Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rencana strategis peningkatan mutu sekolah dengan analisis Swot di SMK St. Petrus Comoro Dili Timor Leste T2 942010008 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil
yaitu:
5.1.1 Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman
di SMAK St.
Petrus
Hasil analisis SWOT faktor kekuatan utama
yang dimiliki SMAK St. Petrus adalah kemampuan
dasar, minat dan motivasi belajar siswa yang tinggi,
ditunjang
oleh
kualifikasi
pendidikan
guru
dan
komitmen guru yang tinggi untuk berubah, sehingga
prosentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN tinggi
serta
banyak
lulusan
yang
mendapat
beasiswa
pemerintah untuk sekolah di luar negeri. Sedangkan
kelemahannya adalah kemampuan bahasa Portugues
dan penguasaan teknologi informasi siswa kurang
maksimal.
Seperti
juga
mengajar
menggunakan
maksimal
dan
kemampuan
bahasa
kurangnya
waktu
guru
dalam
Portugues
belum
untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Peluang yang dimiliki oleh SMAK St. Petrus
dalam upaya meningkatkan mutu sekolah adalah
banyak siswa dari SMP-SMP unggul yang berminat
masuk ke SMAK St. Petrus, semakin banyak media
pembelajaran yang bisa diakses, dan bebas tes masuk
dari PTN untuk siswa yang mempunyai NEM tinggi
sedangkan ancamannya yaitu situasi ekonomi yang
73
semakin sulit, semakin tingginya persaingan positif
antar
sekolah,
serta
orang
tua
yang
melihat
keberhasilan anak dari sisi hasil/nilai bukan dari
proses
5.1.2 Rencana Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
di SMAK St. Petrus
Hasil analisis SWOT dari aspek input, proses,
dan output untuk meningkatkan mutu sekolah maka
posisi SMAK St. Petrus berada di kwadran SO, yang
mendukung
strategi
agresif
untuk
mendukung
pertumbuhan sekolah maka dibuat rencana strategis
yang menggunakan kekuatan dari lingkungan internal
sekolah untuk dapat memanfaatkan peluang dari
lingkungan eksternal sekolah antara lain membuat
program bimbingan konseling untuk mempersiapkan
diri siswa, memberdayakan guru untuk menggunakan
media atau teknologi pembelajaran dalam PBM dan
penambahan jam belajar, remedial teaching, dan
evaluating.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang
dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi yayasan
Dalam upaya meningkatkan mutu sekolah SMAK St.
Petrus berada pada kuadran SO maka untuk
manajemen sekolah supaya bisa menreviuw rencana
strategis yang ada sehingga dapat ditindaklanjuti
dalam
pembuatan
rencana
operasional
(renop)
untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan
74
mutu sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan
melibatkan semua semua sumber daya yang ada di
sekolah.
2. Bagi kepala sekolah
Sebagai
manajer
bertanggungjawab
puncak
dalam
kepala
sekolah
mengelola
perlu
dan
memanfaatkan semua sumber daya sekolah, serta
meningkatkan supervisi dan evaluasi kepada guru
dan staf. Kepala sekolah juga perlu membentuk tim
quality control yang bisa memastikan bahwa semua
renstra dapat dilaksanakan dengan kualitas yang
baik.
3. Bagi guru dan staf
Guru dan staf perlu mempunyai usaha dalam
meningkatkan
ketrampilan
untuk
memperbaiki
kinerja masing-masing dan mempunyai komitmen
bersama untuk membangun image yang positif
tentang sekolah dengan menghasilkan output yang
berkualitas.
75
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat di ambil
yaitu:
5.1.1 Kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman
di SMAK St.
Petrus
Hasil analisis SWOT faktor kekuatan utama
yang dimiliki SMAK St. Petrus adalah kemampuan
dasar, minat dan motivasi belajar siswa yang tinggi,
ditunjang
oleh
kualifikasi
pendidikan
guru
dan
komitmen guru yang tinggi untuk berubah, sehingga
prosentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN tinggi
serta
banyak
lulusan
yang
mendapat
beasiswa
pemerintah untuk sekolah di luar negeri. Sedangkan
kelemahannya adalah kemampuan bahasa Portugues
dan penguasaan teknologi informasi siswa kurang
maksimal.
Seperti
juga
mengajar
menggunakan
maksimal
dan
kemampuan
bahasa
kurangnya
waktu
guru
dalam
Portugues
belum
untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Peluang yang dimiliki oleh SMAK St. Petrus
dalam upaya meningkatkan mutu sekolah adalah
banyak siswa dari SMP-SMP unggul yang berminat
masuk ke SMAK St. Petrus, semakin banyak media
pembelajaran yang bisa diakses, dan bebas tes masuk
dari PTN untuk siswa yang mempunyai NEM tinggi
sedangkan ancamannya yaitu situasi ekonomi yang
73
semakin sulit, semakin tingginya persaingan positif
antar
sekolah,
serta
orang
tua
yang
melihat
keberhasilan anak dari sisi hasil/nilai bukan dari
proses
5.1.2 Rencana Strategi Peningkatan Mutu Sekolah
di SMAK St. Petrus
Hasil analisis SWOT dari aspek input, proses,
dan output untuk meningkatkan mutu sekolah maka
posisi SMAK St. Petrus berada di kwadran SO, yang
mendukung
strategi
agresif
untuk
mendukung
pertumbuhan sekolah maka dibuat rencana strategis
yang menggunakan kekuatan dari lingkungan internal
sekolah untuk dapat memanfaatkan peluang dari
lingkungan eksternal sekolah antara lain membuat
program bimbingan konseling untuk mempersiapkan
diri siswa, memberdayakan guru untuk menggunakan
media atau teknologi pembelajaran dalam PBM dan
penambahan jam belajar, remedial teaching, dan
evaluating.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang
dapat diberikan sebagai berikut:
1. Bagi yayasan
Dalam upaya meningkatkan mutu sekolah SMAK St.
Petrus berada pada kuadran SO maka untuk
manajemen sekolah supaya bisa menreviuw rencana
strategis yang ada sehingga dapat ditindaklanjuti
dalam
pembuatan
rencana
operasional
(renop)
untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan
74
mutu sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan
melibatkan semua semua sumber daya yang ada di
sekolah.
2. Bagi kepala sekolah
Sebagai
manajer
bertanggungjawab
puncak
dalam
kepala
sekolah
mengelola
perlu
dan
memanfaatkan semua sumber daya sekolah, serta
meningkatkan supervisi dan evaluasi kepada guru
dan staf. Kepala sekolah juga perlu membentuk tim
quality control yang bisa memastikan bahwa semua
renstra dapat dilaksanakan dengan kualitas yang
baik.
3. Bagi guru dan staf
Guru dan staf perlu mempunyai usaha dalam
meningkatkan
ketrampilan
untuk
memperbaiki
kinerja masing-masing dan mempunyai komitmen
bersama untuk membangun image yang positif
tentang sekolah dengan menghasilkan output yang
berkualitas.
75