MUTU Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Telkom Tunas Harapan Semarang T2 942011068 BAB II

23

2.2 MUTU

Secara umum, mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuanya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat Rini, 2011. Mutu mengandung makna derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil kerjaupaya baik barupa barang maupun jasa, baik yang tangible dapat dipegang maupun yang intangible tidak dapat dipegang Suryosubroto, 2010. “Sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli. Produk yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat dengan sempurna dan dengan biaya mahal. Produk tersebut dapat dinilai serta membuat puas dan bangga pemiliknya. Mutu dalam pandangan ini digunakan untuk menyampaikan keunggulan status dan posisi, dan kepemilikan terhadap barang yang dimiliki “mutu” akan membuat pemiliknya berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya Sallis, 2006.” Mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I Ketentuan Umum sebagai berikut: 1. Pasal 1 Ayat 18 “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan 24 sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan”. 2. Pasal 3 “Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”. 3. Pasal 4 “Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat”. Pengertian mutu dalam konteks pendidikan indonesia mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang bermutu melibatkan berbagai input seperti bahan ajar, metode pembelajaran, sarana sekolah, dukungan administrasi, dan sarana prasarana serta sumber daya lainnya untuk menciptakan suatu sekolah yang kondusif. Mutu dalam pendidikan untuk menjamin kualitas input, proses, outputproduk, dan outcome sekolah sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas sekolah. Input pendidikan dinyatakan bermutu jika siap diproses. Proses pendidikan dinyatakan bermutu jika mampu menerapkan PAKEM yang efektif. Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non akademik para peserta didik tinggi. Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji wajar atau sesuai, dan semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas dengan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan. 25 “Mutu dalam konteks “hasil pendidikan” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan Student Achievement dapat berupa hasil tes kemampuan akademis. Dapat pula prestasi di bidang lain, seperti prestasi di bidang olahraga, seni keterampilan, dan lain- lain. Bahkan prestasi seekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang intangible, seperti suasana disiplin, keakraban, salaing menghormati, kebersihan, dan sebaginya. “Rendahnya mutu pendidikan menurut Deming secara umum disebabkan oleh beberapa sumber yang mencakup desain kurikulum yang lemah, bangunan yang tidak memenuhi syarat, lingkungan kerja yang buruk, sistem dan prosedur yang tidak sesuai, jadwal kerja yang serampangan, sumberdaya yang kurang, dan pengembangan staf yang tidak memadai. Sebab-sebab khusus masalah mutu bisa mencakup kurangnya motivasi, kegagalan komunikasi atau masalah yang berkaitan dengan perlengkapan- perlengkapan Sallis, 2006. ” Merujuk pada pemikiran Edward Sallis, Sudarman Danim 2006 mengidentifikasi 10 ciri-ciri sekolah bermutu, yaitu: 1. Sekolah berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. 2. Sekolah berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal. 3. Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit memperbaikinya. 26 4. Sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif. 5. Sekolah mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya. 6. Sekolah memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. 7. Sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya. 8. Sekolah mendorong orang dipandang memiliki kreatifitas, mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualiatas. 9. Sekolah memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan horizontal. 10. Sekolah memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas. 27

2.3 RENCANA STRATEGIS PENINGKATAN MUTU BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Telkom Tunas Harapan Semarang T2 942011068 BAB I

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Telkom Tunas Harapan Semarang T2 942011068 BAB IV

0 0 62

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Telkom Tunas Harapan Semarang T2 942011068 BAB V

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Rencana Strategis Peningkatan Mutu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Smk Telkom Tunas Harapan Semarang

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB IV

0 1 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB V

0 0 3

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB II

0 0 15