Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah zonasi daerah rentan banjir di Kecamatan Banjaran, menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG? 2. Bagaimana jalur evakusi di wilayah rentan banjir di kecamatan Banjaran, dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis SIG?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengklasifikasikan daerah rentan banjir di Kecamatan Banjaran beserta penangananya dengan menggunakan sistem informasi Geografis. 2. Memetakan daerah jalur evakuasi di daerah rentan banjir di Kecamatan Banjaran.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pengayaan dalam hal pengaplikasiaan Sistem Informasi Geografi SIG pada derah rentan bencana banjir 2. Bagi pihak lain yang berwenang, sebagai bahan masukan dalam hal perencanaan tata ruang. 3. Bagi peneliti lain, sebagai pembanding dan sumber data terkait dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografi daerah rentan banjir.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penelitian ini, dan memberikan pengertian antara penulis dan pembaca. Istilah penelitian akan diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Sistem Informasi Geografis

Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut barus dan Wiradisastra, Sistem Informasi Geografis SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial. Dalam SIG, data dipelihara dalam bentuk digital. Sistem ini merupakan suatu sistem komputer untuk menangkap, mengatur, mengintegrasi, memanipulasi, menganalisis dan menyajikan data yang bereferensi ke bumi Barus,2005:11. Menurut Setiawan 2010:9- 10 “SIG adalah suatu sistem yang dapat digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, menintergrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang memiliki referensi ruang atau lokasi di permukaan bumi” Sistem Informasi Geografis dalam penelitian ini adalah sistem komputer untuk membantu memetakan daerah yang memiliki kerentanan resiko banjir. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam kerentanan banjir dapat menghasilkan peta zonasi kerentanan banjir dan evakuasi dari banjir dengan cara yang lebih mudah dan ringkas. Hasil dari sistem informasi geografis ini berupa peta klasifikasi kerentanan banjir di Kecamatan Banjaran beserta jalur evakuasinya.

2. Kerentanan Banjir

Kerentanan banjir flood susceptibility adalah tingkat kemudahan suatu daerah untuk terkena banjir Dibyosaputro, 1984:85. Daerah yang sangat terpengaruh adanya banjir adalah darerah dengan relief datar dan landai seperti dataran aluvial, teras sungai erosional, teras marin, dan dataran nyaris. Berdasarkan pengertian diatas kerentanan banjir dalam penelitian ini adalah daerah yang memiliki tingkat kemungkinan terjadi banjir dalam waktu tertentu dan berpotensi merusak alam dan kerugian baik materi maupun jiwa. 3. Kerawanan Banjir Kerawanan vulnerability: tingkat atau derajad kehilangan atau kerugian sebagai contoh, dari 0 hingga 100 yang dihasilkan dari suatu fenomena yang potensial rusak Dibyosaputro:1984:89. Kerawanan Banjir yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tingkat kerugian yang dihasilkan dari bencana banjir, baik itu kerugian jiwa maupun materi Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Evakuasi

Evakuasi adalah usaha pemindahan korban dari lokasi kejadian yang berbahaya ke tempat yang memadai untuk diberi pertolngan atau untuk ditindak lanjuti dengan kondisi guna kelangsungan hidupnya BNPB :2010:22. Dalam mengevakuasi korban harus memperhatikan situasi dan kondisi keadaan korban dan alam. Menurut BNPB ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jalur evakuasi banjir yaitu aman dari banjir, jarak yang tidak terlalu jauh, dan kemudahan akses yang ditempuh. Sesuai dengan pengertian dan penjelasan di atas penulis melakukan pembuatan jalur evakuasi melakukan pembuatan jalur evakuasi berdasarkan kondisi yang aman dari banjir, jarak yang tidak terlalu jauh, dan kemudahan akses yang di tempuh. Penulis terlebih dahulu melakuka survey lapangan dan dibantu dengan Sistem Informasi Geografis. Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Arikunto 2006:26 mengemukakan bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model empiris yaitu model yang menjelaskan mengenai variabel yang diteliti dan diimplementasikan melalui model sistem informasi geografis berbasis komputer. Tujuan model empiris adalah untuk memprediksi atau memperkirakan bukan menjelaskan, selain itu juga menganalisis dan menginterpretasikan hasil-hasil pemrosesan program, menggunakan prosedur umum yang sama sehingga dapat kita gunakan untuk hasil di dunia nyata.Iskandar muda,2009:19. Setelah data diperoleh kemudiaan data tersebut diproses dan dianalisis menggunakan software, Map Info dengan menggunakan analisis overlay, 3D, skoring, networking dan buffer. Kecamatan Banjaran merupakan daerah yang rentan banjir. Banjir di kecamatan banjaran semakin lama semakin meluas, banjir terparah terjadi pada tahun 2010 dan menyebabkan banyak kerugian terutama kerugian materi. Kecamatan Banjaran juga dilalui Ci sangkuy yang merupakan anak dari Ci tarum yang sering meluap ketika musim hujan. Banjir di kecamatan Banjaran di perparah dengan penurunan kualitas lingkungan seperti banyaknya pemukiman di daerah sempadan sungai. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti faktor dan Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu zonasi rentan banjir di kecamatan Banjaran beserta jalur evakuasinya untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan banjir. Penelitian di kecamatan Banjaran ini menggunakan data sekunder dan menggunakan data lapangan. Tahapan dalam penelitian ini meliputi : 1. Pemilihan daerah penelitian Penentuan daerah penelitian dimaksudkan untuk lebih mengetahui gambaran umum penelitian. Faktor-faktor yang mempengaruhi daerah penelitian adalah : a. Kecamatan Banjaran adalah kecamatan yang rentan banjir, yang dari tahun ke tahun semakin meluas b. Tersediannya data dan informasi mengenai gambaran umum kecamatan Banjaran c. Belum adanya penelitian mengenai zonasi kerentanan banjir di Kecamatan Banjaran 2. Pengumpulan data Penelitian ini menggunakan dua macam data, data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data sekunder data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, penelitian lain, instansi-instansi terkait yang menunjang dalam penelitian. a Data Primer yaitu, data yang diperoleh dari hasil cek lapangan yang meliputi : kemiringan lahan, tekstur tanah,bentuk lahan dan penggunaan lahan. Data ini dimaksudkan untuk memeperkuat analisis kuantitatif dalam penelitian ini. a Data Sekunder yaitu : Adjie Dewo Bhayangkara, 2013 Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pada Pemetaan Zonasi Kerentanan Banjir Di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Data Curah Hujan  Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000 lembar Pakutandang, Soreang, Pangalengan, Lebak sari  Peta Tanah lembar Banjaran 2. Cek lapangan Cek lapangan dilakukan dengan cara melihat dan mengambil beberapa sample yang ada di lapangan sesuai dengan unit lahan untuk mengsingkronkan dengan data peta dan sebagai tambahan data yang kurang tersedia. Cek lapangan ini meliputi melihat dan mengukur derajat kemiringan lereng, merasakan tektur tanah, melihat kondisi penggunaan lahan, melihat morfologi dan kondisi DAS yang ada di kecamatan Banjaran. Cek lapangan juga bermanfaat untuk mengetahui kondisi lapangan yang sesungguhnya terkini.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Dokumen yang terkait

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN DI KOTA BANDUNG BAGIAN BARAT

0 10 11

Zonasi tingkat kerentanan banjir Kabupaten Bandung menggunakan sistim informasi geografis

0 9 44

Zonasi tingkat kerentanan banjir Kabupaten Bandung menggunakan Sistim Informasi Geografis

0 11 44

ZONASI TINGKAT KERENTANAN (VULNERABILITY) BANJIR Zonasi Tingkat Kerentanan (Vulnerability) Banjir Daerah Kota Surakarta.

0 2 17

TINGKAT KERENTANAN BANJIR DENGAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tingkat Kerentanan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Daerah Aliran Sungai Juwana Di Kabupaten Pati Jawa Tengah.

0 1 13

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD UNTUK PEMETAAN ZONASI DAERAH RAWAN KEBAKARAN Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Pemetaan Zonasi Daerah Rawan Kebakaran Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis.

0 1 12

PENDAHULUAN Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Pemetaan Zonasi Daerah Rawan Kebakaran Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis.

0 2 38

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD UNTUK PEMETAAN ZONASI DAERAH RAWAN KEBAKARAN Pemanfaatan Citra Quickbird Untuk Pemetaan Zonasi Daerah Rawan Kebakaran Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis.

1 5 17

Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penetapan Kawasan Rawan Banjir di Kabupaten Bandung Bagian Selatan.

0 0 12

Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Zonasi Kawasan Hutan Berdasarkan Kementrian Kehutanan dan Kemampuan Lahan di Kabupaten Bandung

0 0 14