Perbedaan Komponen Senyawa Minyak Atsiri Tanaman Berbau Tidak Sedap

Citra Pramesti Indriyanti , 2013 IDENTIFIKASI KOMPONEN MINYAK ATSIRI PADA BEBERAPA TANAMAN DARI INDONESIA YANG MEMILIKI BAU TIDAK SEDAP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1,5,9,9-tetrametil- ,Z,Z,Z 0,82 3,10 3,08 Kariofillena oksida √ 0,48 √ 0,97 √ 0,23 - δ-Guaiena √ 14,13 √ 3,28 √ 1,40 √ 0,18 Berdasarkan data pada tabel 4.19 ditemukan bahwa senyawa yang ditemukan pada keempat minyak atsiri walaupun dengan persentase yang berbeda-beda adalah δ-Guaiena. Dari data tersebut kemungkinan tanaman- tanaman yang memiliki bau tidak sedap memiliki kandungan δ-Guaiena. Bila dilihat dari persentasenya, minyak atsiri sembukan memiliki kandungan δ- Guaiena terbanyak. Selain δ-Guaiena, terdapat beberapa komponen senyawa yang ditemukan pada 2-3 minyak atsiri s ampel. Seperti α-Kubebena yang ditemukan pada minyak atsiri sembukan dan babadotan dengan persentase yang berbeda juga.

4.4.6 Perbedaan Komponen Senyawa Minyak Atsiri Tanaman Berbau Tidak Sedap

Perbedaan komponen senyawa dari minyak atsiri tanaman yang memiliki bau tidak sedap yang dimaksud disini adalah komponen senyawa yang hanya terdapat pada satu minyak atsiri sampel, sehingga tidak ditemukan pada komponen senyawa minyak atsiri sampel lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.20. Perbedaan komponen senyawa ini diduga berperan dalam membedakan bau dari masing-masing minyak atsiri sampel. Citra Pramesti Indriyanti , 2013 IDENTIFIKASI KOMPONEN MINYAK ATSIRI PADA BEBERAPA TANAMAN DARI INDONESIA YANG MEMILIKI BAU TIDAK SEDAP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 4.20 Perbedaan Komponen Senyawa Minyak Atsiri Tanaman yang Memiliki Bau Tidak Sedap Minyak Atsiri Perbedaan Senyawa Sembukan Isolongifolena; -Patchoulena; valenkena; α.-Bulnesena; seikellena; 1H-3a,7-Metanoazulena, 2,3,6,7,8,8a- heksahidro-1,4,9,9-tetrametil-, 1.alfa., 3a.alfa., 7.alfa., 8a.beta.; azulena, 1,2,3,3a,4,5,6,7-oktahidro-1,4-dimetil-7- 1-metiletenil-, [1R-1.alfa.,3a.beta.,4.alfa.,7.beta.]; patchoulena; trans-Kariofillena; naftalena, 1,2,3,4,4a,5,6,8a -oktahidro-4a,8-dimetil-2-1-metiletilidena-,4aR-trans; glausil alkohol; --Isolongifolol; kariofillena oksida; asam butirat, 3-metil-3-[2-isopropilfenil] Babadotan Bisiklo[2.2.1]heptan-2-ol, 1,7,7-trimetil-, asetat, 1S-endo; +-Siklosativena; -Patchoulena; Siklobuta[1,2:3,4] disiklopentena, dekahidro-3a-metil-6-metilen-1-1- metiletil-, [1S-1.alfa.,3a.alfa.,3b.beta.,6a.beta.,6b.alfa.]; Germakrena-D; naftalena, 1,2,4a,5,8,8a-heksahidro-4,7- dimetil-1-1-metiletil-, 1.alfa., 4a.beta.,8a.alfa.-.+-.; 1H-Sikloprop[e]azulena, 1a,2,3,4,4a,5,6,7b-oktahidro- 1,1,4,7-tetrametil-, [1aR-1a.alfa.,4.alfa.,4a.beta.,7b.alfa.]; bisiklo[5.2.0]nonana, 2-metilen-4,8,8-trimetil-4-vinil; Farnesol; 1H-3a,7-Metanoazulena, 2,3,6,7,8,8a- heksahidro-1,4,9,9-tetrametil-, 1.alfa.,3a.alfa.,7.alfa.,8a.beta.; 1H-Benzosikloheptena, 2,4a,5,6,7,8-heksahidro-3,5,5,9-tetrametil-, R; +- Kuparena; geranil isovalerat; ageratokromena; tetradekanal; R-2-1,5-dimetilheks-4-enil-5-metilfenil asetat Tembelekan 1-Fellandrena; 1R- α-Pinena; -fellandrena; 2- -pinena; - Mirkena; α-Terpinena; p-Kimena; D-Limonena; 1,8- Kineole; δ-3-Karena; -Terpinena; Kamfor; longifolen-V1; - Bourbonena; -Muurolena; neoallookimena; germakrena B; asam linolenat Inggu -Fellandrena; 2-Oktanona; D-Limonena; 2-Nonanon; nonanal; asam asetat, sek-oktil ester; geirena; 2-Dekanon; 2-Dodekanon; 2-Undekanon; asam asetat, nonil ester; 2- Asetokstridekana; 6S-2,3,8,8-Tetrametiltrisiklo [5.2.2.01,6]undek-2-ena; 4,4-dimetil-adamantan-2-ol; 2- Heptadekanol, asetat; 2-Tridekanon; α-Farnesena; 3-Asam heptanoat, 7-fenil-, etil ester, E; p-Asam anisat, 2,6- dimetilnon-1-en-3-in-5-il ester; 1,6-Anhidro-4-3,4- metilendioksifenilmetilamino-2-O-tosil-4-deoksi- -d- Citra Pramesti Indriyanti , 2013 IDENTIFIKASI KOMPONEN MINYAK ATSIRI PADA BEBERAPA TANAMAN DARI INDONESIA YANG MEMILIKI BAU TIDAK SEDAP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu glukopiranosa Berdasarkan data pada tabel 4.20 banyak komponen senyawa yang terdapat pada masing-masing minyak atsiri sampel. Walaupun terdapat senyawa-senyawa yang sama pada setiap minyak atsiri sampel, komponen senyawa-senyawa yang berbeda ini juga berperan dalam pembentukan bau dari minyak atsiri sampel dan campuran dari komponen senyawa-senyawa tersebutlah yang membuat bau pada masing-masing minyak atsiri berbeda dan memberikan bau yang khas pada setiap minyak atsiri sampel.

4.4.7 Identifikasi Senyawa Tidak Sedap