sesuatu tanpa bantuan orang lain, berfikir dan bertindak original, kreatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan, menghargai
keadaan dirinya, dan percaya terhadap kemampuan diri.
2. Aspek-aspek Kemandirian
Masrun dalam Tuty dan Abdul, 2013 menjabarkan 5 aspek pokok dari kemandirian yaitu:
a. Bebas, ditunjukan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri.
b. Progresif dan ulet, ditunjukan dengan adanya usaha untuk mengejar
prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan c.
Inisiatif, adanya kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif.
d. Pengendalian dari dalam, adanya perasaan mampu untuk mengatasi
masalah yang dihadapi, kemampuan untuk mengendalikan tindakan serta mempengaruhi lingkungannya dan atas usaha sendiri.
e. Kemantapan diri, ditunjukan dengan rasa percaya terhadap kemampuan
diri sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek kemandirian terdiri dari
bebas, progresif dan ulet, inisiatif, pengendalian dari dalam serta kemantapan diri. Menurut Masrun dalam Tuty dan Abdul, 2012 menjabarkan 5 aspek pokok
dari kemandirian, salah satunya adalah kebebasan, dengan memiliki kebebasan maka wanita akan dapat menentukan tindakan atas kekerasan yang dialaminya. Selain
kebebasan, wanita yang mandiri juga memiliki kemantapan diri, yaitu rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima dirinya, dan memperoleh kepuasan dari
usahanya, wanita yang memiliki kemantapan diri tidak akan tergantung dengan orang lain termasuk pasangannya, dengan demikian saat wanita mengalami
kekerasan pada dirinya, wanita tersebut dapat mengambil tindakan tanpa takut untuk ditinggalkan.
Menurut penelitian yang dilakukan Neillutfar 2005 mengenai sikap istri terhadap kekerasan dalam rumah tangga ditinjau dari kemandirian istri menunjukan
skor koefisien korelasi sebesar rxy= -0,255 dengan p= 0,011 p0,05. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi kemandirian, semakin negative sikap terhadap
kekerasan.
A. Hipotesis
Ada hubungan negative antara kemandirian dengan sikap terhadap kekerasan dalam pacaran.Semakin tinggi tingkat kemandirian wanita maka sikap terhadap kekerasan
dalam pacaran semakin negative, sebaliknya semakin rendah kemandirian wanita maka
sikap terhadap kekerasan dalam pacaran semakin positif. METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana yang berusia diantara 18-25 tahun dan belum menikah namun
sudah memiliki pasangan. Penggambilan sampel menggunakan metode non random
incidental sampling,
yaitu tidak semua individu dalam populasi diberi peluang yang
sama untuk menjadi sampel tetapi pengambilan sampel dengan cara mengambil subjek terpilih adalah yang memenuhi spesifikasi yang diajukan.
Alat ukur
Untuk memperoleh data dari penelitian ini, peneliti menggunakan 2 skala yaitu sikap terhadap kekerasan dalam pacaran dan kemandirian. Kedua skala tersebut
dimaksudkan untuk mengungkap sikap terhadap kekerasan dan kemandirian pada wanita
1. Skala sikap terhadap kekerasan
Skala sikap terhadap kekerasan dalam penelitian ini mengacu kepada kajian teoritis dan batasan konseptual yang dikemukakan oleh Azwar 2000. Skala sikap
terhadap kekerasan disusun atas tiga aspek yaitu: a.
Aspek kognitif, berwujud pengolahan, pengalaman, keyakinan dan harapan individu
b. Aspek afektif, berwujud emosi-emosi seperti takut, marah, gelisah, iri hati
, gembira yang ditujukan kepada objek tertentu. c.
Aspek konatif, berwujud tendensi untuk berbuat sesuatu terhadap objek. Dan dihubungkan dengan 4 macam bentuk kekerasan dalam pacaran menurut
Hadi 2000 yaitu: a.
Kekerasan fisik, berupa pemukulan, menjambak, menendang, mendorong dengan kasar, melempari dengan barang, menampar.
b. Kekerasan psikologis, berupa makian, cemooh, penghinaan, isolasi,
memangggil dengan nama binatang.
c. Kekerasan seksual, berupa pemerkosaan, mencium dengan paksa, meraba
dengan paksa. d.
Kekerasan ekonomi berupa pemerasan, mengambil barang berharga, meminta materi dengan ancaman.
Ketiga aspek dan empat bentuk kekerasan dalam pacaran ini mempunyai dasar untuk menyusun item-item dalam skala yang bersifat
favorable dan unfavorable.
Desain skala dapat dilihat dari table dibawah ini:
Table 1.3 Blue Print Skala Sikap Terhadap Kekerasan Dalam Pacaran
Aspek Sikap
Bentuk Kekerasan Kognitif
Afektif Konatif
Total F
U F
U F
U Kekerasan Fisik
2 2
2 2
2 2
12 Kekerasan Psikologis
2 2
2 2
2 2
12 Kekerasan Seksual
2 2
2 2
2 2
12 Kekerasan Ekonomi
2 2
2 2
2 2
12 Total
8 8
8 8
8 8
48 Keterangan :
F :
Favorable
U :
Unfavorable
skala Sikap terhadap kekerasan dalam Pacaran berdasarkan teori Hadi 2000 dan Azwar 2000 yang mencakup aspek:Kognitif, Afektif dan Konatif yang terdiri