Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan interaksi eduktif antara guru dengan siswa yang dilakukan secara sadar, sengaja, sistematis, dan berkelanjutan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran tersebut faktor guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran, karena guru merupakan kreator pembelajaran yang secara kontinyu berupaya mewujudkan ide dan kreatifitasnya dalam bentuk sikap dan perilaku yang ia tunjukkan dalam proses pembelajaran. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menjadi minatnya, mengekspresikan diri, dan mengembangkan kreatifitasnya dalam tatanan norma yang ditegakkan secara konsisten. Slameto 2003: 97 mengemukakan bahwa “guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan ”. Agar sukses dalam menjalankan tugas, guru harus memiliki seperangkat kemampuan baik dalam bidang materi yang akan disampaikan, maupun kemampuan untuk menyampaikan materi itu agar mudah diterima oleh siswa. Adapun kemampuan yang harus dimiliki kaitannya membina siswa meliputi kemampuan mengawasi, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa, baik personil, professional maupun sosial. Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan minimal, antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan yang sesuai bidang yang ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siswanya, mempunyai jiwa yang kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara terus menerus continus improvement melalui organisasi profesi, internet, buku, seminar, dan semacamnya Indra Djati Sidi, 2001: 38. Adapun pengertian guru menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni sebagaimana tercantum dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat 1 sebagai berikut: “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan dasar dan menengah”. Selanjutnya Moh Uzer Usman 2005: 15 dalam bukunya Menjadi Guru Profesional mende finisikan bahwa: “guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai g uru dengan kemampuan maksimal”. Menyadari akan pentingnya profesionalisme dalam pendidikan, maka Ahmad Tafsir 2005: 107 mendefinisikan bahwa profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Sejak diadakannya sertifikasi guru dalam jabatan oleh Pemerintah mulai tahun 2006, sudah lebih dari 12.000 guru lulus sertifikasi dengan memperoleh Sertifikat Profesi Pendidik. Secara teori profesionalisme, guru diukur melalui empat kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Masyarakat umum nampaknya tidak mudah melihat dan mengontrol dua kompetensi yang pertama kompetensi paedagogik dan profesional, sedangkan dua kompetensi yang terakhir, yaitu kompetensi kepribadian dan sosial, dapat dengan mudah dilihat dan dikontrol. Tidak kompetennya seorang guru dalam penyampaian materi ajar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Keterbatasan pengetahuan guru dalam penyampaian materi, baik dalam hal metode ataupun penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap pembelajaran. Demikian pula guru bahasa Arab, seorang guru bahasa Arab apabila tidak menguasai metode ataupun penunjang pokok pembelajaran lainnya akan sangat berpengaruh terhadap pembelajaran. Bahasa Arab mutlak diperlukan dalam mempelajari serta mendalami pengetahuan agama Islam, sebagaimana diketahui bahwa buku-buku sumber pengetahuan Islam masih banyak yang ditulis dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika sejak dulu umat Islam menaruh perhatian besar terhadap bahasa Arab. Bahasa Arab dipelajari di sekolah-sekolah, madrasah-madrasah dan pesantren- pesantren. Pengaruh dan peranan bahasa Arab semakin hari semakin besar. Bahasa Arab bukan saja menjadi bahasa agama dan bahasa persatuan, akan tetapi bahasa Arab juga sebagai bahasa ilmu pengetahuan yang telah melahirkan karya-karya besar dalam berbagai bidang pengetahuan, filsafat, sejarah, sastra dan lain-lain. Bahkan, lebih dari itu bahasa Arab mempunyai peranan besar dalam menyimpan khazanah ilmiyah, menyelamatkan semua cabang ilmu pengetahuan Abdul Mu‟in, 2010: 35. Dewasa ini banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah yang memiliki kualitas yang baik, sekolah yang berkualitas baik dapat dilihat dari prestasi yang dicapai siswa pada periode tertentu baik dari ranah kognitif, afektif, dan motorik. Prestasi siswa di sekolah berkaitan erat dengan profesionalisme guru. Dalam artian hasil yang dicapai siswa antara lain bergantung pada bagaimanakah cara guru mengajar dan mendidik siswa di sekolah. Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah Ta‟mirul Islam Surakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam dari beberapa lembaga pendidikan di Indonesia yang menjadikan bahasa Arab sebagai pelajaran wajib bagi setiap siswanya. Selain itu, bahasa Arab merupakan bahasa pengantar untuk pelajaran keagamaan dan menjadi bahasa keseharian. Sejak berdiri sampai sekarang Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah Ta‟mirul Islam telah menghasilkan ratusan alumni yang menguasai bahasa Arab dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan, dan nilai bahasa Arab yang dicapai siswa di atas rata-rata. Hal ini tidak lepas dari profesionalitas para pengajar bahasa Arab di Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah Ta‟mirul Islam yang tampak mengajar dengan kesungguhan dan karena ada keterpanggilan jiwa untuk mengembangkan agama Islam sehingga membentuk kader perekat umat dengan berbasis sanad , dalam artian apa yang diajarkan kepada siswa adalah sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah saw kepada ummatnya. Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah KMI Ta‟mirul Islam Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang berbentuk pondok pesantren. Dalam pembelajaran dan pendidikan , Kulliyatul Mu‟allimin Al- Islamiyah KMI Ta‟mirul Islam Surakarta tidak hanya berlangsung di dalam kelas tetapi juga di luar kelas yang berupa kegiatan keorganisasisan. Kegiatan pembelajaran dan pendidikan ini berlangsung selama 24 jam dan diawasi oleh pengasuh pondok. Kurikulum yang diterapkan adalah penggabungan antara kurikulum keagamaan dan kurikulum nasional dengan acuan kurikulum Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah Darussalam Gontor dan kurikulum Depag. Bahkan ijazah yang dikeluarkan telah disetarakan dengan ijazah Madrasah „Aliyah Al-Azhar Kairo di Mesir. Dari latar belakang masalah tersebut di atas, cukup menarik untuk dilakukan penelitian secara mendalam mengenai profesionalisme guru bahasa Arab di Kulliyatul Mu‟allimin Al-Islamiyah Ta‟mirul Islam Surakarta dan hubungannya terhadap prestasi belajar siswa.

B. Penegasan Istilah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Dengan Penggunaan Media Gambar (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII A Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta Tahun Pel

0 2 4

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SANTRI KULLIYATUL MUALLIMIN AL- Kontribusi Motivasi Belajar Dan Kreativitas Terhadap Kemandirian Belajar Santri Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyah Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Sur

0 3 16

PENDAHULUAN Kontribusi Motivasi Belajar Dan Kreativitas Terhadap Kemandirian Belajar Santri Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyah Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 2016/2017.

0 3 28

PENGEMBANGAN KURIKULUM KULLIYATUL MUALLIMIN AL-ISLAMIYAH (KMI) DALAM MENANAMKAN AKHLAQUL Pengembangan Kurikulum Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyah (KMI) Dalam Menanamkan Akhlaqul Karimah Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tahun Pelajaran

0 4 16

PENGEMBANGAN KURIKULUM KULLIYATUL MUALLIMIN AL- ISLAMIYAH (KMI) DALAM MENANAMKAN AKHLAQUL Pengembangan Kurikulum Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyah (KMI) Dalam Menanamkan Akhlaqul Karimah Pada Santri Putra Di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tahun Pelajara

0 2 22

Peranan OSTI Dalam Mengatasi Perilaku Menyimpang Santri Kelas II dan III Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008.

0 0 16

PENDAHULUAN PERAN PENDIDIKAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN BELAJAR SANTRI (Studi Kasus Santriwati Kulliyatul Mu’allimat al-Islamiyah Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 2009/2010).

1 12 15

Skripsi PROFESIONALISME GURU BAHASA ARAB DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI KULLIYATUL MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH (KMI)TA’MIRUL ISLAM TEGALSARI SURAKARTA.

0 1 15

Naskah Publikasi PROFESIONALISME GURU BAHASA ARAB DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI KULLIYATUL MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH (KMI)TA’MIRUL ISLAM TEGALSARI SURAKARTA.

0 1 29

PROFESIONALISME GURU DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MTS AL-JAMII

0 0 81