ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DENGAN
KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

OLEH

M. Satria Putra

Penelitian ini menguji pengaruh earnings management terhadap corporate social
responsibility disclosure dengan dimoderasi oleh kepemilikan manajerial.
Variabel independen dalam penelitian ini earnings management yang di ukur
dengan discretionary accrual (DAC). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah corporate social responsibility disclosure yang diukur dengan indeks
pengungkapan CSR berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI). Penelitian ini
juga menggunakan variabel moderasi kepemilikan manajerial.
Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013.
Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear berganda
dengan menggunakan alat bantu program SPSS 21.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa earnings management berpengaruh positif

terhadap corporate social responsibility disclosure dan penelitian ini dapat
memberikan bukti bahwa kepemilikan manajerial dapat memoderasi hubungan
antara earnings management dan corporate social responsibility disclosure.
Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa CSR merupakan bagian dari
strategi manajer untuk menarik dukungan dari stakeholders.Keberadaan dan peran
kepemilikan manajerial pada tindakan corporate berperan penting dalam menekan
tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer.

Kata kunci: Earnings Management, Corporate Social Responsibility
Disclosure, Kepemilikan Manajerial

ABSTRACK
THE EFFECT OF EARNINGS MANAGEMENT TOWARD THE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE IN
OWNERSHIP MANAGERIAL AS A MODERATED VARIABLE
By
M. Satria Putra

This study explored the effect of earnings management on the corporate social
responsibility disclosure in being moderated by ownership managerial.

Independent variable in this study was earnings management measured by
discretionary accrual (DAC). Dependent variable in this study was corporate
social responsibility disclosure measured by the indeks of CSR disclosure. This
study also used moderated variabel of the ownership managerial.
Sampling was done by purposive sampling method in Manufacturing Company
listed on the Indonesia Stock Exchange in 2009-2013. This research was done by
multiple linear regression analysis with SPSS 21.
The results showed that earnings management had positive effect toward
corporate social responsibility disclosure and this study could give evidence that
ownership manajerial can moderate the relationship between earnings
management and corporate social responsibility disclosure. The findings of this
study showed that CSR was a part of the managerial strategy for the support of
stakeholders. The existence and role of ownership manajerial in corporate actions
had an important role to in reducing earnings management actions taken by
manager.

Keywords: Earnings Management, Corporate Social Responsibility
Disclosure, Ownership Managerial

ANALISIS PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE DENGAN
KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Oleh
M. SATRIA PUTRA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Kota Metro pada tanggal 21 November 1992 sebagai anak
kelima dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Arsyad dan Ibu Yusnani.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Perwanida Kota Metro,
pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Metro,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 1 Metro pada
tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 1 Metro,
pada tahun 2010.
Selanjutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Ujian Masuk Lokal
(UML) pada tahun 2010. Penulis aktif di berbagai kegiatan organisasi
diantaranya sebagai Anggota Biasa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang
Bandarlampung Komisariat Ekonomi Unila, sebagai Kepala Biro Bursa Efek
Indonesia Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Kelompok Studi Pasar
Modal (KSPM) Universitas Lampung periode 2011-2012, sebagai Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) Universitas Lampung periode
2012-2013, sebagai anggota aktif Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI),
sebagai Badan Pimpinan Nasional Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia
(IMAI) periode 2011-2013, sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Periode 2013-2014.


PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah
banyak memberikan nikmat, baik nikmat sehat nikmat iman dan menjadikan
segala sesuatu yang sulit ini menjadi mudah. Sholawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluargannya, para sahabat dan
kepada orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau.
Saya persembahkan karya ini untuk orang-orang yang selalu mendukung sehingga
saya bisa menyelesaikan pendidikan strata 1 di Universitas Lampung. Teruntuk
kelurga ayah, ibu, adik (ayah Arsyad, Ibu Yusnani, kakak Frans Kurniawan, Fitria
Eliza, Putri Puspita Sari dan Fratiwi Lara Ayu) yang selalu memberikan do’a,
perhatian, kasih sayang dan dukungan hingga saat ini.
Kepada teman-teman FEB Unila yang telah banyak memberikan pelajaran yang
berharga dalam upaya menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga dan
bangsa.

MOTO

Manusia yang terbaik ialah manusia yang bermanfaat bagi
manusia lainnya.


Sesungguhnya dibalik kesulitan selalu ada kemudahan
(QS Al-Insyiraah 94:5-6)

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika dimulai dari diri sendiri dan
dilandaskan dengan keikhlasan
Nabi Muhammad SAW

Bukan dengan apa kau dikenang, tetapi dengan cara apa kau
dikenang
(Crazycrew)

Tidak ada yang bisa membuatmu jatuh, bangkit, dan terbang tinggi
selain dirimu sendiri. Rendah hatilah dalam berproses. Rendah hati tidak
akan membuatmu rendah diri.
(M. Satria Putra)

SANWACANA

Bissmillahirahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT dan shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya
beserta sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau.
Alhamdulillah atas Kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Analisis Pengaruh Earnings Management Terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai
Variabel Moderasi” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan
berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang tulus kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2.


Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3.

Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4.

Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt selaku Pembimbing Akademik penulis
atas kesediaanya membantu, mengarahkan dan memberi masukan selama
penulis menempuh pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.

5.

Ibu Dr. Lindrianasari S.E., M.Si., Akt selaku Pembimbing I (satu) yang telah
meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan
dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


6.

Bapak Pigo Nauli, S.E., M.Sc. selaku Pembimbing II (dua) yang telah
meluangkan waktu dan fikirannya serta memberikan kritik, saran, masukan
dan semangat untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi.

7.

Bapak Yuliansyah S.E., M.S.A., Ph.D., Akt selaku Pembahas yang telah
memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun terhadap skripsi ini.

8.

Seluruh Dosen beserta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan juga
pembelajaran berharga bagi penulis selama menempuh program pendidikan
S1. Khususnya untuk staf karyawan di jurusan Akuntansi pak Sobari, mbak
Sri, mpok, mas Yana, mas Yono, mas Leman, yang telah banyak membantu
selama proses pengerjaan skripsi dan selalu berbagi canda tawa sehari-hari.


9.

Ayahandaku terhebat, ayah Arsyad yang tiada henti memimpin keluarga.
Yang selalu mengajarkan arti dan perjuangan hidup kepada seluruh anaknya.
Dimana selalu menomor satukan pendidikan anak-anaknya diatas segalagalanya. Semoga Allah SWT selalu melindunginya.

10. Ibundaku tercinta, Ibu Yusnani yang selalu memberikan kasih sayang yang
tiada terkira. Satu-satunya malaikat yang tidak pernah lelah dan bosan untuk
selalu ada menemani dan mendidik perjalananku dari awal dilahirkan hingga
sekarang. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan
kepada ibu.
11. Untuk Hilda Septriani yang telah bersedia mendampingi penulis dari awal
pembuatan skripsi hingga selesai. Terima kasih atas waktu, do’a, dan
motivasi yang diberikan, kebersamaanmu sangat berharga bagi penulis.
Semoga kebersamaanmu memiliki akhir yang bahagia.
12. Untuk Tim Super HIMAKTA periode 2012-2013 yang sudah seperti keluarga
disaat senang, sedih, gundah, dan sulit. Merupakan keluarga terhebat dalam
berproses. Terimakasih Citra, Ira, Yesi, Febi, Ivonna, Andriani, Mahmud,
Iqbal, Ana, Ani, Aulia, Aau, Teja, Irvia, dan Ajiz. Terkhusus untuk Citra

yang telah menjadi Sekretaris Umum terhebat yang pernah saya temui.
13. Kanda-kandaku Sigit Catur Rohadi, S.E. dan Havs Salih Guntur Ibrahim, S.E.
yang telah memberikan bimbingan baik tentang organisasi maupun
bagaimana cara berakademisi. Yang tiada henti memberi pengalaman dan
wawasan yang sangat berharga dan tidak bisa ternilai prosesnya. Benar-benar
menjadi dua orang kakak yang sangat saya hormati.
14. Sahabat-sahabatku Santacross, Bayu Tegar Perkasa, Mela Kurnia Candra,
Fikih Indah Saputri, Pemi Zurriyatina, Jonathan Adi, Danny Kurniawan,
Herlambang Hediwibowo, Rendra Adi Pradana, Wahyu Muhammad Sidiq,
Roni Kuncoro Jadi, Dhea Asrika, Taruna Rendra Graha, Sandi, Muhammad

Faisal Hafiz, Diki Saputra, Apri Mafilindo dan M. Reza Pratama yang telah
memberikan suka dan duka kepada penulis di kota kita tercinta.
15. Sahabat-sahabatku, ganteng-ganteng Crazycrew, Mahmud Rianto, Sidiq Teja
Purna, Indana Lazulfa Anas, Surya Prasetya Trihatmaja, Mohamad Hendrik
Saputra, Oksano Pilanada, Ari Meidiansyah, Ben Marshall, Rizal Ramdona,
Ryan Tri Laksono, dan Fadli Midun atas persahabatan kita selama empat
tahun terakhir.
16. Keluarga Besar DKDSBH Agustia Wirandika, M Wanhar AP, Irfan Roza,
Erlian Fitrah B, M Firaz Zakiy, Dicky Andika, M Frassyda Pratama, Aryo
Narabewa, Apri Fajar, Ferindo Saputra, Rifki Yusnandar dan Debol.
17. Teman-teman akuntansi angkatan 2010 Nevia Oktiana, Ira Daniyati, Mareta
Lailatul Kadarsih, Rossy Tri Andini, Yesi Satria, Rere, Yogi, Marwanto,
Jirry, Ade Rio, Iga, Arlenti, Andriani, Apri, Ayu Jufika, Elza, Endang, Esty,
Tina , Jenny, Fadli, Feni, Feri, Fina, Firas, Indra, Rizal, Jane, Marlina, Novia,
Mei Riski, Firsty Gustianrana, Ega, Eka, Eca, Nurul, Rica, Saron, Latifa,
Yoga, Yuda, Pungki, Jevri, Defriansyah, Iqbal, Dianti, Didik, Yobel, Wela,
Ivonna, Santo, Ferry, Dila, Sisi, Ipeh, Aryo, Herlina, Tiwi, Bebeu, Irvia,
Rossy, Fina, Arlenti, Ayu, Eka, Marlina, Meki, Dwi Wulandari),dan temanteman seperjuangan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
18. Keluarga besar KKN Desa Sukajadi, Lampung Tengah (Lutfi, Maul, Dede,
Marisa, Ari, Tania, Dewi, Haikal, Sintia, Melinda, Memed, dan Azahri)
terimakasih atas kebersamaan 40 hari yang tak terlupakan;
19. Almamaterku tercinta.
20. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin skripsi ini
masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, serta
penulis sangat mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandarlampung, 10 Juli 2015
Penulis

M. Satria Putra

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 5
1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 7
2.1.1 Teori Keagenan ............................................................................. 7
2.1.2 Teori Legitimasi ............................................................................ 8
2.1.3 Corporate Social Responsibility Disclosure ................................. 8
2.1.4 Earnings Management ................................................................. 9
2.1.5 Kepemilikan Manajerial .............................................................. 11
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 12
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 13
2.4 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 14

2.4.1 Pengaruh Earnings Management Terhadap Pengungkapan CSR 14
2.4.2 Peran Kepemilikan Manajerial Dalam Memoderasi Pengaruh
Earnings Management Terhadap Pengungkapan CSR ............... 16

III. METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian .................. 17
3.1.1 Variabel Penelitian .................................................................. 17
3.1.1.1 Variabel Dependen ...................................................... 17
3.1.1.2 Variabel Independen ................................................... 19
3.1.1.3 Variabel Moderasi ....................................................... 20
3.2 Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 20
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................ 21
3.4 Metode Analisis Data ........................................................................... 22
3.4.1 Analisis Statistik deskriptif ..................................................... 22
3.4.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 22
3.4.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 22
3.4.2.2 Uji Multikolinearitas ................................................... 23
3.4.2.3 Uji Autokorelasi .......................................................... 24
3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 24

3.5 Pengujian Hipotesis ............................................................................. 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data ......................................................................................... 28

4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ................................................ 28
4.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 30
4.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 30
4.3.2 Uji Multikolinearitas ................................................................... 32
4.3.3 Uji Autokorelasi .......................................................................... 32
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 33
4.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 35
4.4.1 Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 35
4.4.2 Uji ANOVA ................................................................................ 36
4.4.3 Uji Hipotesis ............................................................................... 37
4.5 Pembahasan ........................................................................................... 38
4.5.1 Pengaruh Earnings Management Terhadap Pengungkapan CSR . 38
4.5.2 Peran Kepemilikan Manajerial Dalam Memoderasi Pengaruh
Earnings Management Terhadap Pengungkapan CSR .................. 39

V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan................................................................................................ 40
5.2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 41
5.3 Saran ...................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1 Ringkasan dan Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu .............................. 12
4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif.................................................................... 28
4.2 Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 31
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas....................................................................... 32
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................. 33
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 35
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 36
4.7 Hasil Uji ANOVA ................................................................................... 37
4.8 Hasil Uji Regresi Berganda ..................................................................... 38

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 2

Indikator Pengungkapan CSR Perusahaan Berdasarkan GRI

Lampiran 3

Data Pengamatan Tahun 2009

Lampiran 4

Data Pengamatan Tahun 2010

Lampiran 5

Data Pengamatan Tahun 2011

Lampiran 6

Data Pengamatan Tahun 2012

Lampiran 7

Data Pengamatan Tahun 2013

Lampiran 8

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 9

Hasil Uji Normalitas

Lampiran 10 Hasil Uji Multikolinearitas
Lampiran 11 Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 12 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 13 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Lampiran 14 Hasil Uji ANOVA
Lampiran 15 Hasil Uji Regresi Berganda

DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan para stakeholder untuk
mengetahui kondisi perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan alat
pertanggungjawaban manajemen atas kinerjanya dalam mengelola perusahaan
tidak hanya kepada stockholder seperti investor dan kreditur, tetapi juga
stakeholder seperti karyawan, masyarakat, pelanggan, dan pemerintah yang
digunakan untuk mengambil keputusan ekonomi.

Begitu penting dan berharganya keberadaan laporan keuangan dalam
menunjukkan kinerja perusahaan, maka banyak dari manajemen perusahaan yang
berusaha untuk menyesatkan investor dan menutupi kondisi yang terjadi dalam
perusahaannya. Hal inilah yang biasa disebut dengan manajemen laba.
Manajemen laba sebenarnya telah diatur dalam standar laporan keuangan.
Perusahaan diperkenankan untuk melakukan manajemen laba. Namun,
manajemen laba yang dilakukan demi keuntungan pribadi manajemen perusahaan
telah merubah manajemen laba itu sendiri menjadi sebuah tindak kecurangan
akuntansi.

Menurut Healy dan palepu, (1993 dalam Haryudanto, 2011) terdapat tiga alasan
manajemen melakukan manajemen laba, yaitu manajer memiliki lebih banyak

2

informasi tentang strategi dan operasi bisnis yang dikelolanya, kepentingan
manajer yang tidak selaras dengan investor, dan tidak sempurnanya aturan
akuntansi dan audit.

Untuk menghindari kecurigaan dari stakeholder atas tindakan manajemen laba
yang telah dilakukan oleh manajemen, mereka membuat suatu kebijakan yang
dapat menarik dukungan stakeholder melalui praktek corporate social
responsibility (CSR). Menurut Castelo and Lima, (2006 dalam Haryudanto, 2011)
praktik CSR berkaitan dengan pertanggungjawaban moral yang dilakukan
perusahaan terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan seperti
perlindungan terhadap lingkungan, manajemen sumber daya manusia, kesehatan
dan keamanan bekerja, relasi dengan komunitas lokal, dan menjaga hubungan
dengan pemasok dan pelanggan.

Dengan mengadakan kegiatan CSR, perusahaan ingin menunjukkan reputasi yang
positif kepada para stakeholder. Selain reputasi positif kepada masyarakat luas,
perusahaan juga melakukan pengungkapan atas CSR sebagai alat untuk
mengamankan kedudukan dan juga mengalihkan perhatian stakeholder atas
praktek manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Oktafia (2013) manajemen laba
mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengungkapan tangung jawab sosial
yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di Kompas 100. Ini berarti bahwa
saham-saham terpilih yang dipublikasikan oleh Koran Kompas tersebut
terindikasi melakukan manajemen laba pada laporan keuangnnya dan
pengungkapan CSR-nya hanya sebuah alat untuk menutupi praktek manajemen

3

laba yang dilakukan oleh perusahaan. Selain Oktafia, penelitian yang dilakukan
oleh Amal (2011) juga menunjukkan bahwa manajemen laba juga berpengaruh
positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Penelitian
ini meneliti pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini juga serupa seperti penelitian Oktafia (2013) bahwa manajemen laba
dilakukan oleh manajemen perusahaan dan mereka melakukan pengungkapan
CSR untuk menutupinya. Namun berbeda dengan dua penelitian tersebut,
penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2012), Haryudanto (2011), dan
Handayani (2012) yang meneliti perusahaan manufaktur dan non keuangan yang
terdapat di Bursa Efek Indonesia, tidak menemukan pengaruh yang signifikan
antara manajemen laba dengan pengungkapan CSR yang dilakukan oleh
manajemen.

Dari penelitian terdahulu, menunjukan bahwa penelitian pengaruh earnings
management terhadap pengungkapan CSR belum konklusif. Sehingga menurut
peneliti diperlukannya variabel pemoderasi dengan tujuan untuk dapat
memperkuat atau bahkan memperlemah pengaruh dari earnings management
terhadap pengungkapan CSR. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini
dapat lebih membuktikan pengaruh antar variabel independen terhadap variabel
dependennya.

Berdasarkan pada hal tersebut, maka judul dari penelitian ini adalah “Analisis
Pengaruh Earnings Management Terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderasi”.

4

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CSR disclosure
yang diproksikan dengan indeks CSR (ICSR) menggunakan Global Reporting
Inisiative (GRI) dan untuk manajemen laba diproksikan discretionary accrual
(DAC) menggunakan model modified Jones. Selain itu, peneliti juga
menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi. Kepemilikan
manajerial diproksikan dengan mengukur persentase kepemilikan saham oleh
manajer.

1.2

Rumusan Masalah

Pada saat perusahaan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya, tentu saja ada
maksud untuk menarik simpati dan dukungan dari para stakeholder. Dukungan
tersebut, berguna untuk keberlangsungan perusahaannya agar para pemegang
saham tetap mempercayakan investasinya pada perusahaan dan juga
mempercayakan pengelolaannya pada manajemen perusahaan. Namun hal itu juga
dapat berarti bahwa manajemen dengan sengaja melaporkan atau mengungkapkan
CSR-nya untuk menutupi manajemen laba yang dilakukan.

Berdasarkan pada hal tersebut, maka peneliti rumusan masalah dari penelitian ini
adalah :
1. Apakah earnings management berpengaruh terhadap corporate social
responsibility disclosure.
2. Apakah kepemilikan manajerial akan dapat memperkuat atau justru
memperlemah hubungan earnings management terhadap corporate social
responsibility disclosure.

5

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah melihat pengaruh earnings
management terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2013. Dan juga untuk melihat
pengaruh kepemilikan manajerial terhadap earnings management dan corporate
social responsibility disclosure.

1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat
teoritis maupun manfaat praktisi. Manfaat teoriritis dan praktis diuraikan sebagai
berikut:

1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu:
1. Menambah studi literatur mengenai perbedaan hasil penelitian yang mengenai
manajemen laba terhadap pengungkapan CSR dengan kepemilikan manajerial
sebagai variabel moderasi.
2. Menambah wawasan dan menjadi sumber acuan untuk penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan manajemen laba, kepemilikan manajerial dan
pengungkapan CSR.

2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan informasi mengenai manajemen laba yang dilakukan oleh
manajer dalam suatu perusahaan untuk dijadikan pertimbangan para investor
dalam pengambilan keputusan dan pengaruh kepemilikan manajerial dalam

6

mempengaruhi hubungan manajemen laba terhadap pengungkapan CSR
perusahaan.

7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang
menyatakan bahwa teori keagenan merupakan teori ketidaksamaan kepentingan
antara prinsipal dan agen. Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara
pemegang saham atau pemilik serta manajemen atau manajer. Menurut teori ini,
hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena
adanya kepentingan yang saling bertentangan.

Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang
atau lebih (prinsipal) memperkerjakan orang lain (agen) untuk memberikan suatu
jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada
agen tersebut. Hubungan antara prinsipal dan agen dapat mengarah pada kondisi
ketidakseimbangan informasi (asymmetrical information) karena agen berada
pada posisi yang memiliki informasi yang lebih banyak tentang perusahaan
dibandingkan dengan prinsipal. Dengan asumsi bahwa individu-individu
bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka dengan informasi
asimetri yang dimilikinya akan mendorong agen untuk menyembunyikan
beberapa informasi yang tidak diketahui prinsipal. Dalam kondisi yang asimetri

8

tersebut, agen dapat mempengaruhi angka-angka akuntansi yang disajikan dalam
laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba. Salama et al. (2010
dalam Purnawati, 2012) mengungkapkan bahwa selain mekanisme corporate
governance yang digunakan untuk mengurangi konflik kepentingan yang terjadi
antara principal dan agen, perusahaan dapat menggunakan metode pengungkapan
sukarela, salah satunya pengungkapan corporate social responsibility ini.

2.1.2 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Ghozali dan Chariri, (2007 dalam Purnawati, 2012) menyatakan bahwa teori
legitimasi dilandasi oleh adanya suatu kontrak sosial yang terjadi antara
perusahaan dengan masyarakat, dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan
sumber ekonomi. Menurut Guthrie dan parker, (1989 dalam Purnawati, 2012)
teori legitimasi menjelaskan bahwa sebuah organisasi dalam melakukan kegiatan
operasionalnya harus menunjukkan perilaku konsisten dengan nilai sosial.
Melakukan aktivitas dan pengungkapan CSR merupakan salah satu cara untuk
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kegiatan operasional yang dilakukan
perusahaan.

2.1.3 Corporate Social Responsibility Disclosure
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep yang mengatakan bahwa organisasi memiliki tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, seperti konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konsep CSR
umumnya menyatakan bahwa tanggung jawab social tidak hanya kepada pemilik

9

atau pemegang saham, tetapi juga kepada parastakeholder (Fahrizqi, 2010).
Dengan melaksanakan konsep CSR ini, diharapkan terciptanya hubungan yang
harmonis antara manajemen dengan stakeholder.

Pengungkapan CSR merupakan bagian dari pengungkapan yang bersifat
mandatory. hal tersebut dapat dilihat dari ketentuan Undang-Undang Perseroan
Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 pasal 66 ayat (2) yang menjelaskan bahwa selain
menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab sosial dna lingkungan. Berdasarkan pada survey
yang dilakukan oleh Ernst dan Ernst, (1998 dalam Fahrizqi, 2010) menemukan
bahwa pengungkapan dikatakan berkaitan dengan isu sosial dan lingkungan jika
pengungkapan tersebut berisi informasi yang dapat dikategorikan ke dalam
kelompok berikut:
1. Lingkungan
2. Energi
3. Praktik bisnis yang wajar
4. Sumber daya manusia
5. Keterlibatan masyarakat
6. Produk yang dihasilkan
7. Pengungkapan lainnya

2.1.4 Earnings Management (EM)
Menurut Fischer dan Rozenzwig, (1995 dalam haryanto, 2012) earnings
management (EM) adalah tindakan manajer yang menaikkan (menurunkan) laba
yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak

10

mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan
dalam jangka panjang. Manajemen laba sebenarnya telah diatur, namun
manajemen perusahaan yang melakukan manajemen laba untuk kepentingan diri
sendiri, itu telah termasuk dalam tidak kecurangan. Tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk melakukan manajemen laba akan membuat kepercayaan para
stakeholder akan menurun. Dampak dari penurunan kepercayaan para stakeholder
ini tentu akan berakibat pada keberlangsungan masyarakat.

Pengungkapan CSR disinyalir menjadi salah satu cara manajemen untuk menutupi
manajemen laba yang dilakukannya. Dalam penelitian yang dilakukan Oktafia
(2013) manajemen laba berpengaruh positif terhadap CSR disclosure. Hal ini
membuktikan bahwa pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan adalah
untuk menutupi manajemen laba yang mereka lakukan.

Manajemen laba dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan model
modified Jones tahun 1991 dengan proksi discretionary accrual (DAC). Model
modified Jones tahun 1991 digunakan dalam penelitian ini karena dianggap model
paling baik dalam mendeteksi manajemen laba. Dari konsep model Jones sebelum
modified model, memiliki kelemahan yaitu asumsi implisitnya adalah pendapatan
bersifat nondiscresioner. Hal itu berarti pendapatan, dalam model Jones, tidak
boleh dalam keadaan dimanipulasi oleh manajemen. Bila ternyata manajemen
juga memanipulasi pendapatan, misalnya melalui pengakuan pendapatan yang
dipercepat atau diperlambat, maka akrual diskresioner (eror/residual persamaan)
akan cendrung bias ke nilai nol, Jones tahun 1991, footnote 31. Model Jones
modifikasi ini secara implisit mengansumsikan bahwa semua perubahan dalam

11

penjualan kredit pada periode kejadian merupakan hasil manipulasi laba. Hal ini
didasarkan pada alasan bahwa lebih mudah memanipulasi laba dengan pengakuan
pendapatan dari penjualan kredit daripada mengubah pengakuan pendapatan dari
penjualan kas.

2.1.5 Kepemilikan Manajerial
Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh
motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran
manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai
pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Hal ini sesuai
dengan system pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria: (1) perusahaan
dipimpin oleh manajer dan pemilik (owner-manager): dan (2) perusahaan
dipimpin oleh manajer dan non pemilik (non owner-manager). Dua kriteria ini
akan mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode
akuntansi pada perusahaan yang mereka kelola. Secara umum dapat dikatakan
bahwa persentase tertentu kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung
mempengaruhi tindakan manajemen laba (Boediono, 2005). Hasil penelitian ini
memberikan simpulan bahwa perusahaan yang dikelola oleh manajer dan
memiliki presentase tertentu saham perusahaan dapat mempengaruhi tindakan
manajemen laba. Indikator atau proksi yang digunakan untuk mengukur
kepemilikan manajerial adalah prosentase jumlah saham yang dimiliki
manajemen dari seluruh jumlah saham yang dikelola (Boediono, 2005).

12

Salah satu elemen corporate governance yang mempengaruhi insentif bagi
manajemen untuk melaksanakan kepentingan terbaik dari pemegang saham adalah
pemilikan saham oleh manajemen.

Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang dimiliki
oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan
yang meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty dan Machfoedz, 2003). Menurut
Shleifer dan Vishny, (1986 dalam Siallagan dan Mahfoedz, 2006)kepemilikan
saham yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor. Hal
ini dapat terjadi karena dengan memberikan saham kepada manajemen maka
manajemen sekaligus merupakan pemilik perusahaan sehingga akan bertindak
demi kepentingan perusahaan, untuk itu kepemilikan manajerial dipandang
sebagai alat untuk menyatukan kepentingan manajemen dengan pemilik. Dengan
demikian kepemilikan manajerial bisa memperngaruhi tindak manajemen laba
yang akan dilakukan oleh manajer.

2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Ringkasan Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
No
1

2

Peneliti
Handayani, Sutrisno,
dan Chandrarin
(2009)
Fatayatiningrum
(2011)

Hasil Penelitian
Penelitian ini menungkapkan bahwa manajemen
laba dan komite audit berpengaruh positif terhadap
pengungkapan CSR
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah
rapat komite audit dan profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap corporate
environmentaldisclosure. Sementara itu,
manajemen laba, proporsi dewan komisaris
independen, ukuran perusahaan, leverage, dan tipe
industri tidak berpengaruh signifikan terhadap
corporate environmental disclosure.

13

3

Haryudanto (2011)

4

Amal (2011)

5

Purnawati (2012)

6

Handayani (2012)

7

Oktafia (2013)

Peneliti mengungkapkan bahwa manajemen laba
tidak memiliki pengaruh dengan pengungkapan
CSR dan nilai perusahaan
Peneliti menemukan bahwa variable manajemen
laba, kempemilikan manajerial, profitabilitas dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR
Penelitian ini tidak menemukan hasil yang
signifikan antara manajemen laba dan CSR
disclosure. Sedangkan jumlah rapat komite audit
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
manajemen laba dan pengungkapan CSR
Menemukan bahwa manajemen laba tidak
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
CSR
Penelitian ini menemukan bahwa manajemen laba
berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR
dan juga bahwa komite audit dapat memoderasi
hubungan antara manajemen laba dan CSR
disclosure

2.3 Kerangka Pemikiran
Earnings management (EM) merupakan perilaku oportunistik yang dilakukan
manajer dalam mengelola laba. Praktek EM yang dilakukan manajer menanggung
risiko tertentu, image perusahaan menjadi buruk di mata stakeholder ketika
perusahaan terbukti melakukan manajemen laba. Oleh karena itu, perusahaan
cenderung untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas seperti pengungkapan
CSR guna menutupi/mengalihkan perhatian stakeholder dari isu praktek EM yang
dilakukan (Prior et al., 2010). Salama et al., (2010) menyatakan bahwa aktivitas
CSR dan pengungkapan yang dilakukan manajer dengan motivasi untuk menutupi
praktek EM dapat diminimalisir oleh mekanisme corporate governanceyaitu salah
satunya dengan kepemilikan manajerial. Dengan adanya kepemilikan manajerial,
akan mampu mempengaruhi hubungan manajemen laba dalam melakukan
pengungkapan CSR.

14

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka variabel yang terkait dalam
penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran sebagai
berikut:
Gambar 2.1
H1(+)

EARNINGS MANAGEMENT

CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
DISCLOSURE

H2(-)

KEPEMILIKAN
MANAJERIAL
Sumber: Data penelitian
2.4

Pengembangan Hipotesis

2.4 1 Pengaruh Earnings Management Terhadap Pengungkapan CSR
Earnings management (EM) merupakan perilaku oportunistik yang dilakukan
oleh pihak adanya asimetri informasi serta perbedaan kepentingan antara
manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan perusahaan. Dalam teori
keagenan dijelaskan bahwa perilaku oportunistik tersebut berawal dari manajer
dan pihak eksternal. Manajer melakukan praktik tersebut untuk memaksimalkan
keuntungan perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan dan
kesejahteraan pribadi.

15

Teori keagenan menjelaskan bahwa perusahaan dapat menggunakan metode yang
berbeda seperti rencana kompensasi atau pengungkapan sukarela untuk
mengurangi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (Salama et
al., 2010). Aktivitas CSR yang diungkapkan oleh perusahaan mampu
melegitimasi aktivitas perusahaan dimata masyarakat (Ghozali dan Chariri, 2007).
Semakin banyak item CSR yang diungkapkan perusahaan secara sukarela akan
semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Pengungkapan CSR dapat
memberikan tranparansi atas dampak kegiatan operasional perusahaan maupun
kontribusi yang telah diberikan kepada masyarakat maupun stakeholder lainnya.

Pengungkapan CSR yang dilakukan dalam suatu perusahaan tidak hanya untuk
menunjukkan kepedulian serta melegitimasi aktivitas perusahaan terhadap
stakeholder, namun pengungkapan CSR digunakan untuk melindungi posisi dan
menjaga kepentingan manajer. Manajer yang terlibat dalam EM cenderung
menyadari bahwa mekanisme pengungkapan CSR sebagai suatu strategi dalam
mempertahankan legitimasi perusahaan, terutama dengan para pemangku
kepentingan. Hal tersebut didukung oleh penelitian Prior et al (2010) yang
menemukan bahwa manajer yang terlibat dalam manipulasi laba berusaha untuk
mengkompensasikannya dengan melibatkan perusahaan dalam kegiatan CSR
guna menghindari tindakan pengawasan yang dilakukan oleh investor maupun
stakeholder lainnya. Oleh karena itu, manajer yang melakukan EM memiliki
insentif dalam membuat pengungkapan yang lebih luas dan informatif, seperti
pengungkapan CSR agar reputasi perusahaan tetap terjaga. Senada dengan hal
tersebut penelitian yang dilakukan oleh Handajani et al., (2008) menemukan

16

bahwa terdapat pengaruh positif dari perilaku earnings management terhadap
CSR disclosure. Dari uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Earnings management berpengaruh positif terhadap corporate social
responsibility disclosure.

2.4.2 Peran Kepemilikan Manajerial Dalam Memoderasi Pengaruh
Manajemen Laba Terhadap Pengungkapan CSR
Kepemlikian Manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajer dalam suatu
perusahaan. Manajer yang memiliki saham perusahaan memiliki tanggung jawab
dalam mengelola perusahaan dengan baik karena manajer merupakan salah satu
pemilik perusahaan. Dengan demikian kepemilikan saham oleh manajer akan
mampu mempengaruhi tindakan manajer yaitu memperkuat atau memperlemah
hubungan dari manajemen laba yang dilakukan manajer terhadap pengungkapan
CSR perusahaan. Dan akan membuktikan apakah CSR yang diungkapkan benar –
benar sesuai apa yang dilakukan perusahaan ataukah hanya menutupi tindakan
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Dari uraian diatas maka
hipotesis kedua yang diajukan adalah:
H2: Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan earnings
management terhadap corporate social responsibility disclosure.

17

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel dependen, variabel independen, dan variabel
moderasi. Manajemen laba sebagai variabel independen dan pengungkapan CSR
sebagai variabel dependen, serta sebagai variabel moderasi adalah kepemilikan
manajerial.

3.1.1 Variabel Penelitian
3.1.1.1 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel bebas dalam suatu penelitian. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah CSR.

CSR adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan di dalam
laporan tahunan perusahaan. CSR diukur menggunakan Corporate Social
Responsibility Index (CSRI). Instrumen pengukuran CSRI yang akan digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada instrumen Global Reporting Initiative (GRI).
GRI merupakan sebuah jaringan berbasis organisasi yang telah mempelopori
perkembangan dunia, paling banyak menggunakan laporan berkelanjutan dan
berkomitmen terus menerus melakukan perbaikan dan penerapan diseluruh dunia.

18

Dalam GRI versi G4 guidelines, informasi CSR dikelompokkan ke dalam enam
kategori, yaitu: aspek ekonomi, kinerja lingkungan, praktek tenaga kerja dan
pekerjaan yang layak, hak asasi manusia, kinerja masyarakat, dan tanggung jawab
produk. Kategori-kategori tersebut terbagi dalam 79 item pengungkapan.
Pengukuran CSRI ini dilakukan melalui content analysis dalam mengukur variety
dari CSRI. Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi,
yaitu setiap kategori informasi pengungkapan CSR dalam instrumen penelitian
diberi skor 1 jika kategori informasi yang diungkapkan ada dalam laporan
tahunan, dan nilai 0 jika kategori informasi tidak diungkapkan di dalam laporan
tahunan. Selanjutnya, skor dari setiap kategori informasi Sustainability Report
dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.
Pengukuran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

CSRIy : Corporate Social Responsibility Indeks perusahaan y,
XKy : Total dari dummy variable: 1 = jika kategori Sustainability Report k
Diungkapkan: 0 = jika kategori Sustainability Report k tidak
diungkapkan.
ny : Jumlah item untuk perusahaan y, ny = 79

19

3.1.1.2 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjelaskan sebuah penelitian. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
earnings management (manajemen laba). Manajemen laba diproksikan dengan
discretionary accrual (DAC) yang dihitung dengan menggunakanmodel modified
Jones tahun1991.
1. Menghitung total akrual dengan menggunakan pendekatan aliran kas yaitu:
TACCit = NIit – CFOit
Dimana:
TACCit: total akrual perusahaan i tahun t
NIit : laba bersih kas dari aktivitas operasi perusahaan i periode ke-t
CFOit: aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan I periode ke-t
2. Menentukan koefisian dari regresi total akrual
=

1

+

+

+

Dimana:
TACCit: total akrual perusahaan i tahun t
TAit-1: total aset perusahaan i pada akhit tahun t-1
∆REVit: perubahan laba perusahaan i pada tahun t
∆RECit: perubahan piutang bersih perusahaan i tahun t
PPEit: property, plant and equipment perusahaan i tahun t
3. Menentukan nondiscretionary accrual
Regresi yang dilakukan di nomor 2 menghasilkan koefisian β1, β2, β3, dan β4.
Koefisien β1, β2, dan β3 tersebut kemudian digunakan untuk memprediksi
nondiscretionary accrual melalui persamaan:

20

=

1

+

+

+

Dimana:
NDACCit: nondiscretionary accrual perusahaan i tahun t
e: error
4. Menentukan discretionary accrual
Setelah didapatkan akrual nondiskresioner, kemudian discretionary accrual
bias dihitung dengan menggunakan total akrual dengan nondiscretionary
accrual
DACCit = (TACCit/TAit-1) – NDACCit
Dimana: DACCit: discretionary accrual perusahaan i tahun t

3.1.1.3 Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang digunakan dengan tujuan memperkuat
atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Dalam penelitian ini kepemilikan manajerial merupakan
variabel pemoderasinya.

Kepemilikan manajerial = % saham yang dimiliki oleh manajer, dewan direksi
dan

komisaris / Total jumlah saham yang beredar.

3.2 Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyeknya, tetapi
melalui sumber lain secara tulisan. Penelitian ini menggunakan data sekunder

21

yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan dari website
Perusahaan.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaanmanufakturyang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013.

3.3.2 Sampel
Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan (Judgement Sampling).
Metode ini menurut Indriantoro dan Supomo (1999: 131) merupakan bagian dari
pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) yang bagian dari metode
pemilihan sampel nonprobabilitas. Adapun pertimbangan peneliti dalam
menentukan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 2009-2013.
2. Menyediakan laporan tahunanatau laporan keberlanjutan lengkap selama tahun
2009-2013.
3. Ada pengungkapan CSR dalam laporan tahunan secara berturut-turut selama
tahun 2009-2013.
4. Terdapat Kepemilikan Manajerial disetiap laporan tahunan dari tahun 20092013.

22

3.4 Metode Analisis Data
Dalam penelitiaan ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji dan
mengolah data. Pengujian yang dilakukan antara lain adalah statistik deskriptif, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis.

3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan
gambaran informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk
menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan
menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan
atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik
deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata
(mean) dan deviasi standar(Ghozali, 2011).

3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias
dan konsisten.

3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal.Model
regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali,2011).
Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan
analisis grafik dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

23

distribusi normal. Distribusi dikatakan normal, jika garis yang menggambarkan
data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Selain itu, untuk memastikan
kehandalan hasil uji normalitas dalam penelitian ini, digunakan sebuah uji statistik
non-parametrik, yaitu one sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan
terdistribusi normal, jika nilai Asymp Sig lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011).

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Jika variabel
independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model, peneliti akan melihat Tolerence dan Variance Inflation Factors (VIF)
dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS).

Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerence yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerence). Nilai cut off yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerence < 0.10
atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan
VIF < 10, berarti tidak ada multikolinearitas antar variabel dalam model regresi
(Ghozali, 2011).

24

3.4.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2011).

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test. Run Test
digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika
antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dapat dikatakan bahwa
residual acak atau random (Ghozali, 2011). Suatu model dinyatakan bebas
autokorelasi dalam uji Run Test apabila tingkat signifikansi residual yang diuji
berada di atas tingkat probabilitas 5%.

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika ber

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH LUAS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 4 62

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 3 16

Pengaruh Earning Management terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi.

0 1 22

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Pemoderasi.

0 4 30

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 12

Pengaruh profitabilitas terhadap earnings response coefficient dengan corporate social responsibility sebagai variabel moderasi - Perbanas Institutional Repository

0 0 17