Kegiatan Lain HAMBATAN PELAKSANAAN PPL DAN CARA MENGATASINYA

39 Hasil : Kotak masalah di pasang setelah kegiatan PPL selesai karena menyesuaikan mahasiswa PPL BK UPY

D. Kegiatan Lain

Selama praktik di SMA Negeri 1 Gamping, praktikan tidak hanya melaksanakan layanan BK. Adapun kegiatan lain yang dilakukan sebagai berikut : a. Mengikuti upacara memperingati Kemerdekaan Indonesia b. Membantu kegiatan MGBK se-Kabupaten Sleman c. Peringatan Hari Olahraga Nasional d. Peringatan HUT SMA Negeri 1 Gamping ke-23 e. Kerja Bakti

A. HAMBATAN PELAKSANAAN PPL DAN CARA MENGATASINYA

Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling praktikan menghadapi berbagai hambatan, baik hambatan secara teknis maupun nonteknis, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan solusi cara mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dialami praktikan, berikut penjabarannya:

a. Layanan Dasar

1 Bimbingan klasikal Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan praktikan dan sering kali sibuk sendiri, sehingga praktikan harus lebih aktif dan kreatif dalam mengisi layanan. Lalu tidak semua kelas, proyektornya bisa digunakan. Ada proyektor yang bisa pun masih banyak yang tidak jelas tampilannya sehingga mengganggu pandangan. Solusi yang diambil adalah mengubah metode mengajar 40 dengan cara yang tidak banyak menggunakan proyektor. Hal tersebut lebih efektif karena akan lebih banyak memancing siswa agar lebih aktif. Selanjutnya adalah banyaknya siswa yang sering izin keluar baik OSIS, bantara, paskib, dsb sehingga menyebabkan kondisi kelas sering tidak full. 2 Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok dilaksanakan oleh 4 praktikan secara bersamaan, berkolaborasi dengan mahasiswa UPY. Sebenarnya kurang efektif karena keterbatasan waktu yang ada, namun kegiatan berjalan dengan lancar. 3 Layanan Pengumpulan Data Siswa sudah terlalu sering diminta untuk mengisi angket, jadi ketika mahasiswa praktikan meminta siswa untuk mengisi lagi mereka banyak yang protes. Pada saat pengisian angket ada beberapa siswa yang tidak datang, sehingga harus menyusul. Untuk mengatasinya praktikan memberikan reward kecil kepada siswa sebagai penghargaan sudah mau membantu mengisi angket. Kemudian untuk siswa yang tidak hadir saat pengisian angket mereka didatangi untuk kemudian diminta mengisi angket susulan.

b. Layanan Responsif

 Konseling Individual Pada awalnya, siswa kurang tertarik untuk meminta konseling, karena mungkin masih banyak siswa yang sungkan dengan mahasiswa praktikan, Sehingga praktikan harus lebih aktif dan membuka diri agar lebih dekat lagi dengan siswa. Dengan sikap aktif dan selalu membuka diri, beberapa konseli mulai mendekat dan secara sadar datang sendiri untuk melakukan konseling individual. 41 Permasalahan selanjutnya adalah kondisi ruang konseling individual di Ruang BK yang terlalu sempit, dan juga kondisi ruang BK yang sering ramai oleh siswa yang datang ke ruang BK sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan konseling di ruang BK. Solusinya adalah konseling dilakukan di ruang agama Katholik dan Kristen yang sudah tidak dipakai. 42 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN