PENGARUH ROE, DER, dan PBV TERHADAP RETURN SAHAM (Studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2013)
ABSTRAK
PENGARUH ROE, DER, dan PBV TERHADAP RETURN SAHAM
(studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2004-2013)
Oleh
Agustinus Sitohang
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Return On Equity (ROE), Debt
to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap return saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1)
Perusahaan industri Real estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode amatan 2004-2013 (2) Mempublikasikan laporan
keuangan secara konsisten selama periode amatan 2004-2013 dan (3) Periode
laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember.
Data diperoleh dari BEI. Diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan. Teknik
analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan
signifikansi untuk menguji koefisien regresi parsial serta untuk menguji
keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%.
Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, maka
dilakukan tahap normalisasi dengan menggunakan ln(x) agar memenuhi syarat
untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) dan
tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan Real estate and Property di
BEI periode 2004-2014 pada level of significance lebih dari 0,05 sebesar 0,780.
Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value berpengaruh
terhadap return saham perusahaan Real estate and Property di BEI periode 20042013 pada level of significance kurang dari 0,05 (masing-masing sebesar 0,000).
Secara bersama-sama ROE,DER dan PBV berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan Real estate and Property di BEI pada level kurang dari 0,05
sebesar 0,000. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap return
saham sebesar 70,5 %.
Bagaimanapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor pada periode
2004-2013 tetap menggunakan faktor-faktor fundamental perusahaan sebagai
dasar untuk memprediksi return saham perusahaan Real estate and Property di
BEI dengan mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi
ekonomi, kondisi politik, dan hukum.
Kata Kunci: Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Return
Saham
ABSTRACT
EFFECT OF ROE, DER, and PBV RETURN OF STOCK
(Case study on industrial Real Estate and Property are listed on the
Indonesia Stock Exchange in the year 2004 to 2013)
By : Agustinus Sitohang
This study was conducted to examine the effect of the Return On Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio (DER) and Price to Book Value (PBV) on stock returns.
The sampling technique used was purposive sampling criteria (1) Corporate Real
Estate and Property industries listed in Indonesia Stock Exchange during the
period of observation from 2004 to 2013 (2) Publish the financial statements are
consistent over the period of observation from 2004 to 2013, and (3) Period of the
report financial end every December 31st.
Data obtained from BEI. Obtained a sample of 18 companies. The analysis
technique used is multiple regression and hypothesis testing used to test the
significance of the partial regression coefficients and to test the significance of the
effect together with the level of significance of 5%. It also performed classical
assumption which include normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test
and autocorrelation test. Based on the results of the study found that the variables
deviate from the classical assumptions, the normalization step is done by using ln
(x) to be eligible to use a multiple linear regression model.
The results showed that the variable Return On Equity (ROE) and has no effect on
stock returns and Property Real estate company in BEI 2004-2013 at the level of
significance is more than 0,05 at 0,780. While Debt to Equity Ratio (DER) and
Price to Book Value effect on stock returns in real estate and Property IDX 20042013 period at the level of significance of less than 0,05 (respectively 0,000).
Taken together ROE, DER and PBV significant effect on stock returns and
Property Real estate company on the Stock Exchange at the level of less than 0,05
is 0,000. Predictive ability of these three variables on stock returns of 70.5%.
However the results of this study indicate that investors in the period 2004-2013
continue to use the company's fundamental factors as a basis for predicting stock
returns in real estate and Property IDX taking into account external factors such as
economic conditions, political conditions, and the law.
Keywords: Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Stock
Return
PENGARUH ROE, DER, DAN PBV TERHADAP RETURN SAHAM
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI
PADA TAHUN 2004 - 2013)
Oleh
AGUSTINUS SITOHANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Kota Bandar Lampung, pada Tanggal 26 Agustus 1991, dan merupakan
anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Jormia Sitohang, S.Pd dan Ibu Kestia
Sinurat, S.Sos
Pendidikan yang telah diselesaikan penulis adalah Taman Kanak-kanak Xaverius 1 Bandar
Lampung yang diselesaikan pada tahun 1997 Sekolah Dasar (SD) di SD Xaverius 1 Bandar
Lampung diselesaikan pada Tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP N 3
Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMA N 8 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2009. Pada Tahun 2009 penulis
diterima sebagai Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berorganisasi di internal kampus sejak tahun
2009 dan dipercaya sebagai Sekretaris Bidang III (Hubungan Luar dan Pengabdian
Masyarakat) HMJ Manajemen FEB UNILA periode 2010/2011,Sekretaris Umum HMJ
Manajemen FEB UNILA periode 2011/2012, Kepala Dinas 1 (Pendidikan / Kajian Ekonomi
dan Kewirausahaan) BEM FEB UNILA periode 2012/2013 dan Ketua Umum UKM Katolik
UNILA periode tahun 2012. Penulis juga aktif di organisasi kemasyarakatan Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia sejak tahun 2011 dan dipercaya sebagai Presidium
Hubungan Perguruan Tinggi periode 2012/2013.
MOTTO
" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "
(Abraham Lincoln)
Jangan pernah menyerah sebelum kita mencoba.
Kegagalan terjadi apabila kita menyerah.
Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Dia yang memberi kekuatan kepada
saya.
(Filipi 4:13)
for the greater glory of God
(De Loyola)
PERSEMBAHAN
Segala yang kuraih adalah kehendak Allah yang Kudus dan bukti kasih sayang
dari orang-orang yang menyayangiku. Dengan ucapan syukur kepada-Nya dan
atas segala limpahan nikmat-Nya kepadaku dan segala ketulusan dan
kerendahan hati kupersembahkan sebuah karya kecil hasil jerih payah
perjuanganku ini untuk keluargaku tercinta, almamater yang tercinta, dan
perhimpunan yang tercinta.
SANWACANA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan, namun
dengan adanya bimbingan, dukungan serta saran dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
2.
Ibu Aida Sari,S.E.,M.Si Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung
3.
Ibu Yuningsih, S.E.,M.M selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4.
Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A selaku dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan pengarahan, saran,
pembelajaran, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Ahmad Faisol,S.E., M.M selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, saran dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6.
Bapak M. Syatibi Ch, S.E. selaku Penguji Utama atas kesediaan menguji,
saran, kritik, serta nasihat, juga ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
7.
Bapak Dr. Ayi Ahadiat,S.E.,M.B.A selaku Dosen Pembimbing Akademik
selama Penulis menjadi mahasiswa.
8.
Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
9.
Seluruh Staf Universitas Lampung khususnya Staff Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung yang telah banyak membantu penulis.
10.
Kedua Orang Tua Jormia Sitohang, S.Pd dan Kestia Sinurat, S.Sos yang
tiada hentinya memotivasi dan terus memberikan semangat, kesabaran dan
doa.
11.
Abangku Parningotan Tua Daniel Sitohang, Kakakku Merry Sitohang,S.Pd
dan Adikku Wahyuni Fransiskus Sitohang yang terus memberikan dorongan
dan semangat kepada penulis.
12.
Rekan-rekan PHC PMKRI periode 2012/2013 Lintong Simbolon, Hanny
Ika Yuni, Rizal Sinurat, Santavia Nia C, Markus Tri Wahyudi, Laurentius
Wendi S, Vinsensius P W Aji serta seluruh DPC yang selama satu periode
kepengurusan berdinamika bersama untuk menghidupi Kaderisasi
Intelektual Populis untuk mewujudkan Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan
Persaudaraan Sejati.
13.
Seluruh Saudara dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI) Cab. B.Lampung St. Ignatius de Loyola yaitu Taim,
Rossy, Falent, Bondan, Bihel, Yogi, Stephen, Langgeng, Barli, Willyam,
Mario, Juna, Martin, Panggo, Edit, Probo, Doddi, Piko, Devry, Alponso,
Banu, Brento, Windy, OW, Permai, Sinta, Jeni, Yohanna, Marcella, Yuyun,
Emil, Lawren, Lastiar, Erika, Siska, Eilin, Yani, Marya L, Maria S, Yona,
Echa, Krismi, Lusita, Igna dan saudaraku yang lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu yang telah memberikan pembelajaran dalam
mengasah idealisme kemahasiswaan dalam memberikan kontribusi
mewujudkan nilai-nilai kebaikan bersama bagi Gereja dan Bangsa.
14.
Teman-teman “LAWAS” Sekar Pretty Amalia Ramli, Vinsensius P W Aji,
Senopati Raja P Hutasoit, Daniel Yunggo, Gusti Ketut A D, I Made
Jananuraga Y, Khairul Fadhli dan Rudi Irawan yang telah memberikan arti
persahabatan. Terima kasih atas kebersamaan dan kehangatan selama ini.
15.
Rekan-rekan UKM Katolik Universitas Lampung yang telah memberikan
pembelajaran dalam memimpin sebuah organisasi berbasis kerohanian
untuk menjadi Garam dan Terang bagi sesama umat.
16.
Keluar besar HMJ Manajemen periode 2009 - 2013 Fajrin, Rina, Putri,
Deak, Faiz,Wahyu, Fadil, Denis, Gilang, Windy, Vera, Edo Akbar,Yolanda,
Melisa, Edo Adithya, Ido, Winda, Kurnia, Ela, Tika, Damar, Nugi, Abner,
Dinda, Nanda, Okat dan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima
kasih atas kerjasama dan dan bantuan kalian selama ini.
17.
Keluarga besar BEM FEB UNILA periode 2012/2013 yang memberikan
pembelajaran singkat dan pengalaman yang luar biasa.
18.
Teman-teman Manajemen angkatan 2009 selama kuliah Sarrah, Selvy,
Muli, Putri, Tutu, Amri, Hendra Pakong, Made, Dea, Andri, Agung, Amos,
Yudi, Lucky Charaka, Ivan, Rofi, Septiana, Ribay dan teman-teman lainnya
yang tidak tersebut, terima kasih atas perkenalan dengan orang-orang hebat
seperti kalian.
19.
Semua pihak yang hadir dalam kehidupan yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
20.
Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakan penulis dalam
berfikir, bertutur, dan bertindak serta memberikan pengalaman.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandar Lampung, 13 Agustus 2014
Penulis,
Agustinus Sitohang
0911011039
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................
i
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
iv
DAFTARLAMPIRAN ...................................................................................
v
I.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
II.
Latar Belakang Masalah .................................................................
Rumusan Masalah ..........................................................................
Tujuan Penelitian ..........................................................................
Manfaat Penelitian .........................................................................
Kerangka Pemikiran .......................................................................
Hipotesis.........................................................................................
1
9
9
10
10
13
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Pasar Modal ...................................................................................
Investasi..........................................................................................
Saham .............................................................................................
Return Saham .................................................................................
Faktor-Faktor Analisis Fundamental .............................................
Peneliti-Peneliti Terdahulu ...........................................................
14
15
15
16
19
22
III. METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Objek Penelitian .............................................................................
Metode Pengumpulan Data ............................................................
Populasi dan Sampel ......................................................................
Definisi Operasional Variabel ........................................................
Jenis dan Sumber Data ...................................................................
Teknik Pengumpulan Data .............................................................
Model Analisis ...............................................................................
23
23
23
26
28
28
28
ii
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................
3.7.2 Uji F ......................................................................................
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ..................................................
3.7.4 Uji t .......................................................................................
28
32
33
33
IV. PEMBAHASAN
4.1
4.2
V.
Gambaran Umum Objek Penelitian ...............................................
Proses dan Hasil Analisis Data ......................................................
4.2.1. Uji Asumsi Klasik..................................................... ...........
4.2.2. Uji F........................................................................ .............
4.4.3. Koefisien Determinasi..........................................................
4.4.4. Uji t ................................................................................ .....
34
34
34
40
41
43
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2
Kesimpulan ....................................................................................
Saran ...............................................................................................
51
52
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
53
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Daftar Populasi Perusahaan
25
2. Daftar Sampel Perusahaan
27
3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
37
4. Uji Normalitas Ln One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
38
5. Uji Multikolinearitas
39
6. Uji Autokorelasi/Durbin Watson
41
7. Tabel Anova Uji F
42
8. Koefisien Determinasi Uji F
43
9. Hasil Perhitungan Regresi
44
10. Tabel Anova Uji t Variabel ROE
45
11. Koefisien Determinasi Uji t Variabel ROE
46
12. Coefficients Uji t variabel ROE
46
13. Tabel Anova Uji t Variabel DER
48
14. Koefisien Determinasi Uji t Variabel DER
48
15. Coefficients Uji t variabel DER
48
16. Tabel Anova Uji t Variabel PBV
50
17. Koefisien Determinasi Uji t Variabel PBV
50
18. Coefficients Uji t variabel PBV
50
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Halaman
Kerangka pemikiran..............................................................................
12
2. Uji Heterokesdastisitas.........................................................................
40
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. DAFTAR NAMA SAMPEL PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN
PROPERTY DI BEI TAHUN 2004- 2013
2. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2004
3. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2005
4. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2006
5. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2007
6. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2008
7. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2009
8. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2010
9. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2011
vi
10. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2012
11. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2013
12. HASIL OUTPUT SPSS 16.0
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh
perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan
banyaknya jenis investasi tentu akan memberikan pilihan bagi para investor untuk
melakukan investasi pada jenis inestasi yang investor minati. Secara umum dapat
dikatakan kegiatan investasi merupakan kegiatan menempatkan dana pada satu
atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
pendapatan / keuntungan atau peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang
bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) di masa datang (Tandelilin 2010:2).
Pilihan investasi memang sangat beragam. Namun, pada dasarnya terbagi menjadi
dua, yaitu bentuk aset riil (real assets) yaitu investasi dalam bentuk aktiva
berwujud fisik seperti emas, batu mulia dan sebagainya. Investasi dalam bentuk
surat berharga (financial assets) yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga
yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu
lembaga/perorangan tertentu (Halim, 2005:4).
2
Pasar modal didefinisikan sebagi pasar untuk berbagai instrument keuangan
(sekuritas) jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorites,
maupun perusahaan swasta. (Husnan 2009 : 3). Pasar modal merupakan salah satu
jenis investasi yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang. Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga
sekuritas – sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan,
inefisiensi terjadi ketika harga saham tidak secara penuh mencerminkan informasi
yang tersedia mempengaruhi harga. Pasar modal merupakan alternatif yang
menarik bagi pihak yang mengalami kelebihan dana untuk melakukan investasi
dengan berbagai instrumen investasi. Berinvestasi di pasar modal dapat lebih
meningkatkan laba dibandingkan jika menyimpan uang di bank, atau
menggunakan instrumen deposito, maupun berinvestasi pada barang – barang
berharga dan aset tidak bergerak seperti properti dan tanah. Namun demikian,
investasi di pasar modal dapat lebih merugikan dan memiliki resiko yang lebih
besar dibandingkan dengan investasi dalam bank maupun bentuk instrumen yang
lain.
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang
mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate and property. Bisnis real
estate and property baik residensial maupun komersial menunjukkan
perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Semakin tingginya permintaan
akan kebutuhan papan membuat semakin berkembangnya sektor properti ini,
sehingga membuat emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal.
3
Sumber ekternal itu didapat dari Pasar Modal. Husnan (2009:3) mengemukakan
pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Pasar modal dalam fungsi ekonominya, menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Fungsi keuangan yang dilaksanakan pasar modal yaitu
dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak yang membutuhkan
dana. Banyak masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti
dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah supply tanah
bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk.
Tujuan utama dari aktivitas di pasar modal adalah untuk memperoleh keuntungan
(return). Investor perlu memilih saham yang dapat memberikan return maksimal
dengan tingkat risiko tertentu atau return tertentu dengan risiko yang seminimal
mungkin. Fahmi (2012:151) mengemukakan return saham adalah keuntungan
yang diperoleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi
yang dilakukan. Setiap investor akan berharap bahwa investasinya dapat
menghasilkan pendapatan yang sesuai dengan preferensi “risk and return” nya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka investor akan memilih alternatif
investasi yang paling sesuai dengan preferensi risk dan return yang diharapkannya.
Investor akan tertarik untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang dapat
memberikan gambaran keadaan serta prospek masa depan yang baik dan dapat
4
memberikan tingkat pengembalian (return) pada tingkat yang menguntungkan.
Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya,
tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap
investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama
yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return
dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga
disebut sebagai return sesungguhnya) dan expected return (return yang
diharapkan oleh investor) (Jogiyanto, 2003). Harapan untuk memperoleh return
juga terjadi dalam financial asset. Suatu financial asset menunjukkan kesediaan
investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah
aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu
selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para
investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang
diharapkan pada masa mendatang.
Investor dalam financial asset juga mengharapkan return yang maksimal.
Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut diusahakan agar dapat
terwujud dengan mengadakan analisis dan upaya tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan investasi dalam sahamnya. Oleh karena itu, perlu diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga harapan untuk
5
memperoleh return yang maksimal bisa dicapai. Salah satu cara yang biasa
digunakan dalam menilai perusahaan adalah pendekatan fundamental. Pendekatan
tersebut terutama ditujukan kepada faktor-faktor yang pada umumnya berada di
luar pasar modal, yang dapat mempengaruhi harga saham di masa-masa
mendatang. Hal-hal yang termasuk dalam analisis fundamental antara lain adalah
analisis ekonomi dan industri, penilaian perusahaan secara individu baik dengan
menggunakan variabel penelitian seperti deviden maupun pendapatan (income).
Analisis fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas
kekuatan keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut
sebagai analisis perusahaan (company analysis). Data historis mencerminkan
keadaan keuangan yang telah lalu yang digunakan sebagai dasar untuk
memproyeksikan keadaan keuangan perusahaan dimasa depan. Dalam company
analysis para investor (pemodal) akan mempelajari laporan keuangan perusahaan
dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan dan
mengevaluasi efisiensi operasional serta memahami sifat dasar dan karakter
operasional perusahaan (Ang ,1997).
Faktor fundamental dari perusahaan yang dapat menjelaskan kekuatan dan
kelemahan kinerja keuangan perusahaan di antaranya adalah rasio-rasio keuangan.
Melalui rasio-rasio keuangan dapat membuat perbandingan yang berarti dalam
dua hal. Pertama, dapat membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dari
waktu ke waktu untuk mengamati kecenderungan (trend) yang sedang terjadi.
Kedua, dapat membandingkan rasio keuangan sebuah perusahaan dengan
6
perusahaan lain yang masih bergerak dalam industri yang relatif sama dengan
periode tertentu. Investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham
di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar
investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh
keuntungan (return) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para
investor di pasar modal. Para investor menggunakan berbagai cara untuk
memperoleh return yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap
perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang
diberikan oleh para analisis pasar modal, seperti broker, dealer dan manajer
investasi (Budi dan Nurhatmini, 2003). Ang (1997) mengelompokkan rasio
keuangan ke dalam lima rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk
menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari kondisi keuangan suatu perusahaan
serta dapat memprediksi return saham di pasar modal.
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para
pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan
keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba
perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return
yang didapat juga semakin besar.
7
Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt to Equity
Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh seberapa besar dari
modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Debt to Equity Ratio (DER)
juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang perusahaan yang dapat
dijamin dengan modal sendiri. Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik
perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan
kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur
permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap ekuitas. Semakin
besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif
tinggi sehingga para investor berusaha menghindari saham-saham yang memiliki
nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan
utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika
jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar maka tingkat solvabilitas
akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai (return)
saham perusahaan.
Rasio selanjutnya adalah rasio pasar. Salah satu jenis rasio pasar yang sering
dikaitkan dengan return saham adalah Price to Book Value (PBV), yang
merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai
PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor dibandingkan
dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Ang,1997). Dengan
demikian kenaikan nilai PBV akan berpengaruh positif terhadap harga saham.
8
Dengan kenaikan harga saham, maka return sahampun diharapkan dapat
meningkat.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai hubungan rasio keuangan
dengan perubahan harga saham yang akan berdampak pada return saham, dan
kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja keuangan.
Penelitian mengenai Return On Equity (ROE) terhadap return saham dilakukan
oleh Widodo (2007), menunjukkan hubungan yang positif. Hasil yang berbeda
didapat dari penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan ROE tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Puji (2006) menemukan bahwa variabel DER berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap return saham. Sedangkan Susilowati dan Turyanto (2011)
menyimpulkan hubungan debt to equity ratio dengan return positif dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2002) menyimpulkan bahwa Price to
Book Value berpengaruh positif terhadap Return saham. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Fitriani (2001) menyebutkan bahwa Price to Book Value
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap return saham.
Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut
mengenai pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio , Price to Book Value
9
terhadap return saham. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kesimpulan
yang berbeda – beda.
Melihat fenomena return saham dalam kaitannya dengan rasio – rasio keuangan,
serta adanya beberapa penelitian terdahulu yang saling bertentangan hasil
analisisnya maka peneliti tertarik untuk menulis judul : “PENGARUH ROE,
DER, dan PBV TERHADAP RETURN SAHAM (studi kasus pada industri
Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2004-2013)”
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apakah ROE, DER, dan PBV secara simultan berpengaruh terhadap return
saham Real Estate dan Property?
2.
Apakah ROE, DER, PBV secara parsial berpengaruh terhadap return saham
Real Estate dan Property?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Mengetahui pengaruh ROE, DER, PBV secara simultan terhadap return
saham Real Estate dan Property
2.
Mengetahui pengaruh ROE, DER, PBV secara parsial terhadap return
saham Real Estate dan Property
10
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi para investor
Penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang
diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang
dinilai paling tepat.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi perluasan penelitian selanjutnya.
1.5. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting. Beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi return saham
diantaranya adalah kinerja keuangan perusahaan. Dimana alat yang digunakan
untuk menganalisis pengaruh return saham adalah rasio keuangan meliputi Return
On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV).
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para
pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan
keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
11
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba
perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return
yang didapat juga semakin besar.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara hutang dan modal
sendiri. DER memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang perusahaan
yang dijamin dengan modal sendiri perusahaan yang digunakan sebagai sumber
pendanaan usaha (Ang, 1997). Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi
menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri,
sehingga ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap
pihak eksternal (para kreditur). Semakin besar nilai DER menandakan bahwa
struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif
terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan risiko perusahaan yang
relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham yang
memiliki DER yang tinggi (Ang, 1997). Debt to Equity Ratio (DER) akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi harga saham. DER
yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena
tingkat hutang yang semakin tinggi menandakan beban bunga perusahaan akan
semakin besar dan mengurangi keuntungan. Sehingga semakin tinggi hutang
(DER) cenderung menurunkan return saham
12
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio antara harga pasar saham terhadap
nilai bukunya. Pada umumnya perusahaan yang beroperasi dengan baik akan
mempunyai rasio PBV lebih besar dari satu (>1). Hal ini disebabkan karena PBV
yang semakin besar menunjukkan harga dari saham tersebut semakin meningkat.
Semakin tinggi rasio PBV suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula
penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Jika harga pasar
saham semakin meningkat maka capital gain (actual return) dari saham tersebut
juga meningkat. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara
harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya.
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, rasio keaungan yang
digunakan untuk mengukur return saham yaitu ROE, DER dan PBV. Berdasarkan
rasio keuangan tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel tersebut
terhadap return saham dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran pemikiran
teoritis sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
ROE
DER
PBV
Return Saham
13
1.6. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian serta
kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan oleh peneliti :
Ho : Model regresi linier antara variabel ROE, DER, dan PBV dengan Return
Saham tidak signifikan secara parsial maupun simultan
Ha : Model regresi linier antara variabel ROE, DER, dan PBV dengan Return
Saham signifikan secara parsial maupun simultan
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
swasta (Husnan 2004:1). Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual
saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat
membeli surat berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen
lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008). Surat berharga
yang baru dikeluarkan oleh perusahaan di jual di pasar primer. Surat berharga
yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (Initial Public
Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah
going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di
pasar sekunder (Jogiyanto, 2008).
15
2.2. Investasi
Investasi merupakan kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama
periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan
atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil
(return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap
investor (Jogiyanto, 2000).
2.3. Saham
Astuti dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan (2005 : 49) saham
adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan
terbatas. Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas,
sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat / saham kolektif kepada
pemilik, yaitu pemegang saham.
Saham terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Saham biasa (common stock)
Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam memperoleh
dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang paling dikenal di pasar
modal. Saham biasa memiliki karakteristik seperti :
1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
3. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
16
4. Hak tanggung jawab yang terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada
masyarakat
b. Saham preferen (preferen stock)
Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi dan saham biasa.
Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas campuran. Saham preferen sama
dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili
kepemilikan dari modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan obligasi
karena jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat dipertukarkan
dengan saham biasa (Rusdin, 2006).
2.4. Return Saham
Dalam kegiatan investasi, salah satu faktor yang memotivasi investor yaitu adanya
return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor untuk
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Jogiyanto (2008)
menyatakan bahwa return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Setiap
investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama
untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak
langsung (Ang, 1997). Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu
17
dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi.
Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang
dihadapinya.
Penghitungan return saham (total return) terdiri dari capital gain (loss) dan yield .
Capital gain (loss) merupakan selisih antara nilai pembelian saham dengan nilai
penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain disebabkan harga jual
saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil
dari harga beli disebut capital loss. Sedangkan yield (dividen) merupakan
pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan
melalui rapat umum pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan
tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan
pembagian dividen.
Return total dapat dinyatakan sebagai berikut:
Return Total = Capital gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
18
Yield adalah persentase penerimaan kas periodik dari suatu investasi terhadap
harga investasi periode tertentu. Untuk saham biasa yang melakukan pembayaran
deviden periodik sebesar Dt rupiah per-lembarnya, maka yield dapat dituliskan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt -1 = Harga saham periode sebelumnya
Yield disebut juga dengan current income yaitu keuntungan yang diperoleh dari
penerimaan kas periodik yang dapat diperoleh dari pembayaran bunga deposito,
dividen, bunga obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar,
maksudnya adalah keuntungan biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas,
sehingga dapat dikonversi dalam bentuk uang kas cepat seperti bunga atau jasa
giro dan dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus atau dividen
saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan dapat dikonversi
menjadi uang kas. Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut
(Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Pt = Harga saham sekarang
P t -1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
19
Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara
periodik kepada pemegang sahamnya, maka dalam penelitian ini return saham
dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 2008) :
Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
2.5. Faktor – Faktor Analisis Fundamental
Analisis Fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal – hal yang
berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih
memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang
menerbitkan saham biasa (Ang, 1997). Ang (1997) menambahkan bahwa dalam
analisis fundamental, investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan
dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan,
mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada,
mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik
operasional dari perusahaan tersebut.
- Return On Equity (ROE)
Menurut Hanafi (2008) rasio profitabilitas rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu. Return On Equity adalah salah satu rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
20
bersih berdasar modal tertentu. Besarnya rasio ini menunjukkan ukuran
profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Sedangkan Brigham
dan Houston (2006) menyatakan bahwa Return On Equity merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi oleh pemegang
saham biasa. Rasio ROE dapat dihitung sebagai berikut :
Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin meningkatnya profitabilitas /
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri (Hanafi, 2008).
- Debt to Equty Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio merupakan indikator struktur modal dan risiko finansial,
yang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah
besarnya Debt to Equity Ratio suatu perusahaan menunjukkan risiko distribusi
laba usaha perusahaan akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban
perusahaan (Purwanto dan Haryanto, 2004). Menurut Darsono (2005), Debt to
Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase penyedia dana oleh
pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin
rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari
perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah
rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
21
jangka panjangnya. Secara matematis Debt to Equity ratio dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Menurut Sartono (2000), jika rasio DER tinggi, hal ini berarti bahwa perusahaan
menggunakan utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri. Hal tersebut
akan meningkatkan risiko dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang
lebih tinggi.
- Price to Book Value (PBV)
Robert Ang (1997) secara sederhana menyatakan bahwa Price to Book Value
(PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Price to Book Value (PBV)
ditunjukkan dengan perbandingan antara harga saham terhadap nilai buku
dihitung sebagai hasil dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang
beredar. Secara matematis Price to Book Value dapat dirumuskan sebagai berikut
(Prihadi, 2010) :
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan
nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga
semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin
berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Ang, 1997). Price
to Book Value adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang
22
investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya.
Perusahaan yang aktifitasnya berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio PBV
mencapai di atas satu (>1), yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih
besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan
dinilai oleh para pemodal (investor) relatif dibandingkan dengan dana yang telah
ditanamkan di perusahaan.
2.6. Peneliti – peneliti Terdahulu
Peneliti terdahulu yang berkaitan dengan faktor fundamental yang dihubungkan
dengan return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan
bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hal ini
berbanding terbalik dengan teori yang ada.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2007) yang menyebutkan ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Puji (2006) menyimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap return saham.
4. Penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang menyimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio berpengaruh positif terhadap return saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2002) menyimpulkan bahwa Price to
Book Value berpengaruh positif terhadap return saham.
6. Penelitian yang dilakukan Fitriani (2001) menyebutkan bahwa Price to Book
Value mempunyai pengaruh yang negatif terhadap return saham.
23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan 2004 – 2013.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu
pengumpulan data-data melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penulisan skripsi ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergolong dalam sektor Real
Estate dan Property periode 2004 - 2013 sebanyak 42 perusahaan dengan kode
saham yaitu :
APLN, ASRI, BAPA, BCIP, BEST, BIPP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA,
CTRP, CTRS, DART, DILD, DUTI, ELTY, EMDE, FMII, GAMA, GMTD,
GPRA, GWSA, JIHD, JRPT, KIJA, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN,
MKPI, MTLA, MTSM, OMRE, PLIN, PWON, RBMS, SCBD, SMDM, SMRA
24
Tabel 1. Populasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
APLN
ASRI
BAPA
BCIP
BEST
BIPP
BKDP
BKSL
BSDE
COWL
CTRA
CTRP
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
EMDE
FMII
GAMA
GMTD
GPRA
GWSA
JIHD
JRPT
KIJA
KPIG
LAMI
LCGP
LPCK
LPKR
MDLN
MKPI
MTLA
MTSM
OMRE
PLIN
PWON
RBMS
SCBD
SMDM
SMRA
Agung Podomoro Land Tbk
Alam Sutera Reality Tbk
Bekasi Asri Pemula
Bumi Citra Permai Tbk
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
Bhuawanatala Indah Permai Tbk
Bukit Darmo Property Tbk
Sentul City Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk
Cowell Development Tbk
Ciputra Development Tbk
Ciputra Property Tbk
Ciputra Surya Tbk
Duta Anggada Realty Tbk
Intiland Development Tbk
Duta Pertiwi Tbk
Bakrieland Development Tbk
Megapolitan Development Tbk
Fortune Mate Indonesia Tbk
Gading Development Tbk
Goa Makassar Tourism Development Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
Greenwood Sejahtera Tbk
Jakarta International Hotel and Development Tbk
Jaya Real Property Tbk
Kawasan Industri Jabaleka Tbk
Global Land and Development Tbk
Lamicitra Nusantara Tbk
Laguna Cipta Griya Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Modernland Realty Tbk
Metropolitan Kentjana Tbk
Metropolitan Land Tbk
Metro Realty Tbk
Indonesia Prima Property Tbk
Plaza Indonesia Relaty Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
Dadanayasa Arthatama Tbk
Suryamas Dutamakmur Tbk
Summarecon Agung Tbk
25
Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling
dengan kriteria :
a. Perusahaan industri Real Estate and Property yang secara konsisten terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode amatan 2004 – 2013
b. Mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode amatan
2004-2013
c. Periode laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember
Jumlah populasi pada industri real estate and property yang memenuhi kriteria
adalah sebanyak 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004
- 2013 yaitu :
Bhuawanatala Indah Permai Tbk, Sentul City Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk,
Ciputra Development Tbk, Ciputra Surya Tbk, Duta Anggada Realty Tbk,
Intiland Development Tbk, Duta Pertiwi Tbk, Bakrieland Development Tbk, Goa
Makassar Tourism Development Tbk, Jaya Real Property Tbk, Global Land and
Development Tbk, Lamicitra Nusantara Tbk, Lippo Cikarang Tbk, Modernland
Realty Tbk, Indonesia Prima Property Tbk, Plaza Indonesia Relaty Tbk, Pakuwon
Jati Tbk, Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk, Summarecon Agung Tbk
26
Tabel 2. Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BIPP
BKSL
CTRA
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
GMTD
JRPT
KPIG
LAMI
LPCK
MDLN
OMRE
PWON
RBMS
SMRA
Bhuawanatala Indah Permai Tbk
Sentul City Tbk
Ci
PENGARUH ROE, DER, dan PBV TERHADAP RETURN SAHAM
(studi kasus pada industri Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2004-2013)
Oleh
Agustinus Sitohang
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Return On Equity (ROE), Debt
to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap return saham.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria (1)
Perusahaan industri Real estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode amatan 2004-2013 (2) Mempublikasikan laporan
keuangan secara konsisten selama periode amatan 2004-2013 dan (3) Periode
laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember.
Data diperoleh dari BEI. Diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan. Teknik
analisis yang digunakan adalah regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan
signifikansi untuk menguji koefisien regresi parsial serta untuk menguji
keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%.
Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, maka
dilakukan tahap normalisasi dengan menggunakan ln(x) agar memenuhi syarat
untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Equity (ROE) dan
tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan Real estate and Property di
BEI periode 2004-2014 pada level of significance lebih dari 0,05 sebesar 0,780.
Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value berpengaruh
terhadap return saham perusahaan Real estate and Property di BEI periode 20042013 pada level of significance kurang dari 0,05 (masing-masing sebesar 0,000).
Secara bersama-sama ROE,DER dan PBV berpengaruh signifikan terhadap return
saham perusahaan Real estate and Property di BEI pada level kurang dari 0,05
sebesar 0,000. Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap return
saham sebesar 70,5 %.
Bagaimanapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor pada periode
2004-2013 tetap menggunakan faktor-faktor fundamental perusahaan sebagai
dasar untuk memprediksi return saham perusahaan Real estate and Property di
BEI dengan mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi
ekonomi, kondisi politik, dan hukum.
Kata Kunci: Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Return
Saham
ABSTRACT
EFFECT OF ROE, DER, and PBV RETURN OF STOCK
(Case study on industrial Real Estate and Property are listed on the
Indonesia Stock Exchange in the year 2004 to 2013)
By : Agustinus Sitohang
This study was conducted to examine the effect of the Return On Equity (ROE),
Debt to Equity Ratio (DER) and Price to Book Value (PBV) on stock returns.
The sampling technique used was purposive sampling criteria (1) Corporate Real
Estate and Property industries listed in Indonesia Stock Exchange during the
period of observation from 2004 to 2013 (2) Publish the financial statements are
consistent over the period of observation from 2004 to 2013, and (3) Period of the
report financial end every December 31st.
Data obtained from BEI. Obtained a sample of 18 companies. The analysis
technique used is multiple regression and hypothesis testing used to test the
significance of the partial regression coefficients and to test the significance of the
effect together with the level of significance of 5%. It also performed classical
assumption which include normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test
and autocorrelation test. Based on the results of the study found that the variables
deviate from the classical assumptions, the normalization step is done by using ln
(x) to be eligible to use a multiple linear regression model.
The results showed that the variable Return On Equity (ROE) and has no effect on
stock returns and Property Real estate company in BEI 2004-2013 at the level of
significance is more than 0,05 at 0,780. While Debt to Equity Ratio (DER) and
Price to Book Value effect on stock returns in real estate and Property IDX 20042013 period at the level of significance of less than 0,05 (respectively 0,000).
Taken together ROE, DER and PBV significant effect on stock returns and
Property Real estate company on the Stock Exchange at the level of less than 0,05
is 0,000. Predictive ability of these three variables on stock returns of 70.5%.
However the results of this study indicate that investors in the period 2004-2013
continue to use the company's fundamental factors as a basis for predicting stock
returns in real estate and Property IDX taking into account external factors such as
economic conditions, political conditions, and the law.
Keywords: Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Stock
Return
PENGARUH ROE, DER, DAN PBV TERHADAP RETURN SAHAM
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI
PADA TAHUN 2004 - 2013)
Oleh
AGUSTINUS SITOHANG
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Kota Bandar Lampung, pada Tanggal 26 Agustus 1991, dan merupakan
anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Jormia Sitohang, S.Pd dan Ibu Kestia
Sinurat, S.Sos
Pendidikan yang telah diselesaikan penulis adalah Taman Kanak-kanak Xaverius 1 Bandar
Lampung yang diselesaikan pada tahun 1997 Sekolah Dasar (SD) di SD Xaverius 1 Bandar
Lampung diselesaikan pada Tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP N 3
Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMA N 8 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2009. Pada Tahun 2009 penulis
diterima sebagai Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berorganisasi di internal kampus sejak tahun
2009 dan dipercaya sebagai Sekretaris Bidang III (Hubungan Luar dan Pengabdian
Masyarakat) HMJ Manajemen FEB UNILA periode 2010/2011,Sekretaris Umum HMJ
Manajemen FEB UNILA periode 2011/2012, Kepala Dinas 1 (Pendidikan / Kajian Ekonomi
dan Kewirausahaan) BEM FEB UNILA periode 2012/2013 dan Ketua Umum UKM Katolik
UNILA periode tahun 2012. Penulis juga aktif di organisasi kemasyarakatan Perhimpunan
Mahasiswa Katolik Republik Indonesia sejak tahun 2011 dan dipercaya sebagai Presidium
Hubungan Perguruan Tinggi periode 2012/2013.
MOTTO
" Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya "
(Abraham Lincoln)
Jangan pernah menyerah sebelum kita mencoba.
Kegagalan terjadi apabila kita menyerah.
Aku bisa melakukan segala sesuatu melalui Dia yang memberi kekuatan kepada
saya.
(Filipi 4:13)
for the greater glory of God
(De Loyola)
PERSEMBAHAN
Segala yang kuraih adalah kehendak Allah yang Kudus dan bukti kasih sayang
dari orang-orang yang menyayangiku. Dengan ucapan syukur kepada-Nya dan
atas segala limpahan nikmat-Nya kepadaku dan segala ketulusan dan
kerendahan hati kupersembahkan sebuah karya kecil hasil jerih payah
perjuanganku ini untuk keluargaku tercinta, almamater yang tercinta, dan
perhimpunan yang tercinta.
SANWACANA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan, namun
dengan adanya bimbingan, dukungan serta saran dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
2.
Ibu Aida Sari,S.E.,M.Si Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung
3.
Ibu Yuningsih, S.E.,M.M selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
4.
Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A selaku dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan pengarahan, saran,
pembelajaran, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak Ahmad Faisol,S.E., M.M selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan pengarahan, saran dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6.
Bapak M. Syatibi Ch, S.E. selaku Penguji Utama atas kesediaan menguji,
saran, kritik, serta nasihat, juga ilmu pengetahuan yang telah diberikan.
7.
Bapak Dr. Ayi Ahadiat,S.E.,M.B.A selaku Dosen Pembimbing Akademik
selama Penulis menjadi mahasiswa.
8.
Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
9.
Seluruh Staf Universitas Lampung khususnya Staff Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung yang telah banyak membantu penulis.
10.
Kedua Orang Tua Jormia Sitohang, S.Pd dan Kestia Sinurat, S.Sos yang
tiada hentinya memotivasi dan terus memberikan semangat, kesabaran dan
doa.
11.
Abangku Parningotan Tua Daniel Sitohang, Kakakku Merry Sitohang,S.Pd
dan Adikku Wahyuni Fransiskus Sitohang yang terus memberikan dorongan
dan semangat kepada penulis.
12.
Rekan-rekan PHC PMKRI periode 2012/2013 Lintong Simbolon, Hanny
Ika Yuni, Rizal Sinurat, Santavia Nia C, Markus Tri Wahyudi, Laurentius
Wendi S, Vinsensius P W Aji serta seluruh DPC yang selama satu periode
kepengurusan berdinamika bersama untuk menghidupi Kaderisasi
Intelektual Populis untuk mewujudkan Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan
Persaudaraan Sejati.
13.
Seluruh Saudara dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI) Cab. B.Lampung St. Ignatius de Loyola yaitu Taim,
Rossy, Falent, Bondan, Bihel, Yogi, Stephen, Langgeng, Barli, Willyam,
Mario, Juna, Martin, Panggo, Edit, Probo, Doddi, Piko, Devry, Alponso,
Banu, Brento, Windy, OW, Permai, Sinta, Jeni, Yohanna, Marcella, Yuyun,
Emil, Lawren, Lastiar, Erika, Siska, Eilin, Yani, Marya L, Maria S, Yona,
Echa, Krismi, Lusita, Igna dan saudaraku yang lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu yang telah memberikan pembelajaran dalam
mengasah idealisme kemahasiswaan dalam memberikan kontribusi
mewujudkan nilai-nilai kebaikan bersama bagi Gereja dan Bangsa.
14.
Teman-teman “LAWAS” Sekar Pretty Amalia Ramli, Vinsensius P W Aji,
Senopati Raja P Hutasoit, Daniel Yunggo, Gusti Ketut A D, I Made
Jananuraga Y, Khairul Fadhli dan Rudi Irawan yang telah memberikan arti
persahabatan. Terima kasih atas kebersamaan dan kehangatan selama ini.
15.
Rekan-rekan UKM Katolik Universitas Lampung yang telah memberikan
pembelajaran dalam memimpin sebuah organisasi berbasis kerohanian
untuk menjadi Garam dan Terang bagi sesama umat.
16.
Keluar besar HMJ Manajemen periode 2009 - 2013 Fajrin, Rina, Putri,
Deak, Faiz,Wahyu, Fadil, Denis, Gilang, Windy, Vera, Edo Akbar,Yolanda,
Melisa, Edo Adithya, Ido, Winda, Kurnia, Ela, Tika, Damar, Nugi, Abner,
Dinda, Nanda, Okat dan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima
kasih atas kerjasama dan dan bantuan kalian selama ini.
17.
Keluarga besar BEM FEB UNILA periode 2012/2013 yang memberikan
pembelajaran singkat dan pengalaman yang luar biasa.
18.
Teman-teman Manajemen angkatan 2009 selama kuliah Sarrah, Selvy,
Muli, Putri, Tutu, Amri, Hendra Pakong, Made, Dea, Andri, Agung, Amos,
Yudi, Lucky Charaka, Ivan, Rofi, Septiana, Ribay dan teman-teman lainnya
yang tidak tersebut, terima kasih atas perkenalan dengan orang-orang hebat
seperti kalian.
19.
Semua pihak yang hadir dalam kehidupan yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
20.
Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakan penulis dalam
berfikir, bertutur, dan bertindak serta memberikan pengalaman.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bandar Lampung, 13 Agustus 2014
Penulis,
Agustinus Sitohang
0911011039
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................
i
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
iv
DAFTARLAMPIRAN ...................................................................................
v
I.
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
II.
Latar Belakang Masalah .................................................................
Rumusan Masalah ..........................................................................
Tujuan Penelitian ..........................................................................
Manfaat Penelitian .........................................................................
Kerangka Pemikiran .......................................................................
Hipotesis.........................................................................................
1
9
9
10
10
13
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
Pasar Modal ...................................................................................
Investasi..........................................................................................
Saham .............................................................................................
Return Saham .................................................................................
Faktor-Faktor Analisis Fundamental .............................................
Peneliti-Peneliti Terdahulu ...........................................................
14
15
15
16
19
22
III. METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
Objek Penelitian .............................................................................
Metode Pengumpulan Data ............................................................
Populasi dan Sampel ......................................................................
Definisi Operasional Variabel ........................................................
Jenis dan Sumber Data ...................................................................
Teknik Pengumpulan Data .............................................................
Model Analisis ...............................................................................
23
23
23
26
28
28
28
ii
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ..................................................................
3.7.2 Uji F ......................................................................................
3.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ..................................................
3.7.4 Uji t .......................................................................................
28
32
33
33
IV. PEMBAHASAN
4.1
4.2
V.
Gambaran Umum Objek Penelitian ...............................................
Proses dan Hasil Analisis Data ......................................................
4.2.1. Uji Asumsi Klasik..................................................... ...........
4.2.2. Uji F........................................................................ .............
4.4.3. Koefisien Determinasi..........................................................
4.4.4. Uji t ................................................................................ .....
34
34
34
40
41
43
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
5.2
Kesimpulan ....................................................................................
Saran ...............................................................................................
51
52
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
53
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Daftar Populasi Perusahaan
25
2. Daftar Sampel Perusahaan
27
3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
37
4. Uji Normalitas Ln One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
38
5. Uji Multikolinearitas
39
6. Uji Autokorelasi/Durbin Watson
41
7. Tabel Anova Uji F
42
8. Koefisien Determinasi Uji F
43
9. Hasil Perhitungan Regresi
44
10. Tabel Anova Uji t Variabel ROE
45
11. Koefisien Determinasi Uji t Variabel ROE
46
12. Coefficients Uji t variabel ROE
46
13. Tabel Anova Uji t Variabel DER
48
14. Koefisien Determinasi Uji t Variabel DER
48
15. Coefficients Uji t variabel DER
48
16. Tabel Anova Uji t Variabel PBV
50
17. Koefisien Determinasi Uji t Variabel PBV
50
18. Coefficients Uji t variabel PBV
50
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Halaman
Kerangka pemikiran..............................................................................
12
2. Uji Heterokesdastisitas.........................................................................
40
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. DAFTAR NAMA SAMPEL PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN
PROPERTY DI BEI TAHUN 2004- 2013
2. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2004
3. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2005
4. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2006
5. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2007
6. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2008
7. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2009
8. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2010
9. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2011
vi
10. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2012
11. ROE, DER, PBV DAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL
ESTATE DAN PROPERTY DI BEI TAHUN 2013
12. HASIL OUTPUT SPSS 16.0
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh
perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan
banyaknya jenis investasi tentu akan memberikan pilihan bagi para investor untuk
melakukan investasi pada jenis inestasi yang investor minati. Secara umum dapat
dikatakan kegiatan investasi merupakan kegiatan menempatkan dana pada satu
atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh
pendapatan / keuntungan atau peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang
bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) di masa datang (Tandelilin 2010:2).
Pilihan investasi memang sangat beragam. Namun, pada dasarnya terbagi menjadi
dua, yaitu bentuk aset riil (real assets) yaitu investasi dalam bentuk aktiva
berwujud fisik seperti emas, batu mulia dan sebagainya. Investasi dalam bentuk
surat berharga (financial assets) yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga
yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu
lembaga/perorangan tertentu (Halim, 2005:4).
2
Pasar modal didefinisikan sebagi pasar untuk berbagai instrument keuangan
(sekuritas) jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorites,
maupun perusahaan swasta. (Husnan 2009 : 3). Pasar modal merupakan salah satu
jenis investasi yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan di masa yang
akan datang. Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga
sekuritas – sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan,
inefisiensi terjadi ketika harga saham tidak secara penuh mencerminkan informasi
yang tersedia mempengaruhi harga. Pasar modal merupakan alternatif yang
menarik bagi pihak yang mengalami kelebihan dana untuk melakukan investasi
dengan berbagai instrumen investasi. Berinvestasi di pasar modal dapat lebih
meningkatkan laba dibandingkan jika menyimpan uang di bank, atau
menggunakan instrumen deposito, maupun berinvestasi pada barang – barang
berharga dan aset tidak bergerak seperti properti dan tanah. Namun demikian,
investasi di pasar modal dapat lebih merugikan dan memiliki resiko yang lebih
besar dibandingkan dengan investasi dalam bank maupun bentuk instrumen yang
lain.
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang
mulai menanamkan sahamnya dalam industri real estate and property. Bisnis real
estate and property baik residensial maupun komersial menunjukkan
perkembangan yang cukup pesat di Indonesia. Semakin tingginya permintaan
akan kebutuhan papan membuat semakin berkembangnya sektor properti ini,
sehingga membuat emiten properti membutuhkan dana dari sumber eksternal.
3
Sumber ekternal itu didapat dari Pasar Modal. Husnan (2009:3) mengemukakan
pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu negara karena memiliki fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Pasar modal dalam fungsi ekonominya, menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Fungsi keuangan yang dilaksanakan pasar modal yaitu
dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh pihak yang membutuhkan
dana. Banyak masyarakat yang menginvestasikan modalnya di industri properti
dikarenakan harga tanah yang cenderung naik. Penyebabnya adalah supply tanah
bersifat tetap sedangkan demand akan selalu besar seiring pertambahan penduduk.
Tujuan utama dari aktivitas di pasar modal adalah untuk memperoleh keuntungan
(return). Investor perlu memilih saham yang dapat memberikan return maksimal
dengan tingkat risiko tertentu atau return tertentu dengan risiko yang seminimal
mungkin. Fahmi (2012:151) mengemukakan return saham adalah keuntungan
yang diperoleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi
yang dilakukan. Setiap investor akan berharap bahwa investasinya dapat
menghasilkan pendapatan yang sesuai dengan preferensi “risk and return” nya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka investor akan memilih alternatif
investasi yang paling sesuai dengan preferensi risk dan return yang diharapkannya.
Investor akan tertarik untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang dapat
memberikan gambaran keadaan serta prospek masa depan yang baik dan dapat
4
memberikan tingkat pengembalian (return) pada tingkat yang menguntungkan.
Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya,
tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap
investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama
yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Return
dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga
disebut sebagai return sesungguhnya) dan expected return (return yang
diharapkan oleh investor) (Jogiyanto, 2003). Harapan untuk memperoleh return
juga terjadi dalam financial asset. Suatu financial asset menunjukkan kesediaan
investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah
aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu
selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para
investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang
diharapkan pada masa mendatang.
Investor dalam financial asset juga mengharapkan return yang maksimal.
Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut diusahakan agar dapat
terwujud dengan mengadakan analisis dan upaya tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan investasi dalam sahamnya. Oleh karena itu, perlu diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham sehingga harapan untuk
5
memperoleh return yang maksimal bisa dicapai. Salah satu cara yang biasa
digunakan dalam menilai perusahaan adalah pendekatan fundamental. Pendekatan
tersebut terutama ditujukan kepada faktor-faktor yang pada umumnya berada di
luar pasar modal, yang dapat mempengaruhi harga saham di masa-masa
mendatang. Hal-hal yang termasuk dalam analisis fundamental antara lain adalah
analisis ekonomi dan industri, penilaian perusahaan secara individu baik dengan
menggunakan variabel penelitian seperti deviden maupun pendapatan (income).
Analisis fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas
kekuatan keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut
sebagai analisis perusahaan (company analysis). Data historis mencerminkan
keadaan keuangan yang telah lalu yang digunakan sebagai dasar untuk
memproyeksikan keadaan keuangan perusahaan dimasa depan. Dalam company
analysis para investor (pemodal) akan mempelajari laporan keuangan perusahaan
dengan tujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan mengetahui
kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan dan
mengevaluasi efisiensi operasional serta memahami sifat dasar dan karakter
operasional perusahaan (Ang ,1997).
Faktor fundamental dari perusahaan yang dapat menjelaskan kekuatan dan
kelemahan kinerja keuangan perusahaan di antaranya adalah rasio-rasio keuangan.
Melalui rasio-rasio keuangan dapat membuat perbandingan yang berarti dalam
dua hal. Pertama, dapat membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dari
waktu ke waktu untuk mengamati kecenderungan (trend) yang sedang terjadi.
Kedua, dapat membandingkan rasio keuangan sebuah perusahaan dengan
6
perusahaan lain yang masih bergerak dalam industri yang relatif sama dengan
periode tertentu. Investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham
di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar
investasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh
keuntungan (return) merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para
investor di pasar modal. Para investor menggunakan berbagai cara untuk
memperoleh return yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap
perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang
diberikan oleh para analisis pasar modal, seperti broker, dealer dan manajer
investasi (Budi dan Nurhatmini, 2003). Ang (1997) mengelompokkan rasio
keuangan ke dalam lima rasio yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
aktivitas dan rasio pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan untuk
menjelaskan kekuatan dan kelemahan dari kondisi keuangan suatu perusahaan
serta dapat memprediksi return saham di pasar modal.
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para
pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan
keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba
perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return
yang didapat juga semakin besar.
7
Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt to Equity
Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh seberapa besar dari
modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Debt to Equity Ratio (DER)
juga memberikan jaminan mengenai seberapa besar utang perusahaan yang dapat
dijamin dengan modal sendiri. Informasi mengenai seberapa besar dana pemilik
perusahaan dapat digunakan kreditur sebagai dasar penentuan tingkat keamanan
kreditur. Semakin besar Debt to Equity Ratio (DER) menandakan struktur
permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan utang terhadap ekuitas. Semakin
besar Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan risiko perusahaan yang relatif
tinggi sehingga para investor berusaha menghindari saham-saham yang memiliki
nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan
utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika
jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar maka tingkat solvabilitas
akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai (return)
saham perusahaan.
Rasio selanjutnya adalah rasio pasar. Salah satu jenis rasio pasar yang sering
dikaitkan dengan return saham adalah Price to Book Value (PBV), yang
merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai
PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor dibandingkan
dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Ang,1997). Dengan
demikian kenaikan nilai PBV akan berpengaruh positif terhadap harga saham.
8
Dengan kenaikan harga saham, maka return sahampun diharapkan dapat
meningkat.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai hubungan rasio keuangan
dengan perubahan harga saham yang akan berdampak pada return saham, dan
kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja keuangan.
Penelitian mengenai Return On Equity (ROE) terhadap return saham dilakukan
oleh Widodo (2007), menunjukkan hubungan yang positif. Hasil yang berbeda
didapat dari penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan ROE tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Puji (2006) menemukan bahwa variabel DER berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap return saham. Sedangkan Susilowati dan Turyanto (2011)
menyimpulkan hubungan debt to equity ratio dengan return positif dan signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2002) menyimpulkan bahwa Price to
Book Value berpengaruh positif terhadap Return saham. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Fitriani (2001) menyebutkan bahwa Price to Book Value
mempunyai pengaruh yang negatif terhadap return saham.
Penelitian mengenai return saham telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut
mengenai pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio , Price to Book Value
9
terhadap return saham. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kesimpulan
yang berbeda – beda.
Melihat fenomena return saham dalam kaitannya dengan rasio – rasio keuangan,
serta adanya beberapa penelitian terdahulu yang saling bertentangan hasil
analisisnya maka peneliti tertarik untuk menulis judul : “PENGARUH ROE,
DER, dan PBV TERHADAP RETURN SAHAM (studi kasus pada industri
Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2004-2013)”
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apakah ROE, DER, dan PBV secara simultan berpengaruh terhadap return
saham Real Estate dan Property?
2.
Apakah ROE, DER, PBV secara parsial berpengaruh terhadap return saham
Real Estate dan Property?
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.
Mengetahui pengaruh ROE, DER, PBV secara simultan terhadap return
saham Real Estate dan Property
2.
Mengetahui pengaruh ROE, DER, PBV secara parsial terhadap return
saham Real Estate dan Property
10
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi para investor
Penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang
diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang
dinilai paling tepat.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi perluasan penelitian selanjutnya.
1.5. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting. Beberapa faktor fundamental yang mempengaruhi return saham
diantaranya adalah kinerja keuangan perusahaan. Dimana alat yang digunakan
untuk menganalisis pengaruh return saham adalah rasio keuangan meliputi Return
On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV).
Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa efektif ekuitas yang diberikan oleh para
pemodal dan dikelola oleh pihak manajemen untuk beroperasi menghasilkan
keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan
11
menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Dengan meningkatnya laba
perusahaan, maka harga saham pun akan meningkat dan dengan begitu return
yang didapat juga semakin besar.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara hutang dan modal
sendiri. DER memberikan jaminan tentang seberapa besar hutang perusahaan
yang dijamin dengan modal sendiri perusahaan yang digunakan sebagai sumber
pendanaan usaha (Ang, 1997). Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi
menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka
panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri,
sehingga ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap
pihak eksternal (para kreditur). Semakin besar nilai DER menandakan bahwa
struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif
terhadap ekuitas. Semakin tinggi DER mencerminkan risiko perusahaan yang
relatif tinggi, akibatnya para investor cenderung menghindari saham-saham yang
memiliki DER yang tinggi (Ang, 1997). Debt to Equity Ratio (DER) akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi harga saham. DER
yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja perusahaan, karena
tingkat hutang yang semakin tinggi menandakan beban bunga perusahaan akan
semakin besar dan mengurangi keuntungan. Sehingga semakin tinggi hutang
(DER) cenderung menurunkan return saham
12
Price to Book Value (PBV) merupakan rasio antara harga pasar saham terhadap
nilai bukunya. Pada umumnya perusahaan yang beroperasi dengan baik akan
mempunyai rasio PBV lebih besar dari satu (>1). Hal ini disebabkan karena PBV
yang semakin besar menunjukkan harga dari saham tersebut semakin meningkat.
Semakin tinggi rasio PBV suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula
penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan. Jika harga pasar
saham semakin meningkat maka capital gain (actual return) dari saham tersebut
juga meningkat. Hal ini disebabkan karena actual return merupakan selisih antara
harga saham periode saat ini dengan harga saham sebelumnya.
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, rasio keaungan yang
digunakan untuk mengukur return saham yaitu ROE, DER dan PBV. Berdasarkan
rasio keuangan tersebut maka pengaruh dari masing-masing variabel tersebut
terhadap return saham dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran pemikiran
teoritis sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
ROE
DER
PBV
Return Saham
13
1.6. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian serta
kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan oleh peneliti :
Ho : Model regresi linier antara variabel ROE, DER, dan PBV dengan Return
Saham tidak signifikan secara parsial maupun simultan
Ha : Model regresi linier antara variabel ROE, DER, dan PBV dengan Return
Saham signifikan secara parsial maupun simultan
14
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan
swasta (Husnan 2004:1). Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual
saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat
membeli surat berharga di pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrumen derivatif, maupun instrumen
lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual
beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmaji dan Fakhrudin, 2008). Surat berharga
yang baru dikeluarkan oleh perusahaan di jual di pasar primer. Surat berharga
yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (Initial Public
Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah
going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di
pasar sekunder (Jogiyanto, 2008).
15
2.2. Investasi
Investasi merupakan kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama
periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan
atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil
(return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk tiap
investor (Jogiyanto, 2000).
2.3. Saham
Astuti dalam bukunya Manajemen Keuangan Perusahaan (2005 : 49) saham
adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan
terbatas. Saham adalah penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas,
sebagai tanda bukti penyertaan tersebut dikeluarkan surat / saham kolektif kepada
pemilik, yaitu pemegang saham.
Saham terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Saham biasa (common stock)
Merupakan efek yang paling sering digunakan oleh emiten dalam memperoleh
dana dari masyarakat dan juga merupakan efek yang paling dikenal di pasar
modal. Saham biasa memiliki karakteristik seperti :
1. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi
2. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham
3. Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS
16
4. Hak tanggung jawab yang terbatas
5. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada
masyarakat
b. Saham preferen (preferen stock)
Saham preferen adalah yang berbentuk gabungan antara obligasi dan saham biasa.
Jenis saham ini sering disebut dengan sekuritas campuran. Saham preferen sama
dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan juga mewakili
kepemilikan dari modal. Di lain pihak saham preferen sama dengan obligasi
karena jumlah devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, memiliki klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, memiliki hak tebus, dan dapat dipertukarkan
dengan saham biasa (Rusdin, 2006).
2.4. Return Saham
Dalam kegiatan investasi, salah satu faktor yang memotivasi investor yaitu adanya
return saham yang merupakan imbalan atas keberanian investor untuk
menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Jogiyanto (2008)
menyatakan bahwa return adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Setiap
investasi baik jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama
untuk mendapatkan keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak
langsung (Ang, 1997). Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu
17
dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi.
Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor selalu
mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi yang
dihadapinya.
Penghitungan return saham (total return) terdiri dari capital gain (loss) dan yield .
Capital gain (loss) merupakan selisih antara nilai pembelian saham dengan nilai
penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain disebabkan harga jual
saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil
dari harga beli disebut capital loss. Sedangkan yield (dividen) merupakan
pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan
melalui rapat umum pemegang saham. Besarnya dividen yang dibagikan
tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan
pembagian dividen.
Return total dapat dinyatakan sebagai berikut:
Return Total = Capital gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
18
Yield adalah persentase penerimaan kas periodik dari suatu investasi terhadap
harga investasi periode tertentu. Untuk saham biasa yang melakukan pembayaran
deviden periodik sebesar Dt rupiah per-lembarnya, maka yield dapat dituliskan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt -1 = Harga saham periode sebelumnya
Yield disebut juga dengan current income yaitu keuntungan yang diperoleh dari
penerimaan kas periodik yang dapat diperoleh dari pembayaran bunga deposito,
dividen, bunga obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar,
maksudnya adalah keuntungan biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara kas,
sehingga dapat dikonversi dalam bentuk uang kas cepat seperti bunga atau jasa
giro dan dividen tunai. Serta yang setara kas adalah saham bonus atau dividen
saham yaitu dividen dibayarkan dalam bentuk saham-saham dan dapat dikonversi
menjadi uang kas. Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut
(Jogiyanto, 2008):
Keterangan :
Pt = Harga saham sekarang
P t -1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
19
Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara
periodik kepada pemegang sahamnya, maka dalam penelitian ini return saham
dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 2008) :
Keterangan
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
2.5. Faktor – Faktor Analisis Fundamental
Analisis Fundamental merupakan suatu studi yang mempelajari hal – hal yang
berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih
memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang
menerbitkan saham biasa (Ang, 1997). Ang (1997) menambahkan bahwa dalam
analisis fundamental, investor akan mempelajari laporan keuangan perusahaan
dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan,
mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada,
mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik
operasional dari perusahaan tersebut.
- Return On Equity (ROE)
Menurut Hanafi (2008) rasio profitabilitas rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu. Return On Equity adalah salah satu rasio yang dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
20
bersih berdasar modal tertentu. Besarnya rasio ini menunjukkan ukuran
profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Sedangkan Brigham
dan Houston (2006) menyatakan bahwa Return On Equity merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian atas investasi oleh pemegang
saham biasa. Rasio ROE dapat dihitung sebagai berikut :
Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin meningkatnya profitabilitas /
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan
modal sendiri (Hanafi, 2008).
- Debt to Equty Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio merupakan indikator struktur modal dan risiko finansial,
yang merupakan perbandingan antara hutang dan modal sendiri. Bertambah
besarnya Debt to Equity Ratio suatu perusahaan menunjukkan risiko distribusi
laba usaha perusahaan akan semakin besar terserap untuk melunasi kewajiban
perusahaan (Purwanto dan Haryanto, 2004). Menurut Darsono (2005), Debt to
Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase penyedia dana oleh
pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin
rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari
perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah
rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
21
jangka panjangnya. Secara matematis Debt to Equity ratio dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Menurut Sartono (2000), jika rasio DER tinggi, hal ini berarti bahwa perusahaan
menggunakan utang yang tinggi dibandingkan dengan modal sendiri. Hal tersebut
akan meningkatkan risiko dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang
lebih tinggi.
- Price to Book Value (PBV)
Robert Ang (1997) secara sederhana menyatakan bahwa Price to Book Value
(PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Price to Book Value (PBV)
ditunjukkan dengan perbandingan antara harga saham terhadap nilai buku
dihitung sebagai hasil dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang
beredar. Secara matematis Price to Book Value dapat dirumuskan sebagai berikut
(Prihadi, 2010) :
Rasio ini menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan mampu menciptakan
nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, sehingga
semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) yang menunjukkan semakin
berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Ang, 1997). Price
to Book Value adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang
22
investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya.
Perusahaan yang aktifitasnya berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio PBV
mencapai di atas satu (>1), yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih
besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan
dinilai oleh para pemodal (investor) relatif dibandingkan dengan dana yang telah
ditanamkan di perusahaan.
2.6. Peneliti – peneliti Terdahulu
Peneliti terdahulu yang berkaitan dengan faktor fundamental yang dihubungkan
dengan return saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Turyanto (2011) menunjukkan
bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Hal ini
berbanding terbalik dengan teori yang ada.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2007) yang menyebutkan ROE
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Puji (2006) menyimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap return saham.
4. Penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang menyimpulkan bahwa Debt to
Equity Ratio berpengaruh positif terhadap return saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2002) menyimpulkan bahwa Price to
Book Value berpengaruh positif terhadap return saham.
6. Penelitian yang dilakukan Fitriani (2001) menyebutkan bahwa Price to Book
Value mempunyai pengaruh yang negatif terhadap return saham.
23
III. METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sektor Real Estate dan Property yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan 2004 – 2013.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu
pengumpulan data-data melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
penulisan skripsi ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergolong dalam sektor Real
Estate dan Property periode 2004 - 2013 sebanyak 42 perusahaan dengan kode
saham yaitu :
APLN, ASRI, BAPA, BCIP, BEST, BIPP, BKDP, BKSL, BSDE, COWL, CTRA,
CTRP, CTRS, DART, DILD, DUTI, ELTY, EMDE, FMII, GAMA, GMTD,
GPRA, GWSA, JIHD, JRPT, KIJA, KPIG, LAMI, LCGP, LPCK, LPKR, MDLN,
MKPI, MTLA, MTSM, OMRE, PLIN, PWON, RBMS, SCBD, SMDM, SMRA
24
Tabel 1. Populasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
APLN
ASRI
BAPA
BCIP
BEST
BIPP
BKDP
BKSL
BSDE
COWL
CTRA
CTRP
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
EMDE
FMII
GAMA
GMTD
GPRA
GWSA
JIHD
JRPT
KIJA
KPIG
LAMI
LCGP
LPCK
LPKR
MDLN
MKPI
MTLA
MTSM
OMRE
PLIN
PWON
RBMS
SCBD
SMDM
SMRA
Agung Podomoro Land Tbk
Alam Sutera Reality Tbk
Bekasi Asri Pemula
Bumi Citra Permai Tbk
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
Bhuawanatala Indah Permai Tbk
Bukit Darmo Property Tbk
Sentul City Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk
Cowell Development Tbk
Ciputra Development Tbk
Ciputra Property Tbk
Ciputra Surya Tbk
Duta Anggada Realty Tbk
Intiland Development Tbk
Duta Pertiwi Tbk
Bakrieland Development Tbk
Megapolitan Development Tbk
Fortune Mate Indonesia Tbk
Gading Development Tbk
Goa Makassar Tourism Development Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
Greenwood Sejahtera Tbk
Jakarta International Hotel and Development Tbk
Jaya Real Property Tbk
Kawasan Industri Jabaleka Tbk
Global Land and Development Tbk
Lamicitra Nusantara Tbk
Laguna Cipta Griya Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Modernland Realty Tbk
Metropolitan Kentjana Tbk
Metropolitan Land Tbk
Metro Realty Tbk
Indonesia Prima Property Tbk
Plaza Indonesia Relaty Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
Dadanayasa Arthatama Tbk
Suryamas Dutamakmur Tbk
Summarecon Agung Tbk
25
Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling
dengan kriteria :
a. Perusahaan industri Real Estate and Property yang secara konsisten terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode amatan 2004 – 2013
b. Mempublikasikan laporan keuangan secara konsisten selama periode amatan
2004-2013
c. Periode laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember
Jumlah populasi pada industri real estate and property yang memenuhi kriteria
adalah sebanyak 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004
- 2013 yaitu :
Bhuawanatala Indah Permai Tbk, Sentul City Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk,
Ciputra Development Tbk, Ciputra Surya Tbk, Duta Anggada Realty Tbk,
Intiland Development Tbk, Duta Pertiwi Tbk, Bakrieland Development Tbk, Goa
Makassar Tourism Development Tbk, Jaya Real Property Tbk, Global Land and
Development Tbk, Lamicitra Nusantara Tbk, Lippo Cikarang Tbk, Modernland
Realty Tbk, Indonesia Prima Property Tbk, Plaza Indonesia Relaty Tbk, Pakuwon
Jati Tbk, Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk, Summarecon Agung Tbk
26
Tabel 2. Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BIPP
BKSL
CTRA
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
GMTD
JRPT
KPIG
LAMI
LPCK
MDLN
OMRE
PWON
RBMS
SMRA
Bhuawanatala Indah Permai Tbk
Sentul City Tbk
Ci