Densitas Porositas Pengujian Daya Serap Air

2.7. Pasir Hitam

Merupakan butir-butir batu pecah, kerikil,pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-fragmen, pasir hitam ini berwarna hitam dan butirannya halus. Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. Agregat, berdasarkan ukuran butirannya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu : 1. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No.8 2,36 mm. 2. Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.8 2,36 mm. 3. Bahan pengisi filler, adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75 lolos saringan No.30 0,06 Milawarni, 2012. 2.8. Pengujian Sampel Untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan, tentu kita harus mengadakan pengujian terhadap bahan tersebut. Ada beberapa jenis uji yang akan dilakukan, yaitu uji fisis yang meliputi uji densitas, porositas dan daya serap air, uji mekanis yang meliputi uji lentur, dan uji impak.

2.8.1. Uji Fisis

2.8.1.1. Densitas

Densitas merupakan kerapatan suatu bahan dalam, Pengujian densitas dilakukan dengan menimbang massa sampel, kemudian diukur panjang, lebar dan tebal sampel,dilakukan untuk menentukan volume sampel Irfandi,2011. Universitas Sumatera Utara Densitas sampel dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : ρ = ....................................................................................2.1 Dengan : ρ = kerapatan gcm 3 m = massa sampel g V = volume sampel cm 3

2.8.1.2. Porositas

Porositas merupakan proporsi volume rongga kosong. Porositas juga berhubungan langsung dengan kerapatan. Porositas dinyatakan dalam yang menghubungkan antar volume benda keseluruhan. Berdasarkan ASTM C 373 – 88, porositas sampel dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : Porositas = x ρ air x 100 ..........................................2.2 Dengan : P = Porositas Mj = Massa jenuh sampel g Mk = Massa kering sampel di udara g V = volume sampel cm 3

2.8.1.3. Pengujian Daya Serap Air

Pada saat terbentuk sampel, kemungkinan terjadinya udara yang terjebak dalam lapisan agregat atau terjadi karena dekomposisi mineral yang pembentuk akibat perubahan cuaca, maka terbentuklah lubang atau rongga kecil di dalam butiran Universitas Sumatera Utara agregat pori. Pori dalam sampel bervariasi dan menyebar diseluruh butiran. Pori- pori mungkin menjadi reservoir air bebas didalam agregat. Presentase berat air yang mampu diserap agregat dan serat didalam air disebut daya serapan air, sedangkan bnayaknya air yang terkandung dalam agregat dan serat disebut kadar air. Pengujian daya serap air ini telah dilakukan terhadap semua jenis variasi sampel yang ada, berikut data hasil penimbangan berat sampel kering dan berat sampel basah. Pengujian daya serap air Water absorbtion dilakukan pada masing – masing sampel pengeringan. Lama perendaman dalam air adalah selama 24 jam dalam suhu kamar. Massa awal sebelum direndam diukur dan massa sesudah perendaman. Untuk mendapatkan nilai penyerapan air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Daya serap air Water absorbtion = x 100..............................................2.3 dimana: Mb = Massa sampel dalam keadaan basah g Mk = Massa sampel dalam keadaan kering g Pengujian daya serap air ini mengacu pada ASTM C-20-00-2005 tentang prosedur pengujian, dimana bertujuan untuk menentukan besarnya persentase air yang terserap oleh sampel yang direndam dengan perendaman selama 24 jam Milawarni, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.8.2. Uji Mekanik