotesis diterima apabila L0 < Lt, maka berdistribusi normal. 2) Hipotesis ditolak apabila L0 > Lt, maka berdistribusi tidak normal.

5. Menghitung koefisiensi korelasi tunggal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

= ∑

√∑ 2 2

Keterangan :

: � � � � �

: Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata variabel (X) : Perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata-rat variabel (Y).

6. Menghitung signifikansi koefisien, perhitungan ini dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

= √ − √ − Keterangan :

t : t hitung yang dicari r : Koefisien yang dicari i : Juumlah sampel


(20)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Kemudian hasil pengujian diinterpretasikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 184).

Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sumber: Sugiyono, 2013:184) 8. Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan dari tiap-tiap variabel

bebas terhadap variabel terikat, maka digunakan rumus determinasi sebagai berikut :

D = r2 x 100% Keterangan :

D : Persentase yang dicari r2 : Kuadrat dari korelasi


(21)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ad’dien, H. (2010). Hubungan Antara Panjang Tungkai dan Frekuensi Langkah

Kaki dengan Kecepatan Lari 50 Meter Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM. Competitor, (1), hlm. 21-28.

Dikdik, Z. S. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2010). Belajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. . (2013). Dampak Penerapan “Complex Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Dinamis Anaerobik. JUARA. Jurnal Iptek Olahraga, 1 (1), hlm.

7-33.

Fraenkel, J. R., Wallen, N., dan Hyun, H. (2012). Research in Education. Eight Edition. New York: Mc. Graw Hill Companies.

Hadiwijaya, M. M. (2013). Pengaruh Pelatihan Beban Leg Press Terhadap

Kecepatan Lari dan Daya Ledak Otot Tungkai. e-Journal IKOR Universitas

Pendidikan Ganesha, 1 (1), hlm. 1-14.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung: C.V. Tambak Kusuma.

Hendrayana. (2007). Bermain Atletik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Iman, Imanudin. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

International Amateur Athletic Federation. (2001). Sprint and Hurdles Events

Textbook. IAAF.

Johan, dkk. (2012). Pengaruh Latihan Lompat Kijang Terhadap Kecepatan. Journal of sport sciences and fitness, 1 (1), hlm. 18-21.

Kardjono. (2008). Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(22)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komang, Muriasa. (2013). Pengaruh Pelatihan Hexagonal Obstacle dan Sprint Side

Hope Terhadap Daya Ledak (Power) Otot Tungkai. e-Journal IKOR

Universitas Pendidikan Ganesha, 1 (1), hlm. 1-8.

Kompas.com . (2013). Harus Berani ke Nomor Teknik. [Online]. Tersedia di: www.kompas.com [Diakses 18 Februari 2014].

Maksum, Ali. (2012). Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.

Muhajir dan Muhajid. (2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung: Erlangga.

Nurhasan, H dan Hasanudin, D. C. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

PASI. (1995). Program Latihan Atletik Menuju Kejuaraan Atletik Usia XI Tahun

1995 di Jakarta dan Sea Games XVII/1995 Chiangmai, Thailand. Jakarta.

Pradana, A. A. (2013). Kontribusi Tinggi Badan, Berat Badan, dan Panjang Tungkai

Terhadap Kecepatan Lari Cepat (Sprint) 100 Meter Putra (Studi Pada Mahasiswa IKOR Angkatan 2010 Universitas Negeri Surabaya). Artikel

I-journal kesehatan olahraga, hlm. 1-5.

Prasetyo, Rio. (2010). Kontribusi Antara Kecepatan dan Daya Tahan Kecepatan

Terhadap Hasil Lari Sprint 400 Meter pada Cabang Olahraga Atletik.

Skripsi, PKO, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ricky, Wirasasmita. (2013). Ilmu Urai Olahraga I Analisis Kinetik Pada Olahraga. Bandung: Alfabeta.

Sartika, I. D. (2007). Prestasi Lari Sprint 100 Meter Ditinjau Dari Waktu Reaksi dan

Power Tungkai (Studi Deskriptif Pada Atlet Sprinter 100 Meter Jawa Barat).

Skripsi, PKO, Universitas Pendidikan Indonesia.

Siti, Aminah. (2012). Hubungan Antara Kecepatan Lari 40 Meter, Daya Ledak Otot

Tungkai dengan Kemampuan Lompat Jauh Siswa Kelas V SD Negeri Krandegan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Skripsi, PJKR,

Universitas Negeri Yogyakarta.


(23)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryanto. (2008). Perbedaan Pengaruh Metode Latihan dan Power Otot Tungkai

Terhadap Prestasi Lari 100 Meter. Tesis, Program Pasca Sarjana,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Syafaruddin. (2012). Pengaruh Latihan Lari Cepat, Motivasi, dan Status Gizi

Terhadap Hasil Lari Cepat 100 Meter Pada Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang. Altius. Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan, 2 (2), hlm.

(26-35).

Tahapary, J. M. (2012). Pelatihan Alternate Bounding With Single Arm Action dalam

Meningkatkan Kecepatan Lari 100 Meter. Jurnal Pendidikan Jasmani dan

Olahraga, 11 (2), hlm. (65-76).

Tamsir, Riyadi. (1985). Atletik. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Ulum, M. F. (2013). Pengaruh Latihan Interval Pendek Terhadap Peningkatan Daya

Tahan Anaerobik Pada Pemain Hoki SMA Negeri 16 Surabaya. Jurnal

kesehatan olahraga, 2 (1), hlm. 1-10.

Winendra, dkk. (2008). Atletik (Lari, Lompat, Lempar). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Yuherdi dkk. (2013). Korelasi Waktu Reaksi dan Akselerasi Terhadap Prestasi Lari

100 Meter Mahasiswa Putra Semester II Program Studi PENJASKESREK FKIP Universitas Riau. Jurnal primary program studi pendidikan guru

sekolah dasar fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas riau, 2 (2), hlm. 34-41.


(24)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 1

Data Tes Waktu Reaksi Atlet UKM Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia

Sampel : Atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia Hari/Tanggal : Selasa, 20 Mei 2014

Waktu : 16:00 – 16:30 WIB

Tempat : Laboratorium lantai 3 FPOK UPI

No. Nama Waktu Reaksi (detik)

I II III IV V

1. Oka 0.327 0.265 0.350 0.350 0.248

2. Tajul 0.437 0.335 0.379 0.397 0.397 3. Latib 0.343 0.399 0.328 0.328 0.363 4. Bambang 0.464 0.320 0.380 0.380 0.348 5. Lutfi 0.313 0.288 0.249 0.249 0.310 6. Wicherson 0.507 0.459 0.433 0.433 0.512 7. Sandy 0.468 0.459 0.479 0.479 0.412


(25)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 2

Data Tes Power Tungkai Atlet UKM Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia

Sampel : Atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia Hari/Tanggal : Selasa, 20 Mei 2014

Waktu : 16:00 – 16:30 WIB

Tempat : Laboratorium lantai 3 FPOK UPI

No. Nama Power Tungkai (cm)

I II

1. Oka 82 77

2. Tajul 62 69

3. Latib 57 58

4. Bambang 64 66

5. Lutfi 59 62

6. Wicherson 47 48

7. Sandy 61 54


(26)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 3

Data Tes Daya Tahan Kecepatan Atlet UKM Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia

Sampel : Atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia Hari/Tanggal : Selasa, 20 Mei 2014

Waktu : 16:30 – 17:30 WIB

Tempat : Stadion Bumi Siliwangi UPI

No. Nama Dayatahan Kecepatan (detik)

1. Oka 16.70

2. Tajul 17.26

3. Latib 17.53

4. Bambang 18.66

5. Lutfi 19.48

6. Wicherson 19.79

7. Sandy 18.49


(27)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 4

Data Tes Kecepatan Lari Sprint Atlet UKM Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia

Sampel : Atlet UKM Atletik Universitas Pendidikan Indonesia Hari/Tanggal : Selasa, 20 Mei 2014

Waktu : 16:30 – 17:30 WIB

Tempat : Stadion Bumi Siliwangi UPI

No. Nama

Waktu Tempuh Lari Sprint

30 m (detik) 60 m (detik) 100 m (detik)

1. Oka 3.88 6.71 11.20

2. Tajul 4.11 7.53 11.79

3. Latib 4.69 8.03 11.90

4. Bambang 5.00 7.63 12.13

5. Lutfi 4.69 7.88 12.03

6. Wicherson 5.60 8.12 12.40


(28)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Dani 4.59 8.87 13.20

LAMPIRAN 5

Data Hasil T-Skor

Waktu Reaksi, Power Tungkai, Daya Tahan Kecepatan, Kecepatan Lari Sprint 30 Meter, 60 Meter, dan 100 Meter

Nama Waktu Reaksi Power Tungkai

Daya Tahan Kecepatan

Nilai T-Skor Nilai T-Skor Nilai T-Skor

Oka 0.248 60.979 82 67.950 16.70 60.128

Tajul 0.335 48.493 69 56.497 17.26 57.628

Latib 0.328 49.498 58 46.806 17.53 56.423

Bambang 0.320 50.646 66 53.854 18.66 51.378

Lutfi 0.249 60.835 62 50.330 19.48 47.718

Wicherson 0.433 34.429 48 37.996 19.79 46.334

Sandy 0.412 37.442 61 49.449 18.49 52.137

Dani 0.271 57.678 47 37.115 23.84 28.254

Jumlah 2.596 400.00 493.00 400.00 151.75 400.00


(29)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Simpangan

Baku 0.067 10.00 11.350 10.00 2.240 10.00

LAMPIRAN 5 (LANJUTAN)

Nama

Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

Nilai T-Skor Nilai T-Skor Nilai T-Skor

Oka 3.88 64,831 6.71 63.661 11.20 66.407

Tajul 4.11 60,437 6.75 63.104 11.79 56.943

Latib 4.59 51,266 7.53 5.2300 11.90 55.246

Bambang 4.69 49,355 7.63 50.836 12.13 51.697

Lutfi 4.69 49,355 7.88 47,351 12.30 49.074

Wicherson 4.69 49,355 8.03 45.260 12.40 47.531

Sandy 5.00 43,432 8.12 44.006 13.00 38.273

Dani 5.60 31,969 8.87 33.551 13.20 35.187

Jumlah 37.25 400.00 61.520 400.00 97.92 400.00

Rata-Rata 4.65625 50.000 7.690 50.000 12.24 50.000


(30)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 6

Uji Normalitas Liliefors Tes Waktu Reaksi

No. X1 Zi F (Zi) S (Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1. 60.979 -1.0979 0.1379 0.13 0.01

2. 60.835 -1.0835 0.1401 0.25 0.11

3. 57.678 -0.7678 0.2236 0.38 0.15

4. 50.646 -0.0646 0.4761 0.50 0.02

5. 49.498 0.05023 0.519 0.63 0.11

6. 48.493 0.15069 0.5596 0.75 0.19

7. 37.442 1.25576 0.8531 0.88 0.02

8. 34.429 1.55714 0.9394 1.00 0.06


(31)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.19. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.19) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.

LAMPIRAN 7

Uji Normalitas Liliefors Tes Power Tungkai

No. X2 Zi F (Zi) S (Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1. 37.115 -1.2885 0.1003 0.13 0.02

2. 37.996 -1.2004 0.1151 0.25 0.13

3. 46.806 -0.3194 0.3783 0.38 0.003

4. 49.449 -0.0551 0.4810 0.50 0.02

5. 50.330 0.03304 0.5120 0.63 0.11

6. 53.854 0.38544 0.6480 0.75 0.10

7. 56.497 0.64974 0.7389 0.88 0.14


(32)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kesimpulan :

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.14. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.14) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.

LAMPIRAN 8

Uji Normalitas Liliefors Tes Daya Tahan Kecepatan

No. X3 Zi F (Zi) S (Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1. 60.128 -1.0128 0.1562 0.13 0.03

2. 57.628 -0.7628 0.2236 0.25 0.03

3. 56.423 -0.6423 0.2611 0.38 0.11

4. 52.137 -0.2137 0.4168 0.50 0.08

5. 51.378 -0.1378 0.4683 0.63 0.16

6. 47.718 0.22823 0.5871 0.75 0.16


(33)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. 28.254 2.17456 0.9850 1.00 0.02

Kesimpulan :

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.23. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.23) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.

LAMPIRAN 9

Uji Normalitas Liliefors Tes Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

No. Y Zi F (Zi) S (Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1. 64.831 -1.4831 0.0694 0.13 0.06

2. 60.437 -1.0437 0.1492 0.25 0.10

3. 51.266 -0.1266 0.4522 0.38 0.08


(34)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. 49.355 0.06448 0.5239 0.63 0.10

6. 49.355 0.06448 0.5239 0.75 0.23

7. 43.432 0.65677 0.7422 0.88 0.13

8. 31.969 1.80314 0.9641 1.00 0.04

Kesimpulan :

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.23. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.23) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.

LAMPIRAN 10

Uji Normalitas Liliefors Tes Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

No. Y Zi F (Zi) S (Zi) [F(Zi)-S(Zi)]

1. 63,661 -1,3661 0,0869 0,13 0,04


(35)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. 52,23 -0,223 0,4129 0,38 0,04

4. 50,836 -0,0836 0,4681 0,5 0,03

5. 47,351 0,26486 0,6026 0,63 0,02

6. 45,26 0,47396 0,6808 0,75 0,07

7. 44,006 0,59942 0,7224 0,88 0,15

8. 33,551 1,64493 0,9495 1,00 0,05

Kesimpulan :

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.15. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.15) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.

LAMPIRAN 11

Uji Normalitas Liliefors Tes Kecepatan Lari Sprint 100 Meter


(36)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. 66.047 -1.6047 0.0548 0.13 0.07

2. 56.943 -0.6943 0.2451 0.25 0.005

3. 55.246 -0.5246 0.3015 0.38 0.07

4. 51.697 -0.1697 0.4364 0.50 0.06

5. 49.074 0.09258 0.5359 0.63 0.09

6. 47.531 0.24688 0.5948 0.75 0.16

7. 38.273 1.17267 0.8790 0.88 0.004

8. 35.187 1.48126 0.9306 1.00 0.07

Kesimpulan :

 Dari data di atas, dapat diambil nilai harga mutlak yang paling besar yaitu 0.16. Dengan bantuan nilai tabel kritis L untuk Uji Liliefors dengan sampel sebanyak 8 dan  = 0.05, maka didapat L sebesar 0.285.

 Oleh karena L0 (0.16) < L (0.285), maka hipotesis diterima dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa distribusi data normal.


(37)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi, Power Tungkai, dan Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

No. X Y X2 Y2 X . Y

1. 60.9789 64.831 3718.43 4203.058561 3953.323066 2. 60.8354 60.437 3700.95 3652.630969 3676.70907 3. 57.6781 51.266 3326.76 2628.202756 2956.925475 4. 50.6458 49.355 2565.00 2435.916025 2499.623459 5. 49.4977 49.355 2450.02 2435.916025 2442.958984 6. 48.4931 49.355 2351.58 2435.916025 2393.376951 7. 37.4424 43.432 1401.93 1886.338624 1626.198317 8. 34.4286 31.969 1185.33 1022.016961 1100.647913


(38)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 12 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari

Sprint 30 Meter

No. X Y X2 Y2 X . Y

1. 37.1154 64.831 1377.5529 4203.058561 2406.2285 2. 37.9964 60.437 1443.7264 3652.630969 2296.3884 3. 46.8064 51.266 2190.8391 2628.202756 2399.5769 4. 49.4494 49.355 2445.2432 2435.916025 2440.5751 5. 50.3304 49.355 2533.1492 2435.916025 2484.0569 6. 53.8544 49.355 2900.2964 2435.916025 2657.9839 7. 56.4974 43.432 3191.9562 1886.338624 2453.7951 8. 67.9504 31.969 4617.2569 1022.016961 2172.3063


(39)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 12 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

No. X Y X2 Y2 X . Y

1. 60.1279 64.831 3615.3644 4203.058561 3898.1519 2. 57.6280 60.437 3320.9864 3652.630969 3482.8634 3. 56.4227 51.266 3183.5211 2628.202756 2892.5661 4. 52.1372 49.355 2718.2876 2435.916025 2573.2315 5. 51.3783 49.355 2639.7297 2435.916025 2535.776 6. 47.7177 49.355 2276.9789 2435.916025 2355.1071 7. 46.3339 43.432 2146.8303 1886.338624 2012.3739 8. 28.2544 31.969 798.31112 1022.016961 903.26491


(40)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 13

Tabel Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi, Power Tungkai, dan Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

No. X Y X2 Y2 X . Y

1. 60.9789 63.661 3718.43 4052.7229 3881.9778

2. 60.8354 63.104 3700.95 3982.1148 3838.9571

3. 57.6781 52.23 3326.76 2727.9729 3012.5272

4. 50.6458 50.836 2565.00 2584.2989 2574.6299

5. 49.4977 47.351 2450.02 2242.1172 2343.7656

6. 48.4931 45.26 2351.58 2048.4676 2194.7977

7. 37.4424 44.006 1401.93 1936.528 1647.6903

8. 34.4286 33.551 1185.33 1125.6696 1155.114


(41)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 13 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari

Sprint 60 Meter

No. X Y X2 Y2 X . Y

1. 37.1154 63.661 1377.5529 4052.7229 2362.80348 2. 37.9964 63.104 1443.7264 3982.1148 2397.72483

3. 46.8064 52.23 2190.8391 2727.9729 2444.69827

4. 49.4494 50.836 2445.2432 2584.2989 2513.8097

5. 50.3304 47.351 2533.1492 2242.1172 2383.19477

6. 53.8544 45.26 2900.2964 2048.4676 2437.45014

7. 56.4974 44.006 3191.9562 1936.528 2486.22458

8. 67.9504 33.551 4617.2569 1125.6696 2279.80387


(42)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 13 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

No. X Y X2 Y2 X. Y

1. 60.1279 63.661 3615.3644 4052.7229 3827.8022

2. 57.6280 63.104 3320.9864 3982.1148 3636.5573

3. 56.4227 52.23 3183.5211 2727.9729 2946.9576

4. 52.1372 50.836 2718.2876 2584.2989 2650.4467

5. 51.3783 47.351 2639.7297 2242.1172 2432.8139

6. 47.7177 45.26 2276.9789 2048.4676 2159.7031

7. 46.3339 44.006 2146.8303 1936.528 2038.9696

8. 28.2544 33.551 798.31112 1125.6696 947.96337


(43)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 14

Tabel Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi, Power Tungkai, dan Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

No. X1 Y X12 Y2 X1 . Y

1. 60.9789 66.0470 3718.43 4362.21 4027.47

2. 60.8354 56.9434 3700.95 3242.55 3464.17

3. 57.6781 55.2461 3326.76 3052.13 3186.49

4. 50.6458 51.6973 2565.00 2672.61 2618.25

5. 49.4977 49.0742 2450.02 2408.28 2429.06

6. 48.4931 47.5312 2351.58 2259.21 2304.94

7. 37.4424 38.2733 1401.93 1464.85 1433.04

8. 34.4286 35.1874 1185.33 1238.15 1211.45


(44)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 14 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari

Sprint 100 Meter

No. X2 Y X22 Y2 X2 . Y

1. 37.1154 66.0470 1377.5529 4362.206209 2451.360824 2. 37.9964 56.9434 1443.7264 3242.550804 2163.644204 3. 46.8064 55.2461 2190.8391 3052.131565 2585.871055 4. 49.4494 51.6973 2445.2432 2672.610827 2556.400467 5. 50.3304 49.0742 2533.1492 2408.277106 2469.924116 6. 53.8544 47.5312 2900.2964 2259.214973 2559.764257 7. 56.4974 38.2733 3191.9562 1464.845493 2162.341939 8. 67.9504 35.1874 4617.2569 1238.153119 2390.997905


(45)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 14 (LANJUTAN)

Penghitungan Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

No. X3 Y X32 Y2 X3 . Y

1. 60.1279 66.0470 3615.3644 4362.20621 3971.26741 2. 57.6280 56.9434 3320.9864 3242.55080 3281.53426 3. 56.4227 55.2461 3183.5211 3052.13157 3117.13413 4. 52.1372 51.6973 2718.2876 2672.61083 2695.35247 5. 51.3783 49.0742 2639.7297 2408.27711 2521.34897 6. 47.7177 47.5312 2276.9789 2259.21497 2268.07954 7. 46.3339 38.2733 2146.8303 1464.84549 1773.35125 8. 28.2544 35.1874 798.31112 1238.15312 994.198875


(46)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 15

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.996

x2 = 20699,997 x.y = 20649.763

Rumus :

. = ∑


(47)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. = .

√ . .

� . = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 30 meter sebesar 0.997. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 15 (LANJUTAN)

� = .

� = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.


(48)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (35.076) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 30 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan.

LAMPIRAN 16

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.892


(49)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus :

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

� . = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 60 meter sebesar 0.997. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 16 (LANJUTAN)

� = .

� = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :


(50)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (35.008) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 60 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan.

LAMPIRAN 17

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Waktu Reaksi dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter


(51)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 8 y2 = 20699.9901

x12 = 20699,997 x1.y = 20674.882

Rumus :

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

. = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 100 meter sebesar 0.998. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 17 (LANJUTAN)

� = .


(52)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05

Maka, didapat TT abel = 2.447 Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (49.667) > TT abel (2.447) maka H0ditolak dan artinya signifikan.

Waktu reaksi dengan kecepatan lari sprint 100 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan.


(53)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.996

x2 = 20700,02 x.y = 19310.911

Rumus :

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

� . = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi power tungkai dengan kecepatan lari sprint 30 meter sebesar 0.942. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −


(54)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 18 (LANJUTAN)

� = . � = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (6.344) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Power tungkai dengan kecepatan lari sprint 30 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan


(55)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 19

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.892

x2 = 20700,02 x.y = 19305.70964

Rumus :

� . = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

. = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi power tungkai dengan kecepatan lari sprint 60 meter sebesar 0.932. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �


(56)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 19 (LANJUTAN)

� = . � = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (6.331) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Power tungkai dengan kecepatan lari sprint 60 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan


(57)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 20

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Power Tungkai dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699,9901

x22 = 20700,02 x2.y = 19340.305

Rumus :

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

. = . � . = .


(58)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi power tungkai dengan kecepatan lari sprint 100 meter sebesar 0.934. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 20 (LANJUTAN)

� = .

� = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (18.012) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Power tungkai dengan kecepatan lari sprint 100 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan


(59)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 21

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 30 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.996

x2 = 20700,01 x.y = 20653.335

Rumus :

� . = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .


(60)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 30 meter sebesar 0.997. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 21 (LANJUTAN)

� = .

� = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

 THitung < TT abel, maka H0 diterima dan artinya tidak signifikan.

Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (36.416) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.


(61)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 30 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan

LAMPIRAN 22

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 60 Meter

Diketahui :

n = 8 y2 = 20699.892

x32 = 20700,01 x3.y = 20641.214


(62)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

. = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 60 meter sebesar 0.997. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 22 (LANJUTAN)

� = .

� = .

Dengan, dk = n-2 = 8-2 =, dan  = 0.05 Maka, didapat TT abel = 2.447

Dengan kriteria pengujian jika :

 THitung > TT abel, maka H0 ditolak dan artinya signifikan.


(63)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kesimpulan :

 Melihat dari kriteria pengujian di atas, karena THitung (32.446) > TT abel (2.447) maka H0 ditolak dan artinya signifikan.

Daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 60 meter menunjukkan adanya korelasi yang signifikan

LAMPIRAN 23

Hasil Penghitungan Signifikansi Koefisiensi Korelasi Daya Tahan Kecepatan dengan Kecepatan Lari Sprint 100 Meter

Diketahui :


(64)

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x32 = 20700,01 x3.y = 20662.267

Rumus :

. = ∑

√∑� ∑

. = .

√ . .

� . = . � . = .

Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi di atas, menunjukkan bahwa korelasi daya tahan kecepatan dengan kecepatan lari sprint 100 meter sebesar 0.998. berikut hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasinya :

� = �√� − √ − �

� = . √ −

√ − .

LAMPIRAN 23 (LANJUTAN)

� = .

� = .


(1)

135

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER


(2)

136

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER


(3)

137

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 37


(4)

138

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 38


(5)

139

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

Identitas Pribadi

Nama

: Reza Pradipta S

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir

: Tempilang, 12 Oktober 1991

Agama

: Islam


(6)

140

Reza Pradipta Saputra, 2014

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI, POWER TUNGKAI, DAN DAYA TAHAN KECEPATAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT

100 METER

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nama Ibu

: Nuriani

Alamat

: Jalan Sumedang Gang Salam No.118 RT.002

RW.001

Kelurahan

Kejaksaan,

Kecamatan

Gerunggang, Pangkalpinang, Bangka Belitung.

II.

Pendidikan

1.

SD Negeri 15 Pangkalpinang

: 1999-2004

2.

SMP Negeri 2 Pangkalpinang

: 2004-2007

3.

SMA Negeri 3 Pangkalpinang

: 2007-2010

4.

Tercatat

sebagai

mahasiswa

Prodi

Ilmu

Keolahragaan

Universitas

Pendidikan Indonesia tahun 2010.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

2 43 11

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI SPRINT (100 METER) PADA PEMAIN SEPAKBOLA Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Univers

0 2 19

PENDAHULUAN Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 6

Daftar Pustaka Hubungan Panjang Tungkai dan Berat Badan dengan Kecepatan Lari Sprint (100 meter) pada Pemain Sepakbola Di SSB Fortuna dan Persatuan Sepakbola Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 4

HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

0 2 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN KEKUATAN DAN FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER.

1 4 11

PERBANDINGAN KECEPATAN MAKSIMAL DAN KECEPATAN DI METER 80 – 100 PADA LARI 100 METER ANTARA SPRINTER PPLP JABAR DENGAN PPLM JABAR.

1 6 27

(ABSTRAK) KORELASI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN DAYA LEDAK TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER.

0 1 2

“Korelasi panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot lengan dan daya ledak terhadap kecepatan lari 100 meter “.

0 4 79

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI 100 METER

1 1 75