2. Off-axis aligned discontinous fibre
3. Randomly oriented discontinous fibre
Berdasarkan strukturnya komposit dibedakan atas:
1. Particulate Composite Materials komposit partikel merupakan jenis
komposit yang menggunakan partikelbutiran sebagai filler pengisi. Partikel berupa logam atau non logam dapat digunakan sebagai filler.
2. Fibrous Composite Materials komposit serat terdiri dari dua komponen
penyusun yaitu matriks dan serat. 3.
Structural Composite Materials komposit berlapis terdiri dari sekurang- kurangnya dua material berbeda yang direkatkan bersama-sama. Proses
pelapisan dilakukan dengan mengkombinasikan aspek terbaik dari masing- masing lapisan untuk memperoleh bahan yang berguna Neni, 2012.
2.2.2 Pembebanan
Bahan komposit dibentuk pada saat yang sama ketika struktur tersebut dibuat. Hal ini berarti bahwa orang yang membuat struktur menciptakan sifat-sifat bahan
komposit yang dihasilkan. Proses manufaktur yang digunakan biasanya merupakan bagian yang kritikal yang berperan menentukan kinerja struktur yang
dihasilkan.
Terdapat empat beban langsung utama dimana setiap bahan dalam suatu struktur harus menahannya yaitu tarik, tekan, geserlintang dan lentur.
1. Tarik
Reaksi komposit terhadap beban tarik sangat tergantung pada sifat kekakuan dan kekuatan tarik dari serat penguat, dimana jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
resinnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Tekan
Sifat daya rekat dan kekakuan dari sistem resin sangat penting. Resin menjaga serat sebagai kolom lurus dan mencegah dari tekukan buckling.
3. GeserLintang
Beban ini mencoba untuk meluncurkan setiap lapisan seratnya. Di bawah beban geser resin memainkan peranan utama, memindahkan tegangan melintang
komposit. Untuk membuat komposit tahan terhadap beban geser, unsur resin diharuskan tidak hanya mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik tetapi juga daya
rekat yang tinggi terhadap serat penguat.
4. Lenturan
Beban lentur sebetulnya merupakan kombinasi beban tarik, tekan dan geser. Ketika beban seperti diperlihatkan, bagian atas terjadi tekan, bagian bawah terjadi
tarik dan bagian tengah lapisan terjadi geser.
2.2.3 Daya Serap Air Water Absorbtion
Water-absorbtion dalam komposit merupakan kemampuan komposit dalam menyerap uap air dalam waktu tertentu. Water-absorbtion pada komposit
merupakan salah satu masalah terutama dalam penggunaan komposit di luar ruangan. Semua komposit polimer akan menyerap air jika berada di udara lembab
atau ketika polimer tersebut dicelupkan di dalam air.
Water-absorption pada komposit berpenguat serat alami memiliki beberapa pengaruh yang merugikan dalam propertiesnya dan mempengaruhi
kemampuannya dalam jangka waktu yang lama juga penurunan secara perlahan dari ikatan interface komposit serta menurunkan sifat mekanis komposit seperti
Universitas Sumatera Utara
kekuatan tariknya. Penurunan ikatan interface komposit menyebabkan penurunan properties mekanis komposit tersebut. Karena itu, pengaruh dari water-absorption
sangat vital untuk penggunaan komposit berpenguat serat alami di lingkungan terbuka.
Salah satu karakteristik serat alami memiliki kemampuan menyerap air yang lebih besar. Adanya serat alam yang memiliki kemampuan menyerap air
sebesar 11- 12, menyebabkan komposit berpenguat serat alami dapat menyerap air lebih. Semakin besar fraksi volume serat pada komposit
menyebabkan peningkatan water absorpton. Demikian pula ikatan matrik dengan serat membuat adanya celah yang membuat aliran air dapat masuk Neni,2012.
2.3. GENTENG