TELAAH TEORITIS 2.1 Bank Perkreditan Rakyat BPR

5 Untuk mengetahui perbedaan kinerja BPR yang berada di Kota dan BPR yang berada di Kabupaten. Untuk mengetahui perbedaan kinerja BPR yang dimiliki Swasta dan BPR yang dimiliki Pemerintah? Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti Untuk mencari pengalaman serta untuk mengetahui apakah ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diterapkan dalam kehidupan dunia kerja yang sesungguhnya. 2. Bagi Bank Perkreditan Rakyat BPR di Jawa Tengah Untuk memberi masukan kepada Bank Perkreditan Rakyat BPR di Jawa Tengah mengenai analisis laporan kinerja keuangan yang selama ini diterapkan. 3. Bagi Bank Indonesia Dapat meningkatkan pengontrolan terhadap kinerja BPR di Kota dan Di Kabupaten serta BPR yang dimiliki Swasta maupun Pemerintah.

II. TELAAH TEORITIS 2.1 Bank Perkreditan Rakyat BPR

Menurut Kasmir 2002:21 Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional atau berdasarkan prinsip syariah yang 6 dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan. Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang kegiatannya menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Larangan bagi BPR adalah menerima rekening giro serta melaksanakan kliring. Begitu pula dengan jangkauan wilayah opersinya sangat terbatas di kecamatan-kecamatan dan pedesaan saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan modal awal yang relative lebih kecil jika dibandingkan dengan modal awal Bank Umum. Pada awalnya tugas pokok BPR diarahkan untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan serta mengurangi praktek-praktek ijin dan para pelepas uang. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, pada akhirnya tugas BPR tidak hanya ditunjukan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di daerah perkotaan. Sasaran BPR adalah golongan masyarakat yang belum dijangkau oleh Bank Umum seperti petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan sehingga keberadaan BPR akan mewujudkan pemerataan layanan perbankan pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 13 dan pasal 41 terdapat usaha yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat. Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 7 2. Memberikan kredit. 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain. Bank Perkreditan Rakyat dilarang. a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaraan. b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal. d. Melalukan usaha perasuransian. e. Melalukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud diatas.

2.2 Kinerja Keuangan